Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TUTORIAL

MANAJEMEN KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

1. ASTIA PAULINA ( 21117009P)


2. ASWANDI ( 21117011P)
3. AYU MUTIA CARERA ( 21117013P)
4. DEDES SAHPITRA ( 21117016P)
5. FERA PRABATIWI ( 21117022P)
6. LOGI KISWANTO ( 21117033P)
7. MUZAMI ( 21117033P)
8. RISKA BERLIANI (21117055P)
9. YULIA DAMAYANTI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADYAH PALEMBANG PSIK REGULER B

TAHUN 2018-2019
TUTORIAL 1 MANAJEMEN KEPERAWATAN

Tanggal : 27 Juni 2019

KELOMPOK : IV (empat)

Ketua : Dedes Sahpitra

Sekretaris : Fera Prabatiwi

Anggota :

1. Astia Paulina
2. Aswandi
3. Ayu Mutia Carera
4. Logi Kiswanto
5. Muzami
6. Riska Berliani
7. Yulia Damayanti

SKRENARIO KASUS 2

Dirumah sakit X pada ruang penyakit dalam memiliki tenaga perawat dengan jumlah tenaga
keperawatan sebanyak 20 orang, dengan 7 orang Ners, 13 orang D III Keperawatan, dengan
kapaistas 24 TT, BOR 72%, dengan jumlah pasien 22 orang dan tingkat ketergantungan pasien
yaitu (3 klien dengan perawatan minimal, 14 klien dengan perawatan parsial dan 5 klien dengan
perawatan total). Head Nurse menghitung jumlah perawat yang dibutuhkan untuk jaga pagi,
siang dan malam. Head Nurse ingin menerapkan metode asuhan keperawatan yang tepat untuk
diruangan tersebut. Head Nurse dalam memimpin menggunakan kepemimpinan demokrasi,
Head Nurse menjalankan fungsi manajemen dalam mengelola ruang penyakit dalam. Fungsi
manajemen yang dijalankan Head Nurse yaitu planning, organizing, staffing, actuating,. Untuk
fungsi organizing dan staffing seperti membagi Shif kerja perawat berdasarkan penghitungan
douglas. Staff nurse dalam menjalankan tugasnya sesuai arahan dan Head Nurse. Head Nurse
mengharapkan semua anggotanya memilki peran aktif dan kreatif dalam melakukan tugas
dengan sebaik-baiknya.
A. UN FAMILIAR WORD
1. TT
2. BOR
3. Perawatan minimal
4. Perawatan parsial
5. Perawatan total
6. Head Nurse
7. Kepemimpinan Demokrasi
8. Fungsi Manajemen
9. Planning, organizing, staffing, actuating
10. Shif kerja
11. Perhitungan douglas

B. DEFINISI MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan TT ?
2. Apa yang dimaksud dengan BOR ?
3. Apa yang dimaksud dengan perawatan minimal?
4. Apa yang dimaksud dengan perawatan parsial ?
5. Apa yang dimaksud dengan perawatan total ?
6. Apa yang dimaksud dengan Head Nurse ?
7. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan demikrasi?
8. Apa yang dimaksud dengan fungsi manajemen ?
9. Apa yang dimaksud dengan planning, organizng, staffing, actuating ?
10. Apa yang dimaksud dengan Shiff kerja ?
11. Apa yang dimaksud dengan perhitungan douglas ?

C. MENJAWAB PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan TT ?
Jawaban :
- TT adalah singkatan dari tempat tidur. Jika disesuaikan dengan skenario kasus
diatas maka dapat diartikan bahwa TT adalah tempat tidur/ ranjang/ bed pasien.
2. Apa yang dimaksud dengan BOR ?
Jawaban :
- BOR adalah presentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu.

3. Apa yang dimaksud dengan perawatan minimal?


Jawaban :
- Perawatan minimal yaitu klien memerlukan 1-2 jam perawatan langsung per 24
jam.
- Perawatan minimal merupakan kategori ke 1 dari penerapan sistem klasifikasi
pasien yaitu kegiatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri, penampilan secara umum
baik, tidak ada rekasi emosional, pasien memerlukan orientasi waktu, tempat dan
pergantian shif, tindakan pengobatan biasanya ringan dan sederhana.

4. Apa yang dimaksud dengan perawatan parsial ?


Jawaban :
- Perawatan parsial yaitu klien memerlukan 3-4 jam perawatan langsung per 24 jam.
- Perawatan parsial merupakan kategori ke 2 dari penerapan sistem klasifikasi pasien
yaitu kegiatan sehari hari untuk makan dibantu, mengatur posisi waktu makan,
memberi dorongan agar mau makan, eliminasi dan kebutuhan diri juga dibantu atau
menyiapkan alat untuk kekamar mandi. Penampilan pasien sakit sedang. Tindakan
perawatan pada pasien ini monitor tanda-tanda vital, perksa urin reduksi, fungsi
fisiologis, status emosional, kelancaran darinase atau infus. Pasien memerlukan
bantuan pendidikan kesehatan untuk mendukung emosi 5-10 menit/ shif. Tindakan
dan pengobatan 20-30 menit/ shif atau 30-60 menit/ shift dengan mengobservasi
efek samping obat atau reaksi alergi.

5. Apa yang dimaksud dengan perawatan total ?


Jawaban :
- Perawatan total yaitu klien memerlukan 5-7 jam perawatan per 24 jam
- Perawatan total merupakan kategori ke 3 dari penerapan sistem klasifikasi pasien
yaitu kebutuhan sehari-hari tidak bisa dilakukan sendiri, semua dibantu oleh
perawat, penampilan sakit berat. Pasien memerlukan observasi terus menerus.
6. Apa yang dimaksud dengan Head Nurse ?
Jawaban :
- Head Nurse adalah kepala perawat dengan gelar MSN atau lebih tinggi) yang
bertanggung jawab atas semua atau sekelompok perawat terpilih yang dimiliki
rumah sakit, fasilitas keperawatan atau lembaga medis tertentu.
- Kepala perawat bertanggung jawab untuk mengawasi kinerja dan keefektifan
semua staf perawat dibawah menajemen mereka (yang mungkin merupakan
seluruh lembaga departemen individu atau bagian dari fasilitas perawatan
kesehatan), dan mungkin bertanggung jawab untuk membagikan tugas,
memelihara catatan medis, meninjau dan menandatangani prosedur dan praktik
keperawatan yang tepat, melatih dan mendidik perawat dan mengembangkan
timkeperawatan yang efektif.

7. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan demokrasi?


Jawaban :
- Kepemimpinan demokrasi adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar mau
bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai
kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pemimpin dan bawahan.

8. Apa yang dimaksud dengan fungsi manajemen ?


Jawaban :
- Manajemen keperawatan memiliki beberapa fungsi dalam penerapannya.
Diantaranya adalah planning (perencanaan), organizing (organisasi), actuating
(pelaksanaan), stafing (anggota/ pegawai), controling (pengawasan).

9. Apa yang dimaksud dengan planning, organizng, staffing, actuating ?


Jawaban :
- Perencanaan (Planning).
Perencanaan adalah fungsi dasar dan pertama dalam manajemen (the first
function of management). Semua fungsi manajemen tergantung dari perencanaan.
Perencanaan adalah suatu proses berpikir atau proses mental untuk membuat
keputusan dan peramalan (forecasting). Perencanaan harus berorientasi ke masa
depan dan memastikan kemungkinan hasil yang diharapkan. Dalam perencanaan,
salah satu hal penting yang menjadi pusat perhatian adalah rencana pengaturan
sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya yang lain yang relevan.
Perencanaan yang baikakan meningkatkan capaian tujuan dan pembiayaan yang
efektif.
- Pengorganisasian (Organizing).
Pengorganisasian adalah pengelompokan sejumlah aktivitas untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Penugasan pada masing-masing kelompok dilakukan
berdasarkan supervisi, ada koordinasi dengan unit lain baik secara horizontal
maupun secara vertikal.
- Staffing
Kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian: rekrutmen, wawancara,
mengorientasikan staf, menjadwalkan dan mengsosialisasikan pegawai baru serta
pengembangan staf.
- Actuating (Pelaksanaan)
Dalam tahapan ini manajer keperawatan memerlukan sumber daya manusia
untuk menjalankannya, yang terbagi menjadi staf-staf dan pegawai institusi
dengan tanggung jawab dan kewenangannya masing-masing. Sehingga
diharapakan manajer dapat memimpin jalannya pelaksanaan sistem manajemen
keperawatan pada sebuah institusi rumah skit atau puskesmas.

10. Apa yang dimaksud dengan Shiff kerja ?


Jawaban :
- Shif kerja adalah pergeseran atau penetapan jam kerja yang terjadi satu kali dalam
24 jam. Biasanya perusahaan/ rumah sakit menerapkan shif kerja dengan tujuan
mengoptimalkan hasil kerja dan produktivitas.

