Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN DINAS

WORKSHOP ”Penyusunan Indikator Mutu di FKTP”

A. Dasar Pelaksanaan : Meningkatkan pemahaman dan kemampuan petugas di


Fasyankes tentang Penyusunan Indikator Mutu di FKTP
B. Hari/Tanggal : Jum’at – Sabtu / 15 – 16 Juli 2022
C. Materi/TEMA : 1. Pengertian Indikator dan Cara Penyusunan Indikator oleh dr.
Tjahjono Kuntjoro, MPH, DrPH
2. Standar Akreditasi yang mensyaratkan ditetapkan indikator
kinerja oleh dr. Tjahjono Kuntjoro, MPH, DrPH
3. Indikator pengukuran Mutu, Kinerja dan Keselamatan
Pasien oleh dr. Tjahjono Kuntjoro, MPH, DrPH
4. Identifikasi dan penyusunan indikator kinerja admen oleh
drg. Tritarayati, S.H, M. HKes
5. Identifikasi dan penyusunan indikator kinerja UKM oleh
drg. Tini Suryanti, M.Kes
6. Identifikasi dan penyusunan indikator kinerja UKP dan
Keselamatan Pasien oleh dr. Yael Esthi Nurfitri Kuncoro,
Sp. KK
7. Identifikasi dan penyusunan indikator kinerja Prioritas
Puskesmas oleh Dr. KM Taufik Kamba, MMR
8. Identifikasi dan penyusunan Indikator Nasional Mutu (INM)
oleh Direktorat Mutu Yankes, Kemkes
D. Penyelenggara : Komite Akreditasi Kesehatan Pratama
E. Hasil Kegiatan :

HARI 1 (15 JULI 2022)

MATERI 1 : PENGERTIAN INDIKATOR DAN CARA PENYUSUNAN


INDIKATOR

Pengertian Indikator

- Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) pe-tunjuk atau


keterangan
- Adalah variabel ukuran atau tolok ukur untuk mengetahui adanya perubahan /
penyimpangan yang dikaitkan dengan target / standar / nilai yang telah ditentukan
- Dalam organisasi, indikator digunakan untuk mengukur kinerja organisasi, unit
kerja, kelompok kerja, capaian terhadap misi, capaian program/kegiatan, dan juga
kinerja karyawan
- Indikator harus sensitif dan spesifik

Jenis – jenis Indikator

1. INPUT : Berkaitan dengan Man, Money, Material, Methode, manajemen misalnya


jumlah dokter yang melayani, bahan habis pakai yang digunakan,, metode
pelayanan dll
2. PROSES : Berkaitan dengan proses apa yang dilakukan untuk menghasilkan
sesuatu baik barang maupun jasa. Misalnya cara memberikan pelayanan, cara
membuat barang dll.
3. OUTPUT : Adalah sesuatu yang dihasilkan bisa dalam bentuk barang ataupun
selesainya pekerjaan jasa. Misalnya jumlah pasien yang dioperasi, jumlah pelayanan
rawat jalan
4. OUTCOME : Adaklah ukuran sesuatu yang dirasakan oleh pelanggan. Atau
konsumen. Bisanya merupakan persepsi pelanggan terhadap pemanfaatan layanan
5. BENEFIT : Adalah ukuran terhadap manfaat bagi pelanggan ataupun bagi pemberi
pelayanan
6. IMPACT : Adalah ukuran dampak dari suatu produk secara luas dan biasanya
jangka panjang

Indikator Prioritas Untuk Menilai Kinerja Pelayanan

 Dipersyaratkan peraturan perundangan

 Dipersyaratkan pemilik (pertanggung jawaban)

 Ketersediaan data

 High risk, high cost, high volume, problem prone

 Konsensus

 Dipersyaratkan customer

Cara Menyusun Indikator

 Ada kejelasan tujuan dan latar belakang

 Kejelasan terminologi yang digunakan

 Pengumpulan, analisis, interpertasi data


 Numerator dan denominator

 Threshold (target)

