Lampiran - F
PROSEDUR TETAP
NOMOR : PROTAP / 01 / .... / 201B
Tentang
I. PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Bencana adalah peristiwa yang disebabkan oleh alam, manusia atau oleh
keduanya, yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian harta,
prasarana dan fasilitas umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata
kehidupan dan penghidupan masyarakat.
b. Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja di muka bumi ini,
termasuk di wilayah Kabupaten Tasikmalaya dan Garut. Oleh karenanya
Pemerintah daerah setempat memandang sangat penting adanya upaya untuk
menanggulangi bencana. Efektifitas upaya penanggulangan bencana akan
sangat ditentukan oleh sikap dan tindakan pada setiap fase-fase bencana,
baik pada serangan bencana yang cepat maupun yang lambat. Selain itu perlu
dibentuk organisasi yang diperlengkapi dan dilatih dengan baik agar tetap dapat
bekerja dalam situasi tidak normal selama keadaan bencana. Satuan Pelaksana
Penanggulangan Bencana & Pengungsi adalah badan non struktural multi
lateral yang beranggotakan unsur pemerintah, TNI/POLRI, swasta maupun
masyarakat baik berbentuk badan ataupun perorangan yang diorganisir
sedemikian rupa agar dapat melaksanakan fungsi penanggulangan bencana &
pengungsi yang terjadi di wilayah Korem 062/TN secara terpadu, berdaya guna
dan berhasil guna.
RAHASIA
RAHASIA
2
c. Perlu dibentuk organisasi dan tugas yang jelas guna penanggulangan
bencana meletusnya G. Galunggung yang setiap saat mungkin terjadi. Sehingga
secara otomatis semua elemen yang terkait dapat dengan segera bertindak dan
pada akhirnya dampak negatif yang mungkin timbul dapat diminimalisir. Oleh
karena itu dalam rangka penanggulangan bencana meletusnya G. Galunggung
diwilayah Korem 062/TN, secara efektif dan efisien maka perlu dibuat suatu
prosedur tetap yang mengatur masalah pengorganisasian, pelaksanaan dan teknik
penanggulangan.
a. Ruang Lingkup. Ruang lingkup pembuatan protap ini dibatasi pada hal-hal
yang berkaitan dengan bantuan Korem 062/TN kepada pemerintah daerah dalam
penanggulangan bencana meletusnya G. Galunggung.
b. Tata Urut. Dalam pembuatan Protap penanggulangan bencana alam
meletusnya G. Galunggung ini disusun dengan tata urut sebagai berikut :
1) Pendahuluan.
2) Organisasi.
3) Pelaksanaan.
4) Komando dan Pengendalian.
5) Penutup.
4. Dasar.
a. UU Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI.
b. UU Nomor 24 tahun 2007 tentang Badan Penanggulangan Bencana.
c. Peraturan Presiden (Perpres) No. 08 tahun 2008 tentang BNPB.
RAHASIA
RAHASIA
3
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 46 tahun 2008 tentang
BPBD.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2008 tentang penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
II. ORGANISASI
KOMPI KOMPI
KOMPI LAPLAP
KOMPI
KOMPI LAP
MARKAS - -IVIV LAP
11
11 - -IVIV
RAHASIA
RAHASIA
4
6. Organisasi dan Tugas.
a. Organisasi. Untuk pelaksanaan upaya penggulangan bencana meletus G.
Galunggung di daerah Kab. Tasikmalaya dan Kab. Garut perlu dibentuk satuan
pelaksana penanggulangan bencana yang dengan susunan sebagai berikut :
1) Dan Satgas : Danrem 062/TN.
2) Wadan Satgas : Kasrem 062/TN.
3) Staf Pam : Kasi Intel Korem 062/TN.
4) Staf Ops : Kasi Ops Korem 062/TN.
5) Staf Minlog : Kasi Log Korem 062/TN.
6) Staf Ter : Kasi Ter Korem 062/TN.
