Anda di halaman 1dari 7

PENGORGANISASIAN INFORMASI/PENGETAHUAN

DALAM INGATAN MANUSIA

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Abad 21 merupakan era yang sering kali diidentikkan dengan masyarakat
informasi yang ditandai dengan munculnya fenomena masyarakat digital. Era digital
ditandai dengan makin luasnya jangkauan internet. Hal ini berimplikasi pada semua aspek
kehidupan. Salah satunya terhadap perkembangan pelayanan pendidikan.
Pendidikan memegang peranan sangat penting dan strategis dalam
perkembangan peradaban manusia, dengan ditopang oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, pendidikan dapat membangun masyarakat berpengetahuan.
Manusia sebagai makhluk satu-satunya yang dikaruniai otak sebagai modalitas utama
dalam proses berpikir dan berperilaku di samping hati sebagai pusat kendali dari
perasaan manusia. Otak merupakan pusat kendali perilaku manusia, artinya setiap hal
yang dilakukan manusia akan melibatkan kerja otak. Otak merupakan tempat menerima,
menyimpan kemudian mengenaliinformasi yang ada, artinya otak adalah pusat ingatan
manusia (Markowitz dan Jensen, 2002).
Di dalam otak tersimpan berbagai macam informasi. Bermacam-macam jenis
ingatan juga ada dalam otak manusia. Selama otak dalam keadaan sehat manusia akan
selalu melakukan proses mengingat. Proses mengingat adalah proses biologi yang
secara alami pasti terjadi pada manusia. Selain sebagai proses biologi, mengingat juga
merupakan proses mental. Belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup
ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya.
Sedangkan berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Proses
berpikir merupakan proses yang tidak dapat dilihat secara langsung bagaimana otak
bekerja dan informasi diolah.
Dikatakan bahwa pengetahuan diorganisasi dalam ingatan seseorang dalam
struktur hirarkhis. Ini berarti bahwa pengetahuan yang lebih umum, inklusif dan abstrak
membawahi pengetahuan yang lebih spesifik dan konkrit. Demikain juga pengetahuan
yang lebih umum dan abstrak yang diperoleh lebih dulu oelh seseorang, akan dapat
memudahkan perolehan pengetahuan baru yang lebih rinci. Oleh karena itu perlu
menerapkan contoh pembelajaran yang sesuai yang dapat memudahkan semua
informasi diproses dalam otak melalui beberapa indera. Berdasarkan uraian tersebut
penulis menyusun makalah dengan judul “Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan
Dalam Ingatan Manusia.”

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan
manusia?
2. Bagaiamana contoh pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan
manusia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pengorganisasian pengorganisasian
informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia.
2. Untuk mengetahui bagaimana contoh pengorganisasian pengorganisasian
informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia.
PEMBAHASAN
A. Pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan
1. Informasi
Menurut F.N. Teskey:
- Informasi adalah sesuatu yang kita bagi melalui beragam media komunikasi yang
ada.
- Pengetahuan adalah sesuatu yang masih ada di dalam pikiran kita.

