Anda di halaman 1dari 6

Perancangan Lingkungan 5 – Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

BAB IV
PERENCANAAN AWAL IPAL KECAMATAN SUMBERSARI
KABUPATEN JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

4.1. Debit
Bangunan Pengolah Air Limbah Domestik komunal skala perkotaan merupakan air
limbah yang berasal dari limbah domestik masyarakat yaitu perumahan, perkantoran,
perdagangan, industry dll.

Tabel 4.1 Debit air limbah kecamatan sumbersari


Qave non Q ave
No Blok Q ave Domestik
domestik total
1 1 0,0215 0,0332 0,05
2 2 0,0139 0,0332 0,05
3 3 0,0219 0,0342 0,06
4 4 0,0609 0,0981 0,16
5 5 0,0451 0,0943 0,14
6 6 0,0104 0,0201 0,03
7 7 0,0280 0,0659 0,09
8 8 0,0955 0,1660 0,26
9 9 0,0245 0,0416 0,07
10 10 0,0111 0,0212 0,03
11 11 0,0313 0,0582 0,09
12 12 0,0212 0,0370 0,06
jumlah 1,1

Diketahui :
- Debit air limbah : 1,1 m3/dtk
- Ø Diameter : 500 mm

4.2. Kualitas
Beban pengolahan air buangan tergantung dari karakteristik air buangan yang akan
diolah dan karakteristik badan air yang akan menerima air buangan tersebut. Berikut
merupakan karakteristik air buangan influen:
a. BOD = 420 mg/l
b. COD = 590 mg/l
c. TS = 550 mg/l

Febian Mahendra Dito (09.2015.1.00510) 41


Perancangan Lingkungan 5 – Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

d. pH = 6,5
4.3. Diagram Alir
Diagram alir alternatif dibuat untuk mempermudah perencana untuk menentukan
diagram alir yang cocok dan sesuai dengan perencanaan. Pada tugas ini terdapat 3 diagram
alir rencana sebagai berikut:

 Alternatif 1

Saluran Bar Pump Grit


Pembawa Screen Chamber
m

Bak Pengendap Trickling Bak


II Filter Pengendap I

Aerobic/anaerobic
Sludge Digester

Sludge Sludge
Thickener Drying Bed

Gambar 4.1 Diagram alir pengolahan alternatif 1

 Alternatif 2

Saluran Bar Pump Grit


Pembawa Screen Chamber
m

Bak Pengendap Activated Bak


II Sludge Pengendap I

Aerobic/anaerobic
Sludge Digester

Sludge Sludge
Thickener Drying Bed

Febian Mahendra Dito (09.2015.1.00510) 42


Perancangan Lingkungan 5 – Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Gambar 4.2 Diagram alir pengolahan alternatif 2

 Alternatif 3

Saluran Bar Pump Grit


Pembawa Screen Chamber
m

Bak Pengendap Oxidation Bak


II Ditch Pengendap I

Sludge
Digester

Sludge
Thickener

Gambar 4.3 Diagram alir pengolahan alternatif 3

Tabel 4.2 kinerja alternatif unit-unit pengolahan pada IPAL dalam mendegradasi
kandungan BOD, COD, dan TSS.
Alternatif I Alternatif II Alternatif III
No
Nama Kinerja Nama Kinerja Nama Kinerja
A. Pengolahan Primer
1. Saluran - Saluran Pembawa - Saluran Pembawa -
Pembawa
2. Sumur - Sumur Pengumpul Sumur Pengumpul -
Pengumpul
3. Grit Chamber (-)BOD 0-5%; Grit Chamber (-)BOD 0-5%; Grit Chamber (-)BOD 0-5%; (-
(-)COD 0-5; (- (-)COD 0-5; (- COD 0-5; (-)TSS 0-
)TSS 0-10% )TSS 0-10% 10%
4. Bak Pengendap (-)BOD 30- Bak Pengendap I (-)BOD 30- Bak Pengendap I (-)BOD 30-40%
I
40% ;COD 30- 40% ;COD 30- ;COD 30-40%; TSS
40%; TSS 50- 40%; TSS 50- 50-65%
65% 65%

Febian Mahendra Dito (09.2015.1.00510) 43


Perancangan Lingkungan 5 – Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

B. Pengolahan Sekunder
1. Trickling Filter (-)BOD80- Activated Sludge (-)BOD80- Oxidation Ditch (-)BOD80 -
95% ; COD 95% ; COD 90%;COD 80–
80-85%; TSS 80-85%; TSS 90%;TSS 80- 90%
80-90% 80-90%
2. Bak pengendap (-)TSS 80% - Bak pengendap II (-)TSS 80% - Bak pengendap II (-)TSS 80% - 90%
II
90% 90%
C. Desinfeksi
1. Cholination - Cholination - Cholination -
D. Pengolahan Lumpur
1. Sludge - Sludge drying bed - Sludge Thickener -
Thickener
2. Sludge drying - - - Sludge Digester -
bed

Tabel 4.3 Perhitungan Efisiensi Removal Alternatif Pengolahan I


UNIT PENGOLAHAN
Konsen Grit Trickling
Parameter trasi Screening Chamber BP I Filter BP II
mg/l Efisi Hasil Efisi Hasil Efisie Hasil Efisi Hasil Efisi Hasil
ensi Akhir ensi Akhir nsi Akhir ensi Akhir ensi Akhir

BOD 420 0% 420 5% 399 35% 259.35 90% 25.93 0% 25.93

COD 590 0% 590 4% 566.4 35% 368.16 85% 55.22 0% 55.22

TS 550 0% 550 10% 495 60% 198 85% 29,7 85% 4.5

Tabel 4.4 Perhitungan Efisiensi Removal Alternatif Pengolahan II


UNIT PENGOLAHAN

Konsentrasi Grit Activated


Para
Screening Chamber BP I Sludge BP II
meter mg/l
Efisi Hasil Efisi Hasil Efisi Hasil Efisi Hasil Efisi Hasil
ensi Akhir ensi Akhir ensi Akhir ensi Akhir ensi Akhir

BOD 420 0% 420 4% 403.2 35% 259.35 85% 38.9 0% 38.9

COD 590 0% 590 4% 566.4 35% 368.16 85% 55.22 0% 55.22

TS 550 0% 550 10% 495 60% 198 85% 29.7 85% 4.5

Febian Mahendra Dito (09.2015.1.00510) 44


Perancangan Lingkungan 5 – Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Tabel 4.5 Perhitungan Efisiensi Removal Alternatif Pengolahan III


UNIT PENGOLAHAN

Konsentrasi Oxidation
Para
Screening Grit Chamber BP I Ditch BP II
meter mg/l
Efisi Hasil Efisi Hasil Efisi Hasil Efisi Hasil Efisi Hasil
ensi Akhir ensi Akhir ensi Akhir ensi Akhir ensi Akhir

BOD 420 0% 420 4% 403.2 35% 259.35 85% 38.9 0% 38.9

COD 590 0% 590 4% 566.4 35% 368.16 85% 55.22 0% 55.22

TSS 550 0% 550 10% 495 60% 198 85% 29.7 85% 4.5

Setelah melakukan analisa perhitungan serta mencari kekurangan dan kelebihan dari
masing-masing diagram alir, maka perencana memilih Alternatif No.3 untuk dijadikan
sebagai alternatif pengolahan. Pertimbangannya berdasarkan kemudahan dalam operation
and maintenance serta kebutuhan energi, selain kualitas effluent yang dihasilkan juga telah
memenuhi baku mutu sesuai dengan Kepmen LH 112 Tahun 2003.

4.4. Rencana Lokasi IPAL


Letak IPAL yang akan digunakan yaitu dekat dengan sungai Bedadung yang terletak
di kelurahan Sumbersari. Wilayah tersebut dipilih karena dinilai jauh dari pemukiman
warga.

Gambar 3.4 : Peta lokasi IPAL

Keterangan : lokasi IPAL

Febian Mahendra Dito (09.2015.1.00510) 45


Perancangan Lingkungan 5 – Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Febian Mahendra Dito (09.2015.1.00510) 46

Anda mungkin juga menyukai