Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

Disusun Oleh :

1. Windi Mega Lestari (P27820117043)


2. Sindya Lestari A (P27820117057)
3. Niswa Aulia Nurbaiti (P27820117058)
4. Theasya Yashinta M (P27820117054)
5. Firdayanti Nur Aini (P27820117068)

PRODI DIII KEPERAWATAN SOETOMO SURABAYA


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

Pokok Bahasan : Perawatan Bayi Baru Lahir


Sasaran : Keluarga Pasien
Tempat : Ruang Neonatus RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Hari/Tanggal : Kamis, 25 April 2019
Waktu : 60 menit
Metode : Ceramah dan Praktek

I. TUJUAN
1.1 Tujuan Umum
1. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pada ibu bayi diharapkan
dapat mengerti dan memahami tentang perawatan bayi baru lahir.
2. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pada ibu bayi mampu
mengaplikasikan perawatan bayi baru lahir dirumah secara mandiri
1.2 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan pada ibu bayi mampu memahami tentang :
1. Menjelaskan definisi perawatan bayi baru lahir
2. Menjelaskan tujuan perawatan bayi baru lahir
3. Mengetahui dan mampu cara perawatan bayi baru lahir dengan benar
antara lain :
a. Perawatan tali pusar
b. Memandikan bayi

II. SASARAN
Ibu dan keluarga pasien yang ada di Ruang Neonatus RSUD Dr. Soetomo
Surabaya

III. POKOK BAHASAN


1. Pengertian bayi baru lahir
2. Tujuan perawatan bayi baru lahir
3. Cara perawatan bayi baru lahir
a. Perawatan tali pusar
b. Memandikan bayi

IV. METODE PENYULUHAN


Ceramah, tanya jawab, demonstrasi

V. MEDIA PENYULUHAN
Poster, PPT, alat peragaan

VI. KEGIATAN PENYULUHAN


Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Peserta Metode Media
Pendahuluan 5 menit 1. Memberikan 1. Menjawab Ceramah
salam salam dan tanya
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan jawab
diri dan
3. Menjelaskan memperhatikan
tujuan penyuluhan 3. Menjawab
dan pokok materi pertanyaan
yang akan
disampaikan
4. Mengkaji
pengetahuan ibu
dan keluarga
pasien tentang
perawatan bayi
baru lahir
Penyajian 50 menit 1. Menjelaskan 1. Mendengar dan Ceramah, Ppt,
materi tentang memperhatikan demonstr poster,
a. Pengertian bayi 2. Mempraktekan asi dan alat
baru lahir cara merawat tanya peraga
b. Tujuan tali pusat dan jawab
perawatan bayi memandikan
baru lahir bayi
c. Cara perawatan
bayi baru lahir
meliputi
perawatan tali
pusar dan
memandikan
bayi
2. Penyuluh
mendemostrasikan
perawatan tali
pusat dan
memandikan bayi
3. Memberikan sesi
untuk bertanya
Penutup 5 menit 1. Menyimpulkan 1. Mendengarkan
hasil penyuluhan dan
2. Menutup acara memperhatikan
dengan salam 2. Membalas
penutup salam

VII. SETTING TEMPAT (Classroom)


Keterangan :

: Penyaji : Peserta : Fasilitator

: Moderator : Notulen : Observer

VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan materi
b. Persiapan SAP
c. Persiapan media poster, PPT, alat peraga
d. Peserta hadir di tempat penyuluhan
e. Penyelenggaraan dilaksanakan di Ruang Neonatus RSUD Dr. Soetomo
Surabaya
f. Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan berjalan sesuai waktu yang ditetapkan
b. Peserta aktif dalam bertanya dan menjawab
c. Peserta dapat mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir dengan
tertib dan kooperatif
d. Peserta memperhatikan materi yang diberikan oleh penyuluh.
e. Peserta antusias dalam mengikuti penyuluhan dengan memberikan
umpan balik ketika acara tanya-jawab
f. Suasana penyuluhan tertib
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu memahami dan menjelaskan cara perawatan tali pusat bayi
baru lahir
b. Peserta mampu memperagakan cara perawatan tali pusat bayi baru lahir
c. Peserta mampu memahami dan menjelaskan cara memandikan bayi baru
lahir
d. Peserta mampu memperagakan cara memandikan bayi baru lahir

