Anda di halaman 1dari 26

INFORSMASI TUGAS INDIVIDU

Asuhan Keperawatan pada Perempuan dengan


Kesehatan Reproduksi Menggunakan Pendekatan
3S (SDKI, SLKI, dan SIKI)

Dewi Anggraini, S.Kep., Ns., M.S

2021
Pengantar
Dalam rangka pengambilan nilai lab keperawatan maternitas, saya ingin memberikan tugas
individu yang nantinya akan saya masukkan ke dalam nilai lab Anda masing-masing. Ada
beberapa detil instruksi yang saya ingin Anda baca dengan hati-hati. Karena ini tugas
individu, jadi kualitas daya pikir Anda lah yang akan menjadi penentu nilai Anda sendiri.

Saya tidak membuat sulit pengambilan nilai ini, jadi saya harap Anda juga tidak
menyepelekan. Bagi yang tidak mengumpulkan atau mengumpulkan tapi lewat dari
deadline, tidak akan saya beri nilai dan saya anggap alfa tidak mengikuti perkuliahan.

2
Lihat masalah-masalah
keperawatan pada perempuan
yang ada di bawah ini

3
27 Masalah Keperawatan pada Childbearing

Kehamilan Persalinan Postpartum BBL Laktasi


Trimester I, II
& III
1. Risiko cedera 1. Kesiapan 1. Ketidaknyamana 1. Risiko ikterik 1. Menyusui
pada ibu Persalinan n Postpartum neonates efektif
2. Risiko cedera 2. Nyeri 2. Nyeri akut 2. Resiko 2. Menyusui
pada janin Melahirkan 3. Resiko Proses Hipotermi tidak efektif
3. Gangguan pola 3. Ansietas pengasuhan 3. Hipotermi 3. Resiko
tidur 4. Resiko Infeksi tidak efektif 4. Hipertermi gangguan
4. Konstipasi 5. Resiko 4. Pencapaian 5. Resiko Infeksi perlekatan
5. Kesiapan perdarahan Peran Menjadi 6. Termogulasi 4. Kesiapan
Peningkatan orang tua tidak efektif Peningkatan
Eliminasi Urin 5. Risiko Syok Pengetahuan
6. Inkontinensia 6. Resiko
urine stress perdarahan
4
11 Masalah Keperawatan Non-Childbearing
Menopause
Remaja 1. Gangguan rasa
nyaman
1. Risiko 2. Disfungsi Seksual
Kehamilan 3. Risiko Disfungsi
Tidak Seksual
Dikehendaki 4. Ansietas

Kanker
1. Nyeri Kronis
Usia Produktif
1. Pola Seksual Tidak 2. Ansietas
Efektif 3. Pola Seksual Tidak Efektif
2. Disfungsi Seksual
3. Risiko Disfungsi
Seksual

5
Penerapan 3S
SDKI SLKI SIKI
(Standar (Standar (Standar
Diagnosis Luaran Intervensi
Keperawatan Keperawatan Keperawatan
Indonesia) Indonesia) Indonesia)

Tolak ukur yang Tolak ukur yang Segala treatment yang


digunakan sebagai dipergunakan sebagai dikerjakan oleh perawat
pedoman dalam pedoman penentuan yang didasarkan pada
menegakkan diagnosis luaran (outcome) pengetahuandan penilaian
keperawatan dalam keperawatan dalam klinis untuk mencapai
rangka memberikan rangka memberikan luaran (outcome) yang
asuhan keperawatan. asuhan keperawatan. diharapkan. 6
Masalah keperawatan pada Childbearing: 38 masalah.
Masalah keperawatan pada Non-Childbearing: 11 masalah.
Total: 41 masalah

Silakan masing-masing dari Anda pilih 1 (satu) saja masalah


keperawatan dari 38 masalah yang ada. Bebas. Boleh dipilihkan oleh
sipen, boleh dipilih berdasarkan musyawarah mufakat, boleh pilih sendiri
mana yang Anda mau. Bebas. Pokoknya 1 orang 1.

Kalau ada 1 kelas yang jumlahnya lebih dari 38, berarti ada 1 masalah
keperawatan yang dipilih oleh 2 orang. Masalah keperawatan boleh
sama, tapi isinya harus beda.

Silakan isi tugas Anda pada Google Form berikut berdasarkan 3S:
https://forms.gle/qpgvhFhhVsDJsutu7

7
Informasi Tugas: Jumat, 9 Juli 2021
Deadline: Senin, 12 Juli 2021, Pukul 23.59 WIB

Buat berdasