Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
Syukur Alhamdulilah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya , sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengn judul :
“PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL”.
Kami menyadari bahwa dalam penilisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pertahanan dan Keamanan Nasional
2.2 Langkah – Langkah Pertahanan dan Keamanan Nasional
2.3 Kebijakan Pertahanan dan Keamanan Nasional
2.4 Program Pertahanan dan Keamanan Nasional
1.2 Tujuan.
Pembangunan pertahanan dan keamanan nasional didasarkan pada pandangan hidup bangsa
Indonesia yang mencintai perda¬maian, tetapi terlebih lagi mencintai kemerdekaan dan
kedaulat¬annya. Hanya dalam suasana kehidupan dunia yang damai dan dalam suasana negara
yang merdeka dan berdaulat itu, memung¬kinkan bangsa Indonesia untuk meningkatkan
kesejahteraan¬nya melalui usaha pembangunan.
Upaya pertahanan dan keamanan nasional haruslah menjamin tercegahnya atau teratasinya hal-
hal yang langsung atau tidak langsung dapat mengganggu jalannya pembangunan nasional. Hal-
hal yang langsung dapat mengganggu jalannya pembangunan nasional, adalah gangguan
keamanan dalam negeri dan ancaman terhadap kemerdekaan, kedaulatan dan integritas RI,
sedang¬kan hal-hal yang bersifat tidak langsung adalah keamanan dunia umumnya dan
keamanan di kawasan Asia Tenggara khususnya.
Bangsa Indonesia menyadari bahwa kelangsungan hidup Bang¬sa dan Negara ditentukan oleh
keberhasilan pembangunan na-sionalnya, Ancaman dan gangguan oleh lawan dari dalam dan
luar negeri, merupakan hal yang tidak dapat begitu saja diserah¬kan kepada nasib, ataupun
dipercayakan kepada kekuatan-ke¬kuatan lain di dunia. Oleh karena itu upaya dan cara
penyeleng¬garaan pertahanan dan keamanan nasional ditentukan dalam kebi¬jaksanaan
Hankamnas.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Hal ini
merupakan dasar dari sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta. Pelaksanaannya diatur
dengan memenuhi keadilan dan pemerataan dalam menjalankan tugas pertahanan dan keamanan
nasional. Dalam sistem per¬tahanan dan keamanan rakyat semesta,
Pertahanan dan keamanan nasional yang disusun berdasarkan sistem Pertahanan dan Keamanan
Rakyat Semesta akan mampu mensukseskan perjuangan nasional pada umumnya, pembangunan
nasional pada khususnya dan mengamankannya dari setiap ancam-an, sehingga usaha bangsa
dalam mencapai tujuan nasional dapat berlangsung dalam suasana damai, aman, tenteram, tertib
dan dinamis.
Pembinaan pertahanan dan keamanan nasional diusahakan untuk meningkatkan kemampuan
pertahanan dan keamanan, yang meliputi kemampuan kekuatan di darat, di laut, di udara,
pener¬tiban dan penyelamatan masyarakat, sehingga mampu melaksa¬nakan tugas-tugas
pertahanan dan keamanan nasional sesuai de¬ngan keperluan dan tantangan yang dihadapi oleh
negara dan bangsa Indonesia.
Prinsip ekonomi perlu diterapkan sebaik mungkin dalam usaha pertahanan dan keamanan; di
samping itu efektivitas untuk menghadapi keadaan darurat harus tetap terjamin. Dalam keadaan
aman dan damai dipelihara kekuatan perta¬hanan dan keamanan yang relatif kecil tetapi efisien,
yang dalam keadaan darurat harus dapat dikembangkan dengan cepat. Keperluan akan
kemampuan pengembangan kekuatan ini menghendaki agar dirumuskan suatu sistem cadangan,
yang mencakup kekuatan lapangan beserta segenap unsur, sarana dan sumber daya yang
diperlukan untuk mendukung¬nya.
3. Dislokasi kekuatan.
Kekuatan-kekuatan lapangan menurut sifat dan tugas khas-nya masing-masing, harus
direncanakan menempati posisi strategis yang memungkinkan dilakukannya reaksi yang cepat
terhadap ancaman yang datang. Daerah-daerah perbatasan, alur-alur pelayaran dan selat-selat
yang penting, perlu dinilai tingkat kemungkinan menjadi arah pendekat potensiil bagi berbagai
bentuk ancaman, untuk kemudian digunakan seba¬gai dasar penentu dislokasi kekuatan atau
pangkalan yang sesuai. perhatian yang lebih besar harus diberikan kepada kekuat¬an pemukul,
yang perlu memperoleh latihan-latihan terus-menerus dengan dukungan fasilitas yang sebaik
mungkin. Da¬erah-daerah latihan yang cukup luas di luar Jawa yang seka¬ligus dijadikan
pangkalan bagi satuan-satuan, perlu memper¬oleh prioritas yang tinggi dalam pembangunan
pertahanan dan keamanan nasional.
4. Perundang-undangan.
Hak, kewajiban dan kehormatan turut serta dalam pem-belaan negara dari setiap warganegara
Indonesia, harus dilak-sanakan dalam bentuk keadilan dan pemerataan menjalankan tugas
pertahanan dan keamanan. Peranan rakyat sebagai sasaran maupun pelaku dalam perang
total, menghendaki pembinaan mental dengan mendapatkan prioritas yang tinggi. Ideologi
Pancasila dan nilai-nilai bangsa harus tertanam dengan teguh dalam alam pikiran,
sehingga mewujudkan suatu ketahanan mental yang tangguh. Keahlian dan ketrampilan
melakukan pekerjaan harus dibina agar setiap orang dapat menjalankan. tugasnya dengan
sempurna.
6. Kekaryaan.
Hubungan timbal balik yang sangat erat antara bidang keamanan dan kesejahteraan nasional,
menghendaki agar pembangunan ABRI tidak semata-mata diarahkan kepada pembentukan
kekuatan pertahanan dan keamanan. Pemba-ngunan ABRI hendaknya juga diarahkan agar
memiliki ke-mampuan untuk berfungsi sebagai kekuatan sosial, yang ber-sama dengan kekuatan-
kekuatan sosial lainnya dapat menang-gapi dan mengatasi permasalahan-permasalahan nasional
sebagai suatu kebulatan, sehingga dapat mewujudkan ketahanan nasional yang utuh.
7. Menejemen Hankam.
Menejemen pertahanan dan keamanan, yang mencakup sumber daya, Angkatan Bersenjata
dan Departemen Perta¬hanan dan Keamanan, haruslah bisa dilaksanakan secara efek¬tif dan
dengan efisiensi yang tinggi. Untuk itu agar selalu diusahakan pengembangan dan penerapan
menejemen yang mutakhir.
8. Pemanfaatan Peluang.
Pemanfaatan peluang pada hakekatnya adalah suatu usaha untuk memperkecil atau
meniadakan pertentangan yang sering terjadi antara tuntutan kesejahteraan nasional dan
keamanan nasional. Perencana-perencana pada semua tingkat harus selalu waspada untuk
mengidentifikasikan setiap peluang yang muncul, serta siap memanfaatkan semua kesem-patan
yang bisa menghemat penggunaan sumber daya, mem-perkecil kerugian, atau menghasilkan
kegunaan tambahan.
Pembangunan pertahanan dan keamanan hendaknya diusa-hakan agar memanfaatkan setiap
peluang untuk turut serta memecahkan permasalahan-permasalahan nasional maupun daerah.
Setiap rencana pembangunan kekuatan dan prasarana Hankamnas hendaknya ditinjau kaitannya
dengan usaha-usa¬ha memecahkan masalah-masalah kependudukan, pemukim¬an, kesempatan
kerja, pengembangan daerah, kelestarian ling-kungan, dan sebagainya. Sebaliknya upaya
pertahanan dan keamanan hendaknya juga dapat memberikan pandangan dan saran bagaimana
upaya dalam bidang pembangunan kesejah-teraan dapat memanfaatkan peluang untuk turut serta
meme-cahkan permasalahan-permasalahan dalam bidang keamanan nasional, termasuk
pertahanan dan keamanan.
Peluang untuk turut serta mengurangi kepadatan penduduk daerah yang satu, dan menambah di
daerah yang lain, harus dimanfaatkan secara bersungguh-sungguh dalam upaya perta-hanan dan
keamanan. Pemindahan satuan-satuan dari Jawa ke pangkalan-pangkalan baru yang permanen di
daerah-daerah yang kurang penduduknya, harus segera dapat dimulai. Pang¬kalan-pangkalan
baru tersebut agar diusahakan dapat ber-fungsi sebagai pusat-pusat perkembangan daerah.
BAB III
KESIMPULAN