Anda di halaman 1dari 3

F6.

Pengobatan dasar

1. HIpertensi Pada Lanjia yang tidak terkontrol

Latar belakang

Hipertensi merupakan penyakit yang banyak dijumpai dalam praktek klinik sehari-hari. Menurut
JNC VII, hipertensi adalah peningkatan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. 2 Prevalensi dunia memperkitakan
terdapat 1 milyar individu yang mengalami hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu penyebab
kerusakan berbagai organ baik secara langsung maupun tidak langsung.

Permasalahan

pasien mengalami keluhan berupa sakit kepala, rasa seperti berputar, atau penglihatan kabur.
Berdasarkan pemeriksaan fisik, nilai tekanan darah pasien diambil rerata dua kali pengukuran pada
setiap kali kunjungan ke dokter. tekanan darah ≥ 140/90 mmHg Pasien wanita dengan usia 65 tahun
dengan gejala klinis kelapa sakit hingga ke tengkuk kepala belakang, dan berdenyut kadang pengelihatan
tampak buram. Riwayat HT tidak terkontrol

Perencanaa dan intervensi

Edukasi terhadap pasien dan keluarga tentang penyakit dan komplikasi akan membantu memperbaiki
hasil pengobatan, serta diharapkan dapat membantu memperbaiki kualitas hidup penderita.

Pelaksanaan

Strategi penatalaksanaan hipertensi meliputi terapi non farmakologi seperti modifikasi gaya hidup dan
diet dan terapi farmakologi untuk mencapai target terapi hipertensi.

Monitoring dan evaluasi

Pasien dengan perbaikan nutrisi dan pengobatan yang tersatur memberikan hasil yang baik daripada
pasien yang tidak melakukan monitoring.

2. SKIZOFRENIA PADA USIA MUDA

Latar belakang
Skizofrenia adalah sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai individu termasuk
berfikir dan komunikasi, menerima dan menginterprestasikan realitas, merasakan dan memajukan
emosi serta perilaku dengan sikap yang tidak bisa diterima secara social. Skizofrenia pada umumnya
ditandai oleh penyimpangan yang funda mental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh
efek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted).

Permasalahan
Telah dilakukan pemeriksaanTn. M.R, usia 38 tahun. Pasien datang ke Puskesmas kemalaraja untuk
melakukan pengobatan lanjutan Skizofrenia, orang tua pasien mengatakan anaknya sudah mengalami
gangguan kejiwaan dari 3tahun lalu. Pasienmemiliki gejala gejala klinis seperti seperti apatis, bicara
jarang serta respon emosional yang menumpul atau tidak wajar, dan terkadng bergumam , biasanya
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan social dan menurunnya kinerja social

Perencanaa dan intervensi

Skizofrenia merupakan penyakit yang cenderung berlanjut (kronis atau menahun) maka terapi yang
diberikan memerlukan waktu relative lama berbulan bahkan sampai bertahun, hal ini dimaksudkan
untuk menekan sekecil mungkin kekambuhan.

Pelaksanaan

Terapi yang komprehensif dan holistic telah dikembangkan sehingga klien skizofrenia tidak lagi
mengalami diskriminasi dan lebih manusiawi dibandingkan dengan pengobatan sebelumnya.
Melakukan pengobatan farmakologi ditujukan untuk menghilangkan gejala.skizofrenia. dan juga
dilakukan terapi keluarga maupun terapi psikososial.

Monitoring dan evaluasi

Dukungan keluarga dan teman merupakan salah satu obat penyembuh yang sangat berarti bagi
penderita skizofrenia. Menerima kenyataan, menurut suryantha adalah kunci pertama proses
penyembuhan atau pengendalian skizofrenia
F.7 mini pro tgl : 23/10/2020

PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TERJADINYA STUNTING DI PUSKESMAS


KEMALARAJA

Latar Belakang

Stunting pada anak-anak adalah salah satu hambatan paling signifikan bagi perkembangan manusia dan
secara global mempengaruhi hampir 162 juta anak-anak di bawah usia 5 tahun. Hasil RISKESDAS tahun
2013 menunjukkan adanya peningkatan prevalensi stunting pada kelompok umur 16-18 tahun dari
31,2% menjadi 31,4% dengan peningkatan pada severe stunting dari 7,2% menjadi 7,5%, sedangkan
pada stunting terjadi sedikit penurunan dari 24,0% menjadi 23,9%. Pada penelitian terdapat 4 faktor
yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu berat lahir, jenis kelamin, wilayah tempat tinggal, dan
status ekonomi. Sedangkan yang merupakan faktor risiko determinan terhadap kejadian stunting adalah
pendapatan, jumlah anggota rumah tangga, tinggi badan ayah, tinggi badan ibu, dan pemberian ASI
eksklusif.

Permasalahan

Rendahnya pengetahuan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian stunting pada anak-anak

Perencanaan dan pemilihan interval

Dari permasalahan diatas maka penulis merencanakan untuk melakukan suatu intervensi dengan
eduakasi karena dengan metode ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran responden dalam
pemberian ASI Eksklusif dan resiko stunting di wilayah kerja puskesmas kemalarja, Baturaja. Melakukan
pemberian kuesioner pretest dan juga posttest. Dengan tujuan untuk melihat apakah dengan
mengunakan metode edukasi dapat berpengaruh dalam meningkatkan kesadaran responden dalam
pemberian ASI Eksklusif. Intervensi yang akan saya lakukan sesuai dengan hal-hal yang berpengaruh
terhadap stunting di atas, khususnya yaitu pengaruh pemberian ASI ekslusif.

Pelaksanaan

Penelitian akan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Posyandu dengan pemaparan kegiatan yang
akan dilakukan pada tanggal 14 september 2020,dengan memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang
berada di posyandu. Paparan selama kurang lebih 15 menit kemudian setelah paparan dilakukan
pembagian kuesioner.

Monitoring dan evaluasi

Hasill evaluasi pada masyarakat terlihat adanya pengetahuan rendah terhadap stunting yang berpengaruh
terhadapa rendahnya kesadaran ibu dalam pemberian asi eksklusif. Peran aktif tenaga kesehatan dan
kader sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan di masyarakat terutama tentang
pentingnya pemberian ASI Eksklusif.

Anda mungkin juga menyukai