Job Description:

1. Protokol / Moderator (Firdayanti Nur Aini)


Uraian tugas :
- Memimpin acara penyuluhan mulai dari membuka acara penyuluhan,
memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
- Mengatur proses dan lama penyuluhan.
- Menutup acara penyuluhan.
2. Penyuluh / Pengajar (Theasya Yashinta dan Niswa Aulia)
Uraian tugas :
- Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta.
- Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
- Memotivasi peserta untuk bertanya.
3. Fasilitator (Windi Mega Lestari)
Uraian tugas :
- Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
- Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
- Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
- Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas
bagi peserta.
4. Observer dan Notulen (Sindya Lestari Alimah)
Uraian tugas :
- Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan
- Mencatat pertanyaan dan jawaban selama penyuluhan berjalan
- Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan.
- Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan.
- Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan.
MATERI
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

A. Perawatan Bayi BaruLahir


Perawatan bayi baru lahir dapat berupa memandikan dan perawatan tali
pusat. Memandikan bayi baru lahir dengan tepat dapat membantu merawat
kulit dan kesehatan bay baru lahir (Holloway, 2015)
Menandikan bayi baru lahir juga dapat membersihkan sebagian besar dari
sisa-sisa cairan lahir sehingga mengurangi angka kejadian infeksi dari
perpindahan mikroba yang dipindahkan selama persalinan dan kelahiran
(Medves & O'Brien, 2001)

B. Tujuan Perawatan Bayi Baru Lahir


Adapun tujuan perawatan bayi baru lahir yang dimaksud dibagi menjadi
dua yakni tujuan utama dan tujuan khusus seperti yang diuraikan berikut ini :
1. Tujuan Utama
Tujuan utama perawatan bayi baru lahir yaitu diharapkan agar ibu
mampu merawat bayi baru lahir normal
2. Tujuan Khusus
a) Mencapai dan mempertahankan jalan nafas dan mendukung pernafasan.
b) Mempertahankan kehangatan dan mencegah hipotermia.
c) Memastikan keamanan dan mencegah cedera atau infeksi
d) Mengidentifikasi masalah-masalah aktual atau potensial yang
memerlukan perhatian segera.

C. Perawatan Tali Pusat Bayi\


Tali pusat (Funiculus umbilicalis) adalah saluran kehidupan bagi janin
selama dalam kandungan, dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah
yang selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen janin.Tetapi
begitu bayi lahir, saluran ini sudah tidak diperlukan lagi sehingga harus
dipotong dan diikat atau dijepit.

Cara Membersihkan Tali Pusat :


a) Cuci tangan bersih
b) Gunakan handscoon
c) Ambil kapas bulat atau kapas bertangkai yang telah dibubuhi alkohol 70%,
lalu bersihkan sisa tali pusar, terutama bagian pangkalnya (yang menempel
pada perut)
d) Lakukan dengan hati-hati, apalagi bila pusar bayi masih berwarna merah.
e) Gunakan jepitan khusus dari plastik untuk memegang ujung tali
pusarnya, agar lebih mudah dalam membersihkan dan melilitkan
perbannya.
f) Ambil kasa kering lalu bungkus sisa tali pusat. Usahakan agar seluruh
permukaan hingga ke pangkalnya tertutup perban.
g) Lilitkan perban/kasa sedemikian rupa agar bungkusan tidak terlepas
h) Pastikan tidak terlalu ketat, agar bayi tidak kesakitan.
i) Gunakan kain kasa untuk mengikat perban agar tetap pada tempatnya

D. Tanda dan Gejala Infeksi Tali Pusat

Tetanus Neonatrum adalah penyakit yang diderita oleh bayi baru lahir
(neonatus). Tetanus neonatorum penyebab kejang yang sering dijumpai pada
BBL yang bukan karena trauma kelahiran atau asfiksia, tetapi disebabkan
infeksi selama masa neonatal, yang antara lain terjadi akibat pemotongan tali
pusat atau perawatan tidak aseptic (Ilmu Kesehatan Anak, 2011).
Penyebab tetanus neonatorum adalah clostridium tetani yang merupakan
kuman gram positif, anaerob, bentuk batang dan ramping. Kuman tersebut
terdapat ditanah, saluran pencernaan manusia dan hewan. Kuman clostridium
tetani membuat spora yang tahan lama dan menghasilkan 2 toksin utama yaitu
tetanospasmin dan tetanolysin.

Berikut merupakan tanda dan gejala infeksi tali pusat :


1. Bernanah
Kondisi ini bisa muncul jika kurang benar dalam merawatnya,seperti
kurang bersih dan kurang kering. Hal ini juga bisa terjadi bila saat
pemotongan tali pusat bayi menggunakan benda yang tidak steril sehingga
kuman mudah tumbuh dan berkembangbiak.
2. Bau Tidak Sedap
Bau Tidak sedap muncul pada tali pusat menandakan bahwa tali pusat
terinfeksi. Lalu tali pusat akan bernanah dan berlendir.Selain itu juga
ditandai dengan kemerahan disekitar pusar.
3. Tidak Banyak Menangis
Bayi yang terinfeksi umumnya tidak banyak menangis sebaliknya banyak
tidur.Gejala ini ditandai dengan bayi malas minum,demam dan yang paling
parah sampai terjadi kejang.
4. Kulit sekitarnya berwarna kemerahan

E. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Perawatan Tali Pusat

1. Jangan membungkus putung tali pusat atau perut bayi atau menoleskan
cairan atau bahan apapun ke puntung tali pusat.
2. Lipat popok di bawah puntung tali pusat.
3. Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan
sabun segera keringkan secara seksama dengan menggunakan kain bersih.
4. Teknik Perawatan Tali Pusat Bayi. Dalam perawatan maupun pemotongan
tali pusat bayi itu menggunakan teknik steril. Artinya, dalam setiap
pelaksanaan perawatan dan pemotongan tali pusat bayi itu menggunakan
alat- alat yang steril. Dan dalam setiap proses perawatan itu diangjurkan
untuk sealalu memakai hanscoon.
5. Penggunaan Popok pada bayi. Saat tali pusat dipotong, maka harus
diperhatikan penggunaan popok bayi tersebut. Sebaiknya popok
dipakaikan dibawah pusar. Alasannya adalah agar pusarnya tidak lembab,
karena apabila lembab akan beresiko timbulnya infeksi.

F. Pencegahan Infeksi Tali Pusat


a. Merawat tali pusat berarti menjaga agar luka tersebut tetap bersih, tidak
terkena air kencing, kotoran bayi atau tanah
b. Bila kotor, cuci luka tali pusat dengan air bersih yang menalir dan segera
keringkan dengan kassa kering dan di bungkus dengan kassa tipis yang
steril dan kering
c. Dilarang membubuhkan atau mengoleskan ramuan, abu dapur, dan
sebagainya pada luka tali pusat sebab akan menyebabkan infeksi dan
tetanus yang dapat berakhir dengan kematian neonatal

G. Pengertian Memandikan Bayi


Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan
air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut-urutan
yang sesuai. Mandi bagi bayi bukan hanya untuk membersihkan tubuh tetapi
juga memberikan rasa nyaman ,memperlancar sirkulasi darah, mencegah
infeksi, meningjatkan daya tahan tubuh dan menjaga intergritas kulit agar
tetap baik. Sedangkan untuk Ibu, memandikan bayi menjadi sarana untuk
berkomunikasi antara ibu dengan bayi melalui sentuhan, usapan dan berbicara
langsung walaupun bayi tidak mengetahui arti dari pembicaraan yang
dilakukan Ibu (Grahacendikya, 2009)

H. Waktu yang Tepat Untuk Memandikan Bayi


Bayi dapat dimandikan kapanpun sesuai dengan rutinitas ibu, tetapi lebih
baik diwaktu yang sama pada setiap harinya :
a. Saat memandikan bayi sebaiknya tidak terganggu dan menyenangkan, anda
harus tenang dan percaya diri, jadi jika anda sibuk dan hari terasa tidak
tenang, duduklah sejenak dan santai.
b. Hindari memandikan bayi sebelum dan setelah memberi makan, karena
adanya tekanan di perut dapat emmbuat bayi muntah.
c. Bayi sangat cepat kehilangan kehangatan tubuhnya, jadi jaga ruangan agar
tetap hangat dan bebas hembusan angin.

- Perlengkapan Memandikan Bayi :


a. Bak mandi bayi
b. Air hangat
c. Sabun
d. Sampo
e. perlak
f. Handuk bayi
g. Washlap
h. Tempat pakaian kotor
i. Kom atau mangkuk kecil berisi air bersih
j. Lidi kapas (cottonbud) membersihkan hidung
k. Kapas bulat, untuk membersihkan sudut mata dan area genitalia dan
bokong bayi
l. Kosmetik bayi
- Minyak telon atau minyak kayu putih
- Bedak bayi
- Krim bayi untuk menghindari terjadinya ruam kulit
- Minyak wangi untuk menyegarkan dan mengharumkan tubuh bayi
- Minyak rambut untuk menyehatkan rambut dan kulit kepala
- Sisir rambut
m. Pakaian bayi
- Bedong - Popok bayi
- Baju bayi - Kaos kaki
- Celana bayi - Topi

I. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memandikan bayi


a. Pastikan bahwa suhu ruangan tempat Anda akan memandikan bayi cukup
hangat.
b. Suhu air idealnya sama seperti suhu bayi, yaitu 37,2 ͦc- 37-7 ͦc derajat
c. Isi air di bak mandi 5-8 cm, jangan lebih dari itu
d. Letakkan alas anti slip di dasar bak mandi agar bayi tidak tergelincir
e. Mandikan bayi 2 kali sehari pada jam 10.00 WIB dan jam 17.00 WIB.
f. Jika tali pusat belum sembuh benar, bayi tidak boleh mandi
berendam,mandikan bayi dengan menggunakan waslap.
g. Jangan memandikan bayi terlalu lama, karena bisa membuat bayi
kedinginan.

