Anda di halaman 1dari 18

Luka Bakar

Heteroanamnesis dari Ibu px:

RM, 9 th, laiki-laki, dibawa ke IGD krn Luka bakar. 1 jam yll RM terkena ledakan gas ketika lwt dekat
dapur tetangga kemudian langsung dibawa ke IGD. Daerah luka bakar: wajah, leher, kedua lengan bawah
dan tangan, kedua tungkai bawah dan kaki.

Tidak pernah sakit berat, tidak ada riwayat kelainan darah, tidak ada riwayat alergi obat

Pemeriksaan fisik:

• Keadaan umum

– Kesan sakit: sedang

• TB: 122cm BB: 30 kg

• Kesadaran: Compos mentis

• Tanda vital:

– Nadi : 118 x/menit, reguler, pulsus magnus

– Respirasi: 30x/menit

– Suhu: 37,6oC

– Kulit : bula dengan cairan keruh pada wajah, leher, lengan bawah dan tangan bilateral,
tungkai bawah dan kaki bilateral.

• Kepala: bula dengan cairan keruh pada seluruh bagian wajah.

• Mata: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor, diameter 3mm, refleks
cahaya +/+

• Hidung: PCH -/-

• Leher: bula dengan cairan keruh pada bagian depan leher. KGB -/-

• Thorax: bentuk dan pergerakan simetris, retraksi - ,

Jantung: BJ normal, bising - ,


Paru: VBS +/+ , Ronki - , wheezing –

• Abdomen: datar, soepel, NT - , timpani, BS +

• Anus dan Rektum : anus + , fistula –

• Inguinal dan genital: TAK

• Ekstremitas: bula dengan cairan keruh pada lengan bawah +/+ , tangan +/+ , tungkai bawah +/+ ,
kaki +/+ sianosis -/- , edema -/-

• Neurologi: defisit neurologis - , refleks fisiologis +

• Pemeriksaan Lab:

– Hb: 15,4 g/dL

– Ht: 44,5 %

– L: 43.660/mm3

– T:426.000/mm3

– Na:134 mEq/L

– K: 4,3 mEq

– GDS: 275mg/dl

• Anatomi, Histologi & Fisiologi Kulit

– Fungsi Kulit

• Proteksi mekanis

• Water barrier

• Thermoregulasi

• Barrier mikro organisme

• Ekskresi

• Sintesis Vitamin D

• Organ Sensoris

• Menjaga keseimbagan cairan tubuh

• Reservoir darah
• Histologi Kulit

– Organ terbesar, 16% berat badan total

– Kulit terdiri dari 2 lapisan

• Epidermis - ectodern

• Dermis – mesoderm

– Hypodermis (subcutis)

– Dibagi menjadi 2 jenis

• Kulit tebal

• Kulit tipis

Epidermis
Epitel gepeng berlapis berkeratin

Sel yang dapat ditemukan : Keratinocyte, melanocytes, Langerhans cells, Merkel cells

• Stratum basale

• Stratum spinosum

• Stratum granulosum

• Stratum lucidum

• Stratum corneum

Dermis
• Stratum Papillare

• Startum Reticulare

Keseimbangan cairan dan elektrolit


• KOMPOSISI TUBUH MANUSIA
1. Organik

• Protein 15%

• Lipid 15%

• KH 5%

Berstruktur : protein, fosfolipid, kolesterol, glikolipid dll

Tidak berstrktur : senyawa berupa cadangan makanan, zat sampah, senyawa intermediate

2. Anorganik

Terdiri dari mineral 5% BB, dan dijumpai dalam bentuk :

• Kation : yg utama Na, K, Ca, Mg, Fe, jumlah kecil Zn Cu

• Anion : Cl, HCO3, H2PO4, SO4  masih dipengaruhi faktor makanan, penyakit, umur

• 73% dari tubuh  air

Peranan air :

• Unsur utama tubuh

• Media universal  proses biokimia

• Termoregulator

• Untuk elektrolisis

• Pelarut yang baik untuk senyawa ionik/ molekul netral

WATER BALANCE
Tubuh mempunyai 2 sumber air

1. Yang berasal dari luar (makanan, minuman  90% water intake)

2. Air yang berasal dari proses oksidasi terutama oksudasi hidrogen (metabolic water) jmlh
sekitar 300-500cc

• Water balance pada orang dewasa

• Water Intake
• Tujuan : mempertahanan suhu tubuh, mengeluarkan sisa-sisa metabolisme, dan eksresi
airAbsorbsi air terutama dalam usus halus, sedikit di usus besar.

• Faktor yang mempengaruhi absorbsi cairan oleh usus :

– Konsentrasi Cairan  cairan harus isotonis dengan plasma darah

– Kemampuan difusi zat terlarut

• - NaCl : difusi sangat cepat

• - MgSO4 : tertimbun di lumen

• Apabila tubuh kekurangan air maka terjadi perubahan : kulit kering, turgor <<, jaringan subkutan
keriput, jumlah diuresis <<

• Selama pencernaan makanan, akan diekskresikan cairan isotonis (ludah, HCl, cairan usus) 
akan diserap lagi

• Water Output

– Renal  urine, tergantung :

• banyak air yang diminum

• zat-zat dalam urine  glukosa, garam  osmotik diuresis

– Ekstrarenal

• Paru-paru

• Kulit

• Feses

PENYEBARAN AIR DALAM TUBUH


• Cairan plasma

• Cairan jaringan

• Cairan intra-seluler

• ELEKTROLIT DALAM CAIRAN TUBUH

Fungsi :
• Menjaga dan memelihara batas yang sempit konsentrasi proton

• Mempertahankan keseimbangan tekanan osmotik

• Kofaktor atau efektor reaksi enzimatik

• MINERAL

1. Kelompok utama : C, H, O, N, S

2. Yang penting untuk nutrisi : Ca, P, Mg, Na, K, Cl

3. Unsur runutan : Cr, Co, Cu, I, Fe, Mn, Mo, Sn, F, Zn

4. Dibutuhkan untuk binatang tapi belum jelas untuk manusia : arsen, cadm Ni, Silikon, timah,
vanadium

5. Bersifat racun untuk manusia maupun binatang : Ag, Hg, Pb

KALSIUM dan FOSFOR

Diperlukan untuk

• Penggumpalan darah

• Kontraksi otot

• Penghantar rangsangan saraf

• Aktivator enzim tertentu

NATRIUM dan KALIUM

Berperan dalam keseimbangan caitan, elektrolit, dan keseimbangan asam basa

Fungsi :

• Kation utama cairan ektra dan intrasel

• Mengatur keseimbangan elektrolit asam basa

• Mempertahankan tekanan osmotik, melindungi tubuh terhadap kehilangan cairan


berlebihan

• Mempertahankan iritabilitas otot, permeabilitas membran sel

• Mempertahankan sodium kalium pump

• Kofaktor beberapa proses metabolism enzimatik


MAGNESIUM

Berperan dalam :

• Semua proses yang menggunakan ATP sebagai substrat

• Proses sintesa protein

• Kontraksi otot

• KLOR

• Komponen garalm (NaCl)

• Transpor CO2

Luka Bakar
LUKA BAKAR adalah luka yang disebabkan oleh termis, elektris maupun khemis

• Termis :

-benda panas: padat, cair, udara/uap

-api

-sengatan matahari / sinar panas

• Elektris : aliran listrik tegangan tinggi

• Khemis : asam kuat, basa kuat

Dapat merusak jaringan otot, tulang, pembuluh darah, jaringan epidermal dan akhir saraf

Komplikasi yang fatal : shock,infeksi, ketidakseimbangan elektrolit (inbalance elektrolit) dan masalah
distress pernapasan. distress emosional (trauma) dan psikologis yang berat dikarenakan cacat akibat luka
bakar dan bekas luka(scar).

• Etiologi

1. Kobaran api di tubuh (flame)

2. Jilatan api ke tubuh (flash)

3. Terkena air panas (scald)

4. Tersentuh benda panas (kontak panas)

5. Akibat sengatan listrik


6. Akibat bahan kimia

7. Sengatan matahari (sun burn)

• Epidemiologi

• Di Amerika,

• luka bakar adalah penyebab ketiga kematian akibat kecelakaan setelah kecelakaan
kendaraan bermotor dan senjata api.

• Setiap tahun kira-kira 1,25 juta orang dengan luka bakar datang ke Instalasi Gawat
Darurat (IGD).

• Sebagian besar menderita luka bakar ringan dan mendapat pertolongan pertama di IGD
dan sisanya menderita luka bakar yang luas sehingga perlu mendapat perawatan intensif
di rumah sakit

• Derajat Luka Bakar

Beradasarkan kedalaman kerusakan yang terjadi.

• Superficial thickness (grd I)

• Partial thickness superficial (grd IIa)

• Partial thickness deep (grd II b)

• Full thickness (grd III)

Luka Bakar
Derajat Satu

• Derajat Dua
• Derajat Tiga

• Kategori luka bakar


(American Burn Association)

1. Luka bakar berat/ kritis (major burn)

• Derajat II-III > 20% pada pasien berusia < 10 tahun atau diatas 50 thn.

