Anda di halaman 1dari 8

Audit Keuangan Pemerintah

DISUSUN
O

Kelompok 3
 Andy. (163304010334)
 Herman. (163304010536)
 Josep. (163304010500)
 Dwika. (163304010497)
 Annisha. (163304010492)
 Erwis. (163304010504)
 Diko. (173304010544)

FAKUTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul: “Audit keuangan Pemerintah”, dan
kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak H. Adam Afiezan, S.E.,M.Ak.RSA. selaku
dosen pengajar mata kuliah auditing II karena telah meberikan tugas untuk dapat menambah
wawasan kami.

Kami harap makalah ini dapat memberi pengetahuan kepada setiap pembaca. Kami juga
sangat menyadari kekurangan yang terdapat pada makalah ini, oleh karena itulah, sebagai
manusia biasa, kami sangat terbuka dengan kritik jika pembaca menemukan kekeliruan di dalam
buku ini dan adanya hal-hal yang tidak berkenan bagi pembaca.

sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan kami dan menyempurnakan makalah ini.
Terima kasih atas perhatiannya.
AUDIT SEKTOR PEMERINTAH

Audit sektor publik adalah pemeriksaan terhadap pemerintah yang dilakukan untuk
mengetahui pertanggungjawaban (akuntabilitas) atas pengelolaan dana masyarakat (public
money) yang bertujuan untuk membandingkan hasil pencapaian program, fungsi atau kegiatan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

JENIS- JENIS AUDIT PEMERINTAH

Berdasarkan UU No. 15 Tahun 2004 dan SPKN, terdapat tiga jenis audit keuangan negara,
yaitu:

Audit keuangan, merupakan audit atas laporan keuangan yang bertujuan untuk memberikan
keyakinan yang memadai (reasonable assurance), apakah laporan keuangan telah disajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia. Audit keuangan adalah audit yang menjamin bahwa sistem akuntansi dan
pengendalian keuangan berjalan secara efisien dan tepat serta transaksi keuangan diotorisasi
serta dicatat secara benar.

Audit kinerja, meliputi audit ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, pada dasarnya merupakan
perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan dan prosedurnya. Audit kinerja memfokuskan
pemeriksaan pada tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi yang menggambarkan
kinerja entitas atau fungsi yang diaudit. Audit kinerja merupakan suatu proses yang sistematis
untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif, agar dapat melakukan penilaian
secara independen atas ekonomi dan efisiensi operasi, efektifitas dalam pencapaian hasil yang
diinginkan dan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan hukum yang berlaku, menentukan
kesesuaian antara kinerja yang telah dicapai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya

Berikut adalah jenis - jenis audit kinerja.

1. Audit Program (Audit Efektivitas)


Audit program mencakup penentuan atas :

Tingkat pencapaian hasil program yang diinginkan atau manfaat yang telah ditetapkan oleh
undang-undang atau badan lain yang berwenang.

Efektivitas kegiatan entitas, pelaksanaan program, kegiatan, atau fungsi instansi yang
bersangkutan

Tingkat kepatuhan entitas yang diaudit terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan pelaksanaan program/kegiatannya.
2. Audit Ekonomi dan Efisiensi (Management and Operational Audit)
Audit ekonomi dan efisiensi berfungsi untuk:

Apakah entitas telah memperoleh, melindungi, dan menggunakan sumber dayanya


(seperti karyawan, gedung, ruang, dan peralatan kantor) secara hemat dan efisien.

Apa yang menjadi penyebab timbulnya pemborosan dan efisiensi.

Apakah entitas tersebut telah mematuhi peraturan perundang-undangan yang


berkaitan dengan penghematan dan efisiensi.

Audit dengan tujuan tertentu, merupakan pemeriksaan yang tidak termasuk dalam
pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja/audit operasional. Sesuai dengan definisinya,
jenis audit ini dapat berupa semua jenis audit selain audit keuangan dan audit operasional.
Dengan demikian dalam jenis audit tersebut termasuk diantaranya audit ketaatan dan audit
investigatif.

Audit Ketaatan

Audit ketaatan adalah audit yang dilakukan untuk menilai kesesuaian antara
kondisi/pelaksanaan kegiatan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Audit Investigatif

Audit investigatif adalah audit yang dilakukan untuk membuktikan apakah suatu
indikasi penyimpangan/kecurangan apakah memang benar terjadi atau tidak
terjadi.

STANDAR UMUM

Kualifikasi. Staf melaksanakan audit harus secara kolektif, memiliki kecakapan


profesional yang memadai untuk tugas yang disyaratkan.

Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan audit harus independen, bebas dari
gangguan indepedensi yang bersifat pribadi dan yang diluar pribadinya, yang dapat
mempengaruhi independensinya, serta harus dapat mempertahankan sikap dan
penampilan yang independen.

Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan pelaporannya, auditor wajib menggunakan


kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama.

Memiliki sistem pengendalian intern yang memadai, dan sistem pengendalian mutu
tersebut harus di review oleh pihak lain yang kompeten.
STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN AUDIT KINERJA

Perencanaan
Perencanaan harus direncanakan secara memadai.

Supervisi
Staf harus diawasi (disupervisi) dengan baik.

Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

Auditor harus merancang audit tersebut untuk memberikan keyakinan yang memadai
mengenai kepatuhan tersebut. Dalam semua audit kinerja, auditor harus waspada
terhadap situasi atau transaksi yang dapat merupakan indikasi adanya unsure
pembuatan melanggar hukum atau penyalahgunaan wewenang.

Pengendalian manajemen.

Auditor harus benr-benar memahami pengendalian manajemen yang relevan dengan


audit.

STANDAR PELAPORAN AUDIT KINERJA

Bentuk
Auditor harus membuat laporan audit secara tertulis untuk dapat mengkomunikasikan
hasil setiap audit.

Ketepatan waktu

Auditor harus menerbitkan laporan untuk menyediakan informasi yang dapat


digunakan secara tepat waktu oleh manajemen dan pihak lain yang berkepentigan

Isi laporan

Tujuan, Lingkup, Metodologi Audit

Hasil Audit

Audit harus melaporkan temuan audit yang signifikan

Rekomendasi
Auditor harus menyamaikan rekomendasi untuk melakukan tindakan perbaikan
atas bidang yang bermasalh dan untuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan entitas
audit

Pernyataan Standar Audit


Auditor harus melaporkan bahwa audit melaksanakan berdasarkan SAP
Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan penyalahgunaan


wewenang.

Pelaporan secara langsung tentang unsur perbuatan melanggar.

Pengendalian manajemen.

Tanggapan pejabat yang bertanggungjawab.

hasil/prestasi kerja yang patut dihargai.

Hal yang memerlukan penelaahan lebih lanjut.

Informasi istimewa dan rahasia.

Penyajian pelaporan.

Laporan harus lengkap, akurat, objektif, meyakinkan, serta jelas dan ringkas.

Distribusi pelaporan.

•Pejabat yang berwenang dalam organisasi pihak yang diaudit.

•Kepada pejabat yang berwenang dalam organisasi pihak yang meminta audit.

•Pejabat lain yang mempunyai tanggungjawab atas pengawasan secara hokum atau
pihak yang bertanggungjawab untuk melakukan tindak lanjut berdasarkan temuan
dan rekomendasi audit.

• Kepada pihak lain yang diberi wewenang oleh entitas yang diaudit untuk menerima
laporan tersebut

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN UNTUK AUDIT KEUANGAN

Komunikasi auditor, auditor harus mengkomunikasikan informasi kpd auditee, orang-


orang yang mengontrak atau meminta jasa auditee mengenai sifat serta luas rencana
pengujian dan pelaporan ketaatan pada hukum dan peraturan serta pengendalian intern
atas pelaporan keuangan.

Tindak lanjut audit. Auditor harus menindaklanjuti temuan dan rekomendasi material
yang sudah diketahui dari audit sebelumnya.

Ketidaktaatan yang bukan tindakan ilegal. Auditor harus merancang audit untuk
memberikan keyakinan bahwa salah saji material yang ditimbulkan oleh ketidaktaatan
pada ketentuan kontrak, yang berdampak langsung dan material terhadap penentuan
jumlah dalam laporan keuangan akan terdeteksi. Jika ada informasi tertentu yang
menarik perhatian auditor, yang memberikan bukti adanya kemungkinan ketidaktaatan
yang akan mempunyai dampak material tidak lansung, maka auditor harus
menerapkan prosedur audit yang secara khusus diarahkan untuk memastikan apakah
ketidaktaatan itu sudah terjadi.