J. Cara memandikan bayi


a. Teknik memandikan bayi:
Tuang air mendidih ke dalam bak mandi, tunggu hingga air menjadi hangat
kuku. Idealnya, suhu air mandi bayi sampai usia 2 bulan adalah 37.2°C-
37.°C. Ukur suhu air dengan termometer khusus atau siku Anda. Setelah itu,
barulah acara mandi bisa dimulai.
b. Berbicara pada bayi
Pertama bicaralah pada bayi anda sejenak, untuk memberi
ketenangan.Kemudian tanggalkan pakaian dan bungkuslah secara rapat
kedalam handuk.Anda dapat membiarkan popoknya terpasang pada tahap
ini.
c. Memandikan Bayi
1) Letakkan bayi di atas meja mandi, letakkan pada posisi aman (tidak
beresiko jatuh) dan gunakan selimut mandi
2) Bersihkan mata bayi menggunakan kapas lembb dengan cara membasuh
dari arah dalam ke arah luar. Setiap mengusap kapas harus diganti.
3) Bersihkan telinga hanya daun telinga saja bagian dalam dan bersihkan
cuping hidung menggunkan kapas berbatang yang diberi baby oil
jangan terlalu dalam karena bisa membuat terluka.
4) Bersihkan bagian rambut bayi dengan cara membasuhnya dengan air dan
berikan shampoo secukupnya dan basuh dengan waslap yang telah
dibasahi dengan air bersih lagi.
5) Lalu, bersihkan bagian wajah bayi dengan cara membasuhnya dengan air
dan tidak perlu menggunkan sabun.
6) Setelah wajah lalu bersihkan bagian perut, punggung, leher, lengan serta
ketiak bayi dengan cara membasuh dengan air terlebih dahulu lalu
berikah sabun. Cara membersihkan punggung bayi yaitu dengan
memiringkan bayi ke kanan dan ke kiri secara bergantian hingga merata
dan basuh dengan waslap yang telah dimasukkan ke dalam air bersih.
7) Bokong, perineum dan genitalia dibersihkan paling akhir untuk
mencegah kontaminasi karena daerah ini yang paling kotor.
8) Masukkan bayi ke dalam bak mandi dengan tangan memegang kepala
dan bahu kiri bayi dengan tangan memegang lengan kiri bayi dan tangan
kanan mengangkat bokong. Lalu letakkan bokong bayi di dalam bak
mandi dan lengan kiri tetap pada posisi untuk mempertahankan kepala
bayi tetap berada di atas air.
9) Bersihkan bagian tubuh bayi secara berurutan mulai dari kepala, wajah,
leher perut, punggung dan kaki bayi. Untuk membersihkan punggung
bayi balik bayi sehingga bayi berada dalam posisi tengkurap dengan cara
tangan kanan di letakkan di bawah ketiak kiri bayi, lalu tangan kiri
menggeser ke tubuh bagian kanan bayi dengan posisi ibu jari berada di
dada bayi dan 4 jari lainnya menyanggah leher bayi. Lalu putar bayi
hingga menghadap ke bawah dengan posisi lengan kiri berada di bagian
dada bayi yaitu 4 jari di bawah ketiak bayi dan ibu jari berada di bahu
bayi.
10) Bersihkan punggung bayi hingga bersih. Lalu posisikan kembali ke
posisi awal bayi. Dengan cara masukkan tangan kanan ke ketiak kiri bayi
4 jari menahan bahubelakangbayi,leher, kepala bayi, ibu jari menahan
dada bayilalu balikkan bayi ke posisi semula.
11) Angkat bayi dan selimuti tubuh bayi dengan handuk yang bersih dan
kering. Setelah itu bersihkan area genitalia bayi dengan menggunakan
kapas yang telah dibasahi dengan air bersih. Untuk bayi perempuan
bersihkan dari area labia mayora kanan, labia mayora kiri, labia minora
kanan, labia mayora kiri, kemudian perineum. Untuk bayi laki-laki
bersihkan dari ujungpenis, batang penis hingga pangkal penis dengan
gerakan memutar, lalu bersihkan bagian testis bayi dari bagian bawah
atas testis memutar hingga kembali ke bagian atas testis lali kemudian
ditarik keluar. Setiap usapan ganti menggunakan kapas yang baru.
Setelah itu bersihkan area bokong bayi dari bagian genitalia ditarik ke
bawah ke arah bokong. Lakukan sampai bokong benar-benar bersih.
12) Segera keringkan tubuh bayi menggunakan handuk yang bersih dan
kering untuk menghindari bayi terkena hipotermi.
13) Berikan minyak telon pada bagian perut dan punggung bayi untuk
menjaga bayi tetap hangat, bolehdiberikan bedak dengan cara taburkan
bedak terlebih dahulu ke tangan ibu lalu ratakan ke bagian perut,
punggung dan wajah bayi. Jangan berikan bedak pada area genitalia
karena bedak mengandung bahan asbes yang bersifat karsinogenik atau
bahan pemicu kanker. Hindari menggunakan puff karena bisa membuat
bedak bertaburan dan terkena mata dan mulut bayi sehingga
menyebabkan iritasi.
14) Pakaikan kaos, popok/diapers, baju,celana, kaos kakidan bedong bayi.
Penggunaan bedong bayi tidak boleh terlalu erat agar tidak mengganggu
pernafasan bayi.
15) Sisir rambut bayi menggunakan sisir bayi yang lembut agar tidak
menggores kulit bayi. Bagian kepala bayi bisa diberikan baby oilatau
minyak rambut bayi agar kukit kepala bayi tidak kering.

Anda mungkin juga menyukai