Di susun oleh :
IMAM 070112b031
LALU MUHAMMA HAIRI 070112b041
SETAP ADIATMA 070112b065
TANGGUH SOFA NURYAT 070112b069
2. PATOFISIOLOGI
Terlampir
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Resiko cedera pada janin berhubungan dengan penurunan fungsi utero
plasenta
b. Gangguan rasa nyaman nyeri akut berhubungan dengan peningkatan
kontraktilitas uterin
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan o2
d. Kelebihan volume cairan dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan kadar natrium dan air dalam darah
4. PERENCANAAN
No Tujuan Intervensi Rasional
1 Setelah dilakukan 1. kaji djj 1. mengetahui keadaan
tindakan asuhan janin salam
keperawatan kandungan
selama 1x24 jam 2. kaji posisi janin 2. menentukan letak
diharapkan tidak janin dalam
terjadi cidera pada mengidentifikasi
janin dengan faktor yang
kriteria hasil : memperberat
a. janin tidak disfungsi pada
cidera persalinan
b. DJJ 120- 3. siapkan metode 3. untuk mengurangi
160x/menit persalinan yang tepat, resiko cedera pada
c. posisi janin sesuai kondisi janin dan ibu
normal 4. persiapkan oksigenasi dan 4. salah satu persiapan
presentasi bedah sesar bila sewaktui- yang tepat apabila
terbawah waktu terjadi kegawatan terjadi kelaianan
adalah kepala janin pada kandungan
d. pertumbuhan (utero plasenta)
janin sesuai 5. cegah aspirasi mikonium 5. mencegah
usia kehamilan dengan segera mengusap terjadinya aspirasi
wajah neonatus dan masuknya cairan
dilanjutkan relositasi mekonium kedalam
saluran pernapasan
neonatus yang
belum matur
2 Setelah dilakukan 1. kaji skala nyeri PQRST 1. untuk menentukan
tindakan asuhan intervensi yang
keperawatan tepat
selama 1x24 jam 2. monitor tanda-tanda vital 2. untuk memonitor
diharapkan klien status kondisi
nyeri hilang atau kesehatan klien
terkontrol dengan 3. ajarkan teknik relaksasi 3. teknik relaksasi
kriteria hasil : napas dalam napas dalam dapat
a. melaporkan memberikan rasa
nyeri hilang nyaman dan
atau terkontrol mengurasi sensasi
b. klien ekspresi nyeri yang
wajah rileks dirasakan
c. tanda-tanda 4. kolaborasi dalam 4. untuk menurunkan
vital dalam pemberian analgesik sensasi nyeri
batas normal sesuai indikasi dengan terapi yang
TD : 110/70 tepat
mmHG
N : 60-
100x/menit
RR : 16-
20x/menit
T : 36-37,5oc
5. DAFTAR PUSTAKA
Doenges, E.M. (2000). Rencana asuhan keperawatan, pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta : EGC.
Kumala, R. (2000). Buku ajar keperawatan maternitas, edisi -4. Jakarta :
EGC.
Obstetri fisiologi. Bagian obstetri & ginekologi. Bandung : Fakultas
Kedokteran. Universitas Padjajaran.
Parwirohardjo, Sarwono. (2008). Ilmu kedokteran Sarwono Parwirohardjo,
edisi-4. Jakarta : PT Bina Pustaka.
Wilkinson, Judith. M. (2011). Buku saku diagnosis keperawatan. Jakarta :
EGC.
3. PATOFISIOLOGI (Pathway)
1. FAKTOR RESIKO PRE EKLAMSIA (HIPERTENSI
2. TEORI TEORI DALAM KEHAMILAN)
menembus miometrium
arteri arkuarta
arteri radialis
endometrium
arteri basalis
arteri spiralis diameter rata-rata arteri spiralis hamil normal 500 mikron
dan pada preeklamsia 200 mikron
lapisan otot arteri spiralis lapisan otot arteria spiralis sebab yang belum jelas pada kehamilan normal
degeneralisasi lapisan otot terjadi invasi trofoblas pada hipertensi dalam kehamilan tidak terjadi invasi sel-
sel trofoblas
dilatasi arteri spiralis lapisan otot arteria spiralis
& jaringan sekitar arteria spiralis lapisan otot arteri spiralis & jaringan matrik sekitar
memuidahkan lumen arteri spiralis lumen arteri spiralis tidak terjadi distensi & vasodilatasi
mengalami distensi & dilatasi
asam lemak tak jenuh sisa apoptosis, nekrotik trofoblas, stress oksidatif
respon inflamasi
sistemik inflamasi
perfusi unit janin (utero plasenta) menurun kerusakan endotel pembuluh darah vasospasme pembuluh darah ginjal
koagulasi intravaskuler peningkatan cairan ruang intravaskuler peningkatan tromboxan pada prostasiklin
ke intra seluler dan peningkatan sensitivitas terhadap
hemolisis sel darah merah (SDM tura) angiotensin II
penurunan volume plasma
penurunan hemoglobin peningkatan hematokrit vasokontriksi umum ateriol plasenta
hiperbilirubinemia maternal
edema umum hipetensi lesi ateriol/utero
mikro emboli hepatik plasenta
terlihat diwajah, tangan, dan abdomen perfusi ginjal
kerusakan hati pitting edema selama 12 jam tirah baring IUGR, abrupsio plasenta
laju glomerulus kontraktilitas uterin
peningkatan enzim hati (SGOT dan LDH) jaringan otak
muntah-muntah tidak dapat mempertahankan ransangan area sensorik
nyeri ulu hati spasme korteks otak fungsi uteri
nyeri di kuadran atas kanan
penurunan glukosa darah nyeri kepala, hiperfleksia kerusakan glomerulus
ruptur hati
jaringan paru paru proteinuria gangguan rasa nyaman nyeri
agregasi trombosit dan deposisi fibrin asam urat
alveolus kreatinin plasma
jumlah trombosit rendah oliguria
(trombositopenia) edema pulmuner retensi Na dan air
intoleransi tidak dapat melakukan dispnea
aktivitas aktivitas kelebihan volume cairan