Anda di halaman 1dari 4

A.

Definisi kecemasan

Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang menggambarkan keadaan


khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai berbagai keluhan fisik. Keadaan tersebut dapat
terjadi dalam berbagai situasi kehidupan maupun gangguan sakit. Selain itu kecemasan dapat
menimbulkan reaksi tubuh yang akan terjadi secara berulang seperti rasa kosong di perut,
sesak nafas, jantung berdebar, keringat banyak, sakit kepala, rasa mau buang air kecil dan
buang air besar. Perasaan ini disertai perasaaan ingin bergerak untuk lari menghindari hal
yang dicemaskan. Kecemasan adalah satu perasaan subjektif yang dialami seseorang
terutama oleh adanya pengalaman baru, termasuk pada pasien yang akan mengalami tindakan
invasif seperti pembedahan. Dilaporkan pasien mengalami cemas karena hospitalisasi,
pemeriksaan dan prosedur tindakan medik yang menyebabkan perasaan tidak nyaman.

B. Faktor penyebab kecemasan

a. Faktor Biologis
Kecemasan terjadi akibat dari reaksi saraf otonom yang berlebihan dengan naiknya sistem
simpatis, terjadi peningkatan pelepasan kotekalamin dan naiknya norepineprin.

b. Faktor Psikologis
Ditinjau dari aspek psikoanalisa kecemasan dapat muncul akibat impuls-impuls bawah sadar
(misalnya : agresi dan ancaman) yang masuk ke alam sadar. Mekanisme pembekalan ego
yang tidak sepenuhnya berhasil juga dapat menimbulkan kecemasan yang mengambang.
Reaksi pergeseran dapat mengakibatkan reaksi fobia.

c. Faktor Sosial
Menurut teori belajar emosi dapat terjadi oleh karena frustasi, tekanan, konflik atau keadaan
yang menurutnya tidak disukai oleh orang lain yang berusaha memberikan penilaian atas
opininya.

C. Obat-obat anti cemas (antiansietas)

Obat-obat yang sering digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan gejala gangguan
kecemasan memiliki golongan obat sebagai berikut :
 Golongan Benzodiazepin
 Farmakokinetik
Sifat fisikokimia dan farmakokinetik benzodiazepine sangat mempengaruhi
penggunaannya dalam klinik karena menentukan lama kerjanya. Semua
benzodiazepine dalam bentuk nonionic memiliki koefesien distribusi lemak : air yang
tinggi; namun sifat lipofiliknya daoat bervariasi lebih dari 50 kali, bergantung kepada
polaritas dan elektronegativitas berbagai senyawa benzodiazepine.

Semua benzodiazepin pada dasarnya diabsorpsi sempurna, kecuali klorazepat; obat


ini cepat mengalami dekarboksilasi dalam cairan lambung menjadi N-desmetil-
diazepam (nordazepam), yang kemudian diabsorpsi sempurna. Setelah pemberian per
oral, kadar puncak benzodiazepin plasma dapat dicapai dalam waktu 0,5-8 jam.
Kecuali lorazepam, absorbsi benzodiazepin melalui suntikan IM tidak tratur.

Secara umum penggunaan terapi benzodiazepine bergantung kepada waktu paruhnya,


dan tidak selalu sesuia dengan indikasi yang dipasarkan. Benzodiazepin yang
bermanfaat sebagai antikonvulsi harus memiliki waktu paruh yang panjang, dan
dibutuhkan cepat masuk ke dalam otak agar dapat mengatasi status epilepsi secara
cepat. Benzodiazepin dengan waktu paruh yang pendek diperlukan sebagai hipnotik,
walaupun memiliki kelemahan yaitu peningkatan penyalahgunaan dan dan berat
gejala putus obat setelah penggunaannya secara kronik. Sebagai ansietas,
benzodiazepine harus memiliki waktu paruh yang panjang, meskipun disertai risiko
neuropsikologik disebabkan akumulasi obat.

 Farmakodinamik
Hampir semua efek benzodiazepine merupakan hasil kerja golongan ini pada SSP
dengan efek utama : sedasi, hypnosis, pengurangan terhadap rangsangan
emosi/ansietas, relaksasi otot, dan anti konvulsi. Hanya dua efek saja yang
merupakan kerja golongan ini pada jaringan perifer : vasodilatasi koroner (setelah
pemberian dosis terapi golongan benzodiazepine tertentu secara iv), dan blokade
neuromuskular (yang hanya terjadi pada pemberian dosis tinggi).

Obat antiansietas dari golongan benzodiazepin antara lain :


1) Diazepam
- Indikasi :
Hipnotik, antiansietas, antikonvulsiv, psikoneurosis, status epileptikum (IV), pre
dan post operasi, tetanus, alkoholisme (terapi penunjang).
- Kontraindikasi :
Depresi pernapasan, serangan asma akut, insufisiensi pulmoner akut, gangguan
hati berat, myasthenia gravis, trimester I kehamilan.
- Efek samping :
Sedasi, kelelahan, hipotensi, sakit kepala, gangguan pengelihatan, kolaps
kardiovaskuler, kelemahan otot, ataksia, rash, reaksi paradoksikal dalam alergi,
gangguan mental, ketergantungan.
- Komposisi
Tiap tablet mengandung : Diazepam 2 mg
- Dosis
 Oral :
 Dewasa : 2-10 mg, 2-4 x sehari
 Bayi (>6 bulan) : 1-2,5 mg, 3 x sehari
 Parenteral (IM atau IV)
 Dewasa : 5-10 mg dengan kecepatan 5 mg/menit, diulangi 3-4 jam
berikutnya bila diperlukan sesuai indikasi
 Anak (> 5 tahun) : 5-10 mg
 Anak (1 bulan-5 tahun) : 0,2-2 mg
- Nama dagang :
Valium, Valisanbe, Validex, Stezolid, Mentalium, Lovium, Diazepin, Prozepam,
Trankinon, Trazep, Valdimex.
2) Alprazolam
- Indikasi
 Antiansietas termasuk neurosis ansietas, gejala-gejala ansietas
 Antidepresi termasuk ansietas yang berkaitan dengan depresi
 Antipanik termasuk penyakit-penyakit atau gangguan panik dengan atau
tanpa agoraphobia
- Kontraindikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap benzodiazepin, penderita glaukoma sudut
sempit akut, penderita insufisiensi pulmonari akut.
- Komposisi
 Tiap tablet Alprazolam X *-0.25 mg mengandung Alprazolam 0.25 mg
 Tiap tablet Alprazolam *-0.5 mg mengandung Alprazolam 0.5 mg
 Tiap tablet Alprazolam -1 mg mengandung Alprazolam 1 mg
- Dosis dan cara pemakaian
 Untuk keadaan ansietas dosis diberikan mulai dari 0.75 mg – 1.5 mg. Untuk
keadaan gangguan panik dosis diberikan mulai 0.5 mg – 1.0 mg diberikan
saat menjelang tidur atau 0.5 mg sehari 3 kali
 Untuk pasien lanjut usia dosis diberikan mulai 0.5 mg – 0.75 mg, dalam dosis
terbagi. Dosis lazim diberikan 0.5 mg – 0.75 mg sehari dalam dosis terbagi,
dapat ditambah sesuai kebutuhan dan toleransi tubuh.
- Efek samping
 Yang sering terjadi: drowsiness, kekeringan, sakit kepala ringan
 Yang jarang terjadi: perubahan berat badan, nervousness, gangguan
memori/amnesia, gangguan koordinasi, gangguan gastrointestinal dan
manifestasi autonomik, pandangan kabur, sakit kepala, depresi, insomnia
tremor
 Nama dagang
Xanax, Alganax, Frixitas, Calmlet, Alviz, Atarax, Feprax, Zyprax.

 Golongan Non-Benzodiazepin
1) Buspirone
2) Indikasi
Gangguan ansietas umum dan gejala ansietas non-spesifik dengan atau tanpa
depresi.
3) Kontraindikasi
Pasien dengan hipersensitifitas, ibu hamil dan menyusui.
4) Dosis
10-60 mg/oral/hari, mulai dengan dosis rendah lalu dinaikkan secara bertahap.
5) Efek samping
Pusing, mengantuk, mual dan muntah, gugup, kepala terasa ringan, susah tidur,
tidak mudah lelah, pandangan kabur.

Anda mungkin juga menyukai