Anda di halaman 1dari 5

Jurnal 1

Nama : Agustina Devi Rafinda


NIM : 2015030057
PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI IBU SESUDAH
DIBERIKAN PROGRAM MOTHER SMART GROUNDING (MSG) DALAM
PENCEGAHAN STUNTINGDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUUWATU
KOTA KENDARI TAHUN 2017
Wa Ode Sri Andriani1 Farit Rezal2 WD. ST. Nurzalmariah

A. Sample dan metode


Sampel penelitian adalah 32 ibu balita yang dipilih dengan teknik purposive
sampling. Datadianalisa menggunakan uji Wilcoxon dan uji t berpasangan. Dengan metode
penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen yaitu Pre-Exsperimental dengan
rancangan penelitian yang digunakan yaitu One GroupPre-Post Test Design. Artinya
rancangan ini tidak memiliki kelompok kontrol. Tes dilakukan sebelum dan sesudah
intervensi penyuluhan kesehatan melalui program Mother Smart Grounding (MSG).

B. Hasil dan pembahasan

Tabel 1 menunjukkan sebagian besar dariresponden (56,2%) berumur 20 sampai


25 tahun dansebagian kecil dari responden (6,2%) berumur kurangdari 19 tahun.
Tabel 2 menunjukkan sebagian besar dariresponden merupakan ibu yang memiliki
balitaberumur >6 – 24 bulan sebanyak 24 responden (75%).

Tabel 3 menunjukkan sebagian besar dariresponden memiliki pendidikan terakhir


SekolahMenengah Atas (SMA) dan Sekolah MenengahKejuruan (SMK) sebanyak 17
responden (53,1%).Tidak satupun dari responden memiliki pendidikanakademik (0%) dan
hanya sebagian kecil memilikipendidikan terakhir Universitas yaitu 1 responden(3,1%).
Bahkan sebagian kecil dari responden punmasih ada yang tidak menyelesaikan sekolah
atautidak sekolah (pra-sekolah) yaitu sebanyak 3responden (9,4%).
Tabel 4 menunjukkan seluruh dari respondenadalah ibu dengan pekerjaan sebagai
Ibu RumahTangga (IRT) yaitu 32 ibu (100%).

Tabel 5. menunjukan nilai median pretestadalah 7 dan post test memiliki nilai
median 13. Hasiluji t berpasangan diperoleh hasil dengan nillai psebesar 0,000. Nilai p
menunjukkan <0,05 maka Hoditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapatperbedaan bermakna pengetahuan sebelum dansesudah diberikan program Mother
Smart Grounding(MSG) pada ibu dalam pencegahan stunting di WilayahKerja Puskesmas
Puuwatu Kota Kendari.

Tabel 6. menunjukkan nilai rata-rata sikapsesudah diberikan program (post-test)


lebih besaryaitu 41,59 dibandingkan nilai rata-rata sebelumdiberikan program (pre-test)
yaitu 33,28 dengan nilaiselisih rata-rata sebelum dan sesudah intervensiprogram adalah ±
8,31. Hasil uji t berpasangan diperoleh nilai t sebesar ±7,93dengan nilai significancy p
0,000 (p <0,05, sehingga bermaknasecara siginfikan terhadap skor sikap antara
sebelumdan sesudah intervensi melalui program Mother SmartGrounding (MSG) pada ibu
tentang pencegahanstunting di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Tahun2017.

Tabel 7 menunjukkan nilai rata-rata skormotivasi sesudah intervensi program


(post-test) lebihbesar yaitu sebesar 38,22 dibandingkan nilai rata-ratasebelum intervensi
program (pre-test) yaitu sebesar31,47 dengan nilai selisih rata-rata sebelum dansesudah
intervensi program yaitu ± 6,75. Hasil uji tberpasangan diperoleh nilai t sebesar ±9,03
dengannilai significancy p 0,000 (p <0,05), sehinggabermakna secara siginfikan terhadap
skor motivasi antara sebelum dan sesudah intervensi melaluiprogram Mother Smart
Grounding (MSG) pada ibutentang pencegahan stunting di Wilayah KerjaPuskesmas
Puuwatu Tahun 2017.

C. Pembahasan

Penelitian ini juga didukung kesimpulan oleh Irma tentang efektifitas Program Keluarga Sehat
Cegah Anemia (KECE) terhadap pengetahuan Ibu hamil tentang pencegahan anemia. Program
ini dilakukan dengan pemajangan poster di rumah-rumah ibu sehingga mampu mempengaruhi
pengetahuan ibu yang sedang hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari. Selain
itu juga penelitian Lucia menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah
diberikan pendidikan kesehatan dan yang tidak diberikan pendidikan kesehatan tentan
pencegahan dan kemampuan merawat balita ISPA. Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo,
yang mengatakan bahwa pengetahuan bisa diperoleh melalui cara tradisional seperti cara coba-
salah, secara kebetulan, cara kekuasaan atau otoriter, pengalaman pribadi, cara akal sehat.
Sedangkan cara modern melalui metodologi penelitian. Hasil penelitian juga menunjukkan
masih terdapat responden sebelum dan sesudah intervensi melalui program MSG
berpengetahuan masih kurang atau memiliki pengetahuan lebih rendah sesudah intervensi.
Alasan yang menyebabkan masih terdapat responden yang berpengetahuan kurang setelah
dilakukan Post test dikarenakan oleh faktor umur responden, sebab semakin tua umur
seseorang maka daya ingat maupun pemahaman orang tersebut terhadap sesuatu akan semakin
menurun.
D. Kesimpulan
Ada perbedaan pengetahuan ibu sebelum dan sesudah intervensi melalui program
Mother SmartGrounding (MSG) dalam pencegahan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas
Puuwatu Kota Kendaritahun 2017.

E. Saran
Bagi Pemerintah agar selalu mendukung, mengfokuskan, menerapkan dan
merutinkanprogram edukasi gizi yang sudah ada sebagai wujud upaya promotif dan
prefentif khususnyastunting dengan menggunakan media promosi kesehatan yang didesain
dalam sebuah programsehingga bisa berkelanjutan kepada sasaran yangdikhususkan
terutama ibu-ibu dan calon ibu.

Anda mungkin juga menyukai