(ICD X : G06.0)
3. PEMERIKSAAN
Kesadaran menurun, demam, kejang dan terdapat defisit neurologis fokal.
FISIK
a. Gambaran klinisnya tidak khas. Kriteria terdapat gejala infeksi seperti
4. KRITERIA
demam; peningkatan tanda TIK (sakit kepala yang semakin memberat,
DIAGNOSIS muntah proyektil, penurunan kesadaran), dan tanda neurologis fokal.
b. Pemeriksaan darah rutin: 50-60% didapati leukositosis, 70-95% LED
meningkat.
c. Ditemukan fokus seperti otitis media, sinusitis, endokarditis,
pneumonia, selulitis.
d. CT Scan kepala dengan kontras: massa hipodens dengan penyangatan
cincin pada tepinya
5. DIAGNOSIS KERJA
6. DIAGNOSIS Space Occupying Lesion lainnya seperti toksoplasmosis otak, tuberkuloma,
abses TB, keganasan
BANDING
- Darah rutin (leukosit, LED), ureum, kreatinin, SGOT, SGPT.
7. PEMERIKSAAN
- Pungsi lumbal: dilakukan bila tidak ada kontraindikasi untuk kultur
PENUNJANG dan tes sensitifitas
- CT Scan kepala + kontras
- MRI kepala + Kontra
a. Terapi kausal:
8. TATA LAKSANA
b. Terapi empirik:
- Sefalosporin generasi III intravena (Ceftriaxone 2 g/12 jam iv
atau Cefotaxime 2 g/8 jam iv)
- Metronidazole 500 mg/8 jam IV
c. Terapi empirik diberikan hingga didapatkan antibiotik yang sesuai
dengan hasil tes sensitivitas kuman yang diisolasi dari abses atau dari
• LAMA PERAWATAN sumber infeksi. Jika hasil isolasi tidak ditemukan kuman penyebab,
maka terapi empirik dapat dilanjutkan hingga 6-8 minggu.
d. Antiedema: dexamethason/manitol sesuai indikasi
ABSES OTAK
(ICD X : G06.0)
14. INDIKATOR
15. KEPUSTAKAAN Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia Tahun 2016 (PERDOSSI)