I. PENDAHULUAN
1. Umum.
b. Singapura berada di sebelah utara khatulistiwa, pada 1,15 lintang utara dan
140 bujur timur. Letak republik Singapura diantara wilayah Malaysia dan
Indonesia, wilayah utamanya berada diatas sebuah pulau kecil, panjangnya sekitar
41,84 kilometer dan lebarnya 22,53 kilometer. Luas seluruh wilayah daratannya
yang terdiri atas pulau utama dan pulau-pulau kecil sekelilingnya lebih kurang 618
kilometer persegi. Panjang garis pantai Singapura 193,7 kilometer. Batas wilayah
Singapura adalah: Sebelah utara dengan Malaysia (Johor), sebelah selatan dengan
Indonesia (Kepulauan Riau), sebelah timur dengan ujung timur Jazirah Malaya,
sedangkan batas sebelah barat adalah Selat Malaka. Singapura dan Malaysia
dihubungkan dengan jalan raya, jalan kereta api, dan pipa air sepanjang 1,056
kilometer.
c. Mengingat posisi strategis inilah, maka Singapura perlu membangun
kekuatan pertahanan dan keamanannya bagi menjaga kepentingan negaranya.
Selain dilatar belakangi oleh beberapa sejarah perkembangan Singapura,
diantaranya Perang Dunia II dan pendudukan Jepang, kemerdekaan dan
TERBATAS
TERBATAS
2
d. Bertitik tolak dari beberapa hal tersebut diatas perlulah kiranya dibuat suatu
tinjauan perkembangan pembangunan pertahanan dan keamanan Singapura yang
berkaitan dengan kepentingan regional khususnya pada negara Indonesia.
3. Ruang Lingkup dan Sistematika. Ruang lingkup penulisan ini dibatasi pada
perkembangan pertahanan dan keamanan negara Singapura keterkaitannya dengan
kepentingan regional khususnya negara Indonesia, disusun dengan sistematika penulisan
sebagai berikut :
a. Pendahuluan
b. Gambaran Umum dan Latar Belakang Perkembangan Pembangunan Bidang
Pertahanan dan Keamanan Negara Singapura.
c. Analisa Perkembangan Pembangunan Pertahanan Keamanan Negara
Singapura.
d. Kesimpulan dan Saran.
TERBATAS
TERBATAS
3
5. Umum. Untuk lebih mengenal lebih dekat latar belakang pembangunan bidang
pertahanan dan keamanan negara Singapura, sebagaimana telah diuraikan pada bab
terdahulu mengenai latar belakang sejarah perkembangan Singapura, maka terdapat
beberapa pelajaran yang dapat dipetik oleh pemerintah Singapura dari hal tersebut; yaitu
bahwa ketidak tentuan akan berkali-kali muncul dan seluruh rakyat Singapura harus
memiliki kepercayaan terhadap diri sendiri.
Sebagai negara kecil dan berpenduduk sedikit, Singapura menerapkan sistem wajib
militer bagi seluruh warga negaranya, dimana seluruh warga negara laki-laki yang berusia
18 tahun keatas wajib mengikutinya, sehingga Angkatan Bersenjata Singapura terdiri dari:
Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Pertahanan Sipil (Peoples Defense
Porces). Sumber daya manusia guna kepentingan militer cadangan khusus pria (usia 15-
49 tahun) adalah 1.354.857 orang dan dengan kekuatan reguler 986.101 orang. Kondisi
Pertahanan dan Keamanan Singapura saat ini mengandalkan 4 E2C Hawkeye AWACS,
sejumlah F16, F5 Tiger II, A4SU Super Skyhawk, serta berbagai rotary-wings. Pertahanan
peringatan dini dilengkapi dengan rudal-rudal seperti Bofors RBS70 dan Mistral. Dan
Angkatan lautnya belum memiliki kapal perang yang lebih besar daripada Korvet. Budget
yang besar memungkinkan pengembangan militer dengan cepat. Beberapa frigate telah
direncanakan untuk di beli dan dibangun hingga 2010. Diantaranya, sekitar 4 Frigat ringan
TERBATAS
TERBATAS
4
akan dibangun sendiri di Singapura. Dengan keberadaan 4 kapal selam yang baru (kelas
Sjoormen). Beberapa LST baru dibeli dari kelas Endurance, dengan kemampuan jauh
melebihi LST kelas County yang digantikan. Ditambah wing C130, Singapura memiliki
kemampuan untuk mengirimkan pasukan ke wilayah di sekitarnya. Dengan keberadaan 4
kapal selam, Singapura memiliki kemampuan untuk menyerang ke belakang garis
pertahanan TNI, baik dalam bentuk serangan laut maupun penyusupan. Keberadaan
beberapa frigate hingga 2010 memungkinkan Singapura membuat pertahanan secara
independen. Dengan budget yang besar dapat di lihat pengembangan yang lebih besar
dimasa depan
Berdasarkan uraian diatas, maka bila dilihat dari segi kekuatan pertahanan
keamanannya sama sekali tidak kecil, malah merupakan raksasa di kawasan Asia Pasifik.
Adapun anggaran belanja pertahanan dan keamanan Singapura pada tahun ini adalah
4,9 % PDB nya yaitu $ 4,47 miliar. Sedangkan Strategi pertahanan Singapura menyerupai
negara Israel, mengandalkan kekuatan pasukan cadangan (reservist), persenjataan
teknologi tinggi serta sekitar 60.600 personel militer aktif yang terlatih dengan baik
(50.000 personel Angkatan Darat, 4.600 personel Angkatan Laut, dan 6.000 Angkatan
Udara). Jumlah pasukan cadangannya mendekati jumlah sekitar 300.000 personel yang
selalu dilatih secara berkala. Melalui pengadaan berbagai persenjataan baru dan canggih
dalam tempo sepuluh tahun, Angkatan Bersenjata Singapura (Singapore Armed Forces-
SAF) akan menjadi angkatan bersenjata terkuat di Asia Tenggara dengan kemampuan
beroperasi jauh dari wilayahnya (expeditionary force). Pengadaan itu meliputi enam fregat
kasat radar (stealth) dari Perancis, kira-kira 12 helikopter serang AH-64D "Apache
Longbow" dari AS, pesawat tempur (masih dipelajari pilihannya, seperti "Rafale" Perancis,
"Eurofighter Typhoon" Inggris, F-15 atau F-18 Amerika), sistem penginderaan jarak jauh,
dan sistem persenjataan lainnya.Singapura tak merasa aman dalam lingkungannya.
Anggapan ini timbul karena dari sekitar empat juta penduduknya, mayoritas adalah etnis
Cina (sekitar tiga perempat) yang dikelilingi oleh bangsa-bangsa "Melayu" (Malaysia dan
TERBATAS
TERBATAS
5
Indonesia) sejumlah lebih dari dua ratus juta orang. Selain itu, luas Singapura (sekitar 648
kilometer persegi) tidak memberinya kedalaman strategis ( strategic depth) bagi
pertahanan. Kelahiran Republik Singapura yang cukup bergejolak telah membentuk
persepsi ancaman yang selalu melatarbelakangi kebijakan strategisnya. Singapura keluar
dari Federasi Malaya tahun 1965, utamanya karena masalah politik etnis, dan pada saat
sama Federasi Malaya (termasuk Singapura) tengah menghadapi Konfrontasi dari
Indonesia. Dalam tiga dekade terakhir, berbagai masalah juga kerap muncul dengan
tetangga-tetangganya, terutama Malaysia, tetapi tidak pernah memicu konflik terbuka.
Menghadapi lingkungan ini, pada awalnya Singapura berlindung dibalik Five Power
Defence Arrangements (FPDA), suatu pengaturan konsultatif pertahanan bersama Inggris,
Australia, Selandia Baru, dan Malaysia yang dibentuk tahun 1971. Bersamaan dengan itu,
mulai tahun 1970-an Singapura juga mengembangkan strategi dan doktrin pertahanan
serta sistem persenjataannya. Strategi pertahanan Singapura didasarkan pada
penggentaran (deterrence). Secara umum, strategi ini dimaksudkan untuk meyakinkan
lawan potensialnya bahwa tindakan militer atau tindakan lainnya yang mengancam
keberadaan dan keselamatan Singapura, akan dihadapi secara militer dan frontal.
