Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KETAHANAN NASIONAL

“PENGARUH PERTAHANAN DAN KEAMANAN TERHADAP


KETAHANAN NASIONAL”

OLEH KELOMPOK POLRES BONE BOLANGO


1. AHMAD RIZAK DAUD
2. IRAWAN KASIM
3. HENDRIK USMAN
4. YURNI DURAHIM
5. VICTOR NOE
6. RONNY EKO SAPUTRO
7. CALVIN F. KUMOIS
8. LERY J. MAMENTU
9. RAFLES OSIMPU
10. ALFARIS BARUWADI

UNIVERSITAS GORONTALO
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangsa dan negara Indonesia sejak proklamasi pada tanggal 17
Agustus 1945 pun tidak lepas dan luput dari persoalan yang berkaitan
dengan ketahanan nasional karena dalam perjalanan sejarahnya, Negara
Kesatuan Republik Indonesia mengalami pasang surut dalam menjaga
eksistensi dan kelangsungan hidup sebagai sebuah bangsa dan negara
yang merdeka dan berdaulat. Apabila dilihat dari geopolitik dan
geostrategi yang kemudian dikaitkan dengan potensi-potensi yang
dimilikinya maka bangsa Indonesia berada pada posisi yang rawan
dengan instabilitas nasional yang diakibatkan dari berbagai kepentingan
seperti persaingan dan atau perebutan pengaruh baik dari dalam negeri
maupun dari luar negeri. Hal itu sudah dipastikan akan memberikan
dampak bagi hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia dalam
jangka pendek maupun jangka panjang.
Kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan keuletan sebuah bangsa
melemahkan dan atau menghancurkan setiap tantangan, ancaman,
rintangan dan gangguan itulah yang yang disebut dengan Ketahanan
Nasional. Oleh karena itu, ketahanan nasional mutlak senantiasa untuk
dibina dan dibangun serta ditumbuhkembangkan secara terus-menerus
dengan simultan dalam upaya mempertahankan hidup dan kehidupan
bangsa. Lebih jauh dari itu adalah makin tinggi tingkat ketahanan nasional
suatu bangsa maka makin kuat pula posisi bangsa itu dalam pergaulan
dunia.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah ada “pengaruh pertahanan dan keamanan terhadap
ketahanan nasional” ?
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengaruh pertahanan dan keamanan terhadap
ketahanan nasional
BAB II
PEMBAHASAN
PENGARUH ASPEK PERTAHANAN DAN KEAMANAN
TERHADAP KETAHANAN NASIONAL
2.1 Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis
bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi. Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia merupakan
pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan dalam
mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan
dan keamanan.

