Anda di halaman 1dari 14

RAHASIA

Lampiran - F

SATGAS PRC PB 062/TN


KOREM-062/PAMUNGKAS

PROSEDUR TETAP
NOMOR : PROTAP / 01 / .... / 201B

Tentang

PENANGGULANGAN BENCANA ALAM G. GALUNGGUNG

I. PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Bencana adalah peristiwa yang disebabkan oleh alam, manusia atau oleh
keduanya, yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian harta,
prasarana dan fasilitas umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata
kehidupan dan penghidupan masyarakat.

b. Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja di muka bumi ini,
termasuk di wilayah Kabupaten Tasikmalaya dan Garut. Oleh karenanya
Pemerintah daerah setempat memandang sangat penting adanya upaya untuk
menanggulangi bencana. Efektifitas upaya penanggulangan bencana akan
sangat ditentukan oleh sikap dan tindakan pada setiap fase-fase bencana,
baik pada serangan bencana yang cepat maupun yang lambat. Selain itu perlu
dibentuk organisasi yang diperlengkapi dan dilatih dengan baik agar tetap dapat
bekerja dalam situasi tidak normal selama keadaan bencana. Satuan Pelaksana
Penanggulangan Bencana & Pengungsi adalah badan non struktural multi
lateral yang beranggotakan unsur pemerintah, TNI/POLRI, swasta maupun
masyarakat baik berbentuk badan ataupun perorangan yang diorganisir
sedemikian rupa agar dapat melaksanakan fungsi penanggulangan bencana &
pengungsi yang terjadi di wilayah Korem 062/TN secara terpadu, berdaya guna
dan berhasil guna.

RAHASIA
RAHASIA
2
c. Perlu dibentuk organisasi dan tugas yang jelas guna penanggulangan
bencana meletusnya G. Galunggung yang setiap saat mungkin terjadi. Sehingga
secara otomatis semua elemen yang terkait dapat dengan segera bertindak dan
pada akhirnya dampak negatif yang mungkin timbul dapat diminimalisir. Oleh
karena itu dalam rangka penanggulangan bencana meletusnya G. Galunggung
diwilayah Korem 062/TN, secara efektif dan efisien maka perlu dibuat suatu
prosedur tetap yang mengatur masalah pengorganisasian, pelaksanaan dan teknik
penanggulangan.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Protap ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman dalam


bertindak/mengatasi bencana meletusnya G. Galunggung diwilayah Korem
062/TN.
b. Tujuan. Terwujudnya kesamaan tindakan dalam penanggulangan bencana
meletusnya G. Galunggung diwilayah Korem 062/TN sehingga dapat dilaksanakan
secara cepat, tepat dan terpadu yang pada akhirnya diharapkan dapat
memperkecil kemajuan dan mempercepat pemulihan kondisi pasca bencana.

3. Ruang lingkup dan tata urut.

a. Ruang Lingkup. Ruang lingkup pembuatan protap ini dibatasi pada hal-hal
yang berkaitan dengan bantuan Korem 062/TN kepada pemerintah daerah dalam
penanggulangan bencana meletusnya G. Galunggung.
b. Tata Urut. Dalam pembuatan Protap penanggulangan bencana alam
meletusnya G. Galunggung ini disusun dengan tata urut sebagai berikut :
1) Pendahuluan.
2) Organisasi.
3) Pelaksanaan.
4) Komando dan Pengendalian.
5) Penutup.

4. Dasar.
a. UU Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI.
b. UU Nomor 24 tahun 2007 tentang Badan Penanggulangan Bencana.
c. Peraturan Presiden (Perpres) No. 08 tahun 2008 tentang BNPB.

RAHASIA
RAHASIA
3
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 46 tahun 2008 tentang
BPBD.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2008 tentang penyelenggaraan
penanggulangan bencana.