Berdasar strategi ini misalnya, Singapura tidak pernah menyangkal akan menggunakan
kekuatan militernya jika pasokan air dari Malaysia terhenti. Strategi ini mengandalkan
kekuatan militer yang lebih kuat dari lawan potensialnya supaya kredibel sebagai
penggentar. Wilayah Singapura yang terbatas tidak memungkinkannya dapat bertahan
lama menghadapi serangan militer mendadak (pre-emptive/first strike) skala besar.
Serangan semacam ini dapat menceraiberaikan berbagai aspek kehidupan Singapura.
Strategi dan doktrin tersebut didukung oleh sistem persenjataan yang terus dibangun
agar melebihi tetangga-tetangganya. Singapura lebih unggul dalam semua kategori,
bahkan pasukannya yang siap tempur lebih besar dari Indonesia, karena sanggup
memobilisasi 350.000 tentaranya untuk siap tempur ( on a war footing) dalam tempo
enam jam. Piranti keras Angkatan Udara SAF antara lain terdiri dari berbagai macam
pesawat tempur, yaitu 49 buah F-16 ( kira-kira 20 buah sedang dipesan untuk tahun
2003-4), 60-70 buah A-4, dan 48 buah F-5 (semuanya akan digantikan oleh pesawat
tempur baru seperti dilaporkan Jane's Defence Weekly di atas). Angkatan Lautnya terdiri
dari berbagai jenis kapal torpedo (yang akan diganti oleh fregat baru Perancis) dan rudal,
TERBATAS
TERBATAS
6
LST (pendarat tank), dan kapal selam (empat buah dari Swedia). Segala piranti keras
tersebut didukung oleh sistem C4I (command, control, communications, computer-
processing, dan intelligence) yang sangat canggih. SAF terus mengasah kesiapan
operasional C4I beserta segala piranti keras dan personelnya melalui berbagai latihan di
dalam dan luar negeri. Kualitas SDM, kekuatan ekonomi, termasuk industri militernya
yang tercanggih di Asia Tenggara, pengorganisasian masyarakat serta sistem wajib militer
dan mobilisasi, adalah dasar yang kuat bagi kemampuan militernya Singapura. Singapura
menjalin hubungan militer erat dengan antara lain AS, Australia, Selandia Baru, Brunei,
dan NATO (terutama Perancis). Negara-negara ini juga menyediakan tempat latihan bagi
AD dan AU SAF. Hubungan Singapura dengan AS sejak awal selalu erat. Huxley
menggambarkan hubungan tersebut sebagai "setengah persekutuan" ( quasi-alliance).
Singapura menyediakan Pangkalan Angkatan Laut Changi bagi kapal-kapal induk, selam,
dan pendukung AL-AS. AS adalah penyedia penting perangkat militer Singapura, dan
menyediakan tempat latihan bagi AU SAF. Saat ini dua skadron F-16, beberapa helikopter
CH-47D "Chinook", dan sebuah pesawat tanker KC-135 AU SAF sudah terintegrasi penuh
dalam program latihan dengan AU AS. Hubungan terpenting lain adalah dengan Israel,
yang merupakan penasihat Singapura sejak lepas dari Malaysia. Terdapat beberapa
kemiripan strategi dan doktrin pertahanan kedua negara itu, seperti pembangunan
persenjataan canggih dan ofensif menghadapi lingkungannya. Israel juga penyedia
berbagai sistem pertahanan SAF, seperti rudal, penginderaan dan antiradar, sistem
komputer, dan piranti lunaknya.
8. Umum.
Dengan anggaran pertahanan dan keamanan yang besar, kualitas SDM, kekuatan
ekonomi, termasuk industri militernya yang tercanggih di Asia Tenggara,
pengorganisasian masyarakat serta sistem wajib militer dan mobilisasi yang telah
TERBATAS
TERBATAS
7
diterapkan di negara Singapura telah menjadikan dasar yang kuat bagi kemampuan
militer Singapura untuk menempatkan dirinya menjadi salah satu kekuatan yang
diperhitungkan oleh negara negara di kawasan Asia Tenggara.
TERBATAS
TERBATAS
8
11. Kesimpulan.
12. Saran.
TERBATAS