Anda di halaman 1dari 3

A.

Analisis Butir Soal Secara Kuantitatif


Penelaahan soal secara kuantitatif adalah penelaahan butir soal didasarkan pada bukti
empirik. Salah satu tujuan utama pengujian butir-butir soal secara emperik adalah untuk
mengetahui sejauh mana masing-masing butir soal membedakan antara mereka yang tinggi
kemampuannya dalam hal yang didefinisikan oleh kriteria dari mereka yang rendah
kemampuannya.
Data empirik ini diperoleh dari soal yang telah diujikan. Ada dua pendekatan dalam analisis
secara kuantitatif yaitu pendekatan secara klasik dan modern.

1) Analisis butir soal secara klasik


Analisa butir soal secara klasik adalah proses penelaahan butir soal melalui informasi
dari jawaban peserta tes guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan
menggunakan teori tes klasik. Pada teori tes klasik, analisis item tes dilakukan dengan
memperhitungkan kedudukan item dalam suatu kelas atau kelompok.

2) Analisis butir soal secara moderen

Analisa butir soal secara moderen adalah penelaahan butir soal dengan menggunakan
teori respon butir atau item response theory. Teori ini merupakan suatu teori yang
menggunakan fungsi matematika untuk menghubungkan antara peluang menjawab benar
suatu butir dengan kemampuan siswa.
Teori ini muncul karena adanya beberapa keterbatasan pada analisis secara klasik, yaitu:
 Tingkat kemampuan dalam teori klasik adalah true score. Artinya, jika suatu tes sulit
maka tingkat kemampuan peserta tes akan rendah. sebaliknya, jika suatu tes mudah
maka tingkat kemampuan peserta tes tinggi.
 Tingkat kesukaran butir soal didefinisikan sebagai proporsi peserta tes yang
menjawab benar. Mudah atau sulitnya butir soal tergantung pada kemampuan peserta
tes. Daya pembeda, reliabilitas, dan validitas tes tergantung pada kondisi peserta tes

B. Analisis Secara Kualitatif

Dalam menganalisis butir soal secara kualitatif, penggunaan format penelaahan soal akan
sangat membantu dan mempermudah prosedur pelaksanaannya. Format penelaahan soal
digunakan sebagai dasar untuk menganalisis setiap butir soal. Format penelaahan soal yang
dimaksud adalah format penelaahan butir soal: uraian, pilihan ganda, tes perbuatan dan
instrumen non-tes. Agar penelaah dapat dengan mudah menggunakan format penelaahan
soal, maka para penelaah perlu memperhatikan petunjuk pengisian formatnya. Petunjuknya
adalah seperti berikut:
1. Analisislah setiap butir soal berdasarkan semua kriteria yang tertera di dalam
format!
2. Berilah tanda cek (V) pada kolom "Ya" bila soal yang ditelaah sudah sesuai dengan
kriteria!
3. Berilah tanda cek (V) pada kolom "Tidak" bila soal yang ditelaah tidak sesuai
dengan kriteria, kemudian tuliskan alasan pada ruang catatan atau pada teks soal dan
perbaikannya.
C. Mengolah dan Memanfaatkan Hasil Tes

Prosedur pelaksanaan pengolahan hasil penilaian adalah sebagai berikut:


1) Melakukan Pensekoran, yakni memberikan skor pada hasil penilaian yang dapat
dicapai oleh responden (peserta didik).
2) Mengkonversi skor mentah menjadi skor standar, yakni menghitung untuk mengubah
skor yang diperoleh peserta didik yang mengerjakan alat penilaian disesuaikan dengan
norma yang dipakai.
3) Mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, yakni kegiatan akhir dari pengolahan
hasil penilaian yang berupa pengubah skor ke nilai, baik berupa huruf atau angka.
Hasil pengolahan hasil penilaian ini akan digunakan dalam kegiatan penafsiran hasil
penilaian.

Hasil tes atau hasil penilaian dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan dan
perkembangan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam tugas tertentu. Di
samping itu hasil penilaian dapat juga memberi gambaran tingkat keberhasilan pendidikan
pada satuan pendidikan. Berdasarkan analisis hasil penilaian, dapat ditentukan langkah atau
upaya yang harus dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dalam meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar.

Anda mungkin juga menyukai