Pendokumentasian penilaian resiko pengendalian untuk asersi- asersi yang secara


signifikan tergantung pada sistem informasi terkomputerisasi. Dalam merencanakan
audit, auditor harus mendokumentasikan dalam kertas kerja: (1) dasar untuk menilai
resiko pengendalian pada tingkat maksimum atas asersi- asersi yang berhubungan
dengan saldo akun, kelas transaksi dan komponen pengungkapan yang material dalam
laporan keuangan jika asersi tersebut secara signifikan tergantung pada sistem
informasi yang terkomputerisasi, dan (2) pertimbangan bahwa prosedur audit yang
direncanakan telah dirancang untuk mencapai tujuan audit serta untuk memperkecil
resiko audit hingga ketingkat yang dapat diterima.

Kertas kerja. Berisi informasi yang mencukupi agar memungkinkan seorang auditor
berpengalaman yang tidak mempunyai hubungan sebelumnya dengan auditor untuk
mengetahui secara pasti dari kertas kerja itubukti pendukung kesimpulan dan
pertimbangan auditor yang signifikan.

STANDAR PELAPORAN UNTUK AUDIT KEUANGAN

Ketaatan pada GAGAS. Laporan audit harus menyatakan bahwa audit telah dilakukan
sesuai dengan standar auditing pemerintah yang berlaku umum.

Ketaatan pada hukum dan peraturan serta pengendalian intern. Laporan mengenai
laporan keuangan harus (1) menguraikan ruang lingkup pengujian auditor atas
ketaatan pada hukum dan peraturan serta pengendalian internal dan menyajikan hasil
pengujian itu. Atau (2) mengacu kelaporan terpisah yang memuat informasi tersebut.
Auditor juga harus melaporkan penyimpangan, tindakan ilegal,dan ketidaktaatan
material lainnya, serta kondisi yang dapat dilaporkan dalam pengendalian internal atas
pelaporan keuangan.

Informasi istimewa dan rahasia. Jika informasi tertentu dilarang untuk diungkapkan
kepada umum,maka laporan auditor harus menyatakan sifat informasi yang tidak
dicantumkan itu serta persyaratan yang mengharuskan dilakukan tindakan itu.

Pembagian laporan. Laporan audit tertulis harus diserahkan oleh organisasi audit
kepada pejabat yang tepat dari auditee dan kepada pejabat yang tepat dari organisasi
yang mengharuskan atau mengatur dilakukannya audit termasuk organisasi pendanaan
eksternal. Selain itu laporan juga harus diserahkan kepada pejabat lain yang
mempunyai kewenangan pengawasan legal atau yang mungkin bertanggungjawab
untuk mengambil tindakan berdasarkan temuan dan rekomendasi audit, serta pihak
lain yang diberi kewenangan untuk menerima laporan tersebut.

SISTEM AUDIT KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Pemeriksaan Siklus Pendapatan


Tujuan audit siklus pendapatan adalah untuk mengungkapkan ada tidaknya salah
saji yang material dalam proses Pendapatan Daerah/Organisasi, Dana
Perimbangan, dan Pendapatan Lain-lain yang sah.
Pemeriksaan Siklus Belanja
Tujuan audit siklus belanja adalah untuk memperoleh bukti mengenai masing-
masing asersi yang signifikan, yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus
belanja.
Pemeriksaan Aktiva Tetap
Aktiva tetap merupakan aset/harta yang dimiliki oleh organisasi sektor publik
yang digunakan dalam kegiatan operasi organisasi. Tujuan audit aktiva tetap
adalah untuk memperoleh bukti tentang setiap asersi signifikan yang berkaitan
dengan transaksi dan saldo aktiva tetap. Audit atas aktiva tetap sangat penting
karena biasanya aktiva tetap merupakan aset/kekayaan terbesar yang dimiliki oleh
suatu organisasi sektor publik.
Pemeriksaan Jasa Personalia
Siklus jasa personalia sangat penting karena masalah gaji, pajak penghasilan
pegawai, dan biaya ketenagakerjaan lainnya merupakan komponen biaya utama di
hampir semua entitas.
Pemeriksaan Siklus Investasi (Pembiayaan)
Investasi ini pada umumnya merupakan bagian dari strategi jangka panjang suatu
organisasi sektor publik. Jangka waktu investasi sementara tidak lebih dari satu
periode akuntansi. Risiko salah saji pada transaksi investasi organisasi sektor
publik umumnya rendah karena jarangnya transaksi yang terjadi.
Pemeriksaan Siklus Saldo Kas
Saldo kas berasal dari pengaruh kumulatif siklus belanja, siklus investasi, dan siklus jasa
personalia. Tujian audit saldo kas adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing asersi
yang signifikan, ynag berkaitan dengan transaksi dan saldo kas.

Anda mungkin juga menyukai