TONSILITIS
Pokokbahasan : PenyakitTHT
Sub pokokBahasan : 1. PengertianTonsilitis
2. PenyebabTonsilitis
3. Gejala
4. Diagnosis
5. Pengobatan
Topik : Tonsilitis
Sasaran : Pasien Poli THT RSUD Kota Banjar
Hari/ Tanggal : Jum’at, Februari 2011
Tempat : Irna 1 RSUD Patut Patuh Patju Gerung
Waktu : 30 menit
I. Tujuan
II. Metode
III. Media
Leaflet
IV. Materi
Terlampir
V. Kegiatan
6 Penutup (5 menit)
Memberikan pertanyaan akhir sebagai Menjawab
evaluasi.
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil Mendengarkan
kegiatan penyuluhan.
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan Menjawab salam
salam.
2. Penyebab Tonsilitis
5. Penatalaksanaan Tonsilitis
LampiranMateri
TONSILITIS
A. DEFINISI
amandel) yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun hampir 50%
kasustonsilitis adalah karana infeksi. Tonsilitis akut sering dialami oleh anak
dengan insidensi tertinggi pada usia 5-6 tahun, dan juga pada orang dewasa di
atas usia 50 tahun. Seseorang terpredi sposisi menderita tonsillitis jika memiliki
B. PENYEBAB TONSILITIS
Sekitar 70% penyakit Tonsilitis yang terjadi pada anak disebabkan
oleh infeksi virus. Adapun beberapa virus yang dapat menyebabkan kondisi
Tonsilitis diantaranya adalah virus Influenza (flu) dan virus Epstein Barr(EBV).
Sedangkan hampir 30% penyebab bakteri dari penyakit ini adalah
Streptococcus Hemolitikus. Jenis penyebab bakteri paling umum adalah Group
A-Hemolitik Streptokokus β ( GABHS ), yang menyebabkan radang
tenggorokan.
Meskipun jarang ditemui, terkadang kuman pun bisa menjadi penyebab
dari radang Tonsillitis. Kuman dapat ditularkan melalui kontak biasa dengan
orang lain, contohnya melalui tetesan di udara akibat bersin atau batuk.
Akibatnya kuman dapat masuk dan menyebar di bagian tenggorokan hingga
masuk ke bagian Tonsil.
Kuman dan virus serta antigen lainnya akan selalu melalui rongga mulut
dan nafas bagian atas kita sehari-hari, sehingga hampir tidak mungkin kita
menjamin udara yang kita hirup atau makanan minuman yang ada adalah steril
sama sekali. Sehingga mata rantai yang diputus adalah seluruh potensi infeksi
berulang dan terus-menerus tersebut dan hal ini didasarkan pada konsep
pencegahan infeksi secara umum. Agar lebih aplikatif akan kami sampaikan tips
1. Selalu jaga kondisi badan dengan pola makan sehat, konsumsi multivitamin,
istirahat yang cukup serta olahraga teratur dan tidak merokok.
2. Menjaga kebersihan mulut seperti sikat gigi teratur 2 kali sehari (pagi dan
sebelum tidur) atau waspada terhadap gigi berlubang atau sisa gigi yang
hitam.
3. Menghindari risiko penularan infeksi saluran nafas atas (tertular atau
menularkan) dari atau ke orang-orang sekitar kita. Contoh orang tua yang
sedang sakit batuk pilek tidak kontak intensif dengan bayi atau anak kecil
bahkan orang dewasa sekalipun, begitupula antara anak-anak sepermainan,
alat makan minum terpisah, menutup saat batuk atau bersin, tidak
membuang ludah sembarangan.
4. Mengurangi atau menghindari makanan atau minuman yang bersifat iritatif
terhadap saluran makan atau nafas atas. Secara empiris makanan yang
berminyak, tinggi kandungan bumbu rasa penyedap atau pengawet, terlalu
manis, dingin berpotensi iritasi.
5. Banyak minum air putih jika mengkonsumsi makanan minuman seperti di
atas.
6. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan (tenaga kesehatan 5 waktu cuci
tangan).
7. Mengurangi konsumsi jajanan bagi anak dan dewasa dengan menyediakan
makanan bekal sehat atau kantin dengan menu sehat dan bersih.
8. Bagi anak-anak yang ingin jajan, orang tua harap mengganti jenis makanan
minuman yang disebut diatas dengan jenis lain yang relative lebih aman dan
sehat. Atau kebiasaan jajan makanan minuman diganti dengan membeli
benda-benda lain yang lebih bermanfaat (mainan mendidik, alat tulis dan
gambar, buku).
9. Membiasakan makan teratur di rumah disertai inovasi para ibu dalam
memilih makanan sehat serta menyajikannya dengan menarik untuk keluarga
terutama anak-anak.
10. Berilah pujian dan hadiah bagi anak-anak, cucu, adik atau keponakan kita
yang mengikuti nasehat kita dalam menghindari jajanan tidak sehat atau
tidak merokok bagi orang dewasa.
E. PENATALAKSANAAN TONSILITIS
a. Terapi Medikamentosa
kripta tonsilaris dengan alat irigasi gigi (oral). Ukuran jaringan tonsil tidak
b. Tindakan Operatif
oleh Celsus dalam bukuDe Medicina (tahun 10 Masehi). Jenis tindakan ini