2.1 Pokok-pokok pengetahuan pertahanan dan keamanan


Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya
upaya seluruh rakyat Indonesia menjadi satu sistem Pertahanan dan
Keamanan Negara, dalam mempertahankan dan mengamankan negara
demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara kesatuan
Republik Indonesia. Pertahanan dan keamanan NKRI dilaksanakan
dengan menyusun, mengarahkan dan menggerakkan seluruh potensi
nasional termasuk kekuatan masyarakat di seluruh bidang kehidupan
nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan secara nasional
merupakan salah satu fungsi utama dari pemerintah dan negara Indonesia
dengan TNI- POLRI sebagai intinya guna menciptakan keamanan bangsa
dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.
Ketahanan Pertahanan dan Keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik,
kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi
segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari
luar maupun dari dalam baik secara langsung maupun tidak langsung
membahayakan identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan
negara NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wujud Ketahanan Pertahanan dan Keamanan tercermin dalam kondisi
daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat
yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan
keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-
hasilnya, serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan
menangkal segala bentuk ancaman. Analog dengan pengertian
Ketahanan Nasional maka Ketahanan Pertahanan dan Keamanan pada
hakikatnya adalah keuletan dan ketangguhan bangsa dalam mewujudkan
kesiapsiagaan serta upaya bela negara, suatu perjuangan rakyat
semesta, dalam mana seluruh potensi dan kekuatan ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, militer dan kepolisian disusun dan dikerahkan
secara terpimpin, terintegrasi dan terkoordinasi, untuk menjamin
penyelenggaraan Sistem Keamanan Nasional (dahulu Sishankamrata),
menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan
hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang
ditandai sebagai berikut:
a. Pandangan Bangsa Indonesia Tentang Perang Dan Damai.
Bangsa Indonesia cinta damai dan ingin bersahabat dengan semua
bangsa di dunia serta tidak menghendaki terjadinya sengketa
bersenjata ataupun perang. Oleh karena itu bangsa Indonesia dalam
menyelesaikan pertikaian baik nasional maupun internasional
menggunakan cara-cara damai. Walau cinta damai, namun lebih cinta
kemerdekaan dan kedaulatannya. Bagi bangsa Indonesia perang
adalah jalan terakhir yang terpaksa harus ditempuh untuk
mempertahankan ideologi dan dasar negara Pancasila, kemerdekaan
dan kedaulatan negara RI serta keutuhan bangsa.
b. Penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan NKRI.
Dilandasi landasan Idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945
dan landasan visional Wawasan Nusantara. Pertahanan Dan
Keamanan Negara merupakan hak dan kewajiban bangsa untuk
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan
bangsa dan wilayah, terpeliharanya keamanan nasional dan
tercapainya tujuan nasional.
c. Pertahanan dan Keamanan Negara Merupakan Upaya Nasional
Terpadu.
Hal ini melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional. Setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara, yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, kerelaan
berjuang dan berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan negara,
tanpa mengenal menyerah. Upaya pertahanan dan keamanan negara
yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional tersebut
dirumuskan kedalam doktrin yang selama ini disebut Doktrin
Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia.
d. Pertahanan dan Keamanan Negara RI Diselenggarakan Dengan
Siskamnas (Sishankamrata).
Hal ini bersifat total, kerakyatan dan kewilayahan. Pendayagunaan
potensi nasional dalam pengelolaan pertahanan dan keamanan negara
dilakukan secara optimal dan terkoordinasi untuk mewujudkan
kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan negara dalam
keseimbangan dan keserasian antara kepentingan kesejahteraan dan
keamanan.
e. Segenap Kekuatan Dan Kemampuan Pertahanan Dan Keamanan
Rakyat Semesta.
Diorganisasikan dalam satu wadah tunggal yang dinamakan Tentara
Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI).
Pembangunan Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI) dengan jati
dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional,
perannya tetap diabdikan bagi kepentingan bangsa dan negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD
1945.
f. Postur Kekuatan Pertahanan Dan Keamanan.
Postur Kekuatan Hankam mencakup struktur kekuatan, tingkat
kemampuan dan gelar kekuatan. Untuk membangun postur kekuatan
Hankam terdapat empat pendekatan yang digunakan yaitu :
Ø Ancaman
Ø Misi
Ø Kewilayahan
Ø Politik.
Dalam konteks ini perlu ada pembagian tugas dan fungsi yang jelas
antara masalah pertahanan dan masalah keamanan. Pertahanan
diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar negeri dan menjadi
tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman
dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab POLRI.. TNI dapat
dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila diminta atau
POLRI sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat
ke keadaan darurat.

