6 Skripsi Ira Ferawati g1d010015
6 Skripsi Ira Ferawati g1d010015
SKRIPSI
Oleh :
IRA FERAWATI
G1D010015
ii
iii
PERSEMB H N
mungkin bisa seperti ini. Alm. Bapak gede, mak gede, bapak asir, bapak
hasan, Nenek ku mak, i’ah yang tak pernah lupa mendokan ku, terimakasih...
Untuk saudara- saudara ku tercinta A Rendi, Ka sefti, A yayan, Teh Ai, Teh
Neneng, Adik – adik ku, Ayu, Putri, Putra, keponakan ku Kakak eca, dan
dede eril yang cantik dan lucu- lucu. Terimakasih untuk Keluarga besarku,
kalian adalah alasanku untuk semangat serta kekuatanku untuk menjadi
seorang yang berhasil.
Untuk Bu Yunita dan Bu Sulis, terima kasih atas bimbingan, doa, dan motivasi
dalam penyusunan skripsiku ini, Untuk Bu Anti selaku penguji terima kasih
atas saran dan masukan yang telah diberikan untuk menyempurnakan
penyusunan skripsi ini. Terima kasih untuk semuanya...
Terimakasih....
iv
PRAKATA
3. Yunita Sari, MHS.,Ph.D, selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia
6. Kedua orang tuaku tercinta atas semua motivasi, kasih sayang, perhatian
dan doa dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa
vi
7. Kakak, adik dan keponakan- keponakan ku atas semua kasih sayang dan
motivasinya.
8. Sahabat dan teman seperjuangan angkatan 2010, terima kasih atas
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bantuan
Ira Ferawati
G1D010015
vii
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... ii
PERSEMBAHAN ....................................................................................... iv
PRAKATA .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
xi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
UNSOED.
Lampiran 2. Surat Izin Survei Pendahuluan dari Diklat RSUD Prof. dr.
Lampiran 3. Surat izin Uji Validitas dari Jurusan Keperawatan FKIK UNSOED.
Lampiran 4. Surat Izin Uji Validitas dari Diklat RSUD Prof. Margono Soekarjo
Purwokerto
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian dari Diklat RSUD Prof. Margono Soekarjo
Purwokerto
Diabetikum
xv
BAB I
PENDAHULUAN
gejala klasik diabetes melitus seperti poliuria, polidipsi dan polifagi diserta
dengan gula darah sewaktu ≥200 mg/dL dan gula darah puasa ≥ 126mg/dL.
(IDF) (dalam Perkeni, 20111) pada tahun 2006 terdapat 250 juta penduduk
hingga 450 juta orang pada tahun 2030. Jumlah penderita diabetes melitus
tahun 2010, pasien diabetes melitus tipe 2 di Indonesia naik dari 8,4 juta
urutan atas dalam kasus penyakit tidak menular. Hasil studi pendahuluan di
2010 terdapat 542 pasien diabetes melitus tipe 2 (rawat jalan 407 dan rawat
inap sebanyak 63), pada tahun 2011 jumlah pasien diabetes melitus tipe 2
periode januari sampai desember mencapai 634 pasien (rawat jalan 251 dan
rawat inap 383). Tahun 2012 kasus diabetes melitus tipe 2 terdapat 210
kasus (rawat inap 105 kasus dan rawat 105 kasus), dan pada tahun 2013
dan neuropati yang mengakibatkan berbagai perubahan pada kulit dan otot,
setahun pasca amputasi dan sebanyak 37% akan meninggal 3 tahun pasca
amputasi.
mencapai 592(rawat inap yaitu 63 kasus, rawat jalan yaitu 529 kasus). Pada
tahun 2011 diabetes melitus dengan ulkus diabetikum terdapat 772 kasus
(di rawat inap yaitu 562 kasus, di rawat jalan yaitu 205 kasus). Sedangkan
diabetes melitus tipe 2 mecapai 149 kasus ( rawat inap 10 kasus, di rawat
faktor terjadinya ulkus yaitu lama diabetes melitus >10 Tahun, kadar
kolesterol >200 mg/dl, kadar HDL <45 mg/dl, ketidakpatuhan diet diabetes
penggunaan alas kaki tidak tepat dan penelitian yang dilakukan oleh
banyak terjadi pada pasien diabetes melitus tipe 2, dan mayoritas berusia
melitus ≥8 tahun, adanya deformitas kaki karena kadar glukosa darah yang
membantu mengatur diet, menyarankan untuk berjalan kaki setiap hari dan
melakukan olahraga dengan jalan kaki setiap pagi. Namun dari 3 orang
mengatur diet seorang diri untuk mengkontrol gula darahnya dan pergi ke
ulkus diabetikum pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Prof. dr.
pendidikan)
melitus tipe 2.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Hastuti (2008) dengan judul “Faktor-
study, dengan tujuan untuk membuktikan ada faktor risiko yang tidak
pada pasien diabetes melitus. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu
Faktor terjadinya ulkus diabetik yang tidak dapat diubah dan dapat
terletak pada variabel terikat dan beberapa bagian dari variabel bebas
penelitian.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto (2013) dengan judul “faktor
10
usia ≥50 tahun ( p= 0,000), HbA1c >8% ( p= 0,000), obesitas ( p=
( p= 0,059) dan riwayat merokok ( p= 0,791). Dalam uji multivariat,
usia ≥50 tahun dan kadar HbA1c > 8% merupakan faktor dominan
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian
dengan gula darah sewaktu ≥200 mg/dL dan gula darah puasa
≥126mg/dL.
Wilson, 2005)
11
12
13
sulit sembuh, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria, dan
14
makan terakhir.
3) Glukosa plasma 2 jam pada TTGO ≥ 200 mg/dL (11,1 mmol/L).
15
5) Lesu
16
e. Komplikasi
a) Hipoglikemia
17
2006).
nonketotik)
diantaranya :
18
yaitu:
19
kaki(Subekti, 2006).
20
keluarga(Yanti, 2008).
a. Pengertian
neuropati perifer akibat kadar gula darah yang tinggi sehingga pasien
21
b. Klasifikasi
Grade 0 : Tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh disertai dengan
pembentukan kalus
Grade 4 : Gangren pada jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau
tanpa selullitus
poplitea
22
yang luas. Faktor aliran darah yang kurang juga akan lebih lanjut
diabetikum(Waspadji, 2009).
23
c) Pendidikan
d) Pekerjaan
Pekerjaan merupakan faktor penentu dari kesehatan. Jenis
24
negeri sipil memiliki perawatan kaki yang lebih baik baik dari pada
e) Diet
25
timbulnya luka.
g) Merokok
26
h) Olahraga
27
tajam.
yang akan digunakan setiap hari untuk mengetahui ada atau tidak
terlalu ketat atau kaos kaki yang terbuat dari bahan katun,
menganti kaos kaki setiap hari dan selalu menggunakan alas kaki
2005)
28
29
yaitu :
30
terlalu pendek.
adalah proses yang terjadi selama masa hidup dengan sifat dan
mengurangi stres.
31
32
lebih mudah.
33
34
sumber yang sudah ada sebelumnya yaitu Veves and Lyons (2007),
Smeltzer and Bare (2001), Price and Wilson (2005), Waspadji (2006),
sebagai berikut :
Diabetes melitus
Komplikasi
Makrovaskuler Mikrovaskuler
Ulkus diabetikum
- Gangguan penglihatan
- Deformitas kaki
- Riwayat ulkus sebelumnya
- Perawatan kaki tidak teratur
35
Variabel bebas
36
D. Hipotesis
1. Ha: Ada pengaruh faktor merokok pada pasien diabetes melitustipe 2
2. Ha: Ada pengaruh faktor penggunaan alas kaki pada pasien diabetes
3. Ha: Ada pengaruh faktor lama diabetes melitus> 8 tahun pada pasien
4. Ha: Ada pengaruh faktor olahraga pada pasien diabetes melitustipe 2
5. Ha: Ada pengaruh faktor gangguan penglihatan pada pasien diabetes
6. Ha: Ada pengaruh faktor deformitas kaki pada pasien diabetes tipe 2 di
7. Ha: Ada pengaruh faktor riwayat ulkus sebelumnya pada pasien
37
8. Ha: Ada pengaruh faktor perawatan kaki tidak teratur pada pasien
9. Ha: Ada pengaruh faktor dukungan keluarga pada pasien diabetes
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
poli dalam, poli diabetes melitus, ruang dahlia, ruang mawar, ruang asoka
dan ruang dahlia di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Waktu
1. Populasi
38
39
2011). Populasi dalam penelitian ini yaitu pasien diabetes melitus tipe 2
dengan ulkus diabetikum dan tanpa ulkus di RSUD Prof. dr. Margono
Soekarjo Purwokerto.