 Ketersediaan data

MATERI 2 : STANDAR AKREDITASI YANG MENSYARATKAN DITETAPKAN


INDIKATOR KINERJA

1) Bab 1. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas


2) Bab 2. Penyelenggaraan UKM yang berorientasi pada upaya promotif dan preventif
3) Bab 3. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Laboratorium dan
Kefarmasian
4) Bab 4. Program Prioritas Nasional
5) Bab 5. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)

MATERI 3 : INDIKATOR PENGUKURAN MUTU, KINERJA DAN


KESELAMATAN PASIEN

PENGETIAN MUTU, KINERJA DAN KESELAMATAN PASIEN

• Mutu : Tingkat layanan kesehatan untuk individudan masyarakat yang dapat


meningkatkan luaran kesehatan yang optimal, diberikan sesuai dengan standar
pelayanan, dan perkembangan ilmu pengetahuan terkini,serta untuk
memenuhi hak dan kewajibanpasien

• Kinerja : Sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan (KBBI)  kinerja


pelayanan  capaian yang dicapai dari suatu pelayanan

• Keselamatan pasien : Suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman,
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. 

PEMETAAN INDIKATOR MUTU DI PUSKESMAS

Indikator Mutu:

1. Indikator Mutu Prioritas Puskesmas : Indikator ini dirumuskan berdasarkan


prioritas masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja yang akan dilakukan
perbaikan  upaya perbaikannya didukung KMP, UKM, UKP
2. Indikator Mutu yang menjadi representasi mutu Puskesmas :
- Indikator Nasional Mutu Puskesmas (indikator terpilih yang mewakili mutu
pelayanan puskesmas secara keseluruhan)
- Indikator dari PISPK, Indikator dari SPM
- Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) pada level puskesmas
- Indikator Mutu terkait PPI pada level puskesmas

3. Indikator Mutu untuk masing-masing pelayanan


- Indikator Mutu yang merupakan representasi mutu unit kerja/pelayanan tsb
- Indikator Mutu masing-masing unit kerja/program yang capaiannya tidak tercapai
(atau berpeluang untuk ditingkatkan)
- Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) yang sesuai untuk pelayanan tsb
- Indikator Mutu terkait PPI yang sesuai dengan pelayanan tsb

ANALISIS KINERJA/MUTU DENGAN MENGGUNAKAN DATA INDIKATOR

• Data harus digabungkan, dianalisis, untuk menghasilkan informasi

• Analisis data dilakukan:

 Perbandingan dengan Puskesmas tersebut sendiri dari waktu ke waktu,


misalnya dari bulan ke bulan atau dari tahun ke tahun;

 Perbandingan dengan Puskesmas sejenis seperti melalui database referensi


(kajibanding);

 Perbandingan dengan standar-standar seperti yang ditentukan oleh


organisasi profesional ataupun standar-standar yang ditentukan oleh undang
- undang atau peraturan;

 Jika memungkinkan, dengan praktik-praktik yang diinginkan yang dalam


literatur digolongkan sebagai best practice (praktik terbaik) atau better
practice (praktik yang lebih baik) atau practice guidelines (panduan praktik
klinik)

• Penggunaan Metoda/Tehnik Statistik untuk analisis data

MATERI 4 : IDENTIFIKASI DAN PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA


ADMEN
DASAR HUKUM :

1. Permenkes 44 Tahun 2015 ttg Manajemen Puskesmas

2. Permenkes 52 Tahun 2018 tth K3 di Fasyankes.

3. Permenkes 43 Tahun 2019 ttg Puskesmas.

ACUAN : STANDAR AKREDITASI VERSI REVISI :

1. Bab 1.4 Manajemen Fasilitas dan Keselamatan,


2. Bab 1.4. Manajemen K-3,
3. Bab 1.3. Manajemen SDM,
4. Bab 1.5. Manajemen Keuangan,
5. Bab 1.6. Pengawasan, pengendalian dan Penilaian Kinerja (P3).

INDIKATOR PADA STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS :

1. Indikator Kinerja

 Indikator kinerja Manajemen


 Indikator kinerja UKM
 Indikator kinerja UKP

2. Indikator Mutu

 Indikator Nasional Mutu (INM)


 Indikator Mutu Prioritas Puskesmas
 Indikator Mutu Unit Pelayanan

3. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien

 Indikator Ketepatan Identifikasi Pasien


 Indikator Komunikasi efektif dalam pelayanan
 Indikator Meningkatkan keamanan obat yang harus diwaspadai
 Indikator memastikan lokasi benar, prosedur benar, pasien benar
 Indikator Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan
 Indikator Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh.