II. ORGANISASI

5. Struktur Organisasi. Dampak dari suatu bencana sangat berpengaruh kepada


pencapaian tujuan Pembinaan Teritorial yaitu menciptakan suatu ruang, alat dan kondisi
juang yang tangguh, melalui pembinaan geografi, demografi dan kondisi sosial.
Walaupun secara organisasi penanggulangan bencana, para Bupati/Walikota dan
Gubernur memimpin Ketua Satlak dan Satkorlak, tetapi peranan aparat Teritorial melalui
pendekatan methode Binter meliputi Binkam dan Bhakti TNI sangat penting dan
menentukan keberhasilan pelaksanaan penanggulangan bencana diwilayahnya masing-
masing. Agar dalam pelaksanaan tugas tersebut berjalan dengan lancar, berhasil serta
berdaya guna, aparat teritorial perlu memahami tentang organisasi penanggulangan
bencana, serta tugas dan fungsinya.

STRUKTUR ORGAS INCIDENT COMMANDER

PERKASAD : /96 / XI / 2009 ( 30 N0V 2009 )


DAN SAT GAS
WADAN SATGAS

STAF STAF STAF STAF


PAM OPS MINLOG TER

UNIT UNIT UNIT YON UNIT UNIT UNIT


KES BENG ZI PRC KOM EVAK PEN
ANG PB LEK

KOMPI KOMPI
KOMPI LAPLAP
KOMPI
KOMPI LAP
MARKAS - -IVIV LAP
11
11 - -IVIV

RAHASIA
RAHASIA
4
6. Organisasi dan Tugas.
a. Organisasi. Untuk pelaksanaan upaya penggulangan bencana meletus G.
Galunggung di daerah Kab. Tasikmalaya dan Kab. Garut perlu dibentuk satuan
pelaksana penanggulangan bencana yang dengan susunan sebagai berikut :
1) Dan Satgas : Danrem 062/TN.
2) Wadan Satgas : Kasrem 062/TN.
3) Staf Pam : Kasi Intel Korem 062/TN.
4) Staf Ops : Kasi Ops Korem 062/TN.
5) Staf Minlog : Kasi Log Korem 062/TN.
6) Staf Ter : Kasi Ter Korem 062/TN.
7) Koordinatior Penanganan Kesehatan : Dan Denkes Korem-062/TN.
8) Koordinator Logistik : Dan Denbekang Korem-062/TN
9) Koordinator Pemulihan Sarana dan Prasarana : Dan Ki Zipur.
10) Koordinator Evakuasi : Dan Denpal Korem-062/TN
11) Koordinator Pengamanan : Dan Den Pom Korem-062/TN
12) Koordinator Perhubungan : Dan Denhub Korem-062/TN
13) Dan Subsatgas-1. : Dandim 0732/Sleman
14) Dan Subsatgas-2. : Dandim 0705/MGL

b. Tugas. Tugas Satgas Penanggulangan Bencana meletus G. Galunggung


adalah melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana diwilayahnya baik
dalam tahap sebelum, pada saat maupun setelah bencana terjadi secara terpadu
serta mencakup kegiatan, pencegahan, penjinakan, penyelamatan, rehabilitasi dan
rekontruksi sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Bakornas
Penanggulangan Bencana dan/atau petunjuk Gubernur selaku Ketua Badan
Penanggulangan Bencana Propinsi.

7. Tugas dan Tanggung Jawab.


a. Unsur Pimpinan.
1) Dansatgas.
a) Memimpin dan mengendalikan unsur-unsur Staf dan Satuan
Pelaksana bawahannya dalam melaksanakan tugas.
b) Mengkoordinasikan tugas-tugas dengan instansi terkait
tentang tugas penanggulangan bencana alam.

RAHASIA
RAHASIA
5
c) Merencanakan dan melaksanakan Uji Terampil Perorangan
(UTP) dan satuan serta menyiapkan latihan Geladi Posko-I dan II
serta Uji Siap Penanggulangan (USP).
d) Mengajukan kebutuhan Alpal dan anggaran untuk kebutuhan
pelaksanaan operasi dan Duklogops 7 (tujuh) hari bekal ke Mabes
TNI.
e) Melaksanakan evaluasi pada setiap selesai kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
f) Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada
Panglima TNI dan Kasad paling lambat 15 (lima belas) hari setelah
dikeluarkannya perintah operasi.

2) Wadansatgas.
a) Membantu semua tugas-tugas Dansatgas.
b) Memberikan saran yang berkaitan dengan tugas.
c) Mengkoordinir Staf Satgas dalam melaksanakan tugasnya.
d) Memimpin Satgas apabila Dansatgas berhalangan.

b. Unsur-unsur Staf.
1) Kasi Pengamanan.
a) Membuat rencana pengamanan dan pengendalian
pelaksanaan pengamanan dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana alam.
b) Menegakkan ketertiban, hukum dan disiplin terhadap seluruh
anggota Satgas dan masyarakat di daerah bencana dengan
berkoordinasi Instansi Polri di daerah terjadinya bencana.
c) Melakukan pengawasan dan pengendalian dalam bidang
Tibkumplin setiap kegiatan di daerah bencana.
d) Menyiapkan sarana dan prasarana pengamanan lingkungan di
daerah bencana.
e) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung kegiatan pengamanan.

RAHASIA
RAHASIA
6
f) Melaksanakan evaluasi pada setiap selesai kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
g) Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada
Dansatgas PRC PB.

2) Kasi Operasi.
a) Mengorganisir dan mengendalikan tugas-tugas satuan dalam
pelaksanaan penanggulangan bencana alam di daerah bencana.
b) Mengkoordinir dalam pelaksanaan pendirian Posko maupun
Poslong PB.
c) Merencanakan dan mengendalikan latihan perorangan, satuan
dan gabungan Satgas sesuai dengan kemungkinan tugas dan
macam bencana alam yang terjadi.
d) Melakukan pengujian kesiapan satuan untuk penanggulangan
bencana alam, Uji Siap Penanggulangan (USP) pada Triwulan III
setiap tahun program.
e) Melaporkan hasil kesiapan Satgas kepada Komando Atas.

3) Kasi Administrasi Logistik.


a) Mengkoordinir dan mengendalikan logistik dengan satuan
yang berada dibawah koordinasinya.
b) Membuat rencana kebutuhan bekal ulang satuan untuk tugas
operasi lanjutan (diluar bekal pokok).
c) Menyiapkan Alpal dan Sarpras yang berkaitan dengan tugas
penanggulangan bencana alam.
d) Mengkoordinir dalam menentukan tempat titik bekal dan titik
distribusinya serta pelaksanaan kegiatannya.
e) Mengkoordinasikan tugas-tugas logistik dengan instansi lain
yang terkait dengan tugas penanggulangan bencana alam.
f) Melaksanakan evaluasi dan pengawasan dalam pelaksanaan
dukungan logistik agar tetap terjamin kelancaran tugas.
g) Melaporkan hasil pelaksanaan dukungan logistik kepada
Komando Atas.

RAHASIA
RAHASIA
7
4) Kasi Teritorial.
a) Mengkoordinasikan dan membangun partisipasi masyarakat
dan kemitraan publik serta swasta dalam mendukung kegiatan
penanggulangan bencana alam.
b) Memberikan pembekalan pada anggota Satgas tentang
geografi, demografi dan kondisi sosial masyarakat daerah bencana.
c) Melaksanakan penerangan dan pelatihan bersama instansi
terkait kepada masyarakat tentang pengetahuan yang berkaitan
dengan bencana alam.
d) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait terhadap
semua kegiatan yang dapat mendukung bantuan penanggulangan
bencana alam.
e) Melaksanakan pendataan secara cermat tentang data-data
personel dan materiil serta dampak yang terjadi akibat bencana
alam.
f) Melaksanakan evaluasi pada setiap selesai kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
g) Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada
Dansatgas TNI AD.

c. Unsur-unsur Pelaksana.
1) Ka Unit Kesehatan.
a) Memimpin dan mengendalikan satuan-satuan kesehatan yang
berada dibawah koordinasinya.
b) Menyiapkan personel dan peralatannya yang berkaitan dengan
kegiatan pengobatan dan pertolongan medis dan psikologi agar tetap
siap siaga.
c) Mengkoordinasikan tugas-tugas medis dan psikologi dengan
instansi lain yang terkait dengan tugas penanggulangan bencana
alam.
d) Melaksanakan evaluasi dan pengawasan dalam pelaksanaan
prosedur kegiatan pertolongan medis agar tetap terjamin kelancaran
tugas.

RAHASIA
RAHASIA
8
e) Melaksanakan evaluasi pada setiap selesai kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
f) Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada
Dansatgas PRC PB.

2) Ka Unit Pembekalan Angkutan.


a) Memimpin dan mengendalikan satuan-satuan Angkutan yang
berada dibawah koordinasinya.
b) Menyiapkan personel dan peralatan yang berkaitan dengan
kegiatan transportasi darat, laut dan udara, agar tetap siap siaga
dalam mengantisipasi bencana yang terjadi.
c) Mengkoordinasikan tugas-tugas transportasi untuk
kepentingan distribusi maupun evakuasi dengan instansi lain yang
terkait dengan tugas penanggulangan bencana alam.
d) Melaksanakan pengawasan dalam pelaksanaan prosedur
kegiatan transportasi agar tetap terjamin kelancaran tugas.
e) Melaksanakan evaluasi pada setiap selesai kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
f) Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada
Dansatgas PRC PB.
3) Ka Unit Zeni.
a) Memimpin dan mengendalikan satuan-satuan konstruksi yang
berada dibawah koordinasinya.
b) Menyiapkan personel dan peralatan yang berkaitan dengan
kegiatan penyiapan akomodasi maupun rehabilitasi akibat bencana
alam.
c) Mengkoordinasikan tugas-tugas konstruksi dan rehabilitasi
dengan instansi lain yang terkait dengan tugas penanggulangan
bencana alam.
d) Melaksanakan pengawasan dalam pelaksanaan prosedur
kegiatan pembangunan dan penyiapan akomodasi serta pemukiman
pengungsi, agar tetap terjamin kelancaran tugas.

RAHASIA
RAHASIA
9
e) Melaksanakan evaluasi pada setiap selesai kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
f) Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada
Dansatgas PRC PB.

4) Komandan Batalyon Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan


Bencana.
a) Memimpin dan mengendalikan Kompi-kompi pelaksana yang
ada dalam Batalyon PRC PB.
b) Melaksanakan kegiatan pencarian dan pertolongan dan
bantuan kemanusiaan terhadap korban bencana.
c) Melaksanakan dan mengendalikan latihan Batalyon PRC PB
mulai tingkat perorangan, satuan, gabungan dan Geladi Posko I dan
II sesuai dengan kemungkinan tugas dan macam bencana alam yang
terjadi.
d) Melaporkan kesiapan Batalyon PRC PB kepada Dansatgas
PRC PB.
e) Mengajukan kebutuhan Alpal dan anggaran untuk kebutuhan
pelaksanaan operasi dan Duklogops 7 (tujuh) hari bekal ke
Dansatgas PRC PB.
f) Melaksanakan evaluasi pada setiap selesai kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
g) Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada
Dansatgas PRC PB.

5) Ka Unit Komlek.
a) Memimpin dan mengendalikan satuan-satuan Komlek yang
berada dibawah koordinasinya.
b) Merencanakan dan mengajukan kebutuhan dukungan Alpal
Unit Komlek.
c) Menjamin kelancaran dukungan Komlek pada saat
pelaksanaan tugas penanggulangan bencana alam.

RAHASIA
RAHASIA
10
d) Mengkoordinasikan dengan instansi terkait dalam gelar
Komlek sesuai kebutuhan pelaksanaan tugas di daerah bencana.
e) Melaksanakan evaluasi pada setiap selesai kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
f) Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada
Dansatgas PRC PB.

