Anda di halaman 1dari 2

RANGKUMAN

Uraian materi Modul 8 ini terdiri atas beberapa poin rangkuman. Mohon anda
membaca dengan baik rangkuman ini, jika Anda menemukan kesulitan
memahami poin rangkuman di bawah ini, maka baca kembali uraian materi agar
bisa mendapatkan penjelasannya.
1. Perilaku penyimpangan memiliki fungsi untuk memperkuat solidaritas sosial,
karena masyarakat menjadi sadar atas lemahnya regulasi dan integrasi pada
masyarakat sendiri.
2. Manusia pada masyarakat modern hanya mengejar kepentingan untuk
memenuhi kebutuhan dirinya, dan ini dapat mendorong orang melakukan
tindakan kejahatan dan perilaku menyimpang agar ia bisa memperoleh
sesuatu yang diinginkannya
3. Teori disorganisasi sosial menjelaskan bahwa terjadinya penyimpangan dan
kejahatan adalah karena lemahnya kontrol masyarakat dan minimnya saluran
pekerjaan dan pelatihan.
4. Gentrifikasi (gentrification) atau pembaruan wilayah yang kurang makmur
untuk perumahan bagi masyarakat dengan kelas sosial-ekonomi atas dan
menengah dapat menyebabkan terjadinya disorganisasi sosial.
5. Kesempatan melakukan tindakan kejahatan, menurut teori kesempatan
(opportunity theory), berkaitan dengan dua faktor: adanya peluang fisik yang
diperlukan untuk melakukan kejahatan dan kecilnya risiko tertangkap
6. Teori anomie atau yang sering juga disebut teori ketegangan (strain theory)
berpendapat bahwa perilaku menyimpang adalah usaha manusia untuk
bertahan dalam masyarakat (adaptasi) melalui cara-cara yang tidak sah dalam
mencapai tujuannya, bentuk adaptasinya bisa berupa inovasi, retreatisme, dan
pemberontakan (rebel).
7. Kelompok sosial yang menjadi referensi (reference group) seseorang untuk
mencapai tujuannya sangat berpengaruh pada cara-cara adaptasinya orang
tersebut dalam masyarakat.
8. Teori asosisasi diferensial berpendapat bahwa perilaku menyimpang adalah
hasil dari pembelajaran. Seorang anak usia dini akan mempelajari dan mampu
mengasosiasikan dirinya pada pola prilaku nakal dan kriminal karena
sosialisasi dari orang tuanya atau karena kontrol orang tuanya yang sangat
minim terhadap sosialisasi pola prilaku nakal yang datang dari luar
9. Teori subkultur berpendapat bahwa masyarakat bisa melindungi kelompok-
kelompok yang bertindak tidak sah dalam rangka mencapai berbagai tujuan
kesejahteraan, apabila kesejahteraan itu berdampak penting pada masyarakat
tersebut, sekalipun dengan menggunakan kekerasan.
10. Teori pengendalian berpendapat bahwa orang dengan kontrol-diri yang
rendah akan lebih kesulitan untuk menolak melakukan tindakan kriminal,
dimana kecenderungan terhadap kriminalitas ini ada pada setiap orang,
namun orang dengan kontrol-diri yang tinggi akan lebih bisa terhindar.
11. Teori pelabelan (labelling theory) berpendapat bahwa stereotip negatif
(stigma) terhadap seseorang yang berperilaku menyimpnag pada gilirannya
dapat meningkatkan kemungkinan perilaku menyimpang dan kriminal
menjadi stabil dan kronis
12. Dalam kehidupan sehari-hari, perilaku menyimpang dikontrol baik secara
formal dan informal.

Anda mungkin juga menyukai