Anda di halaman 1dari 4

PRINZMETAL ANGINA

Serangan angina pektoris yang timbul pada waktu latihan telah dikemukakan oleh
herberden tahun 1772. Tetapi kemudian prinzmetal, tahun 1959, melaporkan bentuk lain angina
pektoris pada sejumlah pasien, yaitu sakit dada yang timbul pada waktu istirahat dan gambaran
elektrokardiogram yang menunjukan elevasi ST. Keadaan ini disebabkan oleh spasme pembuluh
darah koroner yang sudah aterosklerotik, tetapi juga dapat timbul karena spasme pembuluh darah
koroner yang normal. Angina prinzmetal disebut juga varian angina pektoris. Keadaan ini dapat
berkembang menjadi infark miokard akut pada sejumlah kasus. Pada keadaan tersebut dapat timbul
aritmia seperti AV blok atau aritmia ventrikel sampai fibrilasi ventrikel akibat iskemia yang
ditimbulkan oleh spasme tadi.
Diagnosis angina prinsmetal didasarkan atas :
1. Adanya sakit dada yang timbul pada waktu istirahat.
2. Sakit dada tersebut disertai elevasi ST pada EKG.
3. Adanya spasme pembuluh darah koroner baik yang timbul secara spontan atau karena
stimulasi dengan ergonovin yang terlihat pada arteriografi koroner.
Pengobatan
Nitrogliserin yang diberikan secara sublingual biasanya dapat menghilangkan spasme.
Salep nitrogliserin atau isosorbid dinitrat dapat mencegah timbulnya serangan pada varian angina
ini. Obat golongan penghambat beta-adrenergik tidak banyak manfaatnya untuk mengobati varian
angina. Kalsium antagonis seperti diltiazem, verapamil ataupun nifedipin dan derivatnya
merupakan obat pilihan untuk mencegah serangan angina akibat spasme pembuluh koroner.

ANAMNESA
Anamnesi merupakan cara untuk mendapatkan keterangan dan data klinis tentang keadaan
penyakit seseorang pasien melalui tanya jawab lisan. Dalam hal ini ditanya keluhan serta
keterangan lain yang dialami atau dirasakan oleh pasien tersebut.
Anamnesa terdiri atas keluhan utama, keluhan dan keterangan tambahan, personal medical
history, riwayat keluarga dan riwayat sosio-ekonomi.
Keluhan utama yang sering dirasakan pada gangguan kardiovaskular berupa nyeri dada,
berdebar-debar dan sesak napas. Keluhan-keluhan lainnya mungkin menyertai keluhan utama,
ialah perasaan cepat lelah, kemampuan fisi menurun, dan badan sering berasa lemas, sinkope, kaki
berasa berat atau bengkak, perut kembung atau buncit, kencing berkurang, cyanotic spells, batuk,
hemoptisis, keringat dingin dan tidak enak pada perut bagian atas.
Perlu ditanyakan pula secara terperinci menganai keluhan-keluhan yang ada, yaitu kapan
keluhan itu terjadi, apakah bersifat hilang timbul, jika keluhannya hilang timbul berapa lama
terjadinya, adakah pencetus , apakah ada keluhan penyerta yang lain, berapa berat keluhannya
dirasakan, dan apakah keadaan yang dapat mengurangi keluhan.
Nyeri dada
Dalam pengertian umum, nyeri dada ialah perasaan nyeri atau tidak enak yang menganggu
di daerah dada dan seringkali merupakan rasa nyeri yang diprojeksikan pada dinding dada.
Nyeri yang diproyeksikan pada dinding dada ialah rasa sakit yang berasal dari serangan
alat viseral dalam rongga dada yang disalurkan melalui saraf pusat ke dinding dada.
Nyeri koroner ialah rasa sakit akibat terjadinya iskemia miokard karena suplai aliran darah
koroner yang pada suatu saat tidak mencukupi kebutuhan untuk metabolisme miokard. Keadaan
ini seringkali disebabkan karena arterosklerotik atau spasme pada arteri koroner atau trombosis
koroner. Gambaran klinis nyeri koroner ditemukan pada penyakit angina pektoris, insufisiensi
koroner, dan infark miokard.
Informasi penting yang perlu diketahui mengenai nyeri dada koroner
1. Lokasi nyeri : umumnya nyeri dada koroner mulai di daerah sternal dan menjalar ke leher
terus ke dagu atau menjalar ke bahu sampai lengan kiri bagian ulnar.
2. Sifat nyeri : berupa rasa penuh, rasa berat, rasa seperti kejang, meremas, menususk,
mencekik, atau rasa terbakar, dan lain-lain.
3. Ciri rasa nyari : perlu diketahui derajat nyeri dan lamanya serta berapa kali serangan timbul
dalam jangka waktu tertentu.
4. Kronologis nyeri : awal timbulnya nyeri serta perkembangannya secara berurutan, perubahan
yang terjadi pada waktu tertentu, baik yang mengenai derajat atau lama, maupun frekuensi
serangan.
5. Keadaan pada saat serangan : apakah serangan timbul pada waktu atau kondisi tertentu dari
pasien.
6. Faktor pemberat
7. Gejala lain yang mungkin ada.
Sesak napas
Sesak napas adalah perasaan tidak enak yang berhubungan dengan kesulitan pernapasan
yang disadari dan dirasakan perlu upaya tambahan bernapas dalam mengatasi kekurangan udara.
Pada kerja fisis, kebutuhan metabolisme jaringan badan akan meningkat disertai
peningkatan kebutuhan oksigen, sehingga jantung dirangsang untuk bekerja lebih berat dalam
memenuhi suplai kebutuhan metabolisme tesebut. Keadaan ini diikuti oleh peningkatan reflek
pernapasan agar dapat menangkap oksigen lebih banyak. Bila ada gangguan atau hambatan
sirkulasi paru akibat gagal jantung, jantung kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme, terjadilah kesukaran bernapas dengan tanda-tanda dispnea.
Tanda-tanda objektif, ialah cuping hidung kembang kempis, otot pernapasan pembantu
turut berkontraksi frekuensi pernapasan meningkat 24 kali permenit dalam keadaan sukar
bernapas, serta tidal volume atau amplitudo pernapasan bertambah.
Hemoptisis
Hemoptisis adalah batuk yang disertai pengeluaran dahak yang mengandung darah. Dahak
pada hemoptisis ibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Blood streaked sputum, yaitu dahak yang mengandung darah segar murni, hal ini disebabkan
karena pecahnya pembuluh darah kecil di laring, kadang-kadang dapat timbul tanpa didahului
dahak.
2. Blood tinged sputum, yaitu dahak berwarna kemerahan karena tercampur darah, terjadi
karena pecahnya vena bronkial yang mengalami pembendungan akibat gagal jantung. Dapat juga
terjadi karena infark paru dan emboli paru.
3. Foamy pink fluid, yaitu dahak berupa cairan berbusa kemerahan karena bercampur darah,
terjadi karena adanya bendungan paru akibat gagal jantung sehingga menyebabkan transudasi
darah ke dalam rongga alveolus.
Fatique
fatique adalah perasaan cepat lelah yang tidak seperti biasanya. Pasien merasa kurang
mampu melakukan kerja fisis yang biasanya tidak meletihkan. Dalam hal ini otot kerangka mampu
meneruskan kerjanya karena lelah. Dasar penyebab timbulnya keluhan ini pada penyakit
kardiovaskular ialah karena curah jantung menurun secara kronik. Dalam situasi ini jantung berada
dalam keadaan respon yang kurang memadai terhadap kebutuhan kerja fisis. Sirkulasi darah tidak
mencukupi lagi utnuk kerperluan metabolisme jaringan badan yang meningkat pada waktu
bekerja, dan kurang dapat mengatasi penimbunan asam laktat dalam otot untuk dikeluarkan
sehingga kadar asam laktat lebih cepat meningkat didikuti perasaan cepat lelah sewaktu bekerja.
Dizziness , fainting dan sinkope
Dizziness ialah perasaan kepala pening atau disebut light-headedness, yaitu perasaan tidak
enak di kepala seperti mau mabuk dan tidak stabil dalam posisi badan. Fainting ialah perasaan
lemah yang disertai kepala pening seolah-olah akan pingsan sehingga pasien tidak sanggup berdiri
tegak. Sinkope adalah keadaan pingsan yang sering kali didahului oleh dizziness atau fainting
waktu pasien dalam posisi berbaring dan tampak kesadaran menurun untuk sementara waktu.
Sinkope kardiak
Sinkope kardiak adalah satu keadaan dimana pasien secara mendadak dan tiba-tiba jatuh
terlentang disertai hilangnya kesadaran untuk sementara waktu, tetapi kesadarannya akan cepat
pulih kembali lagi. Keadaan ini juga dapat timbul pada keadaan aritmia kardiak.biasanya sebelum
pingsan, pasien merasakan palpitasi terlebih dahulu atau seolah-olah denyut jantung seperti
menghilang.
Sianosis
Sianosis ialah keadaan kebiruan pada kulit dan selaput lendir. Sianosis akantampak bila
darah kapiler paling sedikit mengandung 5 g% hemoglobin tereduksi. Umumnya terlihat jelas di
lidah, bibir, konjungtiva mata, ujung-ujung jari tangan dan kakii. Timbulnya dapat mendadak atau
perlahan-lahan serta dapat menetap atau hilang timbul pada keadaan tertentu misalnya pada waktu
meneran , menangis atau sewaktu melakukan kerja fisik. Sianosis bisa menetap sejak lahir, sejak
kecil, atau baru timbul pada usia dewasa. Perlu juga diketahui ada atau tidaknya keluhan atau
kelainan lain yang menyertai keadaan sianosis.

Anda mungkin juga menyukai