2. Sampel
yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
dengan menentukan ciri- ciri tertentu sampai jumlah kuota yang telah
()( )
()
()()
orang, dibulatkan 36 orang.
()
Keterangan:
Z1-α/2= Nilai pada distribus normal standar yang sama dengan tingkat
kemaknaan(1,96)
Z1-β= Nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan kuasa (power)
p0 = Proporsi paparan pada kelompok kontrol atau tidak sakit berdasarkan
40
q0= 1-p0
q1=1-p1
41
42
sebagai berikut :
43
44
kaki
selaluagar
bersih.
14 Variabel Ulkus Rekammedis 0. tidak ada Nominal
terikat : diabetikum ulkus
Ulkus merupakan luka diabetikum
diabetikum terbuka pada 1. ada ulkus
permukaan kulit diabetikum
yang dapat
menyebabkan
nekrosis
45
dan hasilnya lebih baik sehingga data dapat lebih mudah untuk diolah
dari :
46
tidak. Uji validitas dapat dilakukan pada tempat yang sama dengan
sebagai berikut :
47
N : jumlah sampel
X : skor variabel x
Y : skor variabel y
yaitu pertanyaan pada no.2 dan no.9 namun pertanyaan no.2 tetap
48
k
b
2
Keterangan :
2
b
: jumlah varian butir/item
2
V t : varian total
penelitian.
49
penelitian.
pembimbing.
melaksanakan penelitian.
Purwokerto.
50
menjadi responden.
tabulating .
sebagai berikut :
51
hipotesis.
persentase dari tiap variabel (Saryono, 2011). Tujuan dari analisis ini
52
Purwokerto.
53
54
BAB IV
Diabetes melitus dan Poli Penyakit dalam) dan rawat inap (Ruang
Asoka, Ruang Dahlia, Ruang Mawar dan Ruang Kenanga) RSUD Prof.
yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan.
54
55
56-65 tahun
>65 tahun 21
4 58,3
11,1 19
4 52,8
11,1
Pekerjaan Buruh 11 30,6 7 19,4
Petani 14 38,9 2 5,6
PNS 3 8,3 13 36,1
Tidak bekerja 8 22,2 14 38,9
Riwayat Pendidikan rendah 27 75,0 15 41,7
pendi Pendidikan tinggi
9 25,0 21 58,3
dikan
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa karakteristik responden
responden (30,6%).
56
merokok, olahraga
Riwayat
merokok < 12 batang/hari 28 77,8 33 91,7
≥ 12 batang/hari 8 22,2 3 8,3
Olahraga ≥3 kali selama 30 menit 7 19,4 26 72,2
57
58
responden (66,7%).
59
60
61
62
Exp(B)
Variabel B Sig. (OR)
63
terakhir ( p=0.137).
langkah terakhir pada hasil analisis ini diperoleh variabel yang paling
dengan (OR=9,700).
64
B. Pembahasan
a. Usia
diabetikum dapat terjadi pada usia >50 tahun, hal ini disebabkan
65
66
67
c. Pekerjaan
pegawai negeri sipil (PNS). Hasil penelitian ini senada dengan hasil
(33,3%).
68
69
harinya.
70
71
tinggi.