Pembangunan Kekuatan Hankam


Konsepsi Hankam perlu mengacu kepada konsep wawasan nusantara
dimana Hankam mengarah pada upaya pertahanan seluruh wilayah
kedaulatan Negara kesatuan Republik Indonesia, yang meliputi wilayah
kedaulatan Negara kesatuan Republik Indonesia, yang meliputi wilayah
laut, udara, dan darat termasuk pulau-pulau besar dari kecil. Di samping
itu kekuatan Hankam perlu mengantisipasi prediksi ancaman dari luar
sejalan dengan pesatnya perkembangan Iptek militer yang telah
menghasilkan daya gempur yang tinggi dan jarak jangkauannya jauh.
Hakikat Ancaman
Rumusan ini akan mempengaruhi kebijaksanaan dan strategi
pembangunan kekuatan Hankam. Kekeliruan dalam merumuskan hakikat
ancaman akan mengakibatkan postur kekuatan Hankam menjadi kurang
efektif dalam menghadapi berbagai gejolak dalam negeri, bahkan tidak
mampu untuk melakukan perang secara konvensional. Perumusan
hakikat ancaman juga perlu mempertimbangkan konstelasi geografi
Indonesia dan kemajuan Iptek. Kedaulatan Negara Republik Indonesia
yang dua pertiga wilayahnya terdiri atas laut menempatkan laut dan udara
di atasnya sebagai mandala perang yang pertama kali akan terancam
karena keduanya merupakan initial point, untuk memasuki kedaulatan
Republik Indonesia di darat. Ancaman dari luar senantiasa akan
menggunakan media laut dan udara di atasnya karena Indonesia
merupakan Negara kepulauan. Dengan demikian pembangunan postur
kekuatan hankam masa depan perlu diarahkan ke pembangunan
kekuatan secara proporsional dan seimbang antara unsure-unsur utama
kekuatan pertahanan, yaitu TNI AD, TNI AL, dan TNI AU serta unsur
utama keamanan, yaitu POLRI. Pesatnya kemajuan Iptek membawa
implikasi meningkatnya kemampuan tempur, termasuk daya hancur dan
jarak jangkau. Dengan demikian ancaman masa depan laut yang perlu
diwaspadai adalah serangan langsung lewat udara dan laut oleh kekuatan
asing yang memiliki kepentingan terhadap Indonesia (Lemhanas, 2000)

Gejolak dalam Negeri


Di dalam era globalisasi dewasa ini dan di masa mendatang, tidak
tertutup kemungkinan munculnya campur tangan asing dengan alasan
menegakkan nilai-nilai HAM, demokrasi, penegakan hukum, dan
lingkugan hidup di balik kepentingan nasional mereka. Situasi seperti ini
kemungkinan besar dapat terjadi apabila unsure-unsur utama kekuatan
hankam dan komponen bangsa yang lain tidak mampu mengatasi
masalah dalam negeri. Untuk itu ancaman yang paling realistic adalah
adanya link-up antara kekuatan dalam negeri dan kekuatan luar negeri.

Geopolitik ke Arah Ekonomi


Kondisi ini mengimplikasikan semakin canggihnya upaya diplomasi
guna mencapai tujuan politik dan ekonomi. Pergeseran ini seolah-olah
tidak akan menimbulkan ancaman yang serius dari luar negeri. Namun
bilamana dikaji secara mendalam, pergeseran tersebut justru dapat
menimbulkan ancaman yang sangat membahayakan integritas bangsa
dan Negara kesatuan republik Indonesia. Sebelum melakukan tindakan
agresi, pihak asing yang berkepentingan terhadap Indonesia akan
menggunakan wahana diplomasi dan membangun opini untuk mencari
dukungan internasional. Kemajuan iptek informasi sangat memungkinkan
untuk itu, terlebih saat dunia internasional sedang mengalami unbalance
of power.

