Makalah Kelompok 1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses adalah merupakan


suatu rangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan
dengan memanfaatkan semaksimal mungkin sumber-sumber yang ada dan
tersedia. Menurut John F. Mee, manajemen adalah suatu seni keahlian
untuk memperoleh hasil maksimal dengan usaha minimal dalam rangka
untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan baik untuk pimpinan
maupun para pekerja, serta memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada
masyarakat.

Dengan diketahuinnya apa itu manajemen, diharapakan dapat me-


manage usaha agribisnis sesuai dengan apa yang hendak dicapai agar
berjalan dengan lancar.

Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu manajemen.


2. Untuk mengetahui 3 hal pokok dalam manajemen.
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Organisasi Agribisnis.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Manajemen

Secara etimologis kata manajemen berasal dari bahasa Perancis Kuno


ménagement, yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sedangkan
secara terminologis para pakar mendefinisikan manajemen secara beragam,
diantaranya:

Follet yang dikutip oleh Wijayanti (2008: 1) mengartikan manajemen


sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Menurut
Stoner yang dikutip oleh Wijayanti (2008: 1) manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-
usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya
manusia organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.

Gulick dalam Wijayanti (2008: 1) mendefinisikan manajemen sebagai


suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis
untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama-sama
untuk mencapai tujuan dan membuat sistem ini lebih bermanfaat bagi
kemanusiaan.

Dari beberapa definisi yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa


manajemen merupakan usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk
menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling). Manajemen
merupakan sebuah kegiatan; pelaksanaannya disebut manajing dan orang
yang melakukannya disebut manajer.

Pengertian Agribisnis

Agribisnis adalah istilah yang telah lama dikenal Indonesia. Istilah


“agribisnis” diserap dari bahasa Inggris: agribusiness, yang merupakan
promanteau dari agriculture (pertanian) dan business (bisnis). Istilah ini
pertama kali dipopulerkan oleh David, J.H. dan R.A. Goldberg (1957), yang
didefinisikan sebagai berikut agribusiness is the sum total of all operation,
involved in the manufacture anddistribution of farm supplies, productions on
the farm, processing and distribution of farm commodities and items made
from them.

Menurut hemat penulis, agribisnis lebih tepat didefinisikan sebagai


suatu aktivitas bisnis berbasis pertanian beserta faktor-faktor pendukungnya.
Inti (core) pertanian adalah aspek budidaya (tanaman, ternak, ikan),
sementara faktor-faktor pendukungnya meliputi: (a) Faktor hulu yaitu aspek
pengadaan sarana produksi pertanian (saprotan); (b) Faktor hilir yaitu aspek
pengolahan hasil pertanian, dan pemasaran hasil pertanian; dan (c)
Kelembagaan penunjang yaitu aspek perbankan pertanian, koperasi
pertanian, dan kelembagaan jasa-jasa pertanian lainnya.

Pengertian Manajemen Agribisnis

Manajemen agribisnis pada prinsipnya adalah penerapan manajemen


dalam sistem agribisnis. Oleh karena itu, seseorang yang hendak terjun di
bidang agribisnis harus memahami konsep-konsep manajemen dalam
agribisnis yang meliputi pengertian manajemen, fungsi-fungsi manajemen,
tingkatan manajemen, prinsip-prinsip manajemen dan bidang-bidang
manajemen (Firdaus, 2007).

Menurut Suparta (2005) konsep sistem agribisnis yaitu keseluruhan


aktivitas bisnis dibidang pertanian yang saling terkait dan saling tergantung
satu sama lain, mulai dari : (1) subsistem pengadaan dan penyaluran sarana
produksi; (2) subsistem usahatani; (3) subsistem pengolahan dan
penyimpanan hasil (agroindustri); (4) subsistem pemasaran; dan (5)
subsistem jasa penunjang; seperti pada gambar di bawah ini :
Gambar. 1 Konsep Sistem dan Usaha Agribisnis

Konsep dari sistem dan usaha agribisnis tersebut harus mampu


mengatur dirinya sendiri dan mampu menyesuaikan dirinya dengan kondisi
lingkungan maupun kondisi internal sistem secara otomatis (Amirin, 1996).
Kelima subsistem tersebut akan dapat menjalankan fungsi dan peranannya
apabila berada dalam lingkungan yang menyediakan berbagai sarana dan
prasarana, yakni prasarana

Mengingat adanya karakteristik agribisnis yang khas (unique) maka


manajemen agribisnis harus dibedakan dengan manajemen lainnya.
Beberapa hal yang membedakan manajemen agribisnis dari manajemen
lainnya menurut Downey dan Erickson (1992) adalah sebagai berikut: (1)
keanekaragaman jenis bisnis yang sangat besar pada sektor agribisnis, yaitu
dari para produsen dasar ke konsumen akhir akan melibatkan hampir setiap
jenis perusahaan bisnis yang pernah di kenal oleh peradaban; (2) besarnya
pelaku agribisnis; (3) hampir semua agribisnis terkait erat dengan
pengusaha tani, baik langsung maupun tidak langsung; (4) keanekaragaman
skala usaha di sektor agribisnis, dari yang berskala usaha kecil sampai
dengan perusahaan besar; (5) persaingan pasar yang ketat, khususnya
pada agribisnis skala kecil; dimana penjualan berjumlah banyak, sedangkan
pembeli berjumlah sedikit; (6) falsafah cara hidup (the way of life) tradisional
yang dianut para pelaku agribisnis cenderung membuat agribisnis lebih
tradisional daripada bisnis lainnya; (7) kenyataan menunjukkan bahwa
badan usaha agribisnis cenderung berorientasi dan dijalankan oleh petani
dan keluarga; (8) kenyataan bahwa agribisnis cenderung lebih banyak
berhubungan dengan masyarakat luas; (9) kenyataan bahwa produksi
agribisnis sangat bersifat musiman; (10) kenyataan bahwa agribisnis sangat
tergantung dengan lingkungan eksternal/gejala alam; dan (11) dampak dari
adanya program dan kebijakan pemerintah mengena langsung pada sektor
agribisnis.

Tiga Hal Pokok dalam Manajemen

a. Ada tujuan yang hendak dicapai

Menentukan tujuan dan arah bisnis sangat diperlukan di dalam sebuah


manajemen, setelah menentukan tujuan dan arah bisnis, kemudian harus
segera melakukan tindakan-tindakan nyata dengan penuh motivasi untuk
merealisasikan tujuan yang telah ditetapkannya tersebut. Setiap anggota
dalam manajemen harus menetapkan niat tersebut baik dalam hati, pikiran,
maupun yang terbaik tentunya dalam bentuk tulisan.

b. Tujuan dicapai dengan menggunakan kegiatan orang lain

Di dalam sebuah manajemen terdapat pemimpin di dalamnya. Maka


para anggota di dalam manajemen tersebut haruslah mengikuti instruksi dari
pimpinan tersebut demi tercapainya tujuan. Melalui kekuasaan yang dimiliki
oleh pemimpin sebagai pimpinan, maka ia dapat melakukan berbagai
kegiatan melalui orang lain.

c. Kegiatan-kegiatan orang lain tersebut harus dibimbing dan diawasi

Setelah berjalannya proses manajemen, maka kegiatan-kegiatan


tersebut harus tetap dibimbing dan diawasi agar meminimalisir kesalahan,
kekurangan dan proses manajemen tetap berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai