terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya, baik yang
berlangsung aktual maupun potensial.
Ada total 149 diagnosis keperawatan dalam SDKI, yang terbagi menjadi 5 kategori dan
14 subkategori.
1. Fisiologis
2. Psikologis
3. Perilaku
4. Relasional
5. Lingkungan
1. Respirasi
2. Sirkulasi
3. Nutrisi dan cairan
4. Eliminasi
5. Aktivitas dan istirahat
6. Neurosensori
7. Reproduksi dan seksualitas
8. Nyeri dan kenyamanan
9. Integritas ego
10. Pertumbuhan dan perkembangan
11. Kebersihan diri
12. Penyuluhan dan pembelajaran
13. Interaksi sosial
14. Keamanan dan proteksi
Diagnosis negatif dibagi kembali menjadi 2 jenis, yaitu diagnosis aktual dan diagnosis
risiko, sedangkan diagnosis positif adalah diagnosis promosi Kesehatan.
Diagnosis Negatif
Diagnosis negatif adalah diagnosis yang menunjukkan bahwa klien dalam kondisi sakit
(aktual) atau beresiko mengalami sakit (risiko).
Diagnosis Aktual
Pada diagnosis aktual, tanda dan/atau gejala mayor maupun minor dapat ditemukan
dan divalidasi pada klien.
Diagnosis Risiko
Pada diagnosis risiko tidak ditemukan tanda/gejala pada klien, namun klien memiliki
faktor risiko mengalami masalah kesehatan.
Contohnya diagnosis “Risiko Perfusi Renal Tidak Efektif“, atau “Risiko Perdarahan“
Diagnosis Positif
Diagnosis positif adalah diagnosis yang menunjukkan bahwa klien dalam kondisi sehat
dan dapat mencapai kondisi yang lebih sehat atau optimal.
Masalah (problem)
Label diagnosis ini terdiri dari deskriptor (penjelas) dan fokus diagnostik (lihat tabel
dibawah)
4 Lebih Berada di atas nilai normal atau yang diperlukan Berat badan lebih
5 Penurunan Berkurang baik dalam ukuran, jumlah, maupun derajat Penurunan curah jantung
6 Rendah Berada di bawah nilai normal atau yang diperlukan Harga diri rendah kronis
8 Tidak efektif Tidak menimbulkan efek yang diinginkan Menyusui tidak efektif
Indikator Diagnostik
Ada 3 jenis indikator diagnostik dalam Diagnosis keperawatan, yaitu: penyebab; tanda
dan gejala; dan faktor risiko.
Penyebab
Tanda dan gejala mayor wajib ditemukan sekitar 80-100% untuk validasi diagnosis,
sedangkan tanda dan gejala minor tidak perlu ditemukan, tetapi dapat mendukung
penegakkan diagnosis.
Faktor Risiko
Faktor risiko adalah kondisi atau situasi yang dapat meningkatkan kerentanan klien
mengalami masalah kesehatan.
1. Analisis data
2. Identifikasi masalah
3. Perumusan diagnosis
Analisis data
Analisis data dilakukan dengan membandingkan data-data (DS dan DO) yang telah
didapatkan dari hasil pengkajian dengan nilai-nilai normal, kemudian mengidentifikasi
tanda dan gejala yang bermakna.
Identifikasi masalah
Langkah kedua adalah identifikasi masalah. Langkah ini dilakukan untuk menentukan
apakah masalah yang muncul merupakan masalah aktual, risiko, atau promosi
Kesehatan.
Cara menulis diagnosis keperawatan aktual adalah dengan metode penulisan 3 bagian,
yaitu:
Contoh:
Hipovolemia b.d kekurangan intake cairan d.d frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
lemah, tekanan darah menurun, turgor kulit menurun, membrane mukosa kering,
volume urin menurun.
Perhatikan!
Cara menulis diagnosis keperawatan risiko adalah dengan metode penulisan 2 bagian,
yaitu:
Contoh:
Perhatikan!
Contoh:
Perhatikan!