Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen adalah suatu upaya kegiatan untuk mengarahkan,
mengkoordinasi, mengarahkan dan mengawasi dalam mencapai tujuan
bersama dalam sebuah organisasi. Manajemen keperawatan adalah upaya
staf keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan
rasa aman kepada pasien, keluarga, serta masyarakat.
Manajemen sangat penting diterapkan di dalam ruangan agar
semua kegiatan tertata rapid an terarah, sehingga tujuan dapat dicapai
bersama, yaitu menciptakan suasana yang aman dan nyaman baik kepada
sesama staf keperawatan maupun pasien.

B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi dari conference ?
2. Sebutkan jenis conference ?
3. Apa tujuan dari pre – post conference ?
4. Bagaimana syarat pre – post conference ?
5. Bagaimana pedoman pelaksanaan conference ?
6. Bagaimana panduan perawat pelaksana dalam melaksanakan
conference?
7. Bagaimana standar oprasional prosedur (sop) pre – post cobference?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi dari conference.
2. Untuk mengetahui jenis conference.
3. Untuk mengetahui tujuan dari pre – post conference.
4. Untuk mengetahui syarat pre – post conference.
5. Untuk mengetahui pedoman pelaksanaan conference.
6. Untuk mengetahui panduan perawat pelaksana dalam melaksanakan
conference.
7. Untuk mengetahui standar oprasional prosedur (sop) pre – post
cobference.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Dari Conference


Conference adalah langkah awal yang harus dilakukan oleh instruktur
klinis dalam memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap mahasiswa.
Dalam konferens instruktur klinis memberikan pengarahan terhadap
mahasiswa yang akan melakukan pelayanan kesehatan. Sehingga para
mahasiswa mendapatkan pengertian akan apa yang akan dilakukan setelah
berada di tempat pasien.
Conference adalah salah satu jalan yang ditempuh untuk membantu
para calon perawat dalam melakukan tindakan keperawatan terhadap klien.
Penyiapan mahasiswa untuk praktek klinik telah menjadi bagian yang sangat
penting dalam pendidikan keperawatan. Hal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam memasuki praktek keperawatan
secara nyata terhadap pasien langsung. Hal ini dimaksudkan untuk setiap
menjaga kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.

B. Jenis Conference
Konferensi terdiri dari pre conference dan post conference yaitu :
1. Pre Conference
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang
dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada
tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre
conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan
rencana dari katim dan PJ tim(Modul MPKP, 2006)
Waktu : setelah operan
Tempat : Meja masing – masing tim
Penanggung jawab : Ketua tim atau Pj tim
Kegiatan :
1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara
2) Ketua tim atau pj tim menanjakan rencana harian masing – masing
perawat pelaksana
3) Ketua tim atau Pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait
dengan asuhan yang diberikan saat itu.
4) Ketua tim atau Pj tim memberikan reinforcement.
5) Ketua tim atau Pj tim menutup acara
2. Post Conference
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana
tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift
berikut. Isi post conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal
penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh katim
atau Pj tim (Modul MPKP, 2006)
Waktu :Sebelum operan ke dinas berikutnya.
Tempat : Meja masing – masing tim.
Penanggung jawab : ketua tim atau Pj tim

Kegiatan :
1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara.
2) Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah
diberikan.
3) Ketua tim atau Pj tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien
yang harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
4) Ketua tim atau Pj menutup acara.
C. Tujuan Dari Pre – Post Conference
Secara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa masalah-
masalah secara kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah,
mendapatkan gambaran berbagai situasi lapangan yang dapat menjadi
masukan untuk menyusun rencana antisipasi sehingga dapat meningkatkan
kesiapan diri dalam pemberian asuhan keperawatan dan merupakan cara yang
efektif untuk menghasilkan perubahan non kognitif (McKeachie, 1962). Juga
membantu koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan sehingga
tidak terjadi pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi bagi pemberi
asuhan (T.M.Marelli, et.al, 1997).

a. Tujuan pre conference adalah:


1) Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien,
merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
2) Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
3) Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
b. Tujuan post conference adalah:
Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan
membandingkan masalah yang dijumpai.
D. Syarat Pre – Post Conference
1. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan
post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan.
2. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit.
3. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien,
perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu ditambahkan.
4. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan
anggota tim.
E. Pedoman Pelaksanaan Conference
1. Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan.
2. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok.
3. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa
mendominasi dan memberi umpan balik.
4. Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodic.
5. Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan
mengambil tanggung jawab dan menerima pendekatan serta pendapat yang
berbeda.
6. Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi.
7. Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh pemimpin
dan kesesuaiannya dengan situasi lapangan.\

