Anda di halaman 1dari 4

“TEORI PENUAAN”

(AGING PROCESS)

BERDASARKAN TEORI SOSIAL PADA LANSIA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

 ANGGARA
 FRIYAN CAHYA WIBOWO
 IWAN MAULANA
 SYAMSUL HUDO

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN (AKADEMIK)

INSTITUTE MEDIKA DRG. SUHERMAN (IMDS

TAHUN AJARAN

2018/2019
PROSES PENUAAN

A. Definisi
Proses penuaan merupakan proses yang berhubungan dengan umur seseorang.
Manusia mengalami perubahan sesuai dengan bertambahnya umur tersebut. Semakin
bertambah umur semakin berkurang fungsi-fungsi organ tubuh. Hal ini dapat kita lihat
dari perbandingan struktur dan fungsi organ antara manusia yang berumur 70 tahun
dengan mereka yang berumur 30 tahun, yaitu berat otak pada lansia 56 %, aliran darah
ke otak 80 %, cardiac output 70 %, jumlah glomerulus 56 %, glomerular filtration rate
69 %, vital capacity 56 %, asupan O2 selama olahraga 40 %, jumlah dari axon pada
syaraf spinal 63 %, kecepatan pengantar implus syaraf 90 %, dan berat bada 88 %,.
Banyak faktor yang mempengaruhi proses penuaan tersebut, sehingga munculah teori-
teori yang menjelaskan mengenai faktor penyebab proses penuaan ini. Diantara teori
yang terkenal adalah teori telomere dan teori radikal bebas yang di kemukakan oleh
J.M. McCord dan J. Fridovich dan Denham Harman (1956).
Adapun faktor yang mempengaruhi proses penuaan tersebut dapat dibagi atas
dua bagian. Pertama, faktor genetik, yang melibatkan perbaikan DNA, respons terhadap
stress, dan pertahanan terhadap antioksidan. Kedua, faktor lingkungan, yang meliputi
pemasukan kalori, berbagai macam penyakit, dan stress dari luar, misalnya radiasi atau
bahan-bahan kimia. Kedua faktor tersebut akan mempengaruhi aktivitas metabolisme
sel yang akan menyebabkan terjadinya stres oksidasi sehingga terjadi kerusakan pada
sel yang menyebabkan terjadinya proses penuaa.
Proses menjadi tua pasti akan dialami oleh setiap orang. penuaan dapat dilihat
dari 3 perspektif, yaitu usia biologis yang berhubungan dengan kapasitas fungsi sistem
organ, usia psikologi yang berhubungan dengan kapasitas perilaku adptasi, serta usia
sosial yang berhubungan dengan perubahan peran dan perilaku sesuai usia manusia.
Peran teori dalam penuaan adalah sebagai landasan dan sudut pandang untuk melihat
fskta, menjawab pertanyaan filosofi, dan dasar memberikan asuhan keperawatan pada
lansia.
TEORI SOSIAL DALAM PROSES PENUAAN PADA LANSIA

B. Teori sosial
Teori ini dikemukakan oleh lemon (1972). Teori sosial meliputi teori aktivitas,
teori pembebasan, dan teori kesinambungan. teori aktivitas menyatakan lanjut usia
yang sukses adalah mereka yang aktif dan mengikuti banyak kegiatan sosial.
Sedangkan teori pembebasan (disangagment theory) menerangkan bahwa dengan
berubahnya usia seseorang, secara berangsur-angsur orang tersebut mulai melepaskan
diri dari kehidupan sosialnya. keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lansia
menurun, baik secara kualitatif maupun kuantitasnya sehingga sering terjadi kehilangan
ganda, yaitu kehilangan peran, hambatan kontrol sosial, dan berkurangnya komitmen.
Selanjutnya, teori kesinambungan yaitu teori yang mengemukakan adanya
kesinambungan dalam siklus kehiduapan lansia. Dengan demikian pengalaman hidup
seseorang pada suatu saat merupakan gambaranya kelak pada saat ini menjadi lansia.
Pokok-pokok teori kesinambungan adalah lansia tidak disarankan melepaskan peran
atau harus aktif dalam proses penuaan, tetapi didasarkan pada pengalamanya dimasa
lalu, dipilih peran apa yang harus dipertahankan atau dihilangkan. Peran lansia yang
hilang tak perlu diganti dan lansia dimungkinkan untuk memilih berbagai cara adaptasi.
Adapun terori sosial yang lainya termasuk :
 Activity theory
ketuaan akan menyebabkan penurunan jumlah kegiatan secara langsung
 Teori kontinuitas
adanya suatu kepribadian berlanjut yang menyebabkan adanya suatu pola perilaku
yang meningkatkan stress
 Disengagement Theory, putusnya hubungan dengan dunia luar seperti hubungan
dengan masyarakat, hubungan dengan individu lain.
 Teori Stratifikasi usia, karena orang yang digolongkan dalam usia tua akan
mempercepat proses penuaan.
Permasalahan Yang Terjadi Pada Lansia Berbagai permasalahan yang berkaitan
dengan pencapaian kesejahteraan lanjut usia, antara lain: (Setiabudhi, T. 1999 : 40-42)
Permasalahan umum :
 Makin besar jumlah lansia yang berada dibawah garis kemiskinan.
 Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga yang berusia lanjut
kurang diperhatikan , dihargai dan dihormati.
 Lahirnya kelompok masyarakat industri.
 Masih rendahnya kuantitas dan kulaitas tenaga profesional pelayanan lanjut usiaa.
Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan kesejahteraan lansia.
Permasalahan khusus :
 Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik fisik, mental
maupun sosial.
 Berkurangnya integrasi sosial lanjut usia.
 Rendahnya produktifitas kerja lansia.
 Banyaknya lansia yang miskin, terlantar dan cacat.
 Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan masyarakat
individualistic.
 Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat mengganggu
kesehatan fisik lansia

Anda mungkin juga menyukai