JANTUNG
(PACEMAKER)
Jantung adalah organ yang bertanggung jawab memompa darah ke seluruh
tubuh. Setiap organ memerlukan darah untuk dapat berfungsi sebagaimana
mestinya. Maka ketika terjadi gangguan pada kerja jantung, kondisi tubuh
akan terpengaruh. Jantung berdetak seiring dengan aliran darah. Detak
jantung semestinya teratur. Saat terdeteksi masalah sistem kelistrikan
jantung hingga detak jantung tak normal, perlu dilakukan penanganan.
Salah satunya dengan pemasangan pacemaker atau alat pacu jantung.
Pacu jantung
Vena Brakhalis
Vena Femoralis
3. Biventrikular pacemaker
Single Chamber
Pacemaker
Dual Chamber
Pacemaker
Biventricular Chamber
Pacemaker
Klasifikasi pacemaker
Huruf pertama ruang yang dipacu - menunjukan ruang mana dari jantung yang distimulasi
- V = ventrikel
- A = Atrium
- D = Dua ruang ( atrium dan ventrikel)
Huruf kedua ruang pengindraan ( yang dirasakan) - menunjukan ruang mana dari jantung dimana lead mampu
mengenali aktivitas listrik instrinsik
- V = ventrikel
- A = Atrium
- D = Dua ruang ( kemampuan mengindra/ sensing atrium dan ventrikel
- O = Tidak ada kemapuan mengindra/ sensing
Huruf ke tiga mode respon - menunjukan bagaimana pacemaker akan bekerja berdasarkan informasi yang diperoleh:
- T = Triggered/ dipacu (keluaran energy dapat dipacu)
- I = Inhibisa ( keluaran pacemaker dihambat oleh aktivitas intrinsic
- D = Dua ruang ( dapat menginhibisi atau memicu kedua ruang)
Manajemen Keperawatan
Black & Hawks. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: manajemen klinis untuk hasil yang
diharapkan. Edisi 8. buku 3. Elseiver
Hanafy, D. A., Rahdian, A., Tondas, A. E., Hartono, B., Tanubudi, D., Munawar, M., Yamin, M.,
Raharjo, S. B., & Yuniadi, Y. (2014). Pedoman Terapi Memaikai Alat Elektronik Kardiovaskular
Implan (ALEKA). Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.
Hanafi & Yuniadi. (2019). Arrythmia: From basic to bedside. Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia
Thank you
KEKRITISAN SISTEM
GASTROINTESTINAL
ACUTE GI BLEEDING
• Pendarahan dpt terjadi disepanjang saluran cerna. Berdasarkan regio GI Bleeding dibagi menjadi :
Manifestasi GI Terbuka:
• Hematemesis (muntah darah dengan material coffee ground karena sudah bercampur dengan asam lambung)
• Melena (fesses hitam, bau busuk)
• Hematochezia (darah mll anus)
Manifestasi GI Tertutup
• Gejala anemia (sakit kepala ringan, pingsan, nyeri dada, sesak nafas)
Perdarahan GI berdasarkan lokasi:
• Upper: esophagus, lambung
• Lower: colon
• Usus halus
• Perdarahan dengan sumber tidak jelas
• Perdarahan dapat juga karena penyakit organ sistemik, medikasi, ataupun trauma lainnya.
UPPER GI BLEEDING
• Perdarahan yang terjadi di saluran cerna bagian Atas mulai dari eosofagus
sampai dengan duodenum (dengan batas Anatomik di Ligamentum Treitz).
• Penyebab :
Peptic ulcer disease (Ulkus Peptikum)
- Gastric ulcer
- Duodenal ulcer
Mallory-Weiss tear (kondisi ditandai adanya robekan dinding dalam
kerongkongan yg berbatasan lambung).
Varices
Esophagitis
Dieulafoy’s lesion (penyebab perdarahan saluran cerna yg cukup jarang
namunsalah satu penyebab yg penting)
Vascular anomalies
Malignancy
Peptic ulcer disease
*Esophageal Varices
• Penyebab:
- Pecah varises esofagus (tersering)
- Esopagitis; ulkus esofagus; tumor esofagus (jarang)
*Dieulafoy's lesion (DL) of the duodenum
*Vascular anomalies
Example :
Dieulafoy's lesion (DL) merupakan salah satu
penyebab perdarahan saluran cerna yang cukup jarang Vascular ectasias(angiodysplasias) : Bright red
terjadi. Dari studi terakhir dikatakan bahwa etiologi stellate apprance, Gastric antral vascular
kelainan ini bermacam-macam, mulai dari genetik (GAVE or “Watermelon stomach”)
sampai pengaruh usia.
LOWER GI BLEEDING
• Penyebab :
Diverticulosis ( suatu kondisi saat kantong kecil membengkak terbentuk
d saluran cerna)
Colitis (peradangan usus besar)
- Ulcerative Colitis , Crohn Disease (radang usus kronis)
Proctitis (peradangan pd dinding usus besar bagian akhir/rectum)
Anorectal
- Hemorrhoids
- Fisura Ani
*Crohn Disease
*Ulcerative Colitis
*Radiation Proctitis
Pemberian cairan:
• 2 iv line berlubang besar (14/16)
• Resusitasi cairan cepat
• Kristaloid terlebih dahulu, selanjutnya dapat coloid
atau produk darah
• Monitor kadar elektrolit, terutama pd px dg peny
hati/ginjal
Bantuan respiratori:
• Terapi oksigen—nasal canule/face mask
• Pulse oximetry monitoring
• Ventilasi mekanik jika hipoksemia persisten dan
muncul tanda respiratory failure
Bantuan nutrisi:
• Jika hemodinamik stabil, perlu dipertimbangkan
pemberian nutrisi
• Total Parenteral Nutrition (TPN) bagi pasien yg
Nothing Per Oral (NPO) utk beberapa hari-minggu
• Enteral/oral feeding dimulai bila tidak ada lagi
perdarahan GI & fungsi bowel kembali baik
Gastric lavage/Bilas lambung:
•Dg saline bersuhu kamar utk membersihkan darah/bekuan darah
•Jika lavage gaster tdk ada darah, berarti sumber bleeding dari GI bawah
•Hindari pemasangan jika ada varises esofagus
Endoscopic electrocoagulation/laser photocoagulation: dpt dilakukan utk atasi perdarahan
Farmakoterapi: Alkalisasi (meningkatkan ph) gaster dg antasid, histamin H2 reseptor antagonist/lainnya
utk mencegah dan mengendalikan ulserasi
– Antasida: meningkatkan pH gaster, menurunkan korosif karena asam lambung
– histamin H2 reseptor antagonist (spt: ranitidine): meblok sekresi asam lambung dan pepsin utk penyakit
erosif/ulseratif
– Omeprazole (prilosec): deaktivasi sistem enzim yg memompa ion hidrogen dari sel parietal, kemudian
menghambat sekresi as lambung
Pembedahan
BOWEL ISCHEMIA AND INFARCTION
Bowel Ischemia adalah kondisi berkurangnya aliran darah ke jaringan usus. Hal ini
menyebabkan nyeri perut yang bisa sangat parah. Penyabab yang mendasari termasuk emboli,
pembekuan darah arteri(thrombosis), dan aliran darah yang tidak mencukupi , baik karena
kerusakan arteri, kompresi yang disebabkan oleh situasi seperti obstruksi usus. Gangguan akut
pembuluh besar manapun dapat menyebabkan infark usus beberapa meter.
Klasifikasi :
Mesenteric Ischemia
Ischemic Colitis
Mesenteric Ischemia
Kondisi ini terjadi karena penyempitan pembuluh darah akibat atherosclerosis atau
gumpalan darah pada usus kecil sehingga suplai darah yang tidak mencukupi. Hal ini bisa
terjadi tiba-tiba yang bisa disebut Acute Mesenteric Ischemia, atau secara bertahap yang
disebut Chronic Mesenteric Ischemia.
Tanda dan Gejala :
Penyebab : • Acute :
• Arterial Occlusion (karena emboli atau - Nyeri perut tiba-tiba
thrombus) - Sering BAB
• Venous Occlusion(karena thrombus) - Demam
• Vasospasme arteri(hipotensi, syok - BAB berdarah
kardiogenik) - Mual atau muntah
• Chronic :
Factor Resiko : - Nyeri pada perut, terutama setelah makan
• Atrial fibrillation(menghasilkan bekuan - Mual atau muntah
darah-memblokir arteri mesenterika - Kembung
superior) - Nyeri perut yang akan semakin memburuk selama
• Perokok beberapa minggu atau bulan
• Esthablished vascular - Diare
disaease(atherosclerosis) - Penurunan berat badan yang signifikan
Ischemic Colitis
Ischemic Colitis adalah kondisi dimana terjadi peradangan pada usus besar(colon), hal ini
disebabkan karena kurangnya aliran darah ke daerah tersebu dan biasanya karena
tersumbatnya atau menyempitnya arteri .
Penyebab :
• Non-occlusive ischemia(hipotensi)
• Occlusive ischemia(tromboemboli)
- Arterial emboli or thrombus
1. Gangren, jaringan mati dan rusak akibat aliran darah ke usus terhambat,
2. Perforasi, yaitu lubang pada usus,
3. Peritonitis, adanya peradangan pada jaringan yang melapisi perut,
4. Inflammatory bowel disease (IBD),
5. Sepsis.
Tatalaksana
Pemeriksaan penunjang :
• X-ray of abdomen
• CT Scan or MRI Abdomen
• Colonoscopy
• Angiography
Pengobatan :
• Pemberian cairan pada kasus ringan tanpa kerusakan parah pada usus
• Pemberian Antibiotik untuk meminimalkan infeksi
• Pembedahan
ILEUS OBSTRUCTION
Ileus obstruksi merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya daya
mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkan
penyempitan/penyumbatan lumen usus
Etiologi :
3 Stadium Ileus Obstruktif
KLASIFIKASI (Berdasarkan Letak)
Manifestasi Klinis
1. Nyeri-Kolik
2. Muntah :
• Stenosis Pilorus : Encer dan asam
• Obstruksi usus halus : Berwarna kehijauan
• Obstruksi kolon : onset muntah lama.
3. Perut Kembung (distensi)
4. Konstipasi
5. Tidak ada defekasi
6. Tidak ada flatus
7. Obstruksi usus halus : kolik dirasakan disekitar
umbilicus
8. Obstruksi kolon : kolik dirasakan disekitar suprapubik.
Penatalaksanaan
Terapi Operatif.....
Komplikasi
GI INFECTIONS
Overview :
• Sebagian besar infeksi GI karena makanan yang terkontaminasi.
• Food Infection :
- Bakteri : Cholera, E.coli, Salmonela, Shigella
- Virus : Enterovirus, Rotavirus, Hepatitis A dan E
• Food Intoxication : S. aureus, B. cereus, Cl. Perfringens, Cl.
botolinum
Symtomps :
• Abdominal pain
• Diarrhoea
• Vomitting
• fever
PENYAKIT INFEKSI GASTROINTESTINAL
PERKEMBANGAN PENYAKIT
1. TYPHOID & PARATYPHOID TIFOID
FEVER
(Demam tifoid & paratifoid)
Penyakit infeksi yang ditularkan melalui makanan dan
air yang terkontaminasi salmonella tifosa atau paratifosa.
Gastroenteritis:
Radang lambung dan usus, sering akut, bisa ringan bisa berat, umumnya hanya 2-3 hari, tak perlu terapi
macam-macam, hanya diatasi dehidrasinya.
Contoh kasusnya:
- Disentri
- demam tifoid
- Kolera
- keracunan makanan
- traveler’s diarrhea
- kadang-kadang gangguan lambung ringan, akibat gangguan flora normal usus.
Simptoma Diagnosis, Terapi &
Prognosis
Yang ringan, diagnosis mudah ditegakkan.
Berat ringan bergantung pada;
- konsentrasi mikro-organism Pada yang berat, anamnesis harus rinci, terkait
- makanan atau racun yang dikonsumsi adanya inefksi, keracunan makanan atau traveler’s
diare.
Tanda & gejala :
- hilang nafsu makan, nausea, vomtitas, kramp Terapi:
perut dan diare yang timbul perlahan-lahan atau Kasus ringan tak perlu rawat rumah sakit jaga
mendadak. dihidrasi cairan oralit (4 sendok teh gula dan ¼
- bisa tidak terlalu mengganggu aktivitas rutin. sendok teh garam dapur/1/2 liter air. Makan lunak
- bisa serangan berat dehidrasi, shok dan sampai gejala hilang.
kolaps. Pada kasus berat, atasi syok, infuse cairan tubuh,
- pada bayi atau manula bisa perlu i.v. makanan lunak sesuai kondisi kemajuan sakit.
Antibiotika sesuai kuman penyebab.
3. CHOLERA (KOLERA)
Infeksi usus oleh vibrio (bakteri bentuk koma) ada dua jenis:
- cholera –cholerae
- cholera eltor.
Diare berat dengan feces cair seperti air besar dehidrasi fatal.
Penularan: melalui makanan dan minumian terkontaminasi vibrio.
Simtoma
Inkubasi: 1-5 hari, dimulai dengan diare dan muntah.
Kehilangan cairan bisa 1/2 liter/1jam, dan bila tidak segera diatasi,
melalui mulut atau i.v bisa menimbulkan kematian. Penyebabnya adalah
toksin yang dihasilkan oleh kuman yang menimbulkan cairan keluar dari
darah masuk ke kolon dan usus halus
Terapi:
Yang terumum adalah akibat makanan yang terkontaminasi kuman sakit perut, muntah dan diare
dalam waktu 48 jam, umumnya makanan terkontaminasi bakteria atau virus.
Dugaan keracunan dipikirkan, bila kejadian menyerang sekelompok orang dalam acara makan yang sama.
Dibagi:
1. infektif: kerang-kerangan terkontaminasi bakteri atau virus
2. non-infektif: racun plankton, polusi zat kimia dan air.
Kausa : Bakteri
Grup bakteri: salmonella strain tertentu dapat bermultiplikasi cepat di dalam usus inflamasi
luas.
Hewan ternak, ungas sering mengindap bakteri ungas yang beku, bila tidak termasak dengan baik, bisa
menimbulkan keracunan.
Salmonella bisa ditularkan melalui tangan manusia atau kaki hewan, melalui lalat, tangan yang tidak
dibersihkan dahulu saat menyiapkan makanan.
Ada bakteri yang sulit dimatikan melalui pemanasan.
Stafilokokal bisa ditularkan melalui tangan penjaja makanan. Botulism jarang terjadi.
Kausa : Virus
Yang terumum adalah:
- Norwalk virus
- Rotra virus
yang banyak ada dikerang-kerangan. jangan dimakan dalam sajian mentah.
Non-infektif:
- jamur, buah segar, sayur-mayur dengan dosis tinggi insektisida.
- racun bisa berasal dari container makanan (> Zince)
- puffer fish (Jepang), cassava (tropis)
Gejala & Diagnosis : First AID & Terapi :
Cepatnya gejala timbul sangat bergantung pada jenis Apabila muntah dan diare berat pertolongan
causa dan jumlah yang termakan: medis segera.
- kimia: 30 menit Ambil sampel makanan untuk diperiksa.
- toksin bakterial: 1-12 jam Apabila diduga keracunan kimia atau bakterial
- viral dan salmonella: 12-48 jam. gastric lavage segera.
Perawatan rumah sakit: untuk atasi dehydrasi dan
Gejala: iv cairan.
- mual, muntah, diare, sakit perut, dan bila berat Kecuali botulsm dan sebagain jamur, umumnya
shok dan kolaps. keracunan makanan tidak terlalu serius.
- botulism: sistem saraf, sulit bicara, ganguan Kesembuhan dapat terjadi dalam 3 hari.
pengelihatan, paralisis otot dan muntah-muntah.
7. Helminthiasis (Worm Infestation)
Ada berbagai tipe cacing atau larvenya hidup sebagai parasit manusia, berukuran dari yang
mikroskopik sampai beberapa sentimeter panjang.
Hidup di dalam usus, darah, sistem limfatik, saluran empedu, dan hati.
Bisa tidak menimbulkan gejala gangguan bisa sampai menimbulkan sakit parah.
Ada: 2 tipe:
1. cacing gilik
2. cacing pipih:
- cacing pita
- trematoda
Tipe, Diagnosis dan Terapi
Banyak menyerang pasien di negara berkembang
Jenis: di antaranya
Yang ada di usus:
- cacing kerimi (pin worm)
- cacing ascariasis lumbricoides (cacing perut)
- cacing ankilostoma duodenale
- cacing pita
Yang ada sistem limfe: - filariasis
Trauma abdomen adalah trauma yang terjadi pada daerah abdomen yang
meliputi daerah retroperitoneal, pelvis dan organ peritroneal
1. Mekanisme trauma
Langsung
Pasien terkena langsung oleh benda atau perantara
benda yang mengakibatkan cedera misalnya
tertabrak mobil dan terjatuh dari ketingian
Tidak langsung
Pengendara mobil terbentur dengan dash
borard mobil ketika kedua mobil tabrakan
2. JENIS TRAUMA ABDOMEN
peritonitis.
– Keluhan nyeri seluruh abdomen.
– Bising usus menurun.
– Palpasi ada defans muskular, nyeri tekan dan nyeri lepas. Pada perkusi
didapati nyeri ketok.
Penatalaksanaan
Pengkajian
1. Primary survey
2. Sekondary survey
3. Pemeriksaan Keadaan umum
4. Riwayat kesehatan
5. Head to tue terfokus kepada abdomen
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi :
o Ekhimosis umbilikal perdarahan peritonial.
o Ekhimosis flank perdarahan organ retroperitoneal.
o Ekhimosis perineum, scrotum atau labia fraktur pelvis.
o Luka tembus disertai keluarnya isi abdomen (usus).
o Simetris atau tidak pelvis, adakah jejas / tdk di pelvis.
Auskultasi
o Dengarkan biasing usus di semua kwadran.
o Dengarkan bising usus selama 2 menit.
o Apabila bising usus menurun atau hilang kemungkinan perdarahan
perforasi pada organ abdomen
Perkusi
o Dullnes di kwadran kiri atas Hematoma pada limpa
Palpasi
o Nyeri pada kwadran kiri atas menyebar ke arah shuoldier trauma limpa /
diafragma.
o Distensi abdomen
o Nyeri lokal abdomen
o Nyeri abdomen berat, tegang dan spasme otot (defans muskuler) indikasi
proses inplamasi (peritonitis).
o Tekan dengan hati-hati ada tidak krepitasi pada velvis.
Pemeriksaan penunjang :