Anda di halaman 1dari 4

Definisi

Hematoma subdural adalah penimbunan darah di dalam rongga subdural (diantara duramater dan
arakhnoid). Perdarahan ini sering terjadi akibat robeknya vena-vena jembatan yang terletak antara
kortek cerebri dan sinus venous tempat vena tadi bermuara, namun dapat terjadi juga akibat
laserasi pembuluh arteri pada permukaanotak. Perdarahan subdural paling sering terjadi pada
permukaan lateral hemisferium dan sebagian di daerah temporal, sesuai dengan distribusi bridging
veins. Perdarahan subdural juga menutupi seluruh permukaan hemisfer otak dan kerusakan
otak dibawahnya berat.1,3

Gambar 1: Brain Hematoma

Epidemiologi

Di negara-negara maju menunjukkan data bahwa trauma kepala mencakup 26% dari jumlah segala
macam kecelakaan, yang mengakibatkan seseorang tidak bisa bekerja lebih dari satu hari sampai
selama jangka panjang. Kurang lebih 33% kecelakaan berakhir pada kematian menyangkut trauma
kapitis.
Cedera kepala menyebabkan kematian dan disabilitas di banyak negara di dunia. Berdasarkan data
yang didapatkan dari CDC, sebanyak 1,7 orang mengalami cedera kepala setiap tahun di Amerika
Serikat. Prevalensi nasional cedera kepala menurut Riskesdas tahun 2013 adalah 8,2%, meningkat
0,7% dibandingkan tahun 2007. Sebanyak 40,6% cedera kepala diakibatkan oleh kecelakaan
motor. Menurut sebaran usia, cedera kepala lebih banyak terjadi pada pasien dengan usia
produktif. Hal ini tentunya berdampak besar pada aspek social ekonomi.1

Etiologi

Penyebab subdural hematom, keadaan ini timbul setelah trauma kepala hebat, seperti perdarahan
kontusional yang mengakibatkan ruptur vena yang terjadi dalam ruangan subdural . Pergeseran
otak pada akselerasi dan de akselerasi bisa menarik dan memutuskan vena-vena.Pada waktu
akselerasi berlangsung, terjadi 2 kejadian, yaitu akselerasi tengkorak ke arah dampak dan
pergeseran otak ke arah yang berlawanan dengan arah dampak primer.Akselerasi kepala dan
pergeseran otak yang bersangkutan bersifat linear.Maka dari itu lesi-lesi yang bisaterjadi
dinamakan lesi kontusio. Lesi kontusio di bawah dampak disebut lesi kontusio “coup” di seberang
dampak tidak terdapat gaya kompresi, sehingga di situ tidak terdapat lesi. Jika di situ terdapat lesi,
maka lesi itu di namakan lesi kontusio “contercoup”.3

Pada pasien muda, alkoholisme, trombositopenia, gangguan perdarahan, dan terapi antikoagulan
oral telah banyak ditemukan. Kista arakhnoid sering dikaitkan dengan hematom subdural kronik
pada pasien usia di bawah 40 tahun.

Pada pasien lebih tua, penyakit jantung dan hipertensi lebih banyak ditemukan. Dalam suatu
penelitian, 16% pasien dengan hematom subdural kronik tengah mendapatkan terapi aspirin.
Gejala dehidrasi berat hanya ditemukan pada 2% pasien dengan kondisi hematom subdural
kronik7. Selain itu, pada pasien lebih tua (>60 tahun) didapatkan atrofi serebri yang menyebabkan
ketegangan pada “bridging veins” yang memungkinkan terjadinya cedera.1,3
Klasifikasi

Perdarahan akut

Berkembang kurang dari 3 hari. Perdarahan subdural akut terdiri atas bekuan darah yang lembut
(seperti gel), setelah beberapa hari bekuan tersebut akan dipecah menjadi cairan serosa dan setelah
1-2 minggu akan terbentuk jaringan granulasi dengan fibroblast dan pembuluh darah baru.
Walaupun perdarahan biasanya di reabsorbsi, seringkali terjadi perdarahan ulang akibat pembuluh
darah baru yang imatur.

Perdarahan subakut

Biasanya berkembang dalam beberapa hari sekitar 3 hari sampai 3 minggu sesudah trauma. 1

Perdarahan kronik

Lebih dari 3 minggu. Perdarahan subdural kronik sering kali terjadi pada pasien lanjut usia, orang
yang rutin mengkonsumsi alcohol, dan pasien dengan tekanan intracranial rendah, seperti pada
pasien hidrosefalus dengan pirau ventrikuloperitoneal (ventrikuloperitoneal shunt).1

Prognosis

Mortaliti pada subdural hematoma dapat mencecah 30%. Faktor yang mempengaruhi ialah
Glagow Coma Scale <7, umur >80 tahun, durasi yang akut dan kraniotomi. Gejala neurologic dan
midline shift tidak mempengaruhi kadar mortality. Gambaran isodensiti pada CT scan dianggap
sebagai prognosis yang baik dan gambaran hipodensiti faktor prognosis buruk.4
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul dari hematom subdural adalah kematian akibat herniasi serebri,
peningkatan tekanan intracranial, dan edema serebri. Selain itu, dapat terjadi infeksi akibat
tindakan operasi yang dilakukan. Hematom yang berulang dapat terjadi selama proses
pengobatan.1,2
REFRENSI
1. Harsono. Buku Ajar Neurologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;2011;hal;452-
460;
2. Meagher, J Richard. Subdural hematoma.Medscape. 2013
3. Mardjono M, Sidharta.Neurologi Klinis Dasar.2014 Dian Rakyat: Jakarta; hal; 269-292;
4. Bernard Karnath; Subdural Hematoma: Presentation and Management in Older Adults;
July 2004; [cited 01 Th Juli 2019]; Available at:https://ssw03dnn0374.websiteseguro.com

Anda mungkin juga menyukai