Perkembangan Lingkungan Strategis


Perkembangan ini mengisyaratka bahwa pergeseran geopolitik kea rah
geoekonomi, membawa perubahan besar dalam penerapan ke
kebijaksanaan dan strategi Negara-negara di dunia dalam mewujudkan
masing-masing. Penerapan cara-cara baru telah meningkatkan eskalasi
konflik regional dan konflik dalam negeri yang mendorong keterlibatan
Negara super power. Dalam menyikapi perkembangan bangsa seperti ini,
kita perlu membangun postur kekuatan hankam yang memiliki
profesionalisme yang tinggi untuk melaksanakan : (1) kegiatan intel
strategis dalam semua aspek kehidupan nasional; (2) upaya pertahanan
darat, laut, dan udara; (3) pemeliharaan dan penegakan keamanan dalam
negeri secara berlanjut dalam semua aspek kehidupan nasional; (4)
pembinaan potensi dan kekuatan wilayah dalam semua aspek kehidupan
nasional untuk meningkatkan Tannas secara menyeluruh dan berlanjut.
Mewujudkan Postur Kekuatan Hankam
Perwujudan postur kekuatan Hankam yang memiliki daya bending dan
daya tangkal yang tinggi dalam menghadapi kemungkinan ancaman dari
luar membutuhkan anggaran yang sangat besar. Disisi lain kita
dihadapkan kepada berbagai keterbatasan. Dengan mengacu pada
Negara-negara lain yang membangun kekuatan Hankam melalui
pendekatan misi, yaitu hanya untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk
kepentingan invasi barangkali konsep standing armed forces secara
proporasional dan seimbang perlu dikembangkan. Pengembangan konsep
dengan susunan kekuatan Hankam ini meliputi: (1) perlawanan bersenjata
yang terdiri atas bala nyata yang merupakan kekuatan TNI yang selalu
siap dan yang dibina sebagai kekuatan cadangan sebagai Wanra; (2)
perlawanan tidak bersenjata yang terdiri atas komponen pendukung
perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata sesuai bidang profesi masing-
masing dengan pemanfaatan semua sumber daya nasional, sarana, dan
prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang dan
bencana lainnya (Lemhannas, 2000)

Ketahanan pada aspek pertahanan dan keamanan :


1. Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan
serta upaya bela Negara, yang berisi ketangguhan, kemampuan dan
kekuatan melalui penyelenggaraan Siskamnas (Sishankamrata) untuk
menjamin kesinambungan Pembangunan Nasional dan kelangsungan
hidup bangsa dan Negara republik Indonesia yang berdasarkan filsafat
Pancasila dan landasan konstitusional UUD 1945.
2. Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan
dan kedaulatan. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan
mengamankan kedaulatan Negara merupakan suatu kehormatan dami
martabat bangsa dan Negara. Karena itu, pertahanan dan keamanan
harus diselenggarakan dengan mengandalkan kekuatan dan
kemampuan sendiri.
3. Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan
dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan
demi kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan hidup
bangsa dan Negara.
4. Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus
dilindungi dari segala ancaman dan gangguan agar dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin segenap lapisan
masyarakat Indonesia.
5. Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan
dan kemampuan pertahanan dan keamanan sedapat mungkin
dihasilkan oleh industri dalam negeri harus ditingkatkan
kemampuannya.
6. Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan pertahanan
dan keamanan harus diselenggarakan oleh manusia-manusia yang
berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati Hak Asasi Manusia (HAM),
dan menghayati makna nilai dan hakikat perang dan damai.
Kelangsungan hidup dan perkembangan hidup bangsa memerlukan
dukungan manusia-manusia yang bermutu tinggi, tanggap, tangguh,
bertanggung jawab, rela berjuang dan berkorban demi kepentingan
bangsa dan Negara di atas kepentingan golongan dan pribadi.
7. Sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional, TNI
berpedoman pada Sapta Marga yang merupakan penjabaran dari asas
kerokhanian Negara Pancasila. Dalam keadaan damai TNI
dikembangkan dengan kekuatan kecil, professional, efektif, efisien, dan
modern bersama segenap kekuatan perlawanan bersenjata dalam
wadah Siskamnas(Sishankamrata) yang strateginya adalah
penangkalan. Sebagai kekuatan inti Kamtibnas, Polri berpedoman
kepada Tri Brata dan Catur Prasetya dan dikembangkan sebagai
kekuatan yang mampu melaksanakan penegakan hokum,
pemeliharaan keamanan dan penciptaan ketertiban masyarakat.
8. Kesadaran dan ketaatan masyarakat kepada hukum perlu terus
menerus ditingkatkan. Dengan demikian Ketahanan Pertahanan dan
Keamanan yang diinginkan adalah kondisi daya tangkal bangsa
dilandasi oleh kesadaran bela Negara seluruh rakyat dan mengandung
kemampuan memelihara stabilitas Pertahanan dan Keamanan Negara
yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta
mempertahankan kedaulatan Negara dan menangkal segala bentuk
ancaman (Lemhannas, 2000).

Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia


Kondisi kehidupan nasional merupakan suatu pencerminan Ketahanan
Nasional yang mencangkup aspek ideologi, politik, ekonomi, social
budaya dan pertahanan keamanan. Kondisi ini harus ada dalam semua
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah
Negara Republik Indonesia yang berlandaskan ideal Pancasila dan
konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara.
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional setiap warga Negara
Indonesia perlu :
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non
fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan
mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi
segala tantangan, ancaman, gangguan dan hambatan dari luar maupun
dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup
bangsa dan Negara serta pencapaian tujuan nasional.
2. Sadar dan pedeuli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek
ideology, politik, ekonomi, social budaya dan pertahanan keamanan
sehingga setiap warga Negara Indonesia dapat mengeliminasi
pengaruh tersebut.
3. Apabila setiap warga Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa,
sadar serta peduli terhadap pengaruh yang timbul serta dapat
mengeliminir pengaruh tersebut, Ketahanan Nasional Indonesia akan
berhasil. Perwujudan Ketahanan Nasional memerlukan satu kebijakan
umum dan pengambilan kebijakan yang disebut Politik dan Strategi
nasional (Polstranas)(Lemhannas, 2000).
Demikianlah letak pentingnya pengaruh aspek pertahanan dan
Keamanan nasional, terutama kearah terwujudnya masyarakat yang
berkeadilan dan berkemakmuran. Hal ini menjadi sangat penting sekali
terutama pada kondisi bangsa Indonesia yang sedang melakukan
reformasi di berbagai bidang dan kondisi bangsa yang sedang mengalami
krisi multidimensional dewasa ini. Hakikat tujuan reformasi pada akhirnya
adalah perbaikan nasib bangsa agar menjadi lebih sejahtera, makmur,
tentram, aman, dan damai. Hal yang demikian ini dapat tercapai manakala
pertahanan dan keamanan dapat terwujud dengan proporsional dan
memadai.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional, diperlukan
ketangguhan, keuletan, serta kemampuan bangsa Indonesia untuk mampu
menghadapi berbagai ancaman yang dapat membahayakan kelangsungan
hidup suatu bangsa. Dengan adanya asas – asas yang menjadi taat laku,
hal itu akan memperkuat bangsa Indonesia dalam mempertahankan
negaranya. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena
mencakup banyak landasan seperti Pancasila sebagai landasan ideal, UUD
1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai
landasan visional, sehingga ketahanan nasional kita sangat kuat.
Ketahanan Nasional adalah kondisi hidup dan kehidupan nasional
yang harus senantiasa diwujudkan dan dibina secara terus-menerus serta
sinergik. Hal demikian itu, dimulai dari lingkungan terkecil yaitu diri pribadi,
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara dengan modal dasar keuletan
dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional.
Proses berkelanjutan itu harus selalu didasari oleh pemikiran geopolitik dan
geostrategi sebagai sebuah konsepsi yang dirancang dan dirumuskan
dengan memperhatikan konstelasi yang ada disekitar Indonesia.

3.2 Saran
Dengan adanya ketahanan Nasional , kita dapat mengetahui kondisi
hidup dan kehidupan nasional yang harus senantiasa diwujudkan dalam
membina dan menjaga ketahanan dan keamanan suatu negara serta dapat
mempertahankan suatu konsep yang kita lakukan dalam pengembangan
Ketahanan Nasional Indonesia .
DAFTAR PUSTAKA

http://snezanayofanda..co.id/2013/06/pengaruh-aspek-pertahanan-
dan-keamanan.html

https://ariefhari.wordpress.com/2015/01/20/pengaruh-aspek-
pertahanan-dan-keamanan-terhadap-ketahanan-nasional/

http://pertahanandankeamanannegara.blogspot.co.id/2010/03/perta
hanan-dan-keamanan-negara.html

http://arikathemousleemah.blogspot.co.id/2013/11/makalah-
ketahanan-nasional.html

Anda mungkin juga menyukai