72
mendampingi pada saat check up setiap bulan. Namun pada saat
73
kesehatannya.
c. Merokok
74
75
76
kaki yang dilakukan setiap hari secara rutin dapat mencegah ulkus
77
mungkin.
e. Olahraga
sama dengan prinsip latihan fisik secara umum yaitu frekuensi atau
78
79
80
p=0,0001
melindungi kaki agar tidak cedera atau tertusuk benda tajam dan
81
hasil p< 0,0001.
dan kalus pada kaki merupakan faktor risiko terjadinya ulkus kaki
82
ulkus diabetikum terutama pada area atas kaki, dan ujung jari- jari
kaki yang tepat atau menyesuaikan dengan bentuk kaki dan tidak
83
berulang baik pada tempat luka yang sama ataupun pada tempat
salah satunya yaitu kadar glukosa darah yang buruk dan adanya
neuropati.
3. Faktor yang paling mempengaruhi terjadinya ulkus diabetikum
84
melitus tipe 2.
kebutuhan bahan bakar tubuh oleh otot yang aktif sehingga glukosa
yang disimpan dalam otot dan hati sebagai glikogen akan digunakan
bagi penderita diabetes melitus sama dengan prinsip latihan fisik secara
dilakukan dengan teratur 3-5 kali per minggu dengan durasi 30- 60
menit.
85
keterbatasan daya ingat responden yang mayoritas berusia >45 tahun. Hal
seperti riwayat diet harian pada pasien diabetes melitus dan neuropati.
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
1. Usia responden pada kelompok kasus adalah 56-65 tahun (58,3%) dan
tinggi (58,3%)
penggunaan alas kaki yang tidak tepat, deformitas kaki, riwayat ulkus
batang.
86
http://slide pdf.c om/re a de r/full/6-skr ipsi-ira -fe rawa ti-g1d010015 103/149
87
kaki.
B. Saran
tanpa ulkus dan pada pasien diabetes melitus dengan ulkus untuk
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi faktor yang dapat
88
8 tahun, penggunaan alas kaki yang tidak tepat, perawatan kaki yang
tidak rutin atau teratur, deformitas kaki, riwayat ulkus sebelumnya, dan
DAFTAR PUSTAKA
Azizah,2L.M.
jilid (2011). Keperawatan
2. jakarta : Interaksara.lanjut usia. Yogyakarta: Graha Ilmu
Baker, D. (2005). Smoking and peripheral arterial disease. Retrieved from
http://ash.org.uk/files/documents/ASH_190.pdf
Budiarto, E. (2003). Metodologi penelitian kedokteran. Jakarta: EGC.
Butarbutar, F., Hiswanit., Jemadi. (2012). Karakteristik penderita diabetes
mellitus dengan komplikasi yang di rawat inap di RSUD Deli Sedang .
Skripsi. Medan: Universitas Sumatra Selatan
Diani, N. (2013). Pengetahuan dan praktik perawatan kaki pada klien diabetes
melitus tipe 2 di kalimantan selatan. Skripsi. Jakarta : Universitas
Indonesia.
Dewani. (2006). Terapi jus & 38 ramuan tradisional diabetes. Jakarta :
AgroMedia
Delang S. F. (2006). Hubungan kadar glukosa darah dan lama menderita diabetes
dengan derajat retinopati diabetika di rsup dr. kariadi semarang. Semarang.
Univeritas Diponogoro
Eason, S. L. , et al.,. (2005). Diabetes mellitus, smoking and the risk for
asymptomatic peripheral arterial disease: whom should we screen. Journal
of the american board of family medicine.Retrieved from
http://www.jabfm.org/content/18/5/355.long
Efendi, F.M. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas: Teori dan praktik dalam
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Eko, A. (2010). Hubungan aktivitas fisik dan istirahat dengan kadar gula darah
pasien diabetes mellitus rawat jalan RSUD. Prof. dr. Margono Soekarjo
Purwokerto. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Friedman, Bowden & Jones. (2003). Family Health Nursing. USA: Person
Education Inc
Muzaham, F. (1995). Sosiologi kesehatan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
Haryani, D. (2009). Pengaruh latihan jasmani terhadap penurunana glukosa
darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di RSUD. Prof. dr. Margono
Soekarjo Purwokerto. Purwokerto: Universitas Jenderal Soedirman.
Hastono, S. P. (2007). Analisis data kesehatan. Depok: Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia.
perilaku penderitakabuh
kerja puskesmas diabetes mellitus
jombang tentang
. Tesis. perawatan
Surakarta: kaki di wilayah
Universitas sebelas
maret surakarta.
Lanywati, E. (2001). Diabetes mellitus penyakit kencing manis. Yogyakarta:
Kanisius.
Mangoenprasodjo. (2005). Olahraga tanpa terpaksa. Yogyakarja: Thinkfresh.
Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitr, R et al ,. (2000). Kapita selekta kedokteran
(Vol. 1). Jakarta: Media Aesculapius.
Mayasari, L. (2012). Wanita menopouse lebih berisiko diabetes melitus. Reterived
from
http://www.health.detik.com/read/2012/12/27/18311/2128250/763/wanit
a-menopuse-lebih-berisiko-diabetes.
McWright, B. (2008). Panduan bagi penderita diabetes. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher
Merza, Z., & Tesfaye, S. (2003). Reveiw the risk factors for diabetic foot
ulceration. The Foot , 13 : 125- 129
Misnadiarly. (2006). Diabetes mellitus: gangren, ulcer, infeksi. mengenal gejala,
menaggulangi dan mecegah komplikasi. Jakarta: Pustaka populer obor.
Niven, N. (2002). Psiklogi Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kesehatan EGC
Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu
keperawatan pedoman skripsi, tesis dan instrumen penelitian
kepertawatan. Jakarta: Salemba Medika
Rosalina, D., & Waljudi, H. (2011). Visual field abnormality and quality of life of
patient with primary open angle glaucoma. Jurnal Oftalmologi Indonesia
Shahi,S.,K.,Kumar.,A.,Kumar.,S.,Singh.,S.,K.,Gupta.,S.,K.(2012). Prevalence of
diabetic foot ulcer and associated risk factor in diabetic patients from
north india. The journal of diabetic foot complications
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2001). Buku ajar keperawatan medikal bedah
brunner & suddarth (Vol. 2). Jakarta: EGC.
Soewondo, P. (2006). Ketoasidosis diabetik. In A. W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I.
Alwi, M. S. K & S. Setiati (Eds.), Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III
edisi IV Jakarta: Penerbit FK UI.
Subekti, I. (2006). Neuropati Diabetik. In A. W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi,
M. S. K & S. Setiati (Eds.), Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta:
Penerbit FK UI.
Subekti, I. (2009). Neuropati Diabetik. In A. W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi,
M. S. K & S. Setiati (Eds), Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III edisi v.
Jakarta: InternaPublishing.
Sugiarto, I. (2013). faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya ulkus
diabetik pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di rsud. dr. margono
soekarjo purwokerto. Skripsi. Purwokerto: Univeritas Jenderal Soedirman.
Trisnawati, S., Widarsa, T., & Suastika, K.(2013). Faktor risiko diabetes mellitus
tipe 2 pasien rawat jalan di puskesmas wilayah kecamatan denpasar
selatan. Denpasar : Universitas Udayana
Veves, A., & Lyons, T. E. (2007). Foot care in older adults with diabetes mellitus.
In M. N. Munshi & L. A. Lipsitz (Eds.), Geriatric diabetes. New Tork:
Informa Healthcare USA.
Waspadji, S. (2006). Kaki diabetes. In A. W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, M.
S. K & S. Setiati (Eds.), Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: Penerbit
FK UI.
Waspadji, S. (2009). Kaki diabetes. In A. W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi,M.
S. K & S. Setiati (Eds V), Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta:
InternaPublising
Wicak. (2009). Have fun with diabetes mellitus. Bandung Triexs media book.
Yadav, R., Tiwari, P., & Dhanaraj, E. (2008). Risk factors and complications of
type 2 diabetes in Asians. 9.
Yanti. (2008). Faktor-faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada
Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 (Studi Kasus di RSUP Dr. Kariadi
Semarang). Jurnal Epidemiologi.
Zahtamal., Chandra, F., & Restuasturi, T. (2007). Faktor- faktor risiko pasien
diabetes melitus. Riau: Universitas Riau.
LAMPIRAN
UNSOED.
Lampiran 2. Surat Izin Survei Pendahuluan dari Diklat RSUD Prof. Margono
Soekarjo Purwokerto
Lampiran 3. Surat izin Uji Validitas dari Jurusan Keperawatan FKIK UNSOED.
Lampiran 4. Surat Izin Uji Validitas dari Diklat RSUD Prof. Margono Soekarjo
Purwokerto
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian dari Diklat RSUD Prof. Margono Soekarjo
Purwokerto
1. Studi pendahuluan
penelitian
2. Penyusunan proposal
penelitian
3. Konsultasi dan revisi
proposal
4. Seminar proposal
5. Perijinan penelitian
6. Pelaksanaan
penelitian
7. Penyusunan hasil
penelitian
8. Seminar hasil
9. Pengumpulan skripsi
Kepada Yth.
Ibu, Bapak,
di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Dengan hormat,
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yang
mempengaruhi terjadinya ulkus diabetikum.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi
siapapun. Kerahasiaan seluruh informasi akan dijaga dan hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian. Tidak ada paksaan dalam keikutsertaan menjadi
responden penelitian. Untuk itu saya mohon kesediaan Ibu atau bapak untuk
menjadi responden dalam penelitian ini, jika Ibu atau bapak bersedia menjadi
responden saya mohon Ibu dan bapak menandatangani lembar persetujuan dan
menjawab pernyataan-pernyataan padalembar kuesioner yang telah disediakan.
Atas perhatian dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.
Peneliti,
Ira Ferawati
Purwokerto,........................................
Responden
(................................)
I . Identitas Responden
Laki- laki
Perempuan
2. Usia
45-55 tahun
55-65 tahun
>65 tahun
3. Pendidikan
SD sederajat
SMP sederajat
SMA sederajat
4. Pekerjaan
Buruh
Petani
Pns
Tidak bekerja
Karyawan
Diabetikum
FAKTOR ULKUS
Ya
Tidak
2. Apakah anda merokok? Jika ya, berapa batang rokok/ hari?
≥8 tahun
7. Apakah sebelumnya anda pernah mengalami luka yang sulit sembuh
(Ulkus diabetikum)?
8. Apakah pada kaki anda terdapat perubahan bentuk kaki (deformitas kaki)?
Ya Tidak
Beri tanda (√) pada jawaban yang paling sesuai dengan dukungan keluarga yang
anda dapatkan dalam kehidupan sehari- hari.
total
N 22
**
p2 Pearson Correlation .673
Sig. (2-tailed) .001
N 22
**
p3 Pearson Correlation .673
Sig. (2-tailed) .001
N 22
**
N 22
total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 22
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
Reliability _penggunaan
alas kaki
Cronbach's
Alpha N of Items
.744 10
TOTAL
*
Pearson Correlation .480
N 22
Pearson Correlation .407
Sig. (2-tailed) .060
N 22
**
Pearson Correlation .619
Sig. (2-tailed) .002
N 22
Pearson Correlation .479*
Sig. (2-tailed) .024
N 22
*
Pearson Correlation .519
Sig. (2-tailed) .013
N 22
*
Pearson Correlation .533
Sig. (2-tailed) .011
N 22
**
Pearson Correlation .545
Sig. (2-tailed) .009
N 22
*
N
22
Cronbach's
Alpha N of Items
.704 10
TOTAL
N 22
P2 Pearson Correlation .343
Sig. (2-tailed) .118
N 22
P3 Pearson Correlation .191
Sig. (2-tailed) .395
N 22
P4 Pearson Correlation .687**
Sig. (2-tailed) .000
N 22
**
P5 Pearson Correlation .634
Sig. (2-tailed) .002
N 22
P6 Pearson Correlation -.005
Sig. (2-tailed) .981
N 22
**
P7 Pearson Correlation .537
Sig. (2-tailed) .010
N 22
*
P8 Pearson Correlation .455
Sig. (2-tailed) .033
N 22
P9 Pearson Correlation .455*
Sig. (2-tailed) .033
N 22
N 22
P11 Pearson Correlation .814**
Sig. (2-tailed) .000
N 22
**
P12 Pearson Correlation .633
Sig. (2-tailed) .002
N 22
**
P13 Pearson Correlation .615
Sig. (2-tailed) .002
N 22
P14 Pearson Correlation .493*
Sig. (2-tailed) .020
N 22
*
P15 Pearson Correlation .499
Sig. (2-tailed) .018
N 22
P16 Pearson Correlation .464*
Sig. (2-tailed) .030
N 22
P17 Pearson Correlation .004
Sig. (2-tailed) .985
N 22
**
P18 Pearson Correlation .644
Sig. (2-tailed) .001
N 22
P19 Pearson Correlation -.062
Sig. (2-tailed) .784
N 22
*
P20 Pearson Correlation .491
Sig. (2-tailed) .020
N 22
**
P21 Pearson Correlation .614
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.727 25
1. Univariat
Jenis kelamin kontrol
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Usia kontrol
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan kontrol
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidika_kontrol
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Usia_kasus
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan Kasus
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan_kasus
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KEJADIAN DM
% within
KEJADIAN 100.0% 100.0% 100.0%
DM
Chi-Square Tests
Exact
Sig
.
Asymp. Sig. Exact Sig. (1-
(2- (2- sid
Value df sided) sided) ed)
a
Pearson Chi-Square 3.003 1 .083
b
Continuity Correction 2.206 1 .137
Likelihood Ratio 3.033 1 .082
Fisher's Exact Test .137 .068
Linear-by-Linear
2.961 1 .085
Association
b
N of Valid Cases 72
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
12,50.
b. Computed only for a 2x2 table
KEJADIAN DM
<8tahun Count 15 25 40
% within KEJADIAN
41.7% 69.4% 55.6%
DM
Total Count 36 36 72
Expected Count 36.0 36.0 72.0
% within KEJADIAN
100.0% 100.0% 100.0%
DM
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
5.547 1 .019
Association
b
N of Valid Cases 72
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
16,00.
b. Computed only for a 2x2 table
kjadianulkus
tidak Count 10 29 39
olahraga/tida Expected Count 19.5 19.5 39.0
k rutin
% within kjadianulkus 27.8% 80.6% 54.2%
Total Count 36 36 72
Expected Count 36.0 36.0 72.0
% within kjadianulkus 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Exact Sig.
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- (1-
Value df sided) sided) sided)
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16,50.
kjadianulkus
Chi-Square Tests
kjadianulkus
% within
11.1% 44.4% 27.8%
kjadianulkus
Total Count 36 36 72
Expected Count 36.0 36.0 72.0
% within
100.0% 100.0% 100.0%
kjadianulkus
Chi-Square Tests
Exact Sig.
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Chi-Square Tests
Exact Sig.
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
buruk Count 7 29 36
Chi-Square Tests
kjadianulkus
Total Count 36 36 72
Expected Count 36.0 36.0 72.0
% within kjadianulkus 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Exact Sig.
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 20.844 1 .000
b
Continuity Correction 18.707 1 .000
Likelihood Ratio 22.233 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
20.554 1 .000
Association
b
N of Valid Cases 72
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14,50.
b. Computed only for a 2x2 table
kjadianulkus
rendah Count 9 16 25
Expected Count 12.5 12.5 25.0
Chi-Square Tests
Exact Sig.
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 3.003 1 .083
b
Continuity Correction 2.206 1 .137
Likelihood Ratio 3.033 1 .082
Linear-by-Linear
2.961 1 .085
Association
b
N of Valid Cases 72
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,50.
b. Computed only for a 2x2 table
kjadianulkus
Chi-Square Tests
Exact Sig.
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 2.683 1 .101
b
Continuity Correction 1.717 1 .190
95,0% C.I.for
EXP(B)
Step 1a Riwayat ulkus 2.622 1.259 4.338 1 .037 13.762 1.167 162.284
Gangguan
penglihatan -1.569 1.142 1.887 1 .170 .208 .022 1.954
Penggunaan alas kaki 3.265 1.170 7.788 1 .005 26.178 2.643 259.304