7) Koordinatior Penanganan Kesehatan : Dan Denkes Korem-062/TN.
8) Koordinator Logistik : Dan Denbekang Korem-062/TN
9) Koordinator Pemulihan Sarana dan Prasarana : Dan Ki Zipur.
10) Koordinator Evakuasi : Dan Denpal Korem-062/TN
11) Koordinator Pengamanan : Dan Den Pom Korem-062/TN
12) Koordinator Perhubungan : Dan Denhub Korem-062/TN
13) Dan Subsatgas-1. : Dandim 0732/Sleman
14) Dan Subsatgas-2. : Dandim 0705/MGL
RAHASIA
RAHASIA
5
c) Merencanakan dan melaksanakan Uji Terampil Perorangan
(UTP) dan satuan serta menyiapkan latihan Geladi Posko-I dan II
serta Uji Siap Penanggulangan (USP).
d) Mengajukan kebutuhan Alpal dan anggaran untuk kebutuhan
pelaksanaan operasi dan Duklogops 7 (tujuh) hari bekal ke Mabes
TNI.
e) Melaksanakan evaluasi pada setiap selesai kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
f) Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada
Panglima TNI dan Kasad paling lambat 15 (lima belas) hari setelah
dikeluarkannya perintah operasi.
2) Wadansatgas.
a) Membantu semua tugas-tugas Dansatgas.
b) Memberikan saran yang berkaitan dengan tugas.
c) Mengkoordinir Staf Satgas dalam melaksanakan tugasnya.
d) Memimpin Satgas apabila Dansatgas berhalangan.
b. Unsur-unsur Staf.
1) Kasi Pengamanan.
a) Membuat rencana pengamanan dan pengendalian
pelaksanaan pengamanan dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana alam.
b) Menegakkan ketertiban, hukum dan disiplin terhadap seluruh
anggota Satgas dan masyarakat di daerah bencana dengan
berkoordinasi Instansi Polri di daerah terjadinya bencana.
c) Melakukan pengawasan dan pengendalian dalam bidang
Tibkumplin setiap kegiatan di daerah bencana.
d) Menyiapkan sarana dan prasarana pengamanan lingkungan di
daerah bencana.
e) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
mendukung kegiatan pengamanan.
RAHASIA
RAHASIA
6
f) Melaksanakan evaluasi pada setiap selesai kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
g) Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada
Dansatgas PRC PB.
2) Kasi Operasi.
a) Mengorganisir dan mengendalikan tugas-tugas satuan dalam
pelaksanaan penanggulangan bencana alam di daerah bencana.
b) Mengkoordinir dalam pelaksanaan pendirian Posko maupun
Poslong PB.
c) Merencanakan dan mengendalikan latihan perorangan, satuan
dan gabungan Satgas sesuai dengan kemungkinan tugas dan
macam bencana alam yang terjadi.
d) Melakukan pengujian kesiapan satuan untuk penanggulangan
bencana alam, Uji Siap Penanggulangan (USP) pada Triwulan III
setiap tahun program.
e) Melaporkan hasil kesiapan Satgas kepada Komando Atas.
RAHASIA
RAHASIA
7
4) Kasi Teritorial.
a) Mengkoordinasikan dan membangun partisipasi masyarakat
dan kemitraan publik serta swasta dalam mendukung kegiatan
penanggulangan bencana alam.
b) Memberikan pembekalan pada anggota Satgas tentang
geografi, demografi dan kondisi sosial masyarakat daerah bencana.
c) Melaksanakan penerangan dan pelatihan bersama instansi
terkait kepada masyarakat tentang pengetahuan yang berkaitan
dengan bencana alam.
d) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait terhadap
semua kegiatan yang dapat mendukung bantuan penanggulangan
bencana alam.
e) Melaksanakan pendataan secara cermat tentang data-data
personel dan materiil serta dampak yang terjadi akibat bencana
alam.
f) Melaksanakan evaluasi pada setiap selesai kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
g) Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada
Dansatgas TNI AD.
c. Unsur-unsur Pelaksana.
1) Ka Unit Kesehatan.
a) Memimpin dan mengendalikan satuan-satuan kesehatan yang
berada dibawah koordinasinya.
b) Menyiapkan personel dan peralatannya yang berkaitan dengan
kegiatan pengobatan dan pertolongan medis dan psikologi agar tetap
siap siaga.
c) Mengkoordinasikan tugas-tugas medis dan psikologi dengan
instansi lain yang terkait dengan tugas penanggulangan bencana
alam.
d) Melaksanakan evaluasi dan pengawasan dalam pelaksanaan
prosedur kegiatan pertolongan medis agar tetap terjamin kelancaran
tugas.
RAHASIA
RAHASIA
8
e) Melaksanakan evaluasi pada setiap selesai kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
f) Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada
Dansatgas PRC PB.
RAHASIA
RAHASIA
9
e) Melaksanakan evaluasi pada setiap selesai kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
f) Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada
Dansatgas PRC PB.
5) Ka Unit Komlek.
a) Memimpin dan mengendalikan satuan-satuan Komlek yang
berada dibawah koordinasinya.
b) Merencanakan dan mengajukan kebutuhan dukungan Alpal
Unit Komlek.
c) Menjamin kelancaran dukungan Komlek pada saat
pelaksanaan tugas penanggulangan bencana alam.
RAHASIA
RAHASIA
10
d) Mengkoordinasikan dengan instansi terkait dalam gelar
Komlek sesuai kebutuhan pelaksanaan tugas di daerah bencana.
e) Melaksanakan evaluasi pada setiap selesai kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
f) Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada
Dansatgas PRC PB.
6) Ka Unit Evakuasi.
a) Memimpin unsur-unsur satuan dalam pencarian dan
penyelamatan korban serta pertolongan darurat.
b) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan evakuasi,
pengungsian dan pengaturan tempat korban bencana yang telah
ditentukan.
c) Menyiapkan sarana dan prasarana/peralatan yang berkaitan
dengan kegiatan evakuasi dan pengungsian.
d) Melaksanakan evaluasi pada setiap selesai kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
e) Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada
Dansatgas PRC PB.
7) Ka Unit Penerangan.
a) Mengendalikan dan mengawasi kegiatan unsur penerangan
yang bertugas di daerah bencana.
b) Mendata dan mendokumentasikan kondisi daerah, jumlah
korban dan pengungsi yang timbul.
c) Mengkoordinir media dan mempublikasikan kegiatan yang
dilaksanakan secara proporsional, bermartabat dan
bertanggungjawab.
d) Melaksanakan evaluasi dan koordinasi dengan unsur media
lain untuk kepentingan instansi sendiri maupun untuk masyarakat.
e) Melaksanakan evaluasi pada setiap selesai kegiatan dalam
pelaksanaan tugas.
f) Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada
Dansatgas PRC PB.
RAHASIA
RAHASIA
11
III. PELAKSANAAN
8. Umum. Dengan organisasi yang ada, perlu diperjelas mengenai tugas tiap-
tiap bagian dan mekanisme kerja. Sehingga diharapkan semua bagian dapat menjalankan
fungsinya secara cepat dan tepat dalam menanggulangi bencana. Pada akhirnya
diharapkan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan operasi
penanggulangan bencana meletusnya G. Galunggung dilaksanakan dalam empat tahap
meliputi tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan,
a. Tahap perencanaan.
1) Setelah menerima informasi adanya bencana, Dansatgas dan seluruh
koordinator segera mempelajari situasi yang terjadi.
2) Dan Satgas dan seluruh koordinator segera menyusun rencana
penanggulangan.
3) Wadan Satgas segera mengkoordinir Staf Satgas.
b. Tahap persiapan.
1) Seluruh koordinator segera menyiapkan tim aju.
2) Wadan Satgas mengecek kesiapan seluruh tim aju dan
melaporkannya kepada Dansatgas.
3) Seluruh koordinator melaskanakan koordinasi dengan instansi terkait.
4) Seluruh koordinatior menyiapkan personel dan materiil yang
dibutuhkan.
5) Seluruh koordinator melaporkan rencananya masing-masing dan
kesiapan tim aju kepada Dan Satgas.
c. Tahap pelaksanaan.
1) Dan Satgas memerintahkan pendirian posko utama lapangan dan
pengerahan tim aju.
2) Wadan Satgas segera memimpin pendirian posko utama lapangan.
3) Seluruh koordinator segera meluncurkan tim aju dan membentuk
posko masing-masing.
RAHASIA
RAHASIA
12
4) Seluruh tim aju segera bekerja dan melaporkan situasi dilapangan
serta daerah aman terdekat sebagai lokasi posko lapangan kepada
koordinator masing-masing.
5) Seluruh koordinator segera mendirikan posko lapangan dan
kengerahkan personel, materiil semaksimal mungkimn ke lokasi bencana.
6) Tindakan selanjutnya dilaksanakan sesuai tugas dan tanggung jawab
masing-masing dengan tidak meninggalkan koordinasi antar pihak-pihak
terkait.
d. Tahap pengakhiran.
1) Setelah situasi aman dan pengungsi sudah di relokasi maka seluruh
satuan segera meaksanakan konsolidasi.
2) Laksanakan pengecekan personel dan materiil.
3) Seluruh koordinator melaporkan kondisi personel dan materiil
satuanya kepada Dan Satkorlak.
4) Setelah ada perintah dari Dan Satgas seluruh koordinator
memerintahkan satuannya kembali ke mako masing-masing.
5) Kemudian dilaksanakan inventarisir kerusakan dan kerugian baik
personel maupun materriil serta penyusunan laporan.
6) Seluruh koordinator mengirimkan laporan lengkap kepada Dan
Satgas.
7) Staf Satgas menghimpun seluruh laporan-laporan dan menyusun
laporan Satkorlak.
8) Dan Satgas mengirimkan laporan lengkap kepada Pangdam IV/DIP.
9. Pelaksanaan.
RAHASIA
RAHASIA
13
b. Penyaluran dan Penggunaan Bantuan.
c. Logistik.
1) Bekal awal menggunakan ransum siaga satuan masing-masing.
2) Peralatan kesehatan dan obat-obatan, peralatan perhubungan,
sarana angkutan dan transportasi disiapkan oleh team dari instansi yang
terkait dan satuan, dinas pelayanan setempat.
3) Alat-alat berat untuk pekerjaan umum disiapkan oleh Dinas Pekerjaan
Umum dan Satuan Zeni serta Kontraktor swasta setempat.
10. Komando .
a. Komando.
1) Komando. Danrem sebagai Dansatgas penanggulangan bencana
mengendalikan dan memberi komando pada saat tanggap darurat selama +
2 s.d 3 minggu dan dapat diperpanjang sesuai kondisi
2) Pos Komando.
a) Posko utama di Makorem 062/TN.
b) Poskotis penanggulangan bencana didirikan didekat bencana.
3) Seluruh koordinator berada dilapangan.
RAHASIA
RAHASIA
14
b. Pengendalian.
1) Prosedur laporan. Melaporkan perkembangan situasi kejadian
bencana dan langkah-langkah yang telah/akan dilaksanakannya dalam
rangka menanggulangi bencana yang meliputi tempat penampungan
pengungsi, jumlah pengungsi, jumlah korban, jumlah kerusakan, serta
kebutuhan-kebutuhan personel, materiil/Alutsista dan lain-lain yang
dibutuhkan secara berjenjang kepada Komando Atas.
2) Rupusdalops penanggulangan bencana ditetapkan oleh
Bupati/Walikota.
3 Menggunakan gelar komunikasi Satkomlek TNI/Pemda dan
memanfaatkan sarana komunikasi wilayah yang tersedia.
V. P E N U T U P
Dansatgas,
....
Kolonel Inf Nrp. .....
RAHASIA