Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AKHIR MODUL 2

Nama : Rizqie Novita Sari


Kelas : A - Pedagogi
No. Peserta PPG : 19056020410348

Tujuan penugasan : Memiliki pemahaman kompetensi guru secara utuh, membedakan


kompetensi pedogogik, kepribadian, sosial, professional dan indikatornya, serta mampu
menjelaskan kompetensi pedagogik guru abad 21 serta dapat mengembangkan strategi
pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan.

Tugas :
Setelah mempelajari semua kegiatan belajar, silahkan Ibu/Bapak kerjakan tugas akhir
berikut:
1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh?
2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru dan siswa?
3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan?

Jawaban:
1. Rumusan kompetensi guru secara utuh sudah dituangkan pada Undang-undang No.14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1). yang mana di dalamnya dikatakan bahwa
kompetensi guru meliputi: a) kompetensi pedagogik; b) kompetensi kepribadian; c)
kompetensi sosial; dan d) kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi. Adapun penjelasan dari masing - masing kompetensi adalah sebagai berikut:
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan
pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan pembeajaran mulai dari merencanakan,
melaksanakan sampai dengan mengevaluasi. Kompetensi intip pedagogi meliputi:
1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual, merupakan kompetensi inti pertama yang harus
dimiliki oleh guru. Indikator penguasaan: kompetensi ini ditunjukan dengan
kemampuan:
 memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik,
intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-
budaya
 mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran,
 mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik dalam mata pelajaran,
 mengidentifikasi kesulitan peserta didik.
2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik,
merupakan kompetensi inti pedagogi yang selanjutnya harus dimiliki oleh seorang
guru. Indikator penguasaan: kompetensi ini ditunjukan dengan kemampuan guru:
 memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik,
 menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang mendidik secara kreatif,
 menerapkan pendekatan pembelajaran berdasarkan jenjang dan
karateristik bidang studi.
3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang studi yang
diampu merupakan kompetensi yang sudah semestinya dikuasai oleh guru.
Indikator penguasaan:
 memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum,
 menentukan tujuan pelajaran,
 menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan
pelajaran,
 memilih materi pelajaran yang terkait dengan pengalaman belajar dan
tujuan pembelajaran,
 menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang
dipilih dan karakteristik peserta didik,
 mengembangkan indikator dan instrumen penilaian.
4) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. Indikator penguasaan:
 memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik,
 mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran,
 menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di
dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan,
 melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan
di lapangan,
 menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta
didik dan mata pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh,
 mengambil keputusan transaksional dalam pelajaran sesuai dengan situasi
yang berkembang.
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran. Indikator penguasaan: guru harus memiliki kemampuan dalam
memanfaatkan TIK untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang mendidik,
seperti penggunaan media dan penggalian sumber belajar.
6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya. Indikator penguasaan:
 menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta
didik mencapai prestasi belajar secara optimal,
 menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan
potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya.
7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. Indikator
penguasaan:
 memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan
santun, baik secara lisan maupun tulisan,
 berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik
dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun
secara siklikal,
 respons peserta didik,
 reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.
8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses serta hasil belajar. Indikator
penguasaan:
 memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu,
 menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk
dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang
diampu,
 menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
 mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
 mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrument,
 menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai
tujuan,
 melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
9) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
Indikator penguasaan:
 menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan
ketuntasan belajar,
 menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang
program remedial dan pengayaan,
 mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku
kepentingan,
 memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
10) Kemampuan guru dalam melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran. Indikator penguasaan:
 melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan,
 memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan mata
pelajaran,
 melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran mata pelajaran.
Kompetensi Kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhak
mulia. Kompetensi inti kepribadian meliputi:
1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia. Seperti:
 menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku,
adat-istiadat, daerah asal, dan gender,
 bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma
sosial yang berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional
Indonesia yang beragam.
2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat. Seperti:
 berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi,
 berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia,
 berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota
masyarakat di sekitarnya.
3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa. Seperti:
 menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil,
 menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
4) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri. Seperti:
 menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi
 bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri, Bekerja mandiri secara
professional
5) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. Seperti:
 memahami kode etik profesi guru
 menerapkan kode etik profesi guru,
 berperilaku sesuai dengan kode etik guru.
Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat
untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidian, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar. Kompetensi inti sosial
meliputi:
1) Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga,
dan status sosial ekonomi. Seperti:
 bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan
lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran,
 tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang
tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku,
jenis kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosialekonomi.
2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat, kemampuan ini ditunjukan
dengan cara:
 berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara
santun, empatik dan efektif,
 berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara
santun, empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan
peserta didik,
 mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program
pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang
memiliki keragaman sosial budaya. Kemampuan ini ditunjukan dengan;
 beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka
meningkatkan efektivitas sebagai pendidik, termasuk memahami bahasa
daerah setempat,
 melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk
mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang
bersangkutan.
4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan
tulisan atau bentuk lain. Seperti:
 berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas
ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan,
 mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas
profesi sendiri secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Kompetensi Profesional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi
materi pembelajaran, dan substansi keilmuan yang menaungi materi dalam kurikulum, serta
menambah wawasan keilmuan. Berikut dijabarkan kompetensi dan sub kompetensi
professional:
1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan. Seperti; berupa ilmu
pengetahuan yang dikuasai oleh guru.
2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu. Seperti:
 memahami standar kompetensi mata pelajaran,
 memahami kompetensi dasar mata pelajaran,
 memahami tujuan pembelajaran mata pelajaran.
3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. Seperti:
 memilih materi mata pelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik,
 mengolah materi mata pelajaran secara integratif dan kreatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif. Seperti:
 melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus,
 memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan,
 melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan,
 mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri. Seperti:
 memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi,
 memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan
diri.
2. Keterampilan belajar yang harus dimiliki oleh guru dan peserta didik dalam menghadapi
abad 21 adalah keterampilan 4C yaitu communication, collaboration, critical thinking and
problem solving, dan creativity and innovation. Keterampilan ini dapat diintegrasikan dalam
pelaksanaan pembelajaran, sehingga pilihan metode, media dan pengelolaan kelas benar-
benar meningkatkan keterampilan tersebut. Karena itulah menjadi sebuah keharusan bahwa
kemampuan pedagogi guru harus menyesuaikan dengan karateristik dan keterampilan yang
diperlukan pada abad 21.
3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan?
Dalam mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan diperlukan tindakan
reflektif, seperti; (1) melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus, (2)
memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan, (3) melakukan
penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan, dan (4) mengikuti kemajuan
zaman dengan belajar dari berbagai sumber.
Pada pelaksanaannya, sekolah bisa dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai
dengan yang direncanakan. Pengembangan guru di sekolah dapat mengambil berbagai
macam bentuk kegiatan, seperti: (1) Mengadakan pelatihan di sekolah seperti; Induksi,
mentoring, dan penilaian guru secara individual; (2) Observasi kolega seperti; Perencanaan
dan evaluasi kolaboratif; Evaluasi diri sendiri. Sedangkan untuk di luar sekolah, guru dapat
membangun sebuah jejaring dengan mengunjungi sekolah-sekolah lain (mengadakan
sekolah rujukan), menghadiri diklat yang diadakan oleh sekolah lain maupun dari
pemerintahan, menjalani pelatihan bersama dengan sekolah-sekolah lain, mengikuti
komunitas-komunitas guru, dan terlibat dalam asosiasi-asosiasi MGMP yang sesuai dengan
mapel yang kita ampu, kuliah untuk gelar yang lebih tinggi yang divalidasi oleh universitas
(LPTK), mengikuti seminar belajar secara daring (online), dan masih banyak lagi kegiatan-
kegiatan yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai