Anda di halaman 1dari 3

UJI BORAKS DAN FORMALIN PADA MAKANAN

Kelas : _____________ Kelompok : __________

Nama : 1. ________________________ 5. ________________________


2. ________________________ 6. -----------------------------------------
3. ________________________ 7. -----------------------------------------
4. ________________________ 8. -----------------------------------------

A. LANDASAN TEORI
Sudah banyak makanan yang diperjualbelikan dengan harga murah. Hal ini
dikarenakan cara pengolahan makanan yang begitu mudah dan efektif. Salah satunya
adalah bahan pengawet yang ditambahkan pada makanan. Padahal, beberapa bahan
pengawet termasuk boraks dan formalin merupakan zat aditif yang ditambahkan
dalam makanan. Apabila bahan-bahan tersebut masuk ke dalam tubuh manusia, maka
akan menyebabkan organ di dalam tubuh menjadi berkurang fungsinya.
Boraks merupakan bahan kimia yang banyak dipergunakan untuk industri
kertas, pengawet kayu, pengontrol kecoa dan industri keramik. Di masyarakat luas
boraks sering disalahgunakan sebagai bahan tambahan makanan untuk pembuatan
kerupuk, mie basah, lontong, bakso dan produk makanan lainnya. Akibat
mengkonsumsi boraks dalam makanan lama-kelamaan akan terakumulasi
(tertimbun) sedikit-demi sedikit dalam organ hati, otak dan testis. Boraks yang
dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang
perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan.
Pengaruh boraks terhadap kesehatan diantaranya muntah, diare, merah
dilendir, konvulsi, dan depresi. Selain itu, tanda dan gejala kronis diantaranya nafsu
makan menurun, gangguan dalam pencernaan, bingung dan bodoh, serta anemia,
rambut rontok, dan kanker.
Selain boraks, zat yang sering ditambahkan pada makanan adalah formalin.
Bentuk formalin berupa cairan yang tidak berwarna, berbau menyengat, mudah larut
dalam air dan alkohol. Formalin biasanya dipergunakan sebagai desinfektan, cairan
pembalsem, pengawet jaringan, pembasmi serangga dan digunakan juga pada indutri
tekstil dan kayu lapis.
Di masyarakat, formalin disalahgunakan sebagai bahan pengawet untuk
pangan seperti pada tahu, ayam dan ikan agar kelihatan segar dan fresh seperti masih
baru. Terkonsumsi formalin dapat menimbulkan gejala seperti tenggorokan terasa

1
panas, mencret, muntah dan keracunan. Selain itu formalin juga dapat menimbulkan
ganggunan peredaran darah dan memacu tumbuhnya kanker.

B. TUJUAN
Menguji kandungan boraks dan formalin pada beberapa sampel makanan.

C. PROSEDUR KEGIATAN
1. UJI BORAKS
Alat dan Bahan:
No Nama Alat/Bahan No Nama Alat/ Bahan
1. 6.
2. 7.
3. 8.
4. 9.
5. 10.

Cara Kerja:
1. Larutan Kunyit : Kunyit dibersihkan, ditumbuk (diparut), tambahkan air,
disaring, kemudian disimpan di dalaam botol.
2. Persiapan sampel : Masing-masing sampel dihaluskan, tambahkan sedikit air.
3. Uji sampel : Siapkan tisu, teteskan kunyit ke kertas tisu, teteskan bahan
makanan ke kunyit yang ada di kertas tisu Kemudian amati. Jika tisu berubah
menjadi orange maka sampel positif mengandung boraks. Lakukan untuk
sampel yang lain.

2. UJI FORMALIN
Alat dan Bahan:
No Nama Alat/Bahan No Nama Alat/ Bahan
1. 6.
2. 7.
3. 8.
4. 9.
5. 10.

2
Cara Kerja:
1. Sampel dihaluskan, dimasukkan ke dalam tabung reaksi, tambahkan air,
kemudian dikocok.
2. Tambahkan 3 tetes larutan KMnO4. Kocok dan amati yang terjadi. Jika warna
pink pudar maka sampel positif mengandung formalin.
3. Lakukan langkah 1 dan 2 untuk sampel yang lain.

D. HASIL UJI SAMPEL


No Sampel Makanan Uji Formalin (KMnO4) Uji Boraks (Kunyit)
1
2
3
4
5
6
7
8

E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan di atas diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Sampel makanan yang mengandung boraks, antara lain : …………………………
……………………….……………………….……………………….……………………….……………
………….……………………….……………………….……………………….……………………….…
…………………….……………………….……………………….……………………….………………

2. Sampel makanan yang mengandung formalin, antara lain : ……………………….


………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………..

Nilai :

Anda mungkin juga menyukai