IDENTIFIKASI INDIKATOR ADMEN

1. Perencanaan Puskesmas :
Indikator :

a. Penyusunan RUK melalui analisis dan perumusan prioritas masalah

b. Ketepatan waktu penyusunan RPK

c. Ketepatan waktu minilokakarya bulanan

d. Ketepatan Input Monev Anggaran

2. SDM/Kepegawaian :

Indikator :

a. Pemenuhan jumlah SDM sesuai Kebutuhan

b. Kesesuaian kompetensi SDM sesuai standar

c. Tenaga Kesehatan yang memiliki STR

d. Penilaian kinerja pegawai

e. Ketepatan Waktu Pengusulan Kenaikan Pangkat

f. Tenaga Kesehatan yang sudah mengikuti pelatihan TB / PPI

3. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan :

Indikator :

a. Inventarisasi alat kesehatan secara berkala

b. Pemeliharaan fungsi alkes dan sarpras secara berkala

c. Melaksanakan kalibrasi alat kesehatan secara berkala

d. Penyusunan laporan pengelolaan limbah B3

e. Pelaksanaan simulasi kebakaran

f. Perawatan APAR sesuai jadwal

4. Manajemen Keuangan :

Indikator :

a. Pengelolaan Keuangan dilakukan oleh tenaga yang kompeten

b. Kelengkapan arsip keuangan

c. Ketepatan Laporan Keuangan


5. Pengawasan Pengendalian dan Penilaian Kinerja :

Indikator :

a. Pelaksanaan monitoring PKP secara berkala secara berkala

b. Penyusunan laporan PKP

c. Pelaksanaan rapat tinjauan Manjemen

d. Pelaksanaan Audit Internal

e. Tindaklanjut hasil umpan balik PKP dari Dinkes

6. Tata Kelola Puskesmas :

Indikator :

a. Ketepatan Waktu pelaporan SIP (Sistem Informasi Puskesmas)

b. Perawatan IPAL

c. Pelaksanaan Sterilisasi Ruangan

d. Kebersihan ruangan

MATERI 5 : IDENTIFIKASI DAN PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA UKM

 Referensi:

 PMK 43 tahun 2019 tentang Puskesmas

 PMK 44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas

 PMK 39 tahun 2016 tentang PIS PK

 Standar akreditasi 5 Bab versi revisi

 Bab 2.6 tentang Penyelenggaraan UKM esensial.

 BAB 2.7 Penyelenggaraan UKM Pengembangan

 Bab 2. 5 Pelayanan UKM diperkuat dengan PIS PK

UKM :

A. UKM ESENSIAL
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan Kesehatan Keluarga
4. Pelayanan Gizi
5. Pelayanan Pencegahan & Pengendalian Penyakit

B. UKM PENGEMBANGAN : inovatif dan/atau disesuaikan dengan prioritas


masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja, dan potensi sumber daya yang
tersedia di Puskesmas, contoh :
1. Pelayanan gigi masyarakat
2. Pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer
3. Pelayanan kesehatan olahraga
4. Pelayanan kesehatan kerja
5. Pelayanan kesehatan lainnya sesuai kebutuhan

IDENTIFIKASI INDIKATOR UKM ESENSIAL

 Cakupan UKM Esensial Promosi Kesehatan diukur dengan 3 (tiga) indikator utama
yaitu:

• presentasi posyandu aktif,

• terbentuknya tatanan sehat sesuai dengan pedoman

• melakukan proses pemberdayaan masyarakat.

 Cakupan UKM Esensial Kesehatan Lingkungan diukur dengan 3 (tiga) indikator


utama, yaitu:

• jumlah desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

• Persentasi Fasilitas Umum (TFU) yang memenuhi syarat kesehatan dan;

• Persentasi Tempat Pengolahan Pangan (TPP) yang memenuhi syarat


kesehatan.

