1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan
rasa aman.
2. Membantu anak untuk bersosialisasi
3. Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga harus
terpenuhi.
4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun dengan
masyarakat.
5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
7. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.
8. Peran perawat dalam memberi asuhan keperawatan pada keluarga yang menderita penyakit
hipertensi.
Dalam proses membantu keluarga yang menderita penyakit hipertensi maka peran perawat
diperlukan sebagai berikut :
Perawat melakukan hubungan yang terus menerus dengan kelurga yang menderita penyakit
hipertensi, sehingga dapat menilai, mengetahui masalah dan kebutuhan keluarga serta
mencari cara penyelesaian masalah penyakit yang sedang dihadapi
d. Fasilitator
Menjadikan pelayanan kesehatan dengan mudah untuk mengenal masalah pada keluarga yang
menderita penyakit hipertensi dan mencari alternatif pemecahanya .
e. Pendidik kesehatan
Perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak
sehat menjadi sehat dalam mencegah penyakit hipertensi
f. Penyuluh dan konsultasi
Perawat berperan sebagai petunjuk dalam asuhan keperawatan dasar terhadap keluarga yang
anggotanya mederita penyakit hipertensi.
B. Hipertensi
1. Pengertian
Hypertensi adalah meningkatnya tekanan darah baik
tekanan sistolik dan diastolic serta merupakan suatu factor terjadinya kompilikasi
penyakitt kardiovaskuler (Soekarsohardi,1999 : 151)
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic diatas
standar dihubungkan dengan usia (Gede Yasmin,1993 : 191 ).
Dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa :
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah baik sistolik
maupun diastolic diatas normal sesuai umur dan merupakan
salah satu factor resiko terjadinya kompilkasi penyakit kardiovaskuler.
Secara teoritis, hipertensi sebagai suatu tingkat tekanan darah, dimana komplikasi
yang mungkin timbul menjadi nyata. Ada beberpaa pendapat yang menjelaskan definisi
hipertensi, antara lain :
a. Menurut WHO
b. Hipertensi adalah kenaikan tekaan darah sama atau diatas 160/90 mmHg.
c. Menurut kaplan, mendefinisikan hipertensi berdasar atas perbedaan usia dan jenis kelamin:
1). Pria usia kurang dari 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah pada waktu
berbaring diatas atau sama dengan 130/90 mmHg.
2). Pria usia lebih dari 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darahnya diatas 145/95
mmHg
3). pada wanita, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah diatas atau sama dengan 160/95
mmHg
Menurut sumber lain disebutkan bahwa Hipertensi adalah tekanan sistole lebih dari 140
mmHg, tekanan diastole lebih dari 90 mmHg. Diagnosa dipastikan dengan pemeriksaan rata-
rata 2 kali atau lebih pengukuran tekanan darah 2 waktu yang terpisah. Patologi utama pada
hipertensi adalah peningkatan tahanan vaskuler perifer pada tingkat arteriol.
2. Etiologi
Hipertensi dapat dikelompokan dalam dua kategori :
a. Hipertensi primer artinya belum diketahui penyebabnya yang jelas.
Adapun factor pencetus hipertensi seperti, keturunan, jenis kelamin, umur, kegemukan,
lingkungan, pekerjaan, merokok, alcohol dan social ekonomi (Susi Purwati , 2000 : 25 )
3. Gejala Klinis
Gejala yang timbul bervariasi, tergantung dari tinggi rendahnya derajat hipertensi.
Pada hipertensi essensial dapat berjalan gejala dan umumnya baru timbul gejala setelah
komplikasi pada organ target seperti ginjal, mata, otak, dan jantung yang sering di jumpai
berupa :
1. Sakit kepala
2. Vertigo
3. Perdarahan retina
4. Gangguan penglihatan
5. Proteinuria
6. Hematuria
7. Takikardi, palpitasi
8. Pucat dan mudah lelah
4. Patofisiologi.
Jantung adalah sistim pompa yang berfungsi untuk memompakan darah keseluruh tubuh,
tekanan teresebut bergantung pada factor cardiac output dan tekanan peririfer.
Pada keadaan normal untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan tubuh yang
meningkat diperlukan peningkatan cardiac output dan tekanan perifer menurun .
Konsumsi sodium (garam ) yang berlebihan akan mengakibatkan meningkatnya volume
cairan dan pre load sehingga meningkatkan cardiac aouput . Dalam sistim Renin -
Angiotensien - aldosteron pada patogenesis hipertensi, , glandula supra
renal juga menjadi factor penyebab oleh karena faktor hormon
Sistim Renin mengubah angiotensin menjadi angiotensin I kemudian angitensin I menjad
angiotensin II oleh Angitensi Convertion Ensym (ACE)
Angiotensin II mempengaruhi Control Nervus Sistim dan nervus pereifer yang mengak
tifkan sistim simpatik dan menyebabkan retensi vaskuler perifer meningkat .
Disamping itu angiotensin
II mempunyai efek langsung terhadap vaskuler smoot untuk vasokonstruksi renalis.
Hal tersebut merangsang adrenal untuk mengeluarkan aldosteron yang akan
meningkatkan extra Fluid volume melalui retensi air dan natrium.
Hal ini semua akan meningkatkan tekanan darah melalui peningkatan cardiac output.
(Jurnlistik international cardiovaskuler,1999 )
Komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi seperti , penyakit jntung koroner,
gagal jantung ,gagal ginjal ,kerusakan mata, dan kerusakan pembuluh darah otak ( Sri
Rahayu, 2000 : 22,23 dan patologi penyakit jantung RSUD.dr Soetomo,1997).
5.
Hipertensi
1). Pengkajian
a) Pengumpulan data
Merupakan informasi yang diperlukan untuk mengukur masalah kesehatan ,status kesehatan,
kesanggupan keluarga dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga meliputi:
b) Struktur dan sifat anggota keluarga, anggota –anggota keluarga dan hubungan dengan
kepala keluarga.
c) Data demografi.
d) Kegiatan dalam hidup sehari-hari,kebiasaan tidur,kebiasaan makan dan penggunaan waktu
senggang.
e) Faktor sosial budaya dan ekonomi
f) Faktor lingkungan
g) Perumahan
h) Fasilitas social dan lingkungan
i) Fasilitas transportasi dan kesehatan
j) Riwayat kesehatan
2). Analisa data
Analisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga.
Dalam menganalisis data dapat menggunakan Typologi masalah dalam family healt care.
Permasalahan dapat dikategorikan sebagai berikut :
a) Ancaman kesehatan adalah : keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya
penyakit,kecelakaan atau kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.
Contoh :
1) Riwayat penyakit keturunan dari keluarga seperti hipertensi
2) Masalah nutrisi terutama dalam pengaturan diet
b) Kurang atau tidak sehat adalah : kegagalan dalam memantapkan kesehatan.
Contoh:
1) Adakah didalam keluarga yang menderita penyakit hipertensi
2) Siapakah yang menderita penyakit hipertensi
c) Krisis adalah : saat- saat keadaan menuntut terlampau banyak dari indivdu atau keluarga
dalam hal penyesuaian maupun sumber daya mereka.
Contoh :
Adakah anggota keluarga yang meninggal akibat hipertensi.
iii.
iv. Jumlahkanlah skor untuk semua criteria ,skor tertinggi 5 sama dengan seluruh
bobot
c. Perencanaan
b) Kriteria hasil
Klien dan keluarga dapat menyebutkan tanaman obat yang dapat membantu untuk
pengobatan hipertensi
c) Rencana tindakan
Beri penjelasan kepada klien dan keluarga manfaat Toga.
i. Beri penjelasan kepada klien keluarga macam dan jenis tumbuhan /tanaman
yang dapat membantu menurunkan tekanan darah
ii. Anjurkan kepada kepada klien dan keluarga agar berusaha memiliki
tanaman obat keluarga .
d) Rasional
i. Agar klien dan keluarga dapat memahami manfaat Toga.
ii. Klien dan keluarga dapat mengetahui jenis tanaman yang dapat
menurunkan tekanan darah.
iii. Dengan memiliki Toga sendiri klien dapat mengkonsumsi tanaman obat
tersebut kapan saja diperlukan.
d. Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang menderita hipertensi sesuai
rencana yang telah disusun.
Pada peleksanaan asuhan keperawatan keluarga dapat dilaksanakan antara lain :
1). Deteksi dini kasus baru.
2). Kerja sama lintas program dan lontas sektoral
3). Melakukan rujukan
4). Bimbingan dan penyuluhan. ( Pedoman Kerja Puskesmas, 1992 :6)
e. Evaluasi
Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai (out put ) dan penilaian
selalu berkaitan dengan tujuan.Evaluasi juga dapat meliputi penilaian input dan porses.
Evaluasi sebagai suatu proses yang dipusatkan pada beberapa dimensi ;
1). Bila evaluasi dipusatkan pada tujuan kita memperhatikan hasil dari tindakan keperawatan.
2). Bila evaluasi digunakan pada ketepatgunaan (effisiensi ),maka dimensinya dapat dikaitkaan
dengan biaya.,waktu,tenaga dan bahan.
3). Kecocokan (Apprioriatenes ) dari tindakan keperawatan adalah kesanggupan dari tindakan
keperawatan untuk mengatasi masalah.
4). Kecukupan (Adecuacy) dari tindakan keperawatan (Family Healt Care , 1989 : 97 )
PENGKAJIAN KELUARGA
A. Data Umum
1. Nama KK : Ny. S
2. Umur : 70 Tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Buruh tani
5. Suku / Bangsa : Jawa / WNI
6. Alamat : Gemarang barat, Watualang, Ngawi
7. Tanggal Pengkajian : 21 Januari 2012
8. Diagnosa Medis pada Ny. S : Hipertensi
B. Susunan Anggota Keluarga
Hub. Riw.
No Nama Umur L/P Pendidikan Pekerjaan
keluarga kesehatan
1. Ny. S 70 L KK SD Tani Hipertensi
2. Ny. D 58 P Anak SD - -
3 Tn. K 32 L Anak SMP Tani -
C. Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: meninggal
: penderita Hipertensi
: menikah
: tinggal serumah
1. Tipe keluarga : Keluarga inti
2. Suku Bangsa : Jawa
3. Agama : Islam
4. Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga Ny.S ± Rp 500.000 per bulan. Dana keluarga digunakan untuk
kebutuhan dasar (makan, minum, pakaian).
5. Aktifitas rekreasi keluarga
Anggota keluarga Ny.S yaitu istri, tidak mempunyai aktivitas rekreasi kecuali hanya nonton
Televisi.
D. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ny.S adalah keluarga dengan usia lanjut usia.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan dalam keluarga Ny.S yang belum terpenuhi adalah perawatan pada usia
lanjut dalam keluarga dengan penyakit kronis pada Ny.S yaitu Hipertensi.
3. Riwayat keluarga
Riwayat kesehatan keluarga :
a. Keluarga Ny.S tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan.
b. Ny.S menderita penyakit hipertensi.
Dalam keluarga Ny.S biasanya menggunakan sumber pelayanan kesehatan keluarga yaitu
puskesmas.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Ny. S tidak ada yang menderita penyakit keturunan, bawaan maupun menular.
E. Lingkungan
1. Karakteristik rumah dan denah rumah
Tipe rumah semi permanen dengan lantai dari tanah.
Denah rumah
Septik Tank
1. Vital sign :
TD : 180/100 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36 o C
RR : 18 x/menit
2. Kepala
3. Leher
4. Dada
Paru :
Inspeksi : simetris, tidak ada retraksi, tidak ada luka
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : tidak terdengar suara wheezing
. Jantung :
Inspeksi : tidak ada kelainan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : Suara DJ tunggal, tidak ada suara tambahan.
5. Abdomen :
Inspeksi : tidak ada kelainan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : peristaltik normal
6. Ekstremitas :
a. Atas
1) Kanan : Kadang – kadang terasa nyeri dan keju linu pada tangan kanan
2) Kiri : Kadang – kadang terasa nyeri dan keju linu pada tangan kiri
b. Bawah
1) Kanan : Kadang – kadang terasa nyeri dan keju linu pada kaki kanan
2) Kiri : Kadang – kadang terasa nyeri dan keju linu pada kaki kiri.
J. Pemeriksaan Penunjang
Tekanan darah : 180/100 mmHg
Klien mengatakan tidak tahu kalau menderita penyakit Hipertensi / darah tinggi.
Klien jarang kontrol tekanan darah.
Kadang – kadang klien merasa pusing.
Ny. S mengatakan badan terasa nyeri dan leher/tengkuk kadang – kadang kaku.
K. Terapi
Ny. S mendapat obat oral :
Captopril 12,5 mg (2 x 1 tab / hari), Kalk tab (2 x1 tab / hari), Vit B1 (2 x1 tab / hari),
Antalgin tab (3 x 1 tab / hari)
L. Harapan keluarga
Keluarga Ny.S mengharapkan bisa mencukupi kebutuhan sehari – hari termasuk untuk
kebutuhan berobat Ny.S dan untuk memperbaiki rumah.
ANALISA DATA
A. Skoring
1. Resiko terjadi komplikasi penyakit hipertensi pada Ny. S b.d Ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan anggota keluarga yang sakit.
Total
2
2. Gangguan rasa nyaman nyeri kepala b d Ketidak mampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit.
No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah Sakit kepala (rasa
Skala : Actual 1 pusing) sering dirasakan
x1 oleh klien.
2 Kemungkinan masalah Sumber dan tindakan
dapat diubah 2 untuk mengurangi sakit
Skala : Mudah x2 kepala tersedia.
3 Potensial masalah Dengan diet yang baik
untuk dicegah dan minum obat secara
Skala : Sedang x1 teratur tekanan darah
bisa dikendalikan.
4 Menonjolnya masalah Klien merasa tidak
Skala : Ada masalah nyaman bila sakit
x1 kepalanya kambuh.
Total
3
B. Prioritas Masalah
1. Gangguan rasa nyaman nyeri kepala b d Ketidak mampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit.
2. Resiko terjadi komplikasi pada Ny. S b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan anggota keluarga yang sakit
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Nasrul, 1998. Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas edisi II . Jakarta : EGC.
Rahayu Sri Ir dkk, 2000. Nutrisi untuk klien hipertensi . Jakarta : EGC
Stanhope Marcia dan Ruth N, 1997. Keperawatan Komunitas dan kesehatan rumah ,pengkajian
intervensi dan penyuluhan .Jakarta : EGC.
Yasmin Ni Luh Gede, 1993. Proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistim kardiovasculer.
Jakarta : EGC.