11. Apa yang dimaksud dengan perhitungan douglas ?


Jawaban :
- Perhitungan douglas adalah metode perhitungan kebutuhan tenaga perawat.
- Rumus Perhitungan Jumlah Tenaga Keperawatan Menurut douglas
Secara teoritis jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan pada suatu ruang
keperawatan didasarkan pada seperti rumus yang dikemukakan oleh douglas (cit,
illyas 2000). Ada bebrapa criteria jumlah perawat yang dibutuhkan perpasien ntuk
dinas pagi, sore dan malam, yaitu :
Standar jumlah perawat dalam setiap shift jaga

Jumlah Klasifikasi klien

pasien Minimal care Parsial care Total care

0,17 ; 0,14 ; 0,07 0,27 ; 0,15 ; 0,10 0,36 ; 0,30 ; 0,20

Metode douglas
Douglas (1984, dalam swansburg, 1999) menetapkan jumlah perawat yang
dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi klien, dimana
masing-masing kategori mempunyai unit standar persiftnya, yaitu sebagai
berikut:

Jumlah Klasifikasi klien


pasien
Minimal Parsial Total
pagi sore malam pagi sore malam Pagi sore malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,30 0,72 0,60 0,40
3 0,31 0,42 0,21 0,81 0,45 0,45 0,08 0,90 0,60

D. MAPPING MAP

E. LO (Learning Objective)
1. Apa saja konsep manajemen keperawatan ?
2. Bagaimana metode perhitungan kebutuhan tenaga perawat menurut teori douglas ?
TUTORIAL II MANAJEMEN KEPERAWATAN

Tanggal : 4 Juli 2019

KELOMPOK : IV (empat)

Ketua : Dedes Sahpitra

Sekretaris : Fera Prabatiwi

Anggota :

1. Astia Paulina
2. Aswandi
3. Ayu Mutia Carera
4. Logi Kiswanto
5. Muzami
6. Riska Berliani
7. Yulia Damayanti

F. BELAJAR MANDIRI
1. Apa saja konsep manajemen keperawatan ?
Jawaban:
A. Konsep Manajemen Keperawatan
1. Definisi Manajemen Keperawatan
Manajemen adalah proses yang dinamis, yang senantiasa berubah sesuai
dengan tuntutan perkembangan. Manajemen merupakan proses mengorganisir
sumber-sumber untuk mencapai tujuan dimana arah tujuan yang akan dicapai
ditetapkan berdasarkan visi, misi, filosofi organisasi (Mugianti Sri,2016)
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota
staf keperawatan untuk memberikan asuhan , pengobatan, dan bantuan
terhadappara pasien (Mugianti Sri, 2016)
Manajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara
professional (Bakhri, 2017)
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen
keperawatan adalah proses bekerja dalam lingkup keperawatan yang bertujuan
untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional.

2. Lingkup Manajemen Keperawatan


Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan
yang efektif seyogianya memahami hal ini dan mampu memfasilitasi
pekerjaan perawat pelaksana meliputi : menggunaan proses keperawatan
dalam setiap aktivitas asuhan keperawatannya, melaksanakan intervensi
keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan yang ditetapkan, menerima
akuntabilitas kegiatan keperawatan dan hasil-hasil keperawatan yang
dilaksanakan oleh perawat, serta mampu mengendalikan lingkungan praktek
keperawatan. Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para
manajer keperawatan melalui partisipasi dalam proses manajemen
keperawatan dengan melibatkan para perawat pelaksana. Berdasarkan
gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:
Manajemen operasional/ menajemen layanan dan manajemen asuhan
keperawatan (Mugianti Sri, 2016)
a. Manajemen Operasional/ Manajemen Layanan
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang perawatan
yang terdiri dari tiga tingkatan menajerial dan setiap tingkatan dipimpin
oleh seseorang yang mempunyai kompetensi yang relevan.
Agar mencapai hasil yang baik, ada beberapa faktor yang perlu dimiliki
oleh orangorang yang memimpin dalam tiap level manajerial tersebut.
Faktor-faktor tersebut adalah : kemampuan menerapkan pengetahuan,
ketrampilan kepemimpinan, kemampuan menjalankan peran sebagai
pemimpin, dan kemampuan melaksanakan fungsi manajemen.
b. Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatan adalah suatu proses keperawatan yg
menggunakan konsep-konsep manajemen di dalamnya seperti :
perencanaan, pengorganisasan, implementasi, pengendalian dan evaluasi.
Manajemen asuhan keperawatan ini menekankan pada penggunaan proses
keperawatan dan hal ini melekat pada diri seorang perawat. Setiap perawat
dalam melaksanakan tugasnya harus menggunakan proses keperawatan
untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan pasien.
Proses Keperawatan merupakan proses pemecahan masalah yg
menekankan pada pengambilan keputusan tentang keterlibatan perawat
sesuai yang dibutuhkan pasien. Proses keperawatan terdiri dari 5 tahapan
yaitu: pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan, intervensi
keperawatan, implementasi dan evaluasi.