Informasi sama dengan pengetahuan yang dibagi atau telah dikomunikasikan melalui
berbagai media yang ada.
Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisir dengan cara tertentu
sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. Sebagai contoh, bila kita
memasukkan nama-nama murid dengan nilai rata-rata, nama-nama konsumen
dengan saldo bank, jumlah gaji dengan jumlah jam bekerja, kita akan mendapatkan
informasi yang berguna. Dengan kata lain, informasi datang dari data yang akan
diproses.
2. Pengetahuan
Pengetahuan terdiri dari informasi yang sudah diorganisasikan dan diproses
untuk memperoleh pemahaman, pengalaman, pembelajaran yang terakumulasi,
sehingga dapat diaplikasikan dalam masalah atau proses bisnis tertentu.
Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman
dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak seseorang. Pada
umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai
hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data sekadar
berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan,
maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Inilah yang disebut
potensi untuk menindaki.
3. Pengorganisian Informasi/Pengetahuan
Pengorganisasian Informasi adalah teknik pengaturan atau organisasi agar
informasi mudah dicari dan digunakan kembali oleh pemakai. Yang termasuk dalam
proses manajemen informasi, antara lain, pengumpulan informasi, pengolahan
informasi, kemas ulang informasi, dan temu kembali informasi.
Sementara itu, Pengorganisasian Pengetahuan adalah teknik membangun
suatu lingkungan pembelajaran (learning environment), sehingga orang-orang di
dalamnya terus termotivasi untuk terus belajar, memanfaatkan informasi yang ada,
serta pada akhirnya mau berbagi pengetahuan baru yang didapat. Yang termasuk
dalam proses manajemen pengetahuan, antara lain, pembelajaran (individu,
organisasi, kolaborasi), dan berbagi pengetahuan.
Menurut Eddy Nurmanto, Knowledge Management (Pengorganisasian
Pengetahuan) merupakan suatu paradigma pengelolaan informasi yang berasal dari
pemikiran bahwa pengetahuan yang murni sebenarnya tertanam dalam benak dan
pikiran setiap manusia. Maka dari itu perlu dibangun suatu mekanisme penyebaran
informasi dan pengalaman dari sumber daya manuisa yang ada agar terjadi
peningkatan pengetahuan dari masing-masing pelaku kegiatan di dalam suatu
organisasi.
4. Pengertian Ingatan (Memori)
Memori merupakan simpanan informasi – informasi yang diperoleh dan
diserap dari lingkungan yang kemudian diolah sesuai dengan individu yang
bersangkutan. Memory juga merupakan suatu proses biologi, yakni informasi diberi
kode dan dipanggil kembali. Pada dasarnya juga memori adalah sesuatu yang
membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya.
Memori memberi manusia kemampuan mengingat masa lalu, dan perkiraan pada
masa depan. Memori merupakan kumpulan reaksi elektrokimia yang rumit yang
diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf yang
sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Memori yang sifatnya dinamis ini terus
berubah dan berkembang sejalan dengan bertambahnya informasi yang disimpan.
Konsepsi lama tentang memori manusia adalah bahwa memori itu semata-
mata hanya tempat penyimpanan informasi dalam waktu yang lama. Jadi memori
adalah koleksi potongan-potongan kecil informasi yang terlepas-lepas dan tidak
saling berkaitan.
Berdasarkan penjelasan tersebut kita dapat dikatakan bahwa memori adalah
sebuah wadah yang berisi data-data, dimana data-data tersebut belum tentu saling
berkaitan. Memori atau mengingat merupakan proses menerima, menyimpan dan
mengeluarkan kembali informasi-informasi yang telah diterima melalui pengamatan,
kemudian disimpan dalam pusat kesadaran (otak) setelah diberikan tafsiran.
Ada tiga struktur memori dalam pengorganisasian informasi yaitu:
1. Pencatatan Penginderaan (Sensoric Memory)
Sensory Memory adalah ingatan sekilas atau sekelebat yang didapat melalui
panca indera.
2. Penyimpanan Jangka Pendek (Working Memory)
Penyimpanan jangka pendek ialah setiap ingatan inderawi yang stimulusnya
mendapat perhatian dari seseorang. Penyimpanan jangka pendek ini dapat
bertahan relative jauh lebih lama lagi, yaitu sekitar 20 detik.
3. Penyimpanan Jangka Panjang (Long Term Memory)
Suatu proses penyimpanan informasi yang permanen. Memori jangka panjang
iniberasal dari memori jangka pendek yang selalu diulang-ulang dan berkesan
bagi individu sehingga informasi yang ia terima dapat bersifat permanen dan bila
suatu saat ia butuhkan maka akan teringat lagi. Informasi yang sudah tersimpan
di dalam penyimpanan jangka panjang ini sulit untuk hilang, sehingga dapat
diingat dengan mudah.
Ingatan terdiri dari struktur informasi yang terorganisasi dan proses
penelusurannya bergerak secara hirakhis, dari informasi yang paling umum dan
inklusif ke informasi yang paling umum dan rinci, sampai informasi yang
diinginkan diperoleh. Proses pengorganisasian informasi dalam kegiatan dimulai
dari proses penyandian informasi (encoding) . diikuti dengan penyimpanan
informasi (storage) , dan diakhiri dengan mengungkapan kembali informasi –
informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrieval).
1. Encoding
Encoding adalah proses pencatatan informasi sensoris diubah kedalam bentuk
yang dapat diingat. Proses pengubahan informasi dapat terjadi dengan sengaja
dan tidak sengaja.
Tidak sengaja, apabila hal-hal yang diterima oleh inderanya dimasukkan dengan
tidak sengaja kedalam ingatannya. Contohnya pada anak-anak yang tidak
sengaja menyimpan pengalamannya saat menangis keras ketika terjatuh dari
sepeda.
Sengaja, saat seseorang dengan sengaja memasukkan pengalaman dan
pengetahuan kedalam ingatannya. Contohnya siswa dengan sengaja
memasukkan segala hal yang dipelajari di sekolah.
2. Storage
Storage adalah proses penyimpanan informasi yang telah diproses dalam
encoding. Sesuatu yang telah dipelajari disimpan dalam bentuk jejak-jejak dalam
jiwa seseorang. Jejak ini untuk sementara disimpan dalam ingatan yang pada
suatu waktu dapat ditimbulkan kembali, disebut memory traces. Tetapi tidak
semua memory traces akan tetap tinggal dengan baik, karena pada suatu waktu
memory traces dapat hilang. Dalam hal ini orang mengalami kelupaan.
3. Retrival
Retrival adalah proses mengingat kembali apa yang telah disimpan sebelumnya
dimana informasi yang telah tersimpan diekluarkan kembali sesuai kebutuhan.
Cara lain untuk melihat proses berlangsungnya pengorganisasian informasi di
dalam ialah dengan melihat pengaruh kontek di dalam memori. Informasi disimpan
dan dikodekan dalam memori dapat dipengaruhi dengan mudah oleh konteks
dimana informasi tersimpan. Mislanya, konteks verbal dimana kata kemacetan
dikodekan seperti “selai strawberry” versus “kemacetan lalu lintas” akan
menentukan jenis fitur dikodekan dalam memori. Konteks berfungsi untuk mengatur
fitur-fitur khusus untuk penempatan di dalam memori.

B. Contoh Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan Dalam Ingatan Manusia


Contoh Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan Dalam Ingatan Manusia dapat
diaplikasikan dalam pembelajaran. Seperti ilustrasi sebagai berikut:
Pelajar aktif dipandang sebagai pengelola informasi yang akan dipelajari, bukan
hanya pasif mendaftarkan informasi. Pendekatan informasi untuk belajar dan memori
mengasumsikan untuk mengorganisir informasi ke dalam beberapa pola yang bermakna,
dna merancang strategi, rencana, dan merumuskan hipotesis tentang informasi yang
dikodekan dan stored dalam memori.
Sesuatu yang sudah dipahami akan lebih mudah diingat siswa dari pada sesuatu yang
tidka dipahaminya. Contoh: proses untuk mengingat bilangan 17.081.945 akan jauh lebih
mudah dari pada proses mengingat bilangan 51.408.791 karena bilangan pertama sudah
dikenal para siswa, apalagi jika dikaitkan dengan hari kemerdekaan RI pada 17 Agustus
1945 yang dapat ditulis menjadi 17-08-1945.
Hal-hal yang sudah terorgansir dengan baik akan jauh lebih mudah diingat siswa
dari pada hal-hal yang belum terorganisir. Contoh : mengingat susunan bilangan 29 2 3 5
17 13 19 7 akan lebih sulit dari pada mengingat bilangan yang sudah terorganisir
dengan baik 2 3 5 7 13 17 19 23 29.
Sesuatu yang menarik perhatian siswa akan lebih mudah diingat dari pada
sesuatu yang tidak menarik hatinya. Pemutaran film animasi 3D yang menarik perhatian
para siswa akan memungkinkan para siswa betah duduk berjam-jam di depan layar dan
jalan ceritanya akan mudah mereka ingat.namun suatu proses pembelajaran yang tidak
menarik perhatian mereka dapat menjadi beban bagi siswa dan para guru tentunya.
SIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil simpulan sebagai berikut:


1. Yang dimaksud pengorganisasian pengetahuan merupakan suatu paradigma
pengelolaan informasi yang berasal dari pemikiran bahwa pengetahuan yang
murni sebenarnya tertanam dalam benak dan pikiran setiap manusia.
Pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia adalah dengan
teknik membangun suatu lingkungan pembelajaran (learning environment),
sehingga orang-orang di dalamnya terus termotivasi untuk terus belajar,
memanfaatkan informasi yang ada, serta pada akhirnya mau berbagi pengetahuan
baru yang didapat.
2. Contoh Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan Dalam Ingatan Manusia dapat
diaplikasikan dalam pembelajaran. Guru berfungsi untuk membimbing peserta
didik dalam menerima stimulus, memperlancar pengkodean, dan memperlancar
penyimpanan dan retrival.

DAFTAR PUSTAKA
Anderson, B.F. 1980. The Complete Thinker: A Handbook of Theniques For Creative and
Critical Problem Solving. New Jersey: Englewood Cliffs

Karwono dan Heni Mularsih. 2010. Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber Belajar.
Ciputat: Penerbit Cerdas Jaya.

Markowitz, K. & Jensen, E. 2002. Otak Sejuta Gigabyte. Bandung: Kaifa.

Muhibbin Syah. 2001. Psikologi belajar. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu.

Rasyad, A. 2003. Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press.

http://dayanasweet137edu.blogspot.com/2018/07/pengorganisasian-informasi-dalam.html
diakses 31-07-2019 pukul 20.30

https://cerdasnegerikublogadress.blogspot.com/2018/07/pengorganisasian-informasi-
pengetahuan.html
diakses 31-07-2019 pukul 21.00

Anda mungkin juga menyukai