( TPM)
BY : Haryanti, AMK
Pengertian
Pacu jantung adalah sebuah alat pacu
yang dipasang pada jantung seseorang
yang mengalami gangguan pada listrik
jantungnya.
Mengapa perlu TPM?
Bila salah satu atau semua pacu jantung
alami tidak memberikan impuls sesuai
dengan kebutuhan diperlukan suatu alat
yang memberikan impuls buatan dengan
tujuan menaikan impuks listrik, Pacu
jantung ini bersifat sementara (TPM) atau
menetap (PPM)
Indikasi pemasangan TPM
Disfungsi SA Node
-Sinus bradikardi dengan gejala
- Sinus arest
- Sinus block > 3 detik disertai gejala
Disfungsi hantaran AV Node
- AV block derajat 3
- AV block derajat 2 tipe 2
- AV block drajat 1 disertai dengan gejala
- AF Normo Respon
Tanda dan gejala yang menyertai
indikasi pemasangan TPM dan PPM
Syncope
Pusing
Cepat lelah
Berdebar-debar
Nafas pendek
Terasa berat di dada
Exercise intolerance
Jalur pemasangan elektroda
pacemaker
Transcutaneous
Transthoracic
Transvenous
Epicardial
Prosedur pemasangan alat pacu
jantung
Biasanya bersifat emergensi
1. Fisik : pasien tanpa dipuasakan, Cukur
daerah untuk memasukan lead (Insersi
area), Ukur tanda vital dan catat
2. Administrasi : surat persetujuan tindakan
dan surat jaminan
3. Mental : Pemberian penjelasan tentang
pemasangan alat pacu jantung tersebut,
cara, tujuan serta kemungkinan komplikasi
Tekhnik pemasangan elektrode
Salah satu tekhnik mergensi yang paling
sering digunakan dalam pemasangan
elektrode dengan tekhnik pemasangan
melalui vena dengan cara percutaneous
dengan menggunakan vena-vena sbb:
1. Vena femoralis kanan atau kiri
2. Vena subklavia kanan dan kiri
3. Vena jugularis kanan dan kiri
Komplikasi
Infeksi daerah sekitar punksi ( insersi
area)
Elektroda berubah posisi
Tamponade ( ventrikel perforasi)
Trombosis
Pneumothoraks
Penatalaksanaan prosedur
Alat dan alkes
Non steril : generator dan kabel penghubung
Steril
- Set Linen steril angiografi
- Set instrumen angiografi
- Jarum pungsi ( needle puncture) no 18G
- Sheat femoral
- Elektroda bipolar sesuai dengan ukuran sheat
Prosedur
Preparasi area yang akan di gunakan dengan cairan
antiseptik
Dokter melakukan anastesi lokal pada daerah
yang akan di puncture
Punctur area yang di gunakan
Pastikan vena tersebut terkanulasi, masukan sheat
terlebih dahulu masukan wire, kemudian jarum di
cabut, tinggalkan wire, kemudian masukan sheat,
lalu wire dan dilatordicabut, jadi yang hanya
tertinggal adalah sheat, lakukan plushing pada
threeway yang tersedia di sheat agar terbebas dari
bekuan darah
Masukan elektrode melalui sheat sampai keruang
jantung(Ventrikel kanan), kemudian hubungkan
elektroda tersebut dengan kabel sesuai muatannya
positif ke positif, negative ke negative
Set generator
- Pacing rate di atas HR pasien
- Output di pasang 5mA
- Sensitivity kita pasang 1,5-3.0mV
- Kemudian kita nyalakan generator, dengan
menekan tombol on
- Kemudian ukur treshould
- Setelah selesai fiksasi sheat dengan menjahit pada
area kulit, lalu tutup dengan kasa dan di plester