 Cakupan UKM Esensial Kesehatan Keluarga diukur dengan 5 (tiga) indikator


utama, yaitu:

• presentasi ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal terpadu

• presentasi balita yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar


pelayanan minimal

• presentasi remaja yang mendapatkan pelayanan kesehatan peduli remaja

• presentasi calon pengantin yang mendapatkan pelayanan kesehatan


• presentasi lanjut usia yang mendapatkan pelayanan.

 Cakupan UKM Esensial Gizi diukur dengan 3 (tiga) indikator utama :

• Puskesmas melaksanakan Surveilans Gizi

• presentasi bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif.

• pelaksanaan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita.

• Cakupan indikator utama UKM esensial pencegahan dan pengendalian


penyakitdiukur dengan 3 (tiga) indikator utama berdasarkan prioritas
masalah diPuskesmas yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.

UPAYA PUSKESMAS MENCAPAI KECAMATAN SEHAT (PRINSIP


PERTANGGUNG JAWABAN WILAYAH)

Manajemen Pembangunan wilayah ber- IMS


P Puskesmas wawasan kesehatan
U ITS
S Pemberdayaan Desa
K UKBM Keca
Rekam Medik masyarakat /Kelu
E matan
rahan IKS
S Pemberdayaan Sehat
Sehat
M Sistem Penca- keluarga
A Tatan & Pela-
S poran Puskes- Pelayanan kesehatan
IIS
Mas perorangan tk pertama

IMS = INDIKATOR MASYARAKAT SEHAT

ITS = INDIKATOR TATANAN SEHAT

IIS = INDIKATOR INDIVIDU SEHAT

IKS = INDEKS KELUARGA SEHAT

CATATAN:

KECAMATAN SEHAT TDK DPT DICAPAI HANYA DG

PENDEKATAN/PEMBERDAYAAN KELUARGA

MATERI 6 : IDENTIFIKASI DAN PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA UKP


DAN KESELAMATAN PASIEN
DEFINISI

• Indikator kinerja adalah sesuatu yang dijadikan alat ukur kinerja atau hasil yang
dicapai.

• Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang 'menggambarkan


tingkat pencapaian suatu kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan. Indikator
kinerja memberikan penjelasan, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif,
mengenai apa yang diukur untuk menentukan apakah tujuan sudah tercapai.

• Indikator kinerja adalah sesuatu yang mengindikasikan terwujudnya kinerja yang


diinginkan.

• Indikator kinerja adalah ukuran kinerja yang digunakan untuk mengetahui


perkembangan upaya dalam mencapai hasil dan hasil kerja yang dicapai.

IDENTIFIKASI DAN PENYUSUNAN INDIKATOR UKP

REFERENSI :

• Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 129/Menkes/SK/II/2008

• SPM Kabupaten/Kota

• PKP

IDENTIFIKASI INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN

REFERENSI :

• PMK 11 tahun 2017

• Standar akreditasi versi revisi

• Indikator nasional mutu

MATERI 7 DAN 8 : IDENTIFIKASI DAN PENYUSUNAN INDIKATOR


KINERJA PRIORITAS PUSKESMAS DAN IDENTIFIKASI DAN
PENYUSUNAN INDIKATOR NASIONAL MUTU (INM)

DEFINISI INDIKATOR KINERJA :

Indikator kinerja adalah alat untuk mengukur sajauh mana pencapain kinerja karyawan /
Organisasi (Robbins (2016)

Beberapa indikator untuk mengukur kinerja karyawan adalah :


(1) Kualitas Kerja;

(2) Kuantitas;

(3) Ketepatan Waktu;

(4) Efektifitas;

(5) Kemandirian.

DEFINISI INDIKATOR MUTU :

Indikator Mutu adalah tolak ukur yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan
mutu pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan ( RPMK INM ).

TUJUAN :

1. Untuk menilai apakah upaya yang telah dilakukan dapat meningkatkan keluaran
pelayanan kesehatan
2. Untuk pembelajaran menggunakan praktik terbaik yang diperoleh melalui proses
kaji banding
3. Kepentingan transparansi publik
4. Memberikan umpan balik kepada fasyankes

Dimensi mutu pelayanan kesehatan di indonesia disepakati mengacu pada tujuh


dimensi yang digunakan oleh WHO dan lembaga internasional lain, yaitu sebagai
berikut:

1. EFEKTIF : Menyediakan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti kepada


masyarakat.

2. KESELAMATAN : Meminimalkan terjadinya kerugian (harm), termasuk cedera


dan kesalahan medis yang dapat dicegah, pada pasienmasyarakat yang menerima
pelayanan.

3. BERORIENTASI PADA PASIEN/PENGGUNA LAYANAN (PEOPLE-


CENTRED) : Menyediakan pelayanan yang sesuai dengan preferensi, kebutuhan
dan nilai-nilai individu.

4. TEPAT WAKTU: Mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan pemberian


pelayanan kesehatan.

5. EFISIEN: Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia dan mencegah


pemborosan termasuk alat kesehatan, obat, energi dan ide.

6. ADIL: Menyediakan pelayanan yang seragam tanpa membedakan jenis kelamin,


suku, etnik, tempat tinggal, agama, dan status sosial ekonomi.

7. TERINTEGRASI: Menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas fasilitas


pelayanan kesehatan dan pemberi pelayanan, serta menyediakan pelayanan
kesehatan pada seluruh siklus kehidupan

ACUAN DALAM PEMBERIAN SKOR ( POCQI):

1) Penting untuk menghasilkan keluaran terbaik. Seberapa penting aspek pelayanan


tersebut memberikan keluaran yang lebih baik untuk sasaran ? Berikan skor 1 jika
tidak penting (skor terendah), berikan skor 5 jika vital untuk pasien (skor tertinggi)
2) Affordable baik dalam hal waktu maupun sumber daya yang dibutuhkan. Menurut
anda, seberapa mudah permasalahan tersebut diatasi? Berikan skor 1 jika tidak
affordable (membutuhkan waktu yang lama dan sumber daya yang besar), berikan
skor 5 jika sangat affordable.
3) Mudah untuk di ukur (Measurable). Seberapa mudah mengukur permasalahan yang
akan ditangani ? Berikan skor 1 jika sangat sulit (misalnya : system antrian di
Poliklinik)), berikan skor 5 jika sangat mudah
4) Berada dalam kendali tim di unit pelayanan. Apakah tenaga kesehatan di unit
pelayanan tersebut dapat mengatasi permasalahan tersebut sendiri? Berikan skor 1
jika permasalahan tersebut sepenuhnya tidak berada di bawah kendali tim, dan
berikan skor 5 jika sepenuhnya berada di bawah kendali tim.

INDIKATOR MUTU DI PUSKESMAS

1. Indikator Nasional Mutu


a. Kepatuhan identifikasi pengguna layanan
b. Kepatuhan kebersihan tangan
c. Kepatuhan penggunaan APD
d. Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan anc sesuai standar
e. Keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus sensitif obat (SO)
f. Kepuasan pengguna layanan
2. INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS : Ditetapkan
berdasarkan prioritas permasalahan kesehatan di wilayah kerja puskesmas
 MINIMAL 1 IMPP PER PUSKESMAS,
3. INDIKATOR MUTU UNIT PELAYANAN : Ditetapkan berdasarkan
link https://dev-mutufasyankes.kemkes.go.id/
prioritas permasalahan di masing-masing pelayanan  MINIMAL 1 PER
untuk latihan pengisian INM dan IKP
PELAYANAN / UNIT PELAYANAN
link https://mutufasyankes.kemkes.go.id/

digunakan untuk pengiriman data riil INM dan IKP


F. Kesimpulan :
1. Penting untuk menguasai cara penyusunan indikator mutu di puskesmas

G. Tindak Lanjut :
Menguatkan kemampuan semua petugas dalam penyusunan indikator-indiktor mutu admen
UKM dan UKP di Puskesmas Sememi dengan melakukan sosilalisasi dan pelatihan hasil
webinar.

H. Rekomendasi Kapus :
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
Petugas :

1. dr. Niwara Shanti : …………….

2. dr. Kezia Seraphine : ……………..

3. dr. Hikmatul Maghfiroh

4. Ardha Bayu

5. Nur Aini

6. Haida

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sememi

(dr. Ratih Sekar Ayu, M. Kes)


NIP. 19750819 200501 2 009

Anda mungkin juga menyukai