Sosial Dasar
Sosial Dasar
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang diberikannya Ilmu Sosial Dasar adalah banyaknya kritik yang
ditujukan pada sistem pendidikan oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana
pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan ini berbau
colonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu
kelanjutan politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer.
1
B. Perumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan menjelaskan perumusan masalah yang ada, antara lain :
1) Tujuan
2) Pengertian Ilmu Sosial Dasar
3) Perbedaan Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
4) Ruang Lingkup
5) Hubungan Desa-kota, Hubungan Pedesaan-Perkotaan
6) Pembaruan (Inovasi)
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Kelahiran (Natalitas)
3. Migrasi (Mobilitas)
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan
penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor
tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit
atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu
tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut.
Kelahiran bersifat menambah,kematian bersifat mengurangi dan mingrasi dapat bersifat
menambah (migrasi masuk) dan dapat pula bersifat mengurangi (mingrasi keluar).
untuk banyak negara, termasuk indonesia,pertumbuhan penduduk di tentukan oleh
kelahiran dan kematian, karena mingrasi masuk dan migrasi keluar terlalu kecil
sehingga bisa diabaikan,
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas
politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai
perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Dalam Ilmu Sosial Dasar yang harus diteliti ruang lingkup individu dan kelompok
seperti keluarga.
C. Ruang Lingkup
Materi Ilmu Sosial Dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk dapat
memecahkan masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita dapat
mengindentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial
tertentu. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan
atas tiga golongan yaitu :
1. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-
sama merupakan masalah sosial tertentu.
2. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan
sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan
untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu
Pengetahuan Sosial.
4
3. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam
berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling
berkaitan.
5
Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan
lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan
lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan
(Soekanto, 1994). Selanjutnya Pudjiwati (1985), menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang
ada di desa itu, adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan.
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk
membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada
mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu
masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri ciri tersebut antara lain :
Jumlah dan kepadatan penduduk
Lingkungan hidup
Mata pencaharian
Corak kehidupan social
Stratifiksi social
Mobilitas social
Pola interaksi social
Solidaritas social
Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.
E. Pembaruan (Inovasi)
Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam,
energi, dan modal serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi
baru, sehingga terbentuk suatu sistem produksi dari produk-produk baru. Suatu proses
inovasi tentu berkaitan penemuan baru dalam teknologi, yang biasanya merupakan
suatu proses sosial yang melalui tahap discovery dan invension.
Pendorong penemuan baru. Faktor-faktor yang menjadi pendorong bagi seorang
individu untuk memulai serta mengembangkan penemuan baru adalah (1) kesadaran
akan kekurangan dalam kebudayaan; (2) mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan;
(3) sistem perangsang bagi kegiatan mencipta. Penemuan baru sering kali terjadi saat
ada suatu krisis masyarakat, dan suatu krisis terjadi karena banyak orang merasa tidak
puas karena mereka melihat kekurangan-kekurangan yang ada di sekelilingnya.
6
Dengan demikian proses inovasi itu merupakan suatu proses evolulusi juga.
Bedanya ialah bahwa dalam proses inovasi para individu berperan secara aktif,
sedangkan dalam proses evolusi para individu itu pasif, bahkan seringkali negatif.
7
G. Hubungan Manusia Dengan Akal Pikiran, Jasmani, dan Rohani
Akal adalah suatau oeralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk
membedakan yang salah satu dan yang benar serta menganalisi sesuatu yang
kemampuannya tergantung pengalaman dan tingkat pendidikan pemiliknya. Akal
berfungsi untuk mengigat, menyimpulkan, menganalisa, menilai apakah sesuai benar
atau alah.
Jasmani adalah berhubungan dengan kesehatan dan rekreai fisik, yang memberi
kesanggupan untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri
pada tiap pembeda fiik yang layak.
Rohani adalah sesuatu hal yang berasa diatas moral. Rohani dikaitkan dengan
hati, kalbu, jiwa, mental, fikiran dan sebagainya yang mewujudkan sebagai suatu unsur
peribadi manusia yang paling unik yang tidak dapat dilihat oleh pancaindera. Tetapi
gejala dalam kerjanya dapat dirasakan misalnya: menangkap dan menyimpan
pengertian, mengingat, berfikir, berkemahuan, rindu, sedih, gembira dan sebagainya.
Jika seseorang sehat rohaninya ia akan memiliki kemampuan beramal yang tinggi,
gairah bekerja dan bersemangat untuk maju dalam kebaikan. Sebaliknya orang yang
mengidap penyakit rohani akan memperlihatkan kemundurannya dalam kemampuan
bekerja, hilang gairah dan semangatnya untuk maju. Yang menonjol hanyalah
kelemahan dan kemalasan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap anggota bagian dari tubuh kita merupakan suatu kesatuan jaringan atau
jalinan yang masing – masingnya terhubung satu sama lain. Apa bila ada satu bagian
yang rusak maka akan berdampak pada bagian lainnya juga. Terdapat tiga bagian
terpenting dari manusia yaitu, akal pikiran, Jasmani dan Rohani. Tiga komponen
terebut saling berkaitan satu sama lainnya. Akal merupakan bagian terpenting,
merupakan inti dari sistem tubuh kita. Akal mengatur segala kegiatan yang ada pada
tubuh kita, mulai dari kerja organ tubuh kita, sistem perasaan, motifasi, pengambilan
ketupusan dan penyikapan kita terhadap sesuatu dalam hidup.
Jasmani merupakan pendukung kegiatan yang berkaitan dengan fisik kita, tetapi
apa bila terganggu salah satu fungsinya maka akan pula berpengaruh pada yang lainnya,
bila jasmani kita baik maka aktifitas kita pun berjalan lancar. Dan rohani meupakan
kebutuhan kita terhadap Tuhan. Kedekatan kita terhadap tuhan adalah segalanya. Dia
lah yang berkehendak dan menghendakan akan akan sesuatu. Oleh karena itu
dibutuhkannya hubungan baik antara kita dengan sang pencipta kita.
B. Saran
Sebagai manusia yang menjalani kehidupan di dunia beserta problematikanya.
Apabila ki ta menginginkan kehidupan kita berjalan baik dan lancar maka pengelolaan
kita terhadap pola pikir akal, jamani dan rohani kita harus berjalan dengan bena,
seimbang dan sesuai. Apabila ada salah satu saja yang tidak seimbang ddalam
pemenuhannya maka akan berdampak pula pada kehidupan sehari – hari kita.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://new4share.blogspot.com
http://claudialfeline.blogspot.com
http://sulfikar.com
http://gerdysangpenakluk.blogspot.com
http://abenknst.blogspot.com
10