TOPIK KHUSUS
OLEH :
NURUL ADELINA
J1A012103
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui :
Pembimbing,
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Ilmu dan Teknologi Pangan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun tugas topik khusus yang
tepat waktu. Tugas topik khusus ini merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk
menyelesaikan mata kuliah Topik Khusus. Semoga tugas topik khusus ini menjadi
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak Dosen yang telah
penuh tanggung jawab. Ucapan terima kasih pula penulis sampaikan kepada
semua pihak yang telah terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam
Tugas topik khusus ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
diharapkan kritik dan saran yang menunjang dalam penyempuran tugas topik
khusus ini, semoga tugas topik khusus ini dapat bermanfaat dan digunakan
sebagaimana mestinya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. ……..ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL. ......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR. ................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vii
RINGKASAN ................................................................................................ 1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ............................................................................. 2
1.2.Tujuan.......................................................................................... 3
1.3. Manfaat....................................................................................... 4
BAB II. GAGASAN
2.1. Kondisi Kekinian ........................................................................ 5
2.2. Buah Strawberry (Fragaria ananassa) ....................................... 6
2.3. Vitamin C ................................................................................... 9
2.4. Dodol ........................................................................................ 10
2.5. Solusi Yang Pernah Ditawarkan .............................................. 13
2.6. Metode Yang Digunakan Dalam Penentuan Kadar Gizi .......... 15
BAB III. KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan................................................................................ 17
3.2. Saran .......................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 19
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
RINGKASAN
Indonesia merupakan salah satu negara agraris dengan sumber daya hayati
berupa buah-buahan tropis yang sangat beragam. Salah satu jenis buah yang
jumlah produksinya cukup besar di Indonesia adalah strawberry. Pada umumnya
buah mengandung berbagai zat gizi, khususnya vitamin dan mineral yang cukup
tinggi. Buah strawberry selain mengandung vitamin C yang cukup baik juga
merupakan buah yang cukup mudah mengalami kerusakan. Tindakan alternatif
yang dapat dilakukan untuk menangani masalah tersebut adalah mengolah buah
strawberry menjadi berbagai macam produk olahan. Strawberry dapat diolah
menjadi berbagai macam produk olahan, salah satunya adalah dodol strawberry
guna memperpanjang daya simpan dari buah strawberry. Dodol strawberry
merupakan produk olahan yang terbuat dari daging buah strawberry matang yang
dihancurkan kemudian dimasak dengan gula dan bahan lain. Usaha yang perlu
dilakukan untuk meminimalisir kehilangan vitamin C pada pembuatan dodol
strawberry yaitu dengan penggunaan buah yang memiliki tingkat kematangan 85
%, karena buah yang belum terlalu matang memiliki kandungan vitamin C lebih
tinggi dan buah dicampurkan pada bahan setelah bahan tercampur dan larut,
karena pemanasan yang dilakukan pada buah tidak terlalu lama sehingga tidak
menimbulkan banyaknya vitamin C yang berkurang atau hilang akibat panas.
Waktu yang optimal untuk pemasakan dodol buah strawberry yaitu berkisar
antara 5 sampai 20 menit, karena dapat dilihat dari sifat vitamin C sendiri yang
dapat rusak oleh adanya proses pemanasan sehingga menggunakan waktu yang
tidak terlalu lama.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan tugas topik khusus ini adalah untuk
mengetahui kadar vitamin pada buah strawberry segar dan yang telah diolah
menjadi dodol, dan mengetahui waktu perebusan optimal dalam proses pembuatan
dodol strawberry yang tidak menurunkan kadar vitamin C secara signifikan.
3
1.3. Manfaat
Adapun manfaat darp penulisan tugas topik khusus ini adalah untuk
memberikan informasi kepada pembaca tentang proses pengolahan buah
seperti dodol dalam menurunkan tingkat kerusakan buah tanpa menurunkan
banyak kandungan vitamin C pada buah strawberry.
4
BAB II
GAGASAN
Order : Rosales
Family : Rosaceae
Sub Family : Rosoideae
Genus : Fragaria
Species : Fragaria ananassa
(Karina, dkk, 2006).
caranya dengan meminum tiga hingga empat cangkir air hasil rebusan daun
strawberry. Zat astringent yang terdapat pada daun strawberry berkhasiat untuk
menghentikan serangan diare, caranya dengan meminum tiga hingga empat
cangkir air hasil rebusan daun strawberry (Karina, dkk, 2006).
2.3. Vitamin C
Asam askorbat atau yang biasa dikenal sebagai vitamin C adalah
kandungan penting yang terdapat pada buah ini. Satu mangkuk takar atau sekitar 8
- 9 strawberry diketahui mengandung sekitar 85 g asam askorbat. Namun apabila
buah strawberry dibelah dan dibiarkan pada udara terbuka selama 5 menit atau
lebih, maka 50% dari kandungan asam askorbat ini akan menguap. Seperti
diketahui, vitamin C memegang peranan penting sebagai antioksidan dan
bertindak sebagai agen anti penuaan yang ampuh (Anonim, 2010 dalam Karina,
dkk, 2006).
Vitamin C disebut juga asam askorbat, merupakan vitamin yang paling
sederhana, mudah berubah akibat oksidasi, tetapi amat berguna bagi manusia.
Struktur kimianya terdiri dari rantai 6 atom C dan kedudukannya tidak stabil
(C6H8O6), karena mudah bereaksi dengan O2 di udara menjadi asam
dehidroaskorbat. Vitamin ini merupakan fresh food vitamin karena sumber
utamanya adalah buah-buahan dan sayuran segar. Berbagai sumbernya adalah
jeruk, brokoli, brussel sprout, kubis, lobak dan strawberry (Linder, l992) Bagi
tumbuhan sendiri fungsi vitamin C belum diketahui. Tetapi dari beberapa vitamin
dapat diketahui dari kepentingannya dalam membantu aktivitas berbagai enzim,
misalnya banyak vitamin B-kompleks merupakan koenzim beberapa enzim
tertentu yang terdapat dalam sel hidup. Vitamin C pada tumbuhan merupakan
metabolit sekunder, karena terbentuk dari glukosa melalui jalur asam D-
glukoronat dan L-gulonat. Pada manusia, binatang menyusui tingkat tinggi, dan
marmot, biosintesis ini tidak terjadi, karena adanya hambatan biosintetik yang
sifatnya genetik antara L-golonolakton dan 2 keto-L-gulonolakton sehingga untuk
spesies tersebut vitamin C merupakan faktor penting dalam makanan. Asam
askorbat dengan adanya enzim asam askorbat oksidase akan teroksidasi menjadi
9
asam dehidroaskorbat. Asam ini secara kimia juga sangat labil dan mengalami
perubahan lebih lanjut menjadi asam L-diketogulonat yang tidak lagi memiliki
keaktifan sebagai vitamin C. Suasana basa menyebabkan asam Ldiketogulonat
teroksidasi menjadi asam oksalat dan asam L-treonat (Davidek, et al., l990 dalam
Safaryani, dkk, 2007).
Kandungan vitamin C dalam brokoli bisa berkurang sampai lebih dari 50%
hanya dalam beberapa hari, tetapi kehilangan ini dapat dicegah dengan
penyimpanan pada suhu rendah (Pracaya, 1999 dalam Safaryani, dkk, 2007). Sifat
vitamin C adalah mudah berubah akibat oksidasi namun stabil jika merupakan
kristal (murni). Penyimpanan pada suhu rendah dapat mengurangi kegiatan
respirasi dan metabolisme, memperlambat proses penuaan, mencegah kehilangan
air dan mencegah kelayuan. Namun Linder (1992) dalam Safaryani, dkk, (2007)
menyebutkan bahwa walaupun dalam keadaan temperatur rendah dan kelembaban
terpelihara, 50% vitamin C akan hilang dalam 3-5 bulan. Daya simpan brokoli
akan lebih tahan lama bila diperlakukan dengan suhu kamar dingin 0oC selama
10-14 hari. Jika tanpa perlakuan tersebut, maksimal daya tahannya 3 hari dengan
pangkal batang berair dan seterusnya membusuk (Safaryani, dkk, 2007).
2.4. Dodol
Dodol merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang cukup populer
di Indonesia. Pada umumnya dodol dibuat dari bahan baku tepung ketan, gula
merah dan santan kelapa yang dididihkan sampai kental. Makanan ini memiliki
rasa manis dan gurih, berwarna coklat dan bertekstur lunak sehingga digolongkan
sebagai makanan semi basah. Aneka dodol buah-buahan seperti dodol nanas,
dodol pisang dan dodol apel tersebut sudah banyak dibuat. Dodol termasuk jenis
makanan setengah basah (Intermediate Moisture Food) yang mempunyai kadar
air 10-40 %; Aw 0,70-0,85; tekstur lunak; mempunyai sifat elastis, dapat langsung
dimakan, tidak memerlukan pendinginan dan tahan lama selama penyimpanan
(Astawan dan Wahyuni, 1991).
Dodol buah terbuat dari daging buah matang yang dihancurkan, kemudian
dimasak dengan penambahan gula dan bahan makanan lainnya atau tanpa
10
tersebut harus didinginkan dalam periuk yang besar. Untuk mendapatkan hasil
yang baik dan rasa yang sedap, dodol harus berwarna coklat tua, berkilat dan
pekat (Qinah, 2009)
yang dapat rusak oleh adanya proses pemanasan sehingga menggunakan waktu
yang tidak terlalu lama. Hal tersebut dikarenakan pemanasan akan merusak
vitamin C, sehingga kadar vitamin C paling banyak hilang pada perebusan 20
menit. Semakin lama waktu perebusan semakin sedikit kadar vitamin C pada
dodol buah strawberry (Rachmawati et al, 2009), yaitu suhu berpengaruh nyata
terhadap kandungan vitamin C. Semakin tinggi suhu maka kandungan vitamin C
semakin menurun.
2.7. Metode Yang Digunakan Dalam Penentuan Kadar Gizi
2.7.1. Penentuan Kadar Vitamin C (Sumber)
Menurut Pertiwi (2014), analisis vitamin C dengan uji iodium yaitu bahan
sampel ditimbang sebanyak 200-300 gram, kemudian dimasukkan kedalam labu
ukur 100 mL dan selanjutnya ditambahkan aquades sampai tanda batas.
Kemudian fitrat dihomogenkan dan disaring dengan kertas saring. Fitrat yang
diperoleh diambil 25 mL dan dimasukkan kedalam erlenmeyer 100 mL kemudian
1 ml amilum 1% ditambahkan ke dalamnya. Fitrat yang telah ditambahkan dengan
amilum dititrasi dengan larutan iodium standar 0,01 N sampai terjadi perubahan
warna.
Kadar vitamin C dihitung dengan rumus :
100
𝑚𝑙 𝑖𝑜𝑑𝑖𝑢𝑚 × 0,01 𝑁 × × 88 × 100
25
𝑉𝑖𝑡𝑎𝑚𝑖𝑛 𝐶 =
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝑚𝑔)
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a. Pada umumnya buah mengandung berbagai zat gizi, khususnya vitamin dan
mineral yang cukup tinggi. Komposisi jenis gizi dalam setiap jenis buah
berbeda-beda tergantung pada beberapa faktor. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi penurunan kandungan nilai gizi suatu buah yaitu proses
pengolahan.
b. Salah satu proses olahan buah yaitu pembuatan dodol dari buah strawberry.
Buah strawberry yaitu buah yang cepat mengalami kerusakan, buah ini kaya
akan vitamin C sehingga buah strawberry ini diolah menjadi dodol guna
mengurangi kerusakan pada buah itu sendiri dan mengurangi kerusakan
kandungan gizi terutama vitamin C buah strawberry.
c. Solusi untuk mengurangi kerusakan dari buah strawberry yaitu dengan cara
diolah menjadi suatu produk, proses pengolahan yaitu proses pengawetan
yang dilakukan agar bahan pangan dapat dikonsumsi dalam waktu yang lama,
sehingga proses pengolahan adalah proses yang tepat untuk mengawetkan
buah strawberry dari kerusakan.
d. Proses pengolahan yang baik untuk pengolahan dodol strawberry yaitu pada
saat perebusan dodol strawberry menggunakan suhu yang optimal agar dapat
meminimalkan penurunan kandungan gizi terutama kandungan vitamin C
pada buah. Menggunakan waktu yang optimal berkisar antara 5 sampai 20
menit, karena semakin lama waktu perebusan dan semakin tinggi suhu
perebusan akan menurunkan vitamin C pada buah cukup banyak.
3.2. Saran
Perlu dilakukannya perebusan yang optimal pada proses pengolahan dodol
buah terutama dodol buah strawberry yaitu pada waktu yang digunakan selama
17
proses perebusan yaitu berkisar antara 5 sampai 20 menit agar penurunan vitamin
C pada saat proses perebusan atau pada saat proses pengolahan tidak banyak
mengurangi kandungan vitamin C pada buah strawberry yang diolah menjadi
dodol. Serta melakukan analisis kadar vitamin C pada buah serta dodol strawberry
dilakukan dengan menggunakan metode titrasi iodium.
18
DAFTAR PUSTAKA
Astawan dan Wahyuni, 1991. Teknologi Pengolahan Pangan Nabati Tepat Guna.
Dalm Irawati, R,2001. Pembuatan Dodol Waluh (Kajian Penambahan
Tepung Ketan dan Terigu Serta Gula Pasir) Tehadap Sifat Fisik, Kimia
dan Organoleptik. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas
Brawijaya, Malang.
Badan Pusat Statistika Indonesia. 2010. Statistika Indonesia. BPS Pusat. Jakarta.
www.bps.go.id (Diakses tanggal 23 November 2014).
Helmiyesi, Rini Budi Hastuti dan Erma Prihastanti, 2008. Pengaruh Lama
Penyimpanan Terhadap Kadar Gula dan Vitamin C pada Buah Jeruk
Siam (Citrus nobilis var. microcarpa).
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=jurnal%20pengaruh%20lama
%20pemanasan%20terhadap%20kadar%20vitamin%20c%20strawberry
&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCwQFjAB&url=http%3
A%2F%2Fejournal.undip.ac.id%2Findex.php%2Fjanafis%2Farticle%2F
download%2F2620%2F2333&ei=fSaAVNPfH9O0uAS4oYHQBQ&usg
=AFQjCNFLNcDk_Ox6mrT16Ca5qsZaR2bnLA&sig2=IoAIUqUoP9a7
NeSzhn8vUw&bvm=bv.80642063,d.c2E (Diakses Tanggal 04 Desember
2014).
Karina Ar R., Sri Trisnowati dan Didik Indradewa, 2006. PENGARUH MACAM
DAN KADAR KITOSAN TERHADAP UMUR SIMPAN DAN MUTU
BUAH STROBERI (Fragaria x ananassa Duch.).
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=jurnal%20tentang%20kandun
gan%20vitamin%20pada%20buah%20strawberry&source=web&cd=8&
cad=rja&uact=8&ved=0CGQQFjAH&url=http%3A%2F%2Fjurnal.ugm.
ac.id%2Fjbp%2Farticle%2Fdownload%2F1366%2F1158&ei=VCiAVM
GsNIazuATi2YEY&usg=AFQjCNFi0nIqotwjmK436oLnxYhFbRA6w&
19
sig2=hbQEeevF58o96KokSdQy3A&bvm=bv.80642063,d.c2E. (Diakses
Tanggal 04 Desember 2014).
Khamidah Aniswatul dan Eliartati, 2014. Pengaruh penambahan gula pasir dan
gula merah terhadap tingkat kesukaan dodol nanas.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=jurnal%20tentang%20dodol2
0adalah&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CFQQFjAG&url=
http%3A%2F%2Fjatim.litbang.pertanian.go.id%2Find%2Findex.php%2
Fpenas%2Fcategory%2F14-semnas
2011%3Fdownload%3D165%3A51&ei=c0iAVNOXBMyMuASnp4H4D
g&usg=AFQjCNEdhynqEX2WO7Ocsr3gEEaH410PA&sig2=Uo4mLEL
-rfFP1L_9zMT04A&bvm=bv.80642063,d.c2E. (Diakses Tanggal 04
Desember 2014).
Rahayu Enni S. dan Putik Pribadi, 2012. Kadar Vitamin Dan Mineral Dalam
Buah Segar Dan Manisan Basah Karika Dieng (Carica Pubescens
Lenne&K.Koch).http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/biosaintifika/arti
cle/download/2273/2326 (Diakses Tanggal 23 November 2014).
Rukmana, R., 1998. Stroberi, Budidaya dan Pasca Panen. Penerbit Kanisius.
Safaryani Nurhayati, Sri Haryanti dan Endah Dwi Hastuti, 2007. Pengaruh Suhu
dan Lama Penyimpanan terhadap Penurunan Kadar Vitamin C Brokoli
(Brassica oleracea L).
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=jurnal%20pengaruh%20lama
%20pemanasan%20terhadap%20kadar%20vitamin%20c&source=web&
cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CCIQFjAA&url=http%3A%2F%2Feprint
s.undip.ac.id%2F6190%2F1%2Fsri_haryanti__pengaruh_suhu_dan_lama
_penyimpanan_vitamin_c%25E2%2580%25A6.pdf&ei=yq1_VLXjOc2r
uQTFnIDAAg&usg=AFQjCNFcpza6U8p0XzXD5MY1B14dYdjNw&si
g2=PZqShKk8EtGrEu778wKfmg&bvm=bv.80642063,d.c2E (Diakses
Tanggal 04 Desember 2014).
Wahyuni Ika L., Siti Nur Kholifah S., Wahyu Wardani Dan Nevy Farista Aristin,
2010. Pelatihan Pembuatan Dodol Mangga Aneka Rasa Sebagai Produk
Unggulan Kabupaten Situbondo.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=jurnal%20tentang%20dodol
%20buah%20strawberry&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0
CDMQFjAD&url=http%3A%2F%2Fkemahasiswaan.um.ac.id%2Fwpco
ntent%2Fuploads%2F2010%2F04%2FPKM-AI-10-UM-Ika-Pelatihan-
Pembuatan-Dodol
pdf&ei=WESAVKywKdC0uATn9YHgDw&usg=AFQjCNGAed0PCCa
mB-8ifS9R-
fvIb_oqJQ&sig2=h3ihC0UFdv6m8uMjWkSQ&bvm=bv.80642063,d.c2
E. (Diakses Tanggal 04 Desember 2014).
LAMPIRAN