Anda di halaman 1dari 15

PENULISAN RESEP SISTEMIK DAN TOPIKAL

Resep merupakan permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter he
wan kepada apoteker pengelola apotek (APA) untuk menyediakan dan menyerahkan obat
bagi penderita sesuai dengan peratuan perundangan yang berlaku. Kriteria penulisan resep
yang benar adalah ditulis secara jelas, dapat dibaca, lengkap dan memenuhi peraturan
perundangan serta kaidah yang berlaku.

Unsur-unsur resep:
1. Identitas Dokter
a) Nama Dokter
b) Nomor surat ijin praktek
c) Alamat praktek, rumah dokter penulis resep dan nama kota
d) Hari dan jam praktek
e) Nomor telepon
f) Tanggal resep ditulis
2. Superscriptio
Ditulis dengan symbol R/ (recipe=harap diambil/Ambilah). Bila diperlukan lebih
dari satu bentuk sediaan obat/formula resep, diperlukan penulisan R/ lagi. Satu lembar
resep hanya terdiri maksimal 3 Regimen obat.
3. Inscriptio
Inscriptio adalah bagian inti resep, terdiri dari Remedium Cardinale/obat utama,
Remedium Adjuvant/Obat pendukung. Remedium Cardinale dan Adjuvant terdiri unsure-
unsur seperti
a. Tepat Obat
Menyesuaikan standar terapi dan hasil diagnosa
b. Tepat Dosis
Menyesuaikan standar terapi dan kondisi pasien meliputi berat dan usia
c. Tepat Jumlah yang diberikan
Lama waktu penggunaan obat
d. Penulisan aturan pakai (Signatura/S)
Informasi tentang aturan penggunaan obat yaitu meliputi frekuensi, jumlah obat dan
saat diminum obat. Contoh:
s.3.d.d.tab.I.u.h.p.c ( tandailah tiga kali sehari satu tablet satu jam setelah makan)
m.f.l.a. pulv. d.t.d.no. X (Buatlah serbuk sesuai dosis sebanyak 10 bungkus)
m.f.l.a. sol (Buatlah dalam sediaan larutan/sirup)
m.f.l.a. pulv. No XX da in caps (Buatlah serbuk sebanyak 20 dalam bentuk kapsul)
s.i.m.m (Tandailah dan serahkan kepada dokter)
e. Penulisan Waktu Minum Obat
Informasi tentang waktu meliputi sebelum, sesudah, saat makan, pagi, siang, dan
malam. (ac, dc,pc, ohc, mane et vespere)
4. Identitas pasien
- Nama pasien ditulis pro
- Usia pasien
- Berat badan pasien
- Alamat pasien
5. Kelengkapan
- Penulisan garis dibawah obat
- Penulisan Paraf

- Berikan tanda ᶴ untuk mengakhiri resep yang ditulis


- Jika resep yang dituliskan bersifat darurat, bubuhkan tulisan CITO dikanan atas lembar
resep

TATA CARA PENULISAN RESEP


Tidak ada standar baku di dunia tentang penulisan resep. Untuk Indonesia,
resep yang lengkap menurut SK Menkes RI No. 26/2981 (BAB III, pasal 10) memuat:
1. Nama, alamat, Nomor Surat Ijin Praktek Dokter (NSIP)
2. Tanggal penulisan resep
3. Nama setiap obat/komponen obat
4. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
5. Tanda tangan/paraf dokter penulis resep
6. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat dengan jumlah melebihi
dosis
Maksimum

LANGKAH PRESKRIPSI
1. Pemilihan obat yang tepat
Dalam melakukan prakteknya, dokter pertama kali harus melakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik yang baik pada pasiennya untuk menegakkan diagnosis. Setelah itu
dengan mempertimbangkan keadaan (patologi penyakit, perjalanan penyakit dan
manifestasinya) maka tujuan terapi dengan obat akan ditentukan. Kemudian akan
dilakukan pemilihan obat secara tepat agar menghasilkan terapi yang rasional.
Hal yang sangat penting untuk menjadi pertimbangan dalam memilih obat:
a. Bagaimana rasio manfaat dengan risiko obat yang dipilih
b. Bagaimana keamanan (efek samping, kontra indikasi) obat yang dipilih
c. Jenis bahan obat apa (bahan baku, formula standar, bahan generik, atau bahan paten)
yang dipilih
d. Pertimbangan biaya/harga obat
Dengan mempertimbangkan hal di atas, diharapkan preskripsi obat dokter akan tepat
berdasar manfaat, keamanan, ekonomi, serta cocok bagi penderita Untuk mewujudkan
terapi obat yang rasional dan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna serta
biaya, maka seorang dokter perlu memahami kriteria bahan obat dalam preskripsi.
Bahan obat di dalam resep termasuk bagian dari unsur inscription dan merupakan
bahan baku, obat standar (obat dalam formula baku/resmi, sediaan generik) atau bahan
jadi/paten
Nama obat dapat dipilih nama generik (nama asli dalam buku Farmakope Indonesia)
atau nama paten (nama pabrik). Pengguna jenis obat paten perlu memperhatikan kekuatan
bahan aktif dan atau komposisi obat yang dikandung di dalamnya agar pemilihan obat
yang rasional dapat tercapai dan pelayanan obat di apotek tidak ada masalah.
Jumlah obat yang ditulis di dalam resep tergatung dari lama pemberian dan frekuensi
pemberian. Parameter untuk menentukan adalah lama perjalanan penyakit, tujuan terapi,
dan kondisi penderita. Jumlah obat dituliskan dengan angka Romawi untuk jen
is sediaan generik atau paten. Contoh: - Tab. Sanmol 500 mg no. X atau
- Tab. Sanmol 500 mg da X
Bahan/sediaan obat dalam preskripsi berdasarkan peraturan perundangan dapat
dikategorikan:
No Logo Golongan Contoh

Multivitamin, Oralit,
1 Obat bebas
antasida, dan parasetamol

Ibuprofen dan CTM


2 obat bebas terbatas
(Chlorfeniramin Maleat

Obat Keras dan Amoxicillin, diazepam dan


3
Psikotropika derivatnya

codein, morphin, pethidin


4 Obat narkotika
Pada penulisan obat narkotika dan psikotropika/khusus) jumlah obat tidak cukup
hanya dengan angka saja, namun disertai dengan huruf angka tersebut, misal X (decem)
dan agar sah harus dibubuhi tanda tangan dokter (bukan paraf).
Hal ini dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan obat di masyarakat.
2. Penetapan cara pemberian dan aturan dosis yang tepat
a. Cara pemberian obat
Obat diberikan dengan berbagai macam cara (per oral, per rectal, parenteral,
topical, dll). Hal yang diperlukan dalam menentukan cara pemberian obat:
– Tujuan terapi
– Kondisi pasien
– Sifat fisika-kimia obat
– Bioaviabilitas obat
– Manfaat (untung-rugi pemberian obat)
Cara pemberian yang dipilih adalah yang memberikan manfaat klinik y
ang optimal dan memberikan keamanan bagi pasien. Misalkan pemberian obat
Gentamicyn yang diperlukan untuk tujuan sistemik, maka sebaiknya dipilih lewat
parenteral. NSAIDs yang diberikan pada penderita gastritis sebaiknya dilakukan
pemberian per rectal.
b. Dosis
Dosis ideal adalah dosis yang menyesuaikan individual. Hal ini mengingat bahwa
respon penderita terhadap obat sangat berbeda. Penentuan dosis perlu
mempertimbangkan:
1) kondisi pasien (seperti: umur, berat badan, fisiologi dan fungsi organ tubuh
2) kondisi penyakit ( akut, kronis, berat/ringan)
3) Indeks terapi obat (lebar/sempit)
4) variasi kinetik obat
5) cara/rumus perhitungan dosis anak ( pilih yang paling teliti)
Perhitungan dosis pada anak secara ideal menggunakan dasar ukuran fisik (berat badan
atau luas
permukaan tubuh). Apabila dosis anak dihitung dengan perbandingan dengan do
sis dewasa, yaitu dengan memakai rumus perhitungan dosis anak (antara lain Young,
Clark), maka perlu diperhatikan tentang ketelitian dari rumus yang dipakai.
c. Frekuensi pemberian
Frekuansi artinya berapa kali obat yang dimaksud diberikan kepada pas
ien. Jumlah pemberian tergantung dari waktu paruh obat, BSO, dan tujuan terapi. Obat
anti asma diberikan kalau sesak (p.r.n) namum bila untuk menjaga agar tidak terjadi
serangan asma dapat diberikan secara teratur misal 3 x sehari (t.d.d).
d. Waktu Pemberian
Tujuan dari penentuan waktu pemberian adalah agar memiliki efek optimal,
aman dan mudah pada kondisi pasien. Misal: Obat yang absorbsinya terganggu oleh
makanan sebaiknya diberikan saat perut kosong 1/2 – 1 jam sebelum makan (1/2 – 1 h.
a.c), obat yang mengiritasi lambung diberikan sesudah makan (p.c) dan obat yang
menimbulkan ngantuk diberikan sebelum tidur (h.s).
f. Lama Pemberian
Lama pemberian obat didasarkan perjalanan penyakit atau menggunakan
pedoman pengobatan yang sudah ditentukan dalam formularium atau standar terapi.
Misalkan pemberian antibiotika dalam waktu tertentu (2 hari setelah gejala hilang
untuk menghindari resistensi kuman), obat simtomatis hanya perlu diberikan saat
simtom muncul (p.r.n/pro renata = Bila Perlu), pada penyaklit kronis (hipertensi, DM)
diperlukan pemberian obat yang terus menerus atau sepanjang hidup (ITER! = diulang).

3. Pemberian informasi bagi penderita yang tepat


Pemberian informasi obat mengikuti aturan “Three Prime Statement” yaitu mengenai
Indikasi obat, Harapan setelah minum obat dan cara minum obat. Informasi lain yang perlu
disampaikan berupa hal-hal atau peringatan untuk meningkatkan ketaatan pasien dan
mencapai rasionalitas peresepan.

PEDOMAN CARA PENULISAN RESEP


1. Ukuran blanko resep (ukuran lebar 10-12 cm, panjang 15-18 cm)
2. Penulisan nama obat (Bagian Inscriptio):
a. Dimulai dengan huruf besar
b. Ditulis secara lengkap atau dengan singkatan resmi (dalam farmakope Indonesia atau
nomenklatur internasional) misal: ac. Salic; acetosal
c. Tidak ditulis dengan nama kimia (kali chloride ≠ KCl) atau singkatan lain dengan huruf
capital (clorpromazin ≠ CPZ)
3. Penulisan jumlah obat
a. Satuan berat: mg (mil igram), g, G (gram)
b. Sataun volume: ml (mililiter), l (liter)
c. Satuan unit: IU/IU (Internasional Unit)
d. Penulisan jumlah obat dengan satuan biji menggunakan angka Romawi. Misal:
– Tab Novalgin no. XII
– Tab Stesolid 5 mg no. X (decem)
– m.fl.a.pulv. dt.d.no. X
e. Penulisan alat penakar:
Dalam singkatan bahasa latin dikenal:
C. = sendok makan (volume 15 ml)
Cth. = sendok teh (volume 5 ml)
Gtt. = guttae (1 tetes = 0,05 ml)
Catatan:
Hindari penggunaan sendok teh dan sendok makan rumah tangga karena
volumenya tidak selalu 15 ml untuk sendok makan dan 5 ml untuk sendok teh. Gunakan
sendok plastik (5 ml) atau alat lain ( volume 5, 10, 15 ml) yang disertakan dalam
sediaaan cair.
f. Presentase (%)
0,5% (b/b) → 0,5 gram dalam 100 gram sediaan
0,5% (b/v) → 0,5 gram dalam 100 ml sediaan
0,5% (v/v) → 0,5 ml dalam 100 ml sediaan
g. Hindari penulisan dengan angka desimal (misal: 0,…; 0,0….; 0,00…)
4. a. Penulisan kekuatan obat dalam sediaan obat jadi (generik/paten) yang beredar di pasaran
dengan beberapa kekuatan, maka kekuatan yang diminta harus ditulis, misal
kan Tab. Primperan 5 mg atau Tab. Primperan 10 mg
b. Penulisan volume obat minum dan berat sediaan topikal dalam tube dari sediaan
jadi/paten yang tersedia beberapa kemasan, maka harus ditulis, misal:
– Alerin exp. Yang volume 60 ml atau 120 ml
– Garamycin cream yang 5 mg/tube atau 15mg/tube
A
a, aa = tiap-tiap
accur. = seksama
add. = tambahkan
ad. us. ext. (ad usum externum) = dalam pemakaian luar
ad.us int. (ad usum internum) = dalam pemakaian dalam
ad. us prop. (ad usum propium) = untuk dipakai sendiri
adh. (adhibere) = gunakan
applic. (applicatur) = digunakan
alt.hor. (alternis horis) = tiap jam
apt. (aptus) = cocok
a.c. (ante coenam) = sebelum makan
aur.dext. (a.d.) (auri dextrae) = telinga kanan
aur.lev. (a.l.) (aur laevae) = telinga kiri
aut (aut) = atau
aq bisdest (aqua bidestilata) = air suling 2 kali
aq comm (aqua communis) = air biasa

B
bid. (biduum) = waktu 2 hari
b.in.d (bis in die). = 2 kali sehari

C
cito : segera
c. (cochlear) = sendok makan (15 ml)
c.th (cochlear thea) = sendok teh (5 ml)
c.p (cochlear parfum/pulvis) = sendok bubur (8 ml)
cochleat (cochleatin) = sendok demi sendok
cc = cc / centimeter kubik
c.l.q.s. = jumlah secukupnya
caps.gel.el. = kapsul gelatin dengan tutup
cav = awas
caut (caute) = hati hati
cer (cera) = malam, lilin
col (cola) = menyari
conc (concentratus) = pekat
consp. (consperge) = taburkan
clysm. (clysma) = enema, lavemen
cois.comm. (communis) = biasa

D
d (dosi/dies/dexter) = takaran/hari/kanan
d.c. (durante coenam) = pada waktu makan
d.in.dim (da in dimio) = berikan separonya
d.in.2plo (da in duplo) = berikan 2 kalinya
d.in.3plo (da in triplo) = berikan 3 kalinya
d.d (de die) = sehari
d.s. (da signa) = berikan dan tulis
d.s.s.ven (de sub signo veneni) = berikan tanda racun
det (detur) = diberikan
dim (dimidio) = separuhnya
dtd (da tales doses) = berikan sekian takaran
dext. (dexter) = kanan
dil (dilutus) = diencerkan
dim. (dimidius) = separuhnya
div.in.p.aeq (divide in partes aequales) = bagilah dalam bagian yang sama

E
E.D. (expiration date) = tanggal kadaluarsa
e.d (eyes drops) = obat tetes mata
emuls =emulsi
e.m.p = sesuai dengan yang tertulis
ext.ut (externum utendum) = untuk dipakai diluar

F
f (fac, fiat, fiant) = buat. dibuat
filtr. (filtra) = saring
f.l (flores) = bunga
fol (folia) = daun

G
g (gramma) = gram
gtt. (guttae) = tetes
gutt.ad.aur. (guttae ad aures) = tetes telinga
gutta. (guttatim) = tetes demi tetes

H
h. (hora) = jam
h.v (hora vespertina) = malam
h.m (hora matutina) = pagi pagi
haust (haustus) = diminum sekaligus
h.s (hora somni) = pada waktu mau pergi tidur

I
i.c. (inter cibus) = diantara waktu makan
i.d. (idem) = sama
I.A. (intra arterium) = suntikkan melalui pembuluh darah arteri
I.C (intra cutan) = suntikkan melalui lapisan kulit luar
I.M. (intra muscular) = suntikkan melalui bagian punggung (lumbal)
I.V. (intra venous) = suntikkan melalui pem.darah vena
in. = dalam
in.d. = dari hari ke hari
inj.subc. = injeksi dibawah kulit/subkutan
instill (instilla) = teteskan
iter (iteratio/iteretur) = diulang

L
liq. (liquid) = cair
lot. (lotus) = dicuci

M
m (mane, misce) = pagi, campur
m.f (misce fac) = campur buat
mixt. (mixtura) = campuran

N
ne iter (N.I) (ne iteretur) = jangan diulang
nedet (n.dt.) (ne detur) = tidak diberikan

O
o.u = kedua mata
o.s. = mata kiri
o.d = mata kanan
o.h (omni hora) = tiap jam
o.1/4.h (omni quarta hora) = tiap 1/4 jam
o.m. (omni mane) = tiap pagi
o.n (omni nocte) = tiap malam
opt. (optimus) = sangat baik

P
p.d.sing. (pro dosi singulari) = untuk dosis tunggal
P.I.M (periculum in mora) = berbahaya bila ditunda
part.dol (parte dolente) = pada bagian yang sakit
p.r.n. (pro re nata) = kadang kadang jika perlu
p.o. (per os) = secara oral
pil (pilula) = pil
pot. (potio) = minuman/larutan
p.c. (post coenam = stelah makan
pulv. (pulvis/pulveratus) = serbuk

Q
q. (quantitas) = banyaknya
q.s. (quantum satis) = secukupnya

R
R., Rp.,Rcp., (recipe) = ambillah
rec. (recens) = baru
reiter = dibuat ulangan baru

S
s. (signa) = tanda
ss. (semis) = separuh
sol.,solut (solutio) = larutan
solv. (solve) = larut
statim : penting
sum. (sume) = untuk diminum
sup (super) = atas

T
ter in d. (ter in die) = 3 kali sehari
ter. (tere) = gosok
tct., tinct., tra., () tinctura = tingtur
trit (tritus) = gerus

U
urgent : penting
u.c (usus cognitus) = pemakaian diketahui
u.e (usus externus) = dipakai untuk luar
u.i (usus internus) = dipakai untuk dalam
u.v (usus veterinarius) = pemakaian untuk hewan

V
vesp. (vaspere) = malam
vit.ov. (vittelum ovi) = kuning telur
CHECK LIST LAB SKILL : OBAT SISTEMIK

Skor
No Aspek Penilaian
0 1 2 3
Inscriptio
1 Penulisan nama dokter
2 Penulisan alamat dokter
3 Penulisan SIP (Surat izin praktek)
4 Penulisan hari praktek
5 Penulisan jam praktek
6 Penulisan No Telpon
7 Penulisan Nama Kota
8 Penulisan tanggal resep ditulis
Invocatio
Penulisan tanda R/ (Bila Darurat berikan tulisan CITO/P.I.M di sebelah
9 kanan resep)
 Satu lembar resep maksimal terdiri dari 3 jenis obat
Inscriptio (Remedium Cardinale/Obat utama)1
10 Tepat obat (Pemilihan menurut standar terapi)
Tepat dosis (Pemilihan dosis sesuai standar terapi dan kondisi pasien
11
meliputi berat dan usia)
12 Tepat jumlah yang diberikan (pemberian selama berapa hari)
Penulisan aturan pakai/ Signatura/S (berapa kali perhari dan bentuk :
13
Tab, caps, Pulv, cth, C, gtt auric, gtt nasal, gtt opth, i.m.m)
14 Penulisan waktu minum obat (ac, dc, pc, ohc, mane et vespere, prn)
Inscriptio (Remedium Cardinale/Obat utama)2*
15 Tepat obat (Pemilihan menurut standar terapi)
Tepat dosis (Pemilihan dosis sesuai standar terapi dan kondisi pasien
16
meliputi berat dan usia)
17 Tepat jumlah yang diberikan (pemberian selama berapa hari)
Penulisan aturan pakai/ Signatura/S (berapa kali perhari dan bentuk :
18
Tab, caps, Pulv, cth, C, gtt auric, gtt nasal, gtt opth, i.m.m)
19 Penulisan waktu minum obat (ac, dc, pc, ohc, mane et vespere, prn)
Inscriptio (Remedium Adjuvant/Obat pendukung)1
20 Tepat obat (Pemilihan menurut standar terapi)
Tepat dosis (Pemilihan dosis sesuai standar terapi dan kondisi pasien
21
meliputi berat dan usia)
22 Tepat jumlah yang diberikan (pemberian selama berapa hari)
Penulisan aturan pakai/ Signatura/S (berapa kali perhari dan bentuk :
23
Tab, caps, Pulv, cth, C, gtt auric, gtt nasal, gtt opth, i.m.m)
24 Penulisan waktu minum obat (ac, dc, pc, ohc, mane et vespere, prn)
Inscriptio (Remedium Adjuvant/Obat pendukung)2*
25 Tepat obat (Pemilihan menurut standar terapi)
Tepat dosis (Pemilihan dosis sesuai standar terapi dan kondisi pasien
26
meliputi berat dan usia)
27 Tepat jumlah yang diberikan (pemberian selama berapa hari)
Penulisan aturan pakai/ Signatura/S (berapa kali perhari dan bentuk :
28
Tab, caps, Pulv, cth, C, gtt auric, gtt nasal, gtt opth, i.m.m)
29 Penulisan waktu minum obat (ac, dc, pc, ohc, mane et vespere, prn)
Inscriptio (Remedium Adjuvant/Obat pendukung)3*
30 Tepat obat (Pemilihan menurut standar terapi)
Tepat dosis (Pemilihan dosis sesuai standar terapi dan kondisi pasien
31
meliputi berat dan usia)
32 Tepat jumlah yang diberikan (pemberian selama berapa hari)
Penulisan aturan pakai/ Signatura/S (berapa kali perhari dan bentuk :
33
Tab, caps, Pulv, cth, C, gtt auric, gtt nasal, gtt opth, i.m.m)
34 Penulisan waktu minum obat (ac, dc, pc, ohc, mane et vespere, prn)
Administrasi
35 Penulisan garis dibawah obat
36 Penulisan paraf
37 Penulisan nama pasien (Pro)
38 Penulisan umur pasien
39 Penulisan alamat penderita
Penjelasan cara penggunaan pada pasien (Three Prime Statement :
40
Indikasi, Harapan setelah minum obat dan cara minum obat)
* Bila ada

Keterangan Skor Aceh Besar, ................2018


0. Tidak Dilakukan sama sekali Instruktur,
1. Dilakukan tetapi kurang benar ( kesalahan > 50 %)
2. Dilakukan tetapi kurang benar ( kesalahan < 50 %)
3. Dilakukan dengan benar

NILAI : Skor Total X 100 = ....... (..........................................)


120
CONTOH PENULISAN OBAT SISTEMIK

dr. Bambang
Praktik Umum
SIP. 12/20/2011
Hari Praktik : Senin – Jum’at
Jam Praktik : 16.00 – 18.00 Aspek Administrasi
Alamat : Jln. Yos Sudarso No.7
Banda Aceh
Telp. 1234567

Banda Aceh, 11 Agustus 2014

R/ Metformin tab mg 500 No. XXX Remedium Cardinale/Obat utama


S.1 dd tab 1 pc (paraf)

R/ Amlodipine tab mg 5 No. XXX Remedium Adjuvantia/Obat pendukung


S. 1 dd tab 1 pc vespere (paraf)

R/ Dolo Neurobion tab No. XXX Remedium Adjuvantia/Obat pendukung


S. 2 dd tab 1 pc mane - vespere (paraf)

Pro : Sopandi
Usia : 52 Tahun Kelengkapan
Alamat : Jln, Paralayang no.2

Keterangan :
R/ recipe = Ambilah
tab = Tablet
mg = miligram
No/Numero = Jumlah
S/Signatura = Tanda
dd/de die = Sehari
pc/Post coenam= Setelah makan
Vesp/Vespere = Malam
mane = Pagi
CHECK LIST LAB SKILL : OBAT TOPIKAL

Skor
No Aspek Penilaian
0 1 2 3
Inscriptio
1 Penulisan nama dokter
2 Penulisan alamat dokter
3 Penulisan SIP (Surat izin praktek)
4 Penulisan hari praktek
5 Penulisan jam praktek
6 Penulisan No Telpon
7 Penulisan Nama Kota
8 Penulisan tanggal resep ditulis
Invocatio
Penulisan tanda R/ (Bila Darurat berikan tulisan CITO/P.I.M di
9
sebelah kanan resep)
Inscriptio (Remedium Cardinale/Obat utama)1
10 Tepat obat (Pemilihan menurut standar terapi)
Tepat dosis (Pemilihan dosis sesuai standar terapi dan kondisi pasien
11
meliputi bentuk peradangan, alergi, inflamasi, dan infeksi)
Inscriptio (Remedium Cardinale/Obat utama)2*
12 Tepat obat (Pemilihan menurut standar terapi)
Tepat dosis (Pemilihan dosis sesuai standar terapi dan kondisi pasien
13
meliputi bentuk peradangan, alergi, inflamasi, dan infeksi)
Inscriptio (Remedium Adjuvant/Obat pendukung)1
14 Tepat obat (Pemilihan menurut standar terapi)
15 Tepat dosis
Inscriptio (Corrigens)*
16 Penulisan bentuk sifat fisik (Coloris, saporis, odoris)
Administrasi
17 Penulisan pembuatan (mf.la.)
Penulisan aturan pakai (Signatura/S) dan bentuk (Ungt,lotion,cream,
18
i.m.m)
19 Penulisan cara (u.e) dan waktu penggunaan (mane et vespere)
20 Penulisan garis dibawah obat
21 Penulisan paraf
22 Penulisan nama pasien (Pro)
23 Penulisan umur pasien
24 Penulisan alamat penderita
Penjelasan cara penggunaan pada pasien (Three Prime Statement :
25
Indikasi, Harapan setelah menggunakan obat, cara penggunaan)
* Bila ada

Keterangan Skor Aceh Besar, ................2018


0. Tidak Dilakukan sama sekali Instruktur,
1. Dilakukan tetapi kurang benar ( kesalahan > 50 %)
2. Dilakukan tetapi kurang benar ( kesalahan < 50 %)
3. Dilakukan dengan benar

NILAI : Skor Total X 100 = ....... (..........................................)


75
CONTOH PENULISAN RESEP TOPIKAL

dr. Ibrahim
Praktik Umum
SIP. 15/02/2015
Hari Praktik : Senin – Jum’at Aspek Administrasi
Jam Praktik : 17.00 – 20.00
Alamat : Jln. Pattimura No.17
Banda Aceh
Telp. 7891234

Banda Aceh, 11 Agustus 2014

R/ As salisilat 2% Remedium Cardinale/Obat utama


Topcort cr 10 g Remedium Adjuvantia/Obat pendukung
Mentholim 4 g
Ol. Rosae 5 ml Corrigens Odoris
m.f.l.a cream
S.u.e mane-vesp (paraf)

Pro : Nn. Lisa


Usia : Dws Kelengkapan
Alamat : Jln. Suryalaya No. 3

Keterangan :
R/ recipe = Ambilah
g = Gram
Ol./Oleum = Cairan
S/Signatura = Tanda
m/Misce = Campur
f/Fac = Buat
l.a/Lege artis = Menurut aturan/teratur
u.e/Usus externus = dipakai diluar
Vesp/Vespere = Malam
mane = Pagi

Anda mungkin juga menyukai