Anda di halaman 1dari 26

ASPEK ETIK LEGAL

KEPERAWATAN KRITIS
OLEH :
AEMILIANUS MAU, S.KEP, NS, M.KEP
KETUA DPW PPNI PROVINSI NTT
OUTLINE

• LATAR BELAKANG
• KEPERAWATAN SEBAGAI SUATU PROFESI
• NILAI-NILAI PROFESIONAL DALAM KEPERAWATAN
• ASPEK ETIK DAN LEGAL KEPERAWATAN KRITIS
LATAR BELAKANG

Kebutuhan masyarakat
terhadap peningkatan PERAN OP dlm
pelayanan
kesehatan/keperawatan
meningkatkan
Praktik sesuai
kompetensi dan yang berkualitas pengetahuan dan
kewenangan, semakin meningkat,
standar pelayanan, arah pelayanan kpd ketrampilan
keamana n dan
standar profesi,
keselamatan pasien anggota melalui
berdasarkan
Kita hidup dalam Evidance Based PKB dan
era industry ke-4 Practice, sesuai
dan era milineal regulasi penilaian SKP

Morton & Fontaine (2009), UU No.36 th 2014, UU No.38 th 2014


• Berdasarkan survey yang dilakukan di dua belas RS di Afrika
Selatan kepada 171 orang perawat kritis dengan cara
menyebarkan kuesioner untuk mengukur pengetahuan perawat
kritis terkait isu legal didapatkan hasil rata-rata persentase
pengetahuan perawat kritis sebesar 38,45% dimana
indikator/standar kompetensi tersebut adalah 60%.
• Hal ini menunjukkan bahwa level pengetahuan perawat kritis
terkait isu legal liability di lingkungan keperawatan kritis masih
di bawah standar (Hyde, 2006)
KONDISI GADAR & KRITIS

Periode
waktu Perubahan
Pasien
pengamatan klinis yang bersiko
dan pelayanan mendadak terhadap
relatif singkat kematian/
cacat

Mobilitas petugas
yang tinggi
BUTUH NAKES
YANG KOMPETEN

Pelayanan kegawatdaruratan dan kritis bertujuan untuk


menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan lebih lanjut (UU
No.36 th 2009)
KEPERAWATAN SEBAGAI SUATU PROFESI

Memiliki Body of Knowledge

Pendidikan yg memenuhi standar dan diselenggarakan di PT

Kemampuan memberikan pelayanan unik kpd masyarakat

Indberg, Hunter Dan Kruszewski (1993), Leddy dan Pepper


(1993) serta Berger dan Williams (1992)
KEPERAWATAN SEBAGAI SUATU PROFESI

Pengendalian terhadap standar praktik

Bertanggung jawab & bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan

Karier seumur hidup dan fungsi mandiri

Memiliki OP dan Kode Etik

Indberg, Hunter Dan Kruszewski (1993), Leddy dan Pepper


(1993) serta Berger dan Williams (1992)
NILAI-NILAI PROFESIONAL DALAM KEPERAWATAN

Aesthetics

Justice
(Keadilan),Truth Alturism
(kebenaran),

CARING

Human Dignity
(Menghargai . Equality
martabat (Persamaan)
manusia)

Freedom
(Kebebasan)

The American Association Colleges of Nursing”, 1985


PENGERTIAN

• Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah,


baik dan buruk, tanggung jawab dalam berhubungan
dengan orang lain.
• Apa yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang
lain.
• Legal berkaitan dengan area kewenangan sesuai regulasi
PRINSIP-PRINSIP ETIK

1. Respect (Hak untuk dihormati)


2. Autonomy (hak pasien memilih)
3. Beneficence (Bertindak untuk keuntungan orang lain/pasien)
4. Non-Maleficence (Tidak mencederai orang lain)
5. Confidentiality (hak kerahasiaan)
6. Justice (keadilan)
7. Fidelity (loyalty/ketaatan)
8. Veracity (Mengatakan yang benar)

DIJABARKAN OLEH OP DIDALAM PEDOMAN KODE ETIK PROFESI


ASPEK LEGAL

• Berdasarkan UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 58 ayat (1) yang
berbunyi. Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang tenaga kesehatan
dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian
dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya.
• Menurut Hendrik (2011) Pemberian hak atau ganti rugi merupakan suatu upaya untuk
memberikan perlindungan bagi setiap orang atas suatu akibat yang timbul, baik fisik
maupun nonfisik kalau kesalahan atau kelalaian tenaga kesehatan. Selain tuntutan ganti
kerugian dalam perkara perdata dimungkinkan pula diajukan tuntutan dalam perkara
pidana apabila diduga tenaga kesehatan melakukan malpraktik.
HUKUM PIDANA

• Menipu pasien (pasal 378 KUHP)


• Melakukan kealpaan sehingga menyebabkan kematian/luka (pasal 359, 360, 361 KUHP)
• Pelanggaran kesopanan (Pasal 299, 348, 349, 350 KUHP)
• Pengguguran ( pasal 299, 348, 349, 350 KUHP)
• Rahasia jabatan bocor (pasal 322 KUHP)
• Sengaja membiarkan penderita tak tertolong (pasal 340 KUHP)
• Tidak memberi pertolongan kepada orang yang berada dalam bahaya maut (pasl 531 KUHP)
HUKUM PERDATA

• Melakukan wanprestasi (pasal 1239 KUH Perdata)


• Melakukan perbuatan melanggar hukum (pasal 1365 KUH Perdata)
• Melakukan kelalaian sehingga mengakibatkan kerugian (pasal 1366 KUH Perdata)
• Melalaikan pekerjaan sebagai penanggung jawab (pasal 1367 (3) KUH Perdata)
Hukum Praktik
Adminstratif tanpa izin
KELAIAN PERAWAT KRITIS

• Ake (2003), menyampaikan bahwa suatu perbuatan atau sikap tenaga kesehatan dianggap lalai, bila memenuhi
empat (4) unsur, yaitu:
• Duty atau kewajiban tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan atau untuk tidak melakukan tindakan tertentu
terhadap pasien tertentu pada situasi dan kondisi tertentu.
• Dereliction of the duty atau penyimpangan kewajiban
• Damage atau kerugian, yaitu segala sesuatu yang dirasakan oleh pasien sebagai kerugian akibat dari layanan
kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan.
• Direct cause relationship atau hubungan sebab akibat yang nyata, dalam hal ini harus terdapat hubungan sebab
akibat antara penyimpangan kewajiban dengan kerugian yang setidaknya menurunkan “Proximate cause”

• Menurut Urden (2010), jika seorang perawat gagal memperhatikan setiap bagian dari
proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan
evaluasi maka perawat tersebut dapat dianggap tidak kompeten dan melakukan suatu
kelalaian.
• beberapa contoh kasus kelalaian yang dilakukan oleh seorang perawat kritis :
• Assessment Failure
• Adapun yang termasuk dalam assessment failure adalah kegagalan dalam mengkaji maupun
menganalisis data ataupun informasi mengenai pasien seperti tanda-tanda vital,
pemeriksaan laboratorium, maupun keluhan utama pasien.
PLANNING FAILURE

• Adapun yang termasuk dalam planning


failure adalah kegagalan dalam menentukan
perencanaan keperawatan yang yang
berkaitan juga kegagalan dalam menentukan
diagnosa yang tepat
IMPLEMENTATION FAILURE

• Termasuk di dalamnya adalah kegagalan untuk berkomunikasi


dengan pihak lain yang terkait terkait kondisi pasien, kegagalan
dalam melakukan tindakan yang tepat terhadap pasien, kegagalan
dalam melakukan pendokumentaian terhadap hasil-hasil
pengkajian, intervensi, maupun respon pasien terhadap
intervensi yang diberikan, serta kegagalan untuk menjaga privasi
pasien.
EVALUATION FAILURE

• Adapun yang termasuk dalam evaluation failure mencakup


kegagalan dalam melaksanakan fungsi dan peran perawat sebagai
advokat. Saat pasien masuk dan dirawat hingga pasien pulang,
perawat memiliki peran sebagai seorang advokat. Perawat
bertanggung jawab untuk mengevaluasi perawatan yang
diberikan kepada pasien.
PELANGGARAN KEWAJIBAN (BREACH OF DUTY)

• Pelanggaran kewajiban merupakan kegagalan untuk bertindak secara konsisten sesuai


standar perawatan (Urden, 2010).
• Menurut Morton & Fontaine (2009), kelalaian terbukti benar atau salah dengan
membandingkan perilaku perawat dengan standar perawatan. Pada umumnya, kelalaian
dapat berupa kelalaian biasa atau kelalaian berat.
• Kelalaian biasa menunjukkan kecerobohan profesional, sedangkan kelalaian berat
menunjukkan bahwa perawat tersebut secara sengaja dan sadar mengabaikan resiko
bahaya yang telah diketahui pasien.
PENYEBAB (CAUSE)

• Menurut Morton & Fontaine (2012), hukum malpraktik


juga mencantumkan keharusan adanya hubungan kausal
antara perilaku perawat perawatan kritis dan cedera
yang terjadi pada pasien. Cedera yang diderita pasien
tersebut semestinya harus dapat dicegah.
CEDERA (DAMAGE)

• Elemen keempat dalam kelalaian adalah cedera. Cedera adalah luka atau
sesuatu yang membahayakan yang didapatkan pasien kritis saat menjalani
perawatan dan biasannya cedera yang didapatkan ini, dihitung sebagai
kerugian material.
• Pasien harus membuktikan bahwa tindakan yang dilakukan oleh perawat
tidak sesuai dengan standar perawatan sehingga menimbulkan luka atau
bahaya pada pasien. Oleh karena itu, pasien berhak menerima kompensasi
yang sesuai.
MALPRAKTEK

• Menurut Guwandi (2004) malpraktik mempunyai arti lebih luas dibandingkan dengan
kelalaian, karena dalam melpraktik selain tindakan yang termasuk dalam kelalaian juga ada
tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori kesengajaan dan melanggar undang-
undang.
• Malpraktik yang dilakukan dengan sengaja merupakan bentuk malpraktik murni yang
termasuk dalam criminal malpractice.
PERBEDAAN KELAIAN DAN MALPRAKTIK

• Pada malpraktik (dalam arti sempit) – tindakan yang dilakukannya secara sadar, dengan
tujuan yang sudah mengarah kepada akibat yang ditimbulkan atau petindak tidak peduli
kepada akibat dari tindakannya yang telah diketahuinya melanggar undang-undang
• Pada kelalaian - petindak tidak menduga terhadap timbulnya akibat dari tindakannya.
Akibat yang terjadi adalah diluar kehendak dari petindak dan tidak ada motif dari petindak
untuk menimbulkan akibat tersebut.
• Tindakan malpraktik tenaga kesehatan dapat dikenakan selain sanksi adminstratif seperti
pencabutan izin dan sanksi perdata, dapat pula dikenakan sanksi pidana.
ISUYANG MELIBATKAN TINDAKAN BANTUAN
HIDUP

• Hak untuk Menolak Perawatan Medis


• Penahanan atau Pengakhiran Terapi (Withholding and Withdrawing
Treatement)
• Advance Directives : Living Will and Power of Attorney (keinginan hidup dan
surat kuasa)
• Instruksi Jangan Meresusitasi (DNR)
• Kematian Otak
• Donasi Organ
DAFTAR PUSTAKA

• Ake, J (2003). Malpraktek dalam Keperawatan. Jakarta : EGC


• Ashley, Ruth C. (2003). Understanding Negligence. The Journal for high acuty, progressive, and critical care nursing Vol.23 pp : 72-73
• Guwandi. (2004). Hukum Medik (Medical Law). Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
• Hendrik. (2011). Etika & Hukum Kesehatan. Jakarta : EGC
• Morton, Fontaine. (2009). Critical Care Nursing : A Holistic Approach. LippincotWilliams & Wilkins.
• Undang-Undang Kesehatan No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
• Undang-Undang No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
• Undang-Undang No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
• Urden et al. (2010). Critical Care Nursing : Diagnosis and Management. St.Louis : Mosby

Anda mungkin juga menyukai