6) Ka Unit Evakuasi.
a) Memimpin unsur-unsur satuan dalam pencarian dan
penyelamatan korban serta pertolongan darurat.
b) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan evakuasi,
pengungsian dan pengaturan tempat korban bencana yang telah
ditentukan.
c) Menyiapkan sarana dan prasarana/peralatan yang berkaitan
dengan kegiatan evakuasi dan pengungsian.
d) Melaksanakan evaluasi pada setiap selesai kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
e) Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada
Dansatgas PRC PB.
7) Ka Unit Penerangan.
a) Mengendalikan dan mengawasi kegiatan unsur penerangan
yang bertugas di daerah bencana.
b) Mendata dan mendokumentasikan kondisi daerah, jumlah
korban dan pengungsi yang timbul.
c) Mengkoordinir media dan mempublikasikan kegiatan yang
dilaksanakan secara proporsional, bermartabat dan
bertanggungjawab.
d) Melaksanakan evaluasi dan koordinasi dengan unsur media
lain untuk kepentingan instansi sendiri maupun untuk masyarakat.
e) Melaksanakan evaluasi pada setiap selesai kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
f) Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada
Dansatgas PRC PB.

RAHASIA
RAHASIA
11
III. PELAKSANAAN

8. Umum. Dengan organisasi yang ada, perlu diperjelas mengenai tugas tiap-
tiap bagian dan mekanisme kerja. Sehingga diharapkan semua bagian dapat menjalankan
fungsinya secara cepat dan tepat dalam menanggulangi bencana. Pada akhirnya
diharapkan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan operasi
penanggulangan bencana meletusnya G. Galunggung dilaksanakan dalam empat tahap
meliputi tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan,

a. Tahap perencanaan.
1) Setelah menerima informasi adanya bencana, Dansatgas dan seluruh
koordinator segera mempelajari situasi yang terjadi.
2) Dan Satgas dan seluruh koordinator segera menyusun rencana
penanggulangan.
3) Wadan Satgas segera mengkoordinir Staf Satgas.

b. Tahap persiapan.
1) Seluruh koordinator segera menyiapkan tim aju.
2) Wadan Satgas mengecek kesiapan seluruh tim aju dan
melaporkannya kepada Dansatgas.
3) Seluruh koordinator melaskanakan koordinasi dengan instansi terkait.
4) Seluruh koordinatior menyiapkan personel dan materiil yang
dibutuhkan.
5) Seluruh koordinator melaporkan rencananya masing-masing dan
kesiapan tim aju kepada Dan Satgas.

c. Tahap pelaksanaan.
1) Dan Satgas memerintahkan pendirian posko utama lapangan dan
pengerahan tim aju.
2) Wadan Satgas segera memimpin pendirian posko utama lapangan.
3) Seluruh koordinator segera meluncurkan tim aju dan membentuk
posko masing-masing.

RAHASIA
RAHASIA
12
4) Seluruh tim aju segera bekerja dan melaporkan situasi dilapangan
serta daerah aman terdekat sebagai lokasi posko lapangan kepada
koordinator masing-masing.
5) Seluruh koordinator segera mendirikan posko lapangan dan
kengerahkan personel, materiil semaksimal mungkimn ke lokasi bencana.
6) Tindakan selanjutnya dilaksanakan sesuai tugas dan tanggung jawab
masing-masing dengan tidak meninggalkan koordinasi antar pihak-pihak
terkait.

d. Tahap pengakhiran.
1) Setelah situasi aman dan pengungsi sudah di relokasi maka seluruh
satuan segera meaksanakan konsolidasi.
2) Laksanakan pengecekan personel dan materiil.
3) Seluruh koordinator melaporkan kondisi personel dan materiil
satuanya kepada Dan Satkorlak.
4) Setelah ada perintah dari Dan Satgas seluruh koordinator
memerintahkan satuannya kembali ke mako masing-masing.
5) Kemudian dilaksanakan inventarisir kerusakan dan kerugian baik
personel maupun materriil serta penyusunan laporan.
6) Seluruh koordinator mengirimkan laporan lengkap kepada Dan
Satgas.
7) Staf Satgas menghimpun seluruh laporan-laporan dan menyusun
laporan Satkorlak.
8) Dan Satgas mengirimkan laporan lengkap kepada Pangdam IV/DIP.

9. Pelaksanaan.

a. Tehnik pengerahan. Dalam melaksanakan tugasnya Satgas


Penanggulangan Bencana, dapat menggunakan langsung aparat Dinas-dinas dan
Instansi-instansi vertikal didaerah yang bersangkutan serta mengikutsertakan
masyarakat, PMI dan organisasi-organisasi lainnya yang disesuaikan menurut
kebutuhan dan bidang atau fungsinya.

RAHASIA
RAHASIA
13
b. Penyaluran dan Penggunaan Bantuan.

1) Penyaluran bantuan untuk bencana disampaikan oleh Departemen


beserta jajarannya kepada Dan Satgas PBP dengan pemberitahuan kepada
Gubernur/Ketua Satkorlak PBP.
2) Penyaluran bantuan dari masyarakat dilaksanakan melalui
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Gubernur atau langsung
kepada Ketua Satlak PBP di daerah bencana.
3) Penyaluran bantuan dari masyarakat untuk penanggulangan bencana
yang disampaikan langsung kepada masyarakat yang terkena bencana
dikoordinasikan oleh Ketua satlak PBP untuk penggunaannya.

c. Logistik.
1) Bekal awal menggunakan ransum siaga satuan masing-masing.
2) Peralatan kesehatan dan obat-obatan, peralatan perhubungan,
sarana angkutan dan transportasi disiapkan oleh team dari instansi yang
terkait dan satuan, dinas pelayanan setempat.
3) Alat-alat berat untuk pekerjaan umum disiapkan oleh Dinas Pekerjaan
Umum dan Satuan Zeni serta Kontraktor swasta setempat.

IV. KOMANDO DAN PENGENDALIAN.

10. Komando .
a. Komando.
1) Komando. Danrem sebagai Dansatgas penanggulangan bencana
mengendalikan dan memberi komando pada saat tanggap darurat selama +
2 s.d 3 minggu dan dapat diperpanjang sesuai kondisi
2) Pos Komando.
a) Posko utama di Makorem 062/TN.
b) Poskotis penanggulangan bencana didirikan didekat bencana.
3) Seluruh koordinator berada dilapangan.

RAHASIA
RAHASIA
14
b. Pengendalian.
1) Prosedur laporan. Melaporkan perkembangan situasi kejadian
bencana dan langkah-langkah yang telah/akan dilaksanakannya dalam
rangka menanggulangi bencana yang meliputi tempat penampungan
pengungsi, jumlah pengungsi, jumlah korban, jumlah kerusakan, serta
kebutuhan-kebutuhan personel, materiil/Alutsista dan lain-lain yang
dibutuhkan secara berjenjang kepada Komando Atas.
2) Rupusdalops penanggulangan bencana ditetapkan oleh
Bupati/Walikota.
3 Menggunakan gelar komunikasi Satkomlek TNI/Pemda dan
memanfaatkan sarana komunikasi wilayah yang tersedia.

V. P E N U T U P

12. Penutup. Demikian Protap Penanggulangan Bencana meletusnya G.


Galunggung di wilayah Korem 062/TN untuk dijadikan pedoman bagi Aparat Teritorial
dalam melaksanakan tugas dilapangan dalam memberikan bantuan kepada pemerintah
propinsi DIY dan Jateng terkait. Hal - hal yang belum tercantum dalam protap ini akan
disampaikan kemudian secara lisan atau tertulis.

Dansatgas,

....
Kolonel Inf Nrp. .....

RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai