T erlahir menjadi seorang perempuan adalah sebuah takdir dari-NYA yang ngga’ mungkin bisa
ditolak lagi, tapi menjadi perempuan yang beriman dan islam merupakan anugrah yang tak
pernah terbayangkan sebelumnya. Why? Coz, menjadi perempuan muslimah merupakan sebuah
anugrah yang sangat indah dan belum tentu semua perempuan di dunia mendapatkannya.
Anugrah ini akan menjadi lebih sempurna apabila kita sebagai muslimah, menyadari akan
keistimewaan yang kita miliki ini. Tau ngga’, di luar sana banyak banget mereka-mereka yang
mengaku sebagai muslimah tapi mereka sendiri masih bingung dengan jati diri mereka sebagai
Muslimah itu harus cerdas. Kenapa? Karena perempuan cerdas itu indah. Dia ngga’
mudah dibohongi oleh apa pun atau siapa pun, baik oknum itu berupa sosok yang bernama laki-
laki atau pun ideology. Laki-laki di sini yang dimaksud adalah laki-laki yang ngga’ beriman
donk tentunya. Coz, kalo laki-laki itu beriman, tentunya dia pasti akan memuliakan perempuan.
Sedangkan ideology utamanya kapitalisme dan sosialisme, akan mudah mempecundangi
perempuan yang ngga’ cerdas dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan eksploitasi
perempuan
Perempuan yang cerdas ngga’ mungkin akan dengan mudah terpesona dengan bujuk rayu
yang ngga’’ bermutu. Dia memahami bahwa kecerdasan perempuan itu bukan hanya aksesori
semu di atas panggung. Perempuan cerdas itu terwujud dalam karya nyata. Ia berprestasi dalam
bidang yang benar-benar memaksimalkan peran otak dan akal, yang bukan sekedar akal-akalan
saja.
Perempuan cerdas itu langsung terasa efeknya di masyarakat. Selain mengukir prestasi
dalam bentuk kemampuan akademis yang okke, kecerdasan itu pun bisa juga diraih dalam bentuk
lain. Salah satunya nih, kecerdasan dalam menyikapi fakta yang tersaji di depan mata trus
Selain cerdas, muslimah juga kudu berakhlak islami. Percuma aja donk kalo Cuma cerdas
tapi ngga’ bermoral dan akhlaknya rusak. Akhlak bisa ada pada diri seorang perempuan jika ia
beriman. Karena sesungguhnya akhlak itu sendiri merupakan bagian dari syari’at islam dalam
rangka menjalankan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA. Dan hal ini sangat berkaitan
Kecantikan adalah sesuatu hal yang secara alami ada pada diri seorang perempuan.
Percayalah, di dunia ini tak ada perempuan yang berparas jelek. Kalo ada yang bilang gitu,
berarti sama aja ia menghina yang menciptakan perempuan itu sendiri yaitu Allah.
Kecantikan yang ada pada diri perempuan harus dijaga sebagai bentuk amanah kita
kepada Sang Pencipta. Menjaga kecantikan ngga’ harus nyalon tiap hari ato apalah itu namanya.
Mempertahankan kecantikan diri cukup dengan standart islam aja yang cinta dengan
HTI Press. Pariaman. Ahad 08/02/ 2015. Puluhan remaja kota Pariaman Sumatera Barat
berkumpul di tepi pantai Gondariah untuk menghadiri acara ‘Obrolan Remaja’ yang
diselenggarakan oleh divisi sekolah DPD II Muslimah Hizbut-tahrir Indonesia (MHTI) Pariaman
Sumatera Barat. Acara ini berlangsung sejak pukul 10.00-12.00 WIB.
Pada pemaparannya ustadzah Syuhelda menjelaskan bahwa terjadi pendistorsian makna ‘gaul’
hari ini. Gaul diidentikkan dengan campur baur, jalan-jalan bareng, kenal nama-nama artis,
punya idola artis-artis beken plus ngikut gaya hidup mereka. Lantas apakah di dalam Islam tidak
ada istilah gaul? Tentu saja ada bahkan seorang muslim harus punya pergaulan yang luas.
Namun gaul makna saat ini yang dipahami oleh masyarakat secara umum berbeda dengan makna
gaul yang dibolehkan dalam Islam.
Bagi seorang muslim, standar hidup mereka haruslah Islam. Jadi gaul itu boleh saja asal syar’i.
Gaul yang syar’i akan menjadikan muslimah menjadi cerdas karena mereka bisa memfilter apa
saja yang boleh mereka ambil dari budaya-budaya yang ada dan mana yang harus mereka tolak.
Gaul yang syar’i juga akan menjadikan muslimah mampu menjaga akhlaknya, menjaga
pandangan mereka, menjaga kecantikan dengan memakai pakaian muslimah yaitu jilbab dan
kerudung dan mereka akan menolak aktivitas ikhtilat (campur baur) dan khalwat (berdua-duaan).
Saat sesi diskusi, beberapa peserta mengajukan pertanyaan seputar interaksi di dalam Islam
termasuk memutuskan pacar yang terlanjur dicintai. Pertanyaan ini langsung dijawab oleh
pemateri dengan jawaban yang jelas. Bahwa kita harus berkaca dengan fakta pacaran hari ini dan
mengembalikan seperti apa Islam menghukumi. Sehingga ketika seorang muslimah mengaku
bahwa ia mencintai Allah dan mau menaati-Nya, maka memutuskan berhenti dari aktivitas
maksiat bukan menjadi perkara yang sulit. Setelah diskusi yang cukup hangat berlangsung, acara
diakhiri dengan pemberian hadiah kepada peserta aktif dan ditutup dengan doa penutup.
Notulensi Materi:
1. Jadilah manusia yang berakhlak, niscaya Anda mendapat nama yang baik
Sabda Nabi :
“ Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan amal seorang Mukmin pada
hari kiamat, selain akhlak yang mulia. Sungguh Allah SWT marah kepada yang keji dan
jorok” (HR. Tirmidzi)
“ Tidak ada sesuatu pun yang di letakkan di mizan (timbangan amal perbuatan
manusia) lebih berat timbangannya dari pada akhlak yang bagus, sesungguhnya
pemilik akhlak yang bagus menyamai derajat ahli puasa dan ahli shalat”
Sifat Muru’ah (Kesopanan) :
1. Memiliki kebaikan tanpa menyombongkan diri
2. Rendah hati tanpa menghinakan diri
3. Ramah,tidak meremehkan atau takut
4. Hindari memainkan jari-jari tangan, ketika berhadapan dengan orang
5. Hindari memasukkan jari ke lubang hidung
6. Hindari sering meludah dan menguap
7. Jika mendatangi pertemuan,ikuti sampai selesai
8. Jangan duduk-duduk di pinggir jalan
9. Jangan banyak bercanda
Tips:
a. Memilih kata-kata yang indah dan efektif
b. Mengetahui istilah-istilah yang sesuai dengan tema
c. Aksen bicara
kata-kata memberikan pengaruh 7 %, aksen suara 38 %, gesture 55%