Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pedestrian berasal dari bahasa Yunani, dimana berasal dari kata pedos yang berarti kaki,
sehingga pedestrian dapat diartikan sebagai pejalan kaki atau orang yang berjalan kaki,
sedangkan jalan merupakan media di atas bumi yang memudahkan manusia dalam tujuan
berjalan. Maka pedestrian dalam hal ini memiliki arti pergerakan atau perpindahan orang atau
manusia dari suatu tempat sebagai titik tolak ke tempat lain sebagai tujuan dengan
menggunakan moda jalan kaki.

Jalur pedestrian merupakan salah satu kelengkapan sebuah kota, yang keberadaannya
sangat dibutuhkan oleh warga kota yang bersangkutan untuk dapat bergerak dengan mudah,
aman dan nyaman dari satu tempat ke tempat lainnya. Untuk sebuah kota seperti Jakarta ini
dimana jumlah kendaraan selalu bertambah dari tahun ke tahun peran pedestrian menjadi
sangat penting. Pada saat keberadaan pejalan kaki belum mendapat perhatian yang cukup
baik dari pemerintah sudah muncul tuntutan dari para bikers untuk disediakannya jalur khusus
bagi para pengendara sepeda. Hal tersebut dikarenakan saat ini kesadaran tentang hidup sehat
tanpa polusi sedang gencar-gencarnya dikampanyekan ditengah masyarakat. Kelompok
masyarakat yang merespon kampanye tersebut terutama adalah kelompok pekerja, mulai dari
usia muda hingga usia paruh baya yang mengaplikasikannya dalam bentuk kegiatan bersepeda
ke tempat kerja (bike to work).

Jalur pedestrian dalam konteks perkotaan biasanya dimaksudkan sebagai ruang untuk
pejalan kaki yang berfungsi sebagai sarana pencapaian yang dapat melindungi pejalan kaki
dari bahaya yang datang dari kendaraan bermotor.

Jalur pedestrian berperan menjadi perantara yang penting sebagai habitat manusia untuk
beraktivitas, antara lain juga melindungi pedestrian dari ruang jalan kendaraan berkarakter
cepat. Bagi jalur pedestrian sebagai penghubung antar bangunan, yang berkarakter pedestrian-
oriented (benar-benar ditujukan bagi manusia). Pejalan kaki membutuhkan sebuah ruang pada
jalan yang dibentuk secara fisik agar dapat melakukan aktivitas pedestrian.
Surabaya sebagai kota metropolitan merupakan pusat perdagangan, pusat perkantoran,
pusat pemerintahan dan pusat industri. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan
jumlah penduduk yang bertambah mengakibatkan banyaknya aktivitas dan variasi kegiatan
yang dilakukan, terutama pada kawasan jalan Darmo. Penggunaan lahan untuk kegiatan
perdagangan dan fasilitas umum di jalan – jalan tersebut membuat tingkat pergerakan manusia
menjadi tinggi dan meningkat menuju kawasan ini dan pelayanan pedestrian mutlak
diperlukan agar pejalan kaki merasa nyaman.

Maka untuk mewujudkan kawasan pusat kota menjadi kawasan yang lebih nyaman bagi
pejalan kaki pelayanan pedestrian harus terpenuhi terutama pada jalan yang terdapat
pertokoan, perkantoran, halte, pedestrian crossing serta pejalan kaki yang menunggu
kendaraan umum di kawasan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Berapa dimensi pedestrian pada jalan darmo ?


2. Apa fasilitas pedestrian yang ada jalan darmo ?
3. Apa konstruksi yang digunakan pada pedestrian jalan darmo ?
4. Bagaimana keadaan lokasi pedestrian pada jalan darmo ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mendapatkan dimensi pedestrian pada jalan darmo.


2. Mendapatkan fasilitas pedestrian yang ada jalan darmo.
3. Mendapatkan konstruksi yang digunakan pada pedestrian jalan darmo.
4. Mengetahui keadaan lokasi pedestrian pada jalan darmo.

Anda mungkin juga menyukai