Anda di halaman 1dari 11

Diskusi M2 KB3


PEMESINAN FRAIS
Heri Yudiono Inst832_Unnes posted Jun 12, 2019 4:00 PM

1. Sebut dan jelaskan parameter-parameter yang mempengaruhi pemotongan


dalam pengefraisan
2. Sebut dan jelaskan pisau frais berdasarkan bentuknya
3. Buat analisa pemilihan pisau frais yang sesuai dengan karakteristik benda kerja
4. Buatlah analisa metode pemotongan pada pekerjaan mesin frais
Nama : Fashihul Makmun
No Peserta : 19036042410088
Mapel : 832 - Teknik Mesin
Kelas :A

Parameter-Parameter yang Mempengaruhi Pemotongan


Dalam Pengefraisan.

Menentukan Parameter-Parameter Pemotongan


Parameter-parameter yang mempengaruhi pemotongan pada proses pemesinan
frais hampir sama dengan parameter yang ada pada pemesinan Bubut
perbedaannya pada diameter yang digunakan adalah diameter alat potong
(Cutter)antara lain:

A. Material / Bahan yang akan disayat/ dipotong


Dengan mengetahui bahan yang akan disayat maka kita akan dapat
menentukan kecepatan potong. Kecepatan potong dari suatu bahan tidak dapat
dihitung secara matematis melainkan hanya dapat diketahui dengan melihat pada
tabel dari buku referensi bahan tersebut. Berikut ini adalah table kecepatan potong
beberapa material.
No Bahan Benda kerja Cs (m/menit)

1 Kuningan, Perunggu keras 30 – 45


2 Besi tuang 14 – 21
3 Baja >70 10 – 14
4 Baja 50-70 14 – 21
5 Baja 34-50 20 – 30
6 Tembaga, Perunggu lunak 40 – 70
7 Allumunium murni 300 – 500
8 Plastic / Polymer / acrylic 40 – 60
Tabel. Kecepatan potong bahan teknik

B. Menentukan Bahan Pisau / alat potong (Cutter)


Bahan cutter sangat berpengaruh terhadap kemampuan sebuah cutter dalam
penyayatan benda kerja. Cutter mesin frais dibuat dari berbagai jenis bahan antara
lain :

1. Baja Perkakas Murni (Unalloyed tool steel)


Adalah baja perkakas bukan paduan dengan kadar karbon 0,5 – 1,5%
kekerasannya akan hilang jika suhu kerja mencapai 2500 C, oleh karena itu material
ini tidak cocok untuk kecepatan potong tinggi.

2. Baja Perkakas Paduan (Alloy tool steel)


Adalah baja perkakas paduan yang mengandung karbon kromium, vanadium
dan molybdenum. Baja ini terdiri dari baja paduan tinggi dan paduan rendah. HSS
(High Speed Steel) adalah baja paduan tinggi yang tahan terhadap keausan sampai
suhu 6000C.

3. Cemented Carbide
Susunan bahan ini terdiri dari tungsten atau molybdenum, cobalt serta carbon.
Cemented Carbide biasanya dibuat dalam bentuk tip yang pemasangannya dibaut
pada holdernya (pemegang cutter). Pada suhu 9000C bahan ini masih mampu
memotong dengan baik, cemented carbide sangat cocok untuk proses pengefraisan
dengan kecepatan tinggi. Dengan demikian waktu pemotongan dapat dipersingkat
dan putaran yang tinggi dapat menghasilkan kualitas permukaan yang halus.

4. High Speed Steel (HSS)


Cutter bahan Jenis ini paling banyak dipasaran karena harganya lebih murah
daripada pisau bahan lain, untuk pengasahan dan pemarsangan lebih mudah.
Ketahanan panasnya antara 1400 – 1800 oC.
C. Menentukan Cutter
Penentuan Cutter Berdasarkan bentuk Akhir permukaan dari hasil pemotongan
menggunakan Cutter berdasarkan bentuk sisi potong / Mata potong pisau frais
(geometri pisau).
Salah satu faktor yang menentukan baik buruknya kualitas hasil pengerjaan
proses frais adalah pengerindaan permukaan atau bidang-bidang utama dari
cutter frais. Untuk pekerjaan-pekerjaan khusus, cutter yang digunakan juga harus
dipersiapkan secara khusus pula. Permukaan cutter yang harus diperhatikan pada
waktu menggerinda adalah sudut tatal, sudut bebas sisi, sudut bebas depan,
sudut bebas mata potong, dan sudut bebas belakang Cutter pada
mesin milling mempunyai bentuk silindris, berputar pada sumbunya dan
dilengkapi dengan gigi melingkar yang seragam.
Keuntungan cutter dibanding dengan pahat bubut dan pahat ketam adalah
setiap sisi potong dari pisau frais mengenai benda kerja hanya dalam waktu yang
pendek pada proses pemotongan selama 1 putaran pisau frais dan
pendinginannya pada waktu sisi potong mengenai benda kerja, maka
hasilnya cutter frais akan lebih tahan lama.
Cutter biasanya terbuat dari HSS maupun Carbide Tripped. Gigi cutter ada
yang lurus maupun ada yang mempunyai sudut, untuk yang bersudut (helix angle)
dapat mengarah ke kanan dan ke kiri.

D. Perhitungan pada Mesin Frais

1. Putaran Sumbu Utama


Untuk mengetahui kecepatan putar spindle utama, maka kita harus mengetahui
kecepatan potong dari benda yang akan disayat. Untuk ngetahui kecepatan putar
spindle utama, dapat dihitung secara matematis dengan rumus :
1000 × 𝐶𝑠
𝑛=
𝜋 ×𝐷
Keterangan:
n = Putaran sumbu utama (RPM)
Cs = Cutting Speed / Kecepatan potong (m/menit)
D = Diameter Cutter (mm)

2. Kepala Pembagi (dividing head)


Kebanyakan roda cacing yang terdapat pada kepala pembagi bergigi 40 dan
poros cacing berulir tunggal. Misalnya poros cacing diputar sekali, maka benda
kerja (roda 17 cacing) berputar 1/40 kali. Untuk satu putaran roda cacing, kita
harus memutar poros cacing sebanyak 40 putaran. Untuk pengefraisan suatu
benda, banyaknya putaran engkol pembagi untuk satu bagian sama dengan
banyaknya putaran engkol pembagi untuk satu putaran penuh benda kerja dibagi
dengan jumlah bagian yang akan dibuat.

Penampang Kepala Pembagi

Supaya engkol pembagi dapat berputar dengan benar, maka dipasang suatu
keping pembagi dengan lubang-lubang yang jaraknya sama di lingkaran yang
mempunyai satu titik pusatnya. Umumnya mesin frais memiliki keping pembagi
yang berlubang :
Keping I : 15 - 16 - 17 - 18 - 19 - 20
Keping II : 21 - 23 - 27 - 29 - 31 - 33
Keping III : 37 - 39 - 41 - 43 - 47 - 49
Untuk membuat segi banyak beraturan atau membuat roda gigi, dapat
menggunakan ramus sebagai berikut:
𝑁
𝑛=
𝑍
Keterangan:
n = putaran poros cacing
N = karakteristik kepala pembagi
Z = jumlah alur atau gigi yang akan dibuat

Pisau frais berdasarkan bentuknya.

Cutter mesin frais baik horisontal maupun vertikal banyak sekali jenisnya
antara lain :
1. Cutter mantel
Cutter jenis ini dipakai untuk mesin frais horizontal atau bidang rata yang lebar

Cutter Mantel

2. Cutter Alur
Cutter jenis ini digunakan untuk membuat alur-alur pada batang atau
permukaan benda lainnya

Cutter Alur

3. Cutter Modul
Cutter ini dalam satu set terdapat 8 buah. Cutter ini dipakai untuk membuat
roda-roda gigi.

Cutter Modul

4. Cutter Radius Cekung Concave milling cutter


Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius
dalam (cekung)

Cutter Radius Cekung

5. Cutter Radius Cembung Convex milling cutter


Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki radius
dalam (cekung)

Cutter Radius Cembung

Hasil pengefrisan radius cekung dan cembung

6. Corner rounding milling cutter


Digunakan untuk membentuk alur cembung pada bagian sisi benda kerja.
7. Cutter Slot Alur T
Alat ini hanya digunakan untuk untuk membuat alur berbentuk “T” seperti
halnya pada meja mesin frais.

Cutter Alur T
8. Cutter Ekor Burung Dove tail Cutter
Cutter ini dipakai untuk membuat alur ekor burung. Misal Alur miring pada
bed mesin dsb.

Gambar Cutter Ekor Burung

9. Cutterr Frais Sudut (angle milling cutter)


Cutter ini sudut kemiringannya terletak pada sudut-sudut istimewa yaitu : 30 o

, 45 o ,600 o

Cutter Ekor Burung

10. Pisau frais jari (Cutter Endmill)


Ukuran cutter ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran besar.
Cutter ini biasanya dipakai untuk membuat alur awal pembuatan alur pasak dan ini
hanya dapat dipasang pada mesin frais Tegak / vertikal.

Gambar Cutter Endmill

11. Cutter Heavy Duty Endmill


Cutter ini mempunyai satu ciri khas yang berbeda dengan cutter yang lain.
Pada sisinya berbentuk alur helik yang dapat digunakan untuk menyayat benda
kerja dari sisi potong cutter, Sehingga cutter ini mampu melakukan penyayatan
yang cukup besar.
Cutter End Mill

Analisa Pemilihan pisau frais yang sesuai dengan


karakteristik benda kerja.
Analisa pemilihan pisau frais yang sesuai dengan karakteristik benda kerja dapat
dilaksanakan dengan cara :

1. Melihat / Memeriksa hasil akhir penampang dari pemotongan yang


dikerjakan dari proses kasar hingga finishing / hasil akhir.
2. Penentuan Bahan/material benda yang akan dikerjakan.
3. Penentuan bahan/material pisau yang akan di gunakan.
Pisau frais atau gigi pisau frais pada umunya terbuat dari bahan-
bahan high speed steel, cemented carbide atau cast alloy. Pisau frais dapat
dibedakan mejadi pisau frais solid dan pisau frais inserted. Tipe solid dibuat
dari material solid seperti HSS atau dibuat dari carbon steel, alloy steel, atau
HSS dengan gigi cemented carbide yang dibrasing pada body pisau.
Pada pisau frais sisip, gigi-giginya dibuat dari HSS, cast alloy, atau
cemented carbide. Body/tubuh pisau biasanya dibuat dari alloy steel untuk
menghemat ongkos. Pisau inserted dapat dilepas apabila telah mengalami
kerusakan/tumpul untuk diganti dengan yang baru.Penggunaan jenis mesin
frais yang akan/sesuai dipakai untuk pengerjaan berdasarkan hasil akhir
bentuk benda.
4. Pemasangan Pisau pada Arbor mesin
Terdapat berbagai macam pisau frais sesuai kegunaannya. Oleh karena itu
terdapat pula berbagai macam cara pemasangannya. Secara umum cara
pemasangan maupun pelepasan pisau dapat dibedakan menjadi:
 Pemasangan Pisau pada Arbor Panjang
 Pemasangan Pisau pada Arbor Pendek (pena frais)
 Pemasangan Pisau pada Flens
 Pemasangan pisau frais jari dengan gagang silindris dan dengan
gagang tirus.

5. Ketebalan pemakanan Mata pisau/Cutter berdasarkan kecepatan potong


bahan.
Dalam hal ini pergeseran meja (bed mesin) menentukan tebal pemakanan
(feeding) dan kecepatan potong pisau

Analisa metode pemotongan pada pekerjaan mesin frais


Metode Pemotongan pada Pekerjaan frais sangat menentukan dari keberhasilan
pekerjaan frais itu sendiri, Untuk mendapatkan hasil pengfraisan yang baik dan alat
potongnya tahan lama, perlu memahami metoda pemotongan yang benar. Metode
pemotongan pada proses pemesinan frais dibagi menjadi tiga, diantaranya:

a. Pemotongan searah
Yang dimaksud pemotongan searah adalah, pemotongan yang datangnya
benda kerja searah dengan arah putaran cutter. Pada pemotongan ini
hasilnya kurang baik karena meja (benda kerja) cenderung tertarik oleh
cutter ( Gambar 5.1)

b. Pemotongan Berlawanan Arah


Yang dimaksud pemotongan searah adalah, pemotongan yang datangnya
benda kerja berlawanan deangan arah putaran cutter. Pada pemotongan ini
hasilnya dapat maksimal karena meja (benda kerja) tidak tertarik oleh cutter (
Gambar 5.2)

c. Pemotongan Netral
Yang dimaksud pemotongan netral adalah, pemotongan yang terjadi apabila
lebar benda kerja yang disayat lebih besar atau lebih kecil dari ukuran
diameter cutter pada waktu pengefraisan menggunakan face mill atau ujung
shell end mill.

Dengan kata lain Metode Up ddan Down bergantuung pada arah putaran
spindel (arbor) dan Pergeseran Meja (bed mesin

Dalam hal ini pergeseran meja (bed mesin) menentukan tebal pemakanan
(feeding) dan kecepatan potong pisau. Sehingga bisa bepengaruh pada
kehalusan hasil pekerjaan frais

Anda mungkin juga menyukai