1 (Januari-Juni 2017)
Print ISSBN 2460-1187, Online ISSBN 2503-281X
Dini Rakhmawati
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas PGRI Semarang
e-mail: dinirakhmawati@upgris.ac.id
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 58
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 3 No. 1 (Januari-Juni 2017)
Print ISSBN 2460-1187, Online ISSBN 2503-281X
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 59
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 3 No. 1 (Januari-Juni 2017)
Print ISSBN 2460-1187, Online ISSBN 2503-281X
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 60
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 3 No. 1 (Januari-Juni 2017)
Print ISSBN 2460-1187, Online ISSBN 2503-281X
masayarakat sering memiliki harapan yang harapan masyarakat akan menjadi sulit
berbeda untuk hasil-hasil program konseling apalagi ketika kita melihat bahwa rasio
di sekolah. Konselor sekolah seringkali konselor sekolah di Indonesia rata-rata 1:150
mencoba untuk memenuhi tuntutan berbagai siswa. Menangani permasalahan siswa yang
pemangku kepentingan dalam lingkungan cukup banyak dan semakin kompleks, di
yang semakin kompleks dan juga dengan samping itu menjalankan tugas tambahan
permasalahan siswa yang semakin lain, merupakan sebagian alasan bagi para
kompleks. Memasuki abad 21 konselor perlu konselor sekolah belum maksimal dalam
untuk mengatasi tantangan ini dengan merancang dan melaksanakan program yang
komitmen dan kreativitas. efektif.
Menurut Paisley, P. O., & McMahon, Borders, L. D. (2002) menyatakan
H. G. (2001), tugas dan peran konselor di bahwa konselor sekolah adalah garis depan
sekolah, antara lain: kesehatan mental profesional bagi siswa dan
1. Memberikan sesi konseling kelompok keluarga. Lebih lanjut Sink, C. A. (2002),
individu dan kecil. menjelaskan bahwa perkembangan abad 21
2. Melakukan intervensi bimbingan kelas. yang serba mudah, mendorong konselor
3. Melakukan Konsultasi dengan orang tua, sekolah untuk tetap fokus pada:
guru, administrator, dan perwakilan 1. Mengembangkan dan memperbarui
lembaga masyarakat. keterampilan yang dibutuhkan untuk
4. Memberikan Advokasi untuk semua melayani semua siswa.
siswa untuk meningkatkan pengalaman 2. Menjelajahi inovasi dalam pendidikan
pendidikan dan hasil dan konseling baik secara teori dan
5. Menjalankan kemitraan membangun dan praktek.
tim dalam dan di luar sekolah.
3. Advokasi untuk diri mereka sendiri dan
6. Menjadi anggota kepemimpinan sekolah
program mereka.
dan kelompok pembuatan kebijakan.
4. Melaksanakan program yang
7. Memberikan individual, terfokus, dan
komprehensif yang dirancang dengan
intervensi intensif bagi siswa yang
baik.
beresiko.
8. Menjadi ahli perkembangan di 5. Berkolaborasi dengan pihak lain,
lingkungan sekolah. personil sekolah, dan dengan lembaga-
9. Menjadi spesialis kesehatan mental di lembaga dan program masyarakat.
lingkungan sekolah. 6. Memfasilitasi siswa baik kebutuhan
10. Memberikan intervensi konseling maupun program prestasi.
keluarga. 7. Membuat komunitas yang nyaman di
11. Mengkoordinasikan program sekolah, sekolah.
ermasuk program mediasi, resolusi 8. Menunjukkan profesionalisme tingkat
konflik, pencegahan kekerasan, tinggi.
pendidikan karakter, dan guru. Komponen penting dalam
12. Mencegah bunuh diri, kehamilan, putus mengubah tantangan menjadi peluang
sekolah, penggunaan narkoba, dan adalah dengan terus berlatih
kerusakan moral lainnya. mengembangkan diri dengan mempelajari
13. Menjaga tingkat keahlian yang keterampilan baru yang sesuai dengan
diperlukan dalam semua bidang di atas kebutuhan siswa masa kini. Pengembangan
untuk memastikan kualitas di semua profesionalitas bukanlah sesuatu yang instan
intervensi dan program melainkan sebuah proses panjang, konselor
Dalam menghadapi tantangan yang sekolah harus terus beradaptasi dengan
semakin kompleks tersebut, memenuhi kebutuhan masyarakat agar mereka dapat
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 61
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 3 No. 1 (Januari-Juni 2017)
Print ISSBN 2460-1187, Online ISSBN 2503-281X
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 62
Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 3 No. 1 (Januari-Juni 2017)
Print ISSBN 2460-1187, Online ISSBN 2503-281X
DAFTAR PUSTAKA
Borders, L. D. (2002). School Counseling in
the 21st Century: Personal and
Professional Reflections.
Professional School Counseling, 5(3),
180. Retrieved From http://e-
resources.perpusnas.go.id.
Dipublikasikan oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Muria Kudus 63