• Derajat II- III > 25 % pada kelompok usia selain yang disebuntukan pada butir pertama

• Luka bakar pada muka, telinga tangan, kaki dan perineum

• Adanya cedera pada jalan napas tanpa memperhitungkan luas luka bakar.

• Luka bakar listrik tegangan tinggi

• Disertai trauma lainnya

• Pasien-pasien dengan resiko tinggi

2. Luka bakar sedang/moderate

• Luka bakar dengan luas 15-25 % pada dewasa, dengan luka bakar derajat III kurang dari
10 %.

• Luka bakar dengan luas 10-20% pada anak usia kurang 10 thn atau dewasa lebih dari 40
thn, dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 %.
• Luka bakar dengan derajat III kurang dari 10 % pada anak maupun dewasa yang tidak
mengenai muka, tangan, kaki dan perineum.

3. Luka bakar ringan

• Luka bakar dengan luas kurang dari 15 % pada orang dewasa.

• Luka bakar dengan luas kurang dari 10 % pada anak-anak

• Luka bakar dengan luas kurang dari 2 % pada segala usia yang tidak mengenai muka,
tangan, kaki, perineum.

Luas luka bakar

Zona kerusakan jaringan


(Jackson)
1. Zona Koagulasi/Nekrosis

– daerah yang langsung mengalami kerusakan (koagulasi protein) karena luka bakar

2. Zona Statis

– daerah yang langsung berada di luar zona koagulasi

– daerah ini terjadi kerusakan endotel pembuluh darah, trombosit dan leukosit sehingga
terjadi gangguan perfusi (no flow phenomena)

– diikuti perubahan permeabilitas kapiler dan respon inflamasi lokal

– proses ini berlangsung 12-24 jam pasca cedera.

3. Zona Hiperemi

– daerah diluar zona stasis

– ikut mengalami reaksi vasodilatasi tanpa banyak melibatkan reaksi seluler

– dapat mengalami penyembuhan spontan atau berubah menjadi zona statis bila terapi
tidak adekuat.

• Patogenesis & Patofisiologi


Dasar Diagnosis
• Heteroanamnesis : luka bakar pd wajah, leher, lengan dan kaki yg disebabkan oleh ledakan gas.

P.Fisik : kulit ->bula dgn cairan keruh pd wajah (5,5%), leher (1%), kedua lengan bawah (3%) dan tangan
(3%), kedua tungkai bawah (6%) dan kaki (3,5%)->TOTAL 22%

Pemeriksaan Penunjang
• Terutama untuk luka bakar yg berat (Luka bakar derajat III)

• Lab Darah :

– Hitung jenis

– Kimia darah

– Analisa gas darah dgn carboxyhemoglobin

– Analisis urin

– Creatinin phosphokinase & myoglobin urin (luka bakar akibat listrik)

– Pem.faktor pembekuan darah

• Radiologi
– Foto thoraks

– CT Scan

• Padd pasien dgn luka bakar inhalasi fiberoptic bronchoscopy

Penatalaksanaan
• Resusitasi Cairan

• Memenuhi keb perfusi organ dgn menggantikan cairan yg hilang akibat trauma panas BURN (24-
48 jam prtm)

• BURN >15% TBSA  cairan iv

KONSENSUS FORMULA

RL 2-4 ml x BB x %TBSA

50% 8 jam prtm, sisanya 16 jam berikut

PARKLAND FORMULA

Dewasa : RL 4 ml x BB x %TBSA

Hari 1 : 50% 8 jam prtm, sisanya 16 jam berikut

Hari 2 : bervariasi, beri tambahan koloid

Anak : RL 3 ml x BB x %TBSA + maintenance fluid

Hari 1 : 50% 8 jam prtm, sisanya 16 jam berikut

Hari 2 : bervariasi, beri tambahan koloid

Maintenance fluid : mempertahankan UO + kehilangan cairan scr evaporasi

EVANS FORMULA

Koloid 1 ml x BB x %TBSA

Elektrolit (NaCl) 1 ml x BB x %TBSA

Glukosa (5% dlm air) 2000 ml  IWL

Hari 1 : 50% 8 jam prtm, sisanya 16 jam berikut

Hari 2 : 50% koloid+elektrolit hari 1 + 2000 ml


Max 10.000 ml/ 24 jam

BURN II dan III >50% TBSA ≈ 50% TBSA

BROOKE ARMY FORMULA

Koloid 0.5 ml x BB x %TBSA

Elektrolit dlm RL x 1.5 ml x %TBSA

Glukosa (5% dlm air) 2000 ml  IWL

Hari 1 : 50% 8 jam prtm, sisanya 16 jam berikut

Hari 2 : 50% koloid+elektrolit hari 1 + 2000 ml

BURN II dan III >50% TBSA ≈ 50% TBSA

Jenis Cairan
• Kristaloid:

Bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan (volume expanders) ke
dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat, dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan
segera. Misalnya Ringer-Laktat (Na 130 mEq/L) dan garam fisiologis

• Urine output:

0.5 ml/ kgBB/ jam  perfusi end-organ adekuat

3 ml/ kgBB/ %TBSA diperlukan tubuh pd 24 jam prtm

>=1 ml/ kgBB  jgn beri tamb cairan krn bisa edema

Luka bakar major  hipoproteinemia, hipoalbuminemia sbg respon fase akut

• ES NaCl 0.9%:

Hyperchloremic metabolic acidosis. Kadar klorida 154 mEq/L vs klorida plasma 103 mEq/L

• Koloid:

Ukuran molekulnya, biasanya protein cukup besar (300 kd) sehingga tidak akan keluar dari
membran kapiler, dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka sifatnya hipertonik, dan dapat menarik
cairan dari luar pembuluh darah. Contohnya adalah albumin, garam hipertonis (Na 240-300 mEq/ L),
dextran, dan hetastarch

• Syarat:
1. 24 jam prtm lbh baik kristaloid

2. Albumin diberikan pd awal resusitasi dgn kristaloid

3. Tdk diberikan pd 8-12 jam pasca trauma

 Dextran

Rantai molekul glukosa dipolimerisasi & mmbtk polisakarida dgn berat molekul tinggi

Ekskresi mell ginjal 40% dlm 24 jam prtm

Jenis : 10% dextran-40 (LMWD) dan 6% dextran-70

40 kd  memperbaiki mikrosirkulasi dgn menurunkan agregasi eri, jml cairan 50% dr RL

70 kd  meningkatkan kehilangan protein pd jaringan

PENGGANTIAN DARAH

Setelah eksisi luka bakar dimulai, bukan 48 jam pertama

• Perawatan Luka Bakar


• Luka segera sembuh & rasa sakit minimal

• Dibersihkan  didebridement  ditutup  melindungi dr kerusakan epitel, me(-) koloni


bakteri/ jamur, me(-) evaporasi, me(-) sakit

• BURN I : salep antibiotik, NSAID

• BURN II : tiap hr salep antibiotik, perban katun, perban elastik OR Allograft, Xenograft, sintetis

• BURN III : eksisi awal & cangkok kulit (early excision and grafting)

Early Excision and Grafting (E&G):

Eschar diangkat  cangkok kulit (Autograft/ Allograft/ kultur keratinosit)  sembuh  graft
terkelupas sndr

3-7 hr stlh luka, eksisi 20% tiap hr spy tdk hipotermi/ perdarahan masif

 Penutupan luka dini

 Mencegah infeksi

 Mempercepat durasi sakit

 Me(-) biaya RS

 Mencegah sepsis

 Me(-) mortalitas

• Kontrol rasa sakit:

BURN II plg nyeri  katekolamin naik  takikardi, hipertensi, takipnoe, sat O2 turun, dilatasi
pupil, tangan berkeringat, flushing wajah

Opioid (x benzodiazepin), NSAID

Ketamin, N2O saat ganti balut

Anxiolitik, tranquilizer, anti depresan

• Escharotomy:

BURN III thorax/abdomen  gangguan respirasi

BURN III ekstremitas  iskemik  nyeri, baal

Insisi memanjang membuka keropeng sampai penjepitan bebas


Komplikasi
• Infeksi

• Penurunan sistem imun

• Kerusakan fungsi kosmetikjar.parut

• Sepsis dan multipel organ failure

• Ggg nutrisi berat

• Anemia, leukositosis

• Ggg elektrolit

• DIC

• Komplikasi jantung

• Komplikasi GIstres ulserasi pd gastroduodenum, ileus paralitikus

• Komplikasi hepar

• Hyperglicemic hyperosmolar Nonketotic Coma

• Gagal ginjal

• Oedem laring

• Masalah pasca luka bakar

• Timbul jaringan parut yang hipertropik, keloid, gangguan pigmentasi, deformitas, kontraktur

Pencegahan
• Primary prevention

• Tujuan : menghilangkan insidensi trauma

• Secondary Prevention

• Mengurangi keparahan

• Sabuk pengaman

• Airbags
• Helm

• Playground safety surface

• Tertiary Prevention

• Tujuan : mengurangi dampak injury setelah terjadi

• Sistem trauma

• Koordinasi emergency medical service

• Trauma center

• Rehabilitasi service

Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam

• Quo ad functionam : ad bonam

• Quo ad sanationam : ad bonam

Anda mungkin juga menyukai