3. Tujuan Manajemen Keperawatan


a. Mengarahkan seluruh kegiatan yang direncanakan
b. Mencegah/mengatasi permasalahan manajerial
c. Pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan melibatkan
seluruh komponen yang ada
d. Meningkatkan metode kerja keperawatan sehingga staf perawatan bekerja
lebih efektif dan efisien, mengurangi waktu kerja yang sia-sia,
mengurangi duplikasi tenaga dan upaya
Hasil akhir (outcome) yang diharapkan dari manajemen keperawatan adalah:
- Terselenggaranya pelayanan/
- Asuhan keperawatan yang berkualitas.
- Pengembangan staf
- Budaya riset bidang keperawatan

4. Prinsip-prinsip Manajemen Keperawatan


Supaya manajemen dapat berjalan sesuai dengan harapan dan mencapai
tujuan organisasi, maka pemahaman tentang prinsip-prinsip manajemen
sangatlah dibutuhkan. Ada tujuh prinsip manajemen yang harus Anda
ketahui, yaitu: perencanaan, penggunaan waktu yang efektif, pengambilan
keputusan, pengelola/pemimpin, tujuan sosial, pengorganisasian dan
perubahan. Berikut dibawah ini akan dijelaskan maksud dari prinsip-prinsip
manajemen tersebut.
a. Perencanaan (Planning).
Perencanaan adalah fungsi dasar dan pertama dalam manajemen (the
first function of management). Semua fungsi manajemen tergantung dari
perencanaan. Perencanaan adalah suatu proses berpikir atau proses
mental untuk membuat keputusan dan peramalan (forecasting).
Perencanaan harus berorientasi ke masa depan dan memastikan
kemungkinan hasil yang diharapkan. Dalam perencanaan, salah satu hal
penting yang menjadi pusat perhatian adalah rencana pengaturan sumber
daya manusia (SDM) dan sumber daya yang lain yang relevan.
Perencanaan yang baikakan meningkatkan capaian tujuan dan
pembiayaan yang efektif.
b. Penggunaan Waktu Efektif (Effective utilization of time).
Penggunaan waktu efektif berhubungan dengan pola pengaturan dan
pemanfaatan waktu yang tepat dan memungkinkan berjalannya roda
organisasi dan tercapaianya tujuan organisasi. Waktu pelayanan
dihitung, dan kegiatan perawat dikendalikan.
c. Pengambilan keputusan (Decision making).
Pengambilan keputusan adalah suatu hasil atau keluaran dari proses
mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan di antara beberapa
alternatif yang tersedia yang dilakukan oleh seorang pembuat keputusan.
Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan/
implementasi dari pilihan keputusan yang diambil.
d. Pengelola/Pemimpin (Manager/leader).
Manajer yang bertugas mengatur manajemen memerlukan keahlian
dan tindakan nyata agar para anggota menjalankan tugas dan wewenang
dengan baik. Adanya manajer yang mampu memberikan semangat,
mengontrol dan mengajak mencapai tujuan merupakan sumber daya
yang sangat menentukan
e. Tujuan sosial (Social goal).
Manajemen yang baik harus memiliki tujuan yang jelas dan
ditetapkan dalam bentuk visi, misi dan tujuan organisasi.
f. Pengorganisasian (Organizing).
Pengorganisasian adalah pengelompokan sejumlah aktivitas untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Penugasan pada masing-masing
kelompok dilakukan berdasarkan supervisi, ada koordinasi dengan unit
lain baik secara horizontal maupun secara vertikal.
g. Perubahan (Change)
Adalah proses penggantian dari suatu hal dengan yang lainnya yang
berbeda dari sebelumnya. Perubahan, di dalam manajemen keperawatan
perubahan dijadikan prinsip karena sifat layanan yang dinamis
mengikuti karakteristik pasien yang akan Anda layani.

5. Proses Manajemen Keperawatan


Menurut Bakhri 2017, Proses keperawatan dan manajemen
keperawatan merupakan suatu bagian alur kerja yang sistematis. Jika kedua
proses bisa berlangsung dengan baik, akan tercipta alur organisasi yang
efektif dan efisien. Berikut rincian dari masing-masing proses atau tahapan
manajemen keperawatan:
a. Pengkajian (pengumpulan data)
Didalam proses ini, manajer diharapkan mampu mnegumpulkan
informasi tentang keadaan pasien dan institusi atau rumah skit.
Sehingga, seorang manajer bisa mnegumpulkan informasi baik tentang
tenaga keperawatan, administrasi, dan bagian serta fungsi organisasi
keperawatan secara keseluruhan.
b. Perencanaan
Tahap ini dimaksudkan untuk menyusun suatu perencanaan yang
benar-benar strategis dalam mencapapi target organisasi yang telah
ditetapkan bersama. Fungsi dari tahapan perencanaan adalan
menentukan kebutuhan dalam praktik keperawatan kepada semua
pasien, mencapai tujuan, mengalokasikan anggaran belanja institusi.
Selain itu tahapan perencanaan juga sangat penting untuk manajer
dalam mengambil peranan memutuskan standar dan tipe tenaga
keperawatan yang dibutuhkan institusi sekaligus membuat pola
struktur yang dapat mengoptimalkan efektivitas dan prosedur
operasional kerja.
c. Penyusunan pegawai (Staffing)
Salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada
organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangan sampai
dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimak
kepada organisasi.
d. Pelaksanaan
Dalam tahapan ini manajer keperawatan memerlukan sumber daya
manusia untuk menjalankannya, yang terbagi menjadi staf-staf dan
pegawai institusi dengan tanggung jawab dan kewenangannya masing-
masing. Sehingga diharapakan manajer dapat memimpin jalannya
pelaksanaan sistem manajemen keperawatan pada sebuah institusi
rumah skit atau puskesmas.
e. Pengendalian /pengawasan
Tahap ini berfungsi untuk mengendalikan seluruh kegiatan yang
telah dilksanakan. Tujuannya menilai seberapa jauh SDM mampu
melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai peran untuk mencapai
tujuan institusi. Jika ada hambatan-hambatan yang mennjadi suatu
kendala selama proses pelaksanaan, maka seberapa mungkin hambatan
tersebut bisa diatasi dan tidak terulang kembalipada pelaksanaan
berikutnya.

2. Bagaimana metode perhitungan kebutuhan tenaga perawat menurut teori


douglas ?
Jawaban :
- Rumus Perhitungan Jumlah Tenaga Keperawatan Menurut douglas
Secara teoritis jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan pada suatu ruang
keperawatan didasarkan pada seperti rumus yang dikemukakan oleh douglas (cit,
illyas 2000). Ada bebrapa criteria jumlah perawat yang dibutuhkan perpasien ntuk
dinas pagi, sore dan malam, yaitu :

Standar jumlah perawat dalam setiap shift jaga

Jumlah Klasifikasi klien


pasien Minimal care Parsial care Total care

0,17 ; 0,14 ; 0,07 0,27 ; 0,15 ; 0,10 0,36 ; 0,30 ; 0,20


Metode douglas
Douglas (1984, dalam swansburg, 1999) menetapkan jumlah perawat yang
dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi klien, dimana
masing-masing kategori mempunyai unit standar persiftnya, yaitu sebagai
berikut:

Jumlah Klasifikasi klien


pasien
Minimal Parsial Total
pagi sore malam pagi sore malam Pagi sore malam

1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20


2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,30 0,72 0,60 0,40
3 0,31 0,42 0,21 0,81 0,45 0,45 0,08 0,90 0,60
DAFTAR PUSTAKA

Agus Kuntoro. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Asmuji, (2013). Manajemen Keperawatan : Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta : Ar ruzz Media
Bakhri,Maria. 2017. “Manajemen Keperawatan Konsep Dan Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Professional”. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Ismaniar. (2015). Manajemen Unit Kerja: Untuk Perekam Medik Dan Informatika Kesehatan
Ilmu Kesehatan Masyarakat Keperawatan dan Kebidanan. Edisi 1. Yogyakarta: Deepublish
Marquis, Bessie L, Dkk. 2010. Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan: Teori Dan
Aplikasi. Edisi 4. Jakarta: EGC
Mudayana, A. A. (2010). Penganruh motivasi dan beban kerja terhadap kinerja karyawan di
Rumah sakit Nur hidayah Bantul. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(2), 76–143.
Mugiarti Sri. 2016. “ Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Praktek Keperawatan”. Jakarta.

Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Professional. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai