dr.H.Dadan A.Dhaniswara,MM.
NIP. 197303042006041012
Pengertian Merupakan kegiatan kunjungan ke rumah untuk melacak pasien konfirm positif TB-MDR
Kebijakan 1. Bahwa TB-MDR adalah penyakit yang menular, sehingga pengobatannya harus
dimulai secepat mungkin, dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan angka
kematian serta memutus rantai penularannya
2. Bahwa kunjungan ke rumah pasien konfirm positif TB-MDR dilakukan oleh petugas
fasyankes wilayah alamat tempat tinggal pasien
Prosedur 1. Dokter fasyankes perujuk menerima informasi hasil pemeriksaan TB-MDR para
pasien suspek TB-MDR, meliputi : hasil rapid test Xpert.MTB/RIF ; hasil biakan
dahak dan hasil drug sensitivity test ( DST ) M.TB, berikut saran tindak lanjutnya
2. Apabila hasil pemeriksaan TB-MDR adalah : (a). Xpert : M.TB detected dan RIF
resistance detected ; (b). biakan M.TB positif dan DST : RH resistant ; (c). biakan
M.TB positif dan DST : R resistant, maka diagnosis pasien adalah konfirm positif
TB-MDR, dan harus segera diberitahukan kepada yang bersangkutan
3. Hubungi pasien konfirm positif TB-MDR, per telepon atau per SMS untuk segera
datang ke fasyankes, informasikan bahwa sudah diperoleh hasil pemeriksaan TB-
MDR nya dan akan dijelaskan secara langsung oleh dokter fasyankes
4. Apabila pasien konfirm positif TB-MDR : tidak bisa dihubungi per telepon / per SMS,
atau tidak datang ke fasyankes sesuai kesepakatan, atau sejak awal menyatakan
tidak mau datang ke fasyankes, maka segera upayakan untuk dilakukan kun
-jungan ke rumah nya :
b. bagi fasyankes yang wilayah kerjanya tidak meliputi alamat tempat tinggal
pasien :
a. petugas fasyankes, perangkat desa dan pelaksana lain yang ikut serta wajib
mempergunakan masker ( masker bedah atau masker N-95 )
b. pastikan ( verifikasi ) bahwa benar pasien bertempat tinggal di alamat tersebut
dan gambar peta alamat tempat tinggal pasien
c. tunjukkan sikap peduli dan bersahabat, melalui : tindakan, kata-kata, intonasi
bicara, dan kontak mata ( jangan terkesan : takut atau menjauhi )
d. apabila memungkinkan pembicaraan dilakukan di tempat yang ventilasi udara
nya baik ( misal : di luar di teras rumah ), tidak di ruang tertutup
f. perhatikan kondisi rumah tinggal pasien dan gambar denah rumah, berikan
saran untuk memastikan kecukupan ventilasi udara dan paparan sinar mata
-hari ke dalam rumah, khususnya di ruang kamar tidur pasien
6. Kunjungan rumah juga dilakukan pada pasien konfirm positif TB-MDR yang mau
KUNJUNGAN RUMAH
PELACAKAN PASIEN KONFIRM POSITIF TB-MDR
7. Apabila pasien konfirm positif TB-MDR bersedia untuk pengobatan, maka rujuk
kembali ke RS rujukan TB-MDR untuk mulai pengobatan
8. Apabila pasien konfirm positif TB-MDR menolak pengobatan, lengkapi informed
consent menolak pengobatan dengan tanda tangan pasien dan saksi keluarga
berikut alasan penolakannya
9. Dokumentasikan hasil kunjungan ke rumah pasien konfirm positif TB-MDR dalam :
laporan kunjungan rumah pasien TB-MDR, rekam medik pasien dan buat arsip
10. Informasikan hasil kunjungan ke rumah pasien konfirm positif TB-MDR kepada
pihak-pihak terkait : fasyankes perujuk, DKK wilayah setempat dan RS rujukan
TB-MDR, dilampiri fotokopi : laporan kunjungan rumah pasien TB-MDR / informed
consent menolak pengobatan nya
Alur Kegiatan
RS rujukan / RS sub rujukan
TB-MDR
fasyankes perujuk
hasil pemeriksaan
konfirm positif TB-MDR,
hubungi pasien untuk
datang ke fasyankes