F. Panduan Perawat Pelaksana Dalam Melaksanakan Conference


Adapun panduan bagi PP dalam melakukan konferensi adalah sebagai berikut:
(Ratna Sitorus, 2006).
a. Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan pergantian dinas
pagi atau sore sesuai dengan jadwal perawatan pelaksana.
b. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya masing
– masing.
c. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi
kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam.
Hal hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana meliputi :
1) Keluhan utama klien
2) Keluhan klien
3) TTV dan kesadaran
4) Hasil pemeriksaan laboraturium atau diagnostic terbaru.
5) Masalah keperawatan
6) Rencana keperawatan hari ini.
7) Perubahan keadaan terapi medis.
8) Rencana medis.
d. Perawat pelaksana mendikusikan dan mengarahkan perawat asosiet
tentang masalah yang terkait dengan perawatan klien yang meliputi :
1) Klien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan,
kesalahan pemberian makan, kebisikan pengunjung lain, kehadiran
dokter yang dikonsulkan.
2) Ketepatan pemberian infuse.
3) Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan.
4) Ketepatan pemberian obat / injeksi.
5) Ketepatan pelaksanaan tindakan lain,
6) Ketepatan dokumentasi.

e. Mengiatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.


f. Mengiatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan
kemajuan masing –masing perawatan asosiet.
g. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalaah yang tidak dapat
diselesaikan.
G. Standar Oprasinal Prosedur (Sop) Pre – Post Conference
STANDAR OPERASIONAL (SOP)
PRE CONFERENCE

No Tindakan Ya Tidak
1. Persiapan
1. Ruangan
2. Staff
2. Tatalaksana
a. Melakukan konferensi setiap hari segera setelah
dilakukan pergantian dinas pagi atau sore sesuai dengan
jadwal pelaksana.
b. Dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim
c. Isi conference:
1. Rencana tiap asuhan (rencana harian)
2. Tambahan rencana dari ketua tim atau penanggung
jawab tim.
3. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA
dalam timnya masing – masing.
4. Menyampaikan perkembangan dan masalah pasien
berdasarkan hasil evaluasi kemarin dan kondisi
pasien yang dilaporkan oleh dinas malam.
d. Perawat pelaksana menyampaikan hal-hal meliputi:
1. Keluhan pasien
2. TTV dan kesadaran pasien
3. Hasil pemeriksaan laboratorium atau diagnosis
terbaru
4. Masalah keperawatan
5. Rencana keperawatan hari ini
e. Perubahan keadaan terapi medis.
f. Rencana medis
g. Perawat pelaksana mendikusikan dan mengarahkan
perawat asosiet tentang masalah yang terkait dengan
perawatan pasien yang meliputi :
1. Pasien yang terkait dengan pelayanan seperti :
keterlambatan, kesalahan pemberian makan,
kebisikan pengunjung lain, kehadiran dokter yang
dikonsulkan.
2. Ketepatan pemberian infuse.
3. Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran
cairan.
4. Ketepatan pemberian obat / injeksi.
5. Ketepatan pelaksanaan tindakan lain.
6. Ketepatan dokumentasi.
7. Mengingatkan kembali standar prosedur yang
ditetapkan.
8. Mengingatkan kembali tentang kedisiplinan,
ketelitian, kejujuran dan kemajuan masing–masing
perawatan asosiet.
9. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan
masalaah yang tidak dapat diselesaikan.

SOP ( STANDART OPERASIONAL PROSEDUR )


POST CONFERENCE

A. Nama Jabatan : Bidan


B. Unit Organisasi :
C. Ringkasan Tugas :
1. Ketua tim atau Pj membuka acara.
2. Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala yang dialami dalam
memberikan asuhan pasien.
3. Ketua tim atau Pj tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus
dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
4. Ketua tim atau Pj menutup acara.
D. Hasil Kerja :
1. Terlaksananya pembukaan acara.
2. Terdeteksinya kendala dalam asuhan yang telah diberikan.
3. Terlaksananya tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan kepada
perawat shift berikutnya.
4. Terlaksananya penutupan acara.
E. Rincian Tugas :
1. Ketua tim atau Pj tim membuka acara.
a. Memberikan salam dengan sopan dan hormat.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menjelaskan tujuan.
d. Menjelaskan langkah prosedur.
2. Ketua tim atau Pj menanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan
a. Menanyakan kepada setiap Pj apa yang telah dilakukan kepada pasien
b. Menanyakan kepada setiap Pj apa yang menjadi kendala dalam
memberikan setiap asuhan kepada pasien
c. Menanyakan kepada setiap Pj apa yang dapat dihasilkan dari setiap
tindakan.
3. Ketua tim atau Pj tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus
dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
a. Menanyakan kepada Pj apa yang belum dilaksanakan.
b. Menanyakan kepada Pj apa yang akan dilaksanakan selanjutnya.
c. Menanyakan kepada Pj apa yang harus dioperkan pada perawat shift
selanjutnya.
d. Mengevaluasi keefektifan dan keefisienan tindakan yang akan diberikan
selanjutnya.

4. Ketua tim atau Pj menutup acara.


5. Memberikan kesimpulan Post Conference.
6. Menanyakan apakah ada pertanyaan atau saran kepada setiap Pj.
7. Mengucapkan terimakasih dan salam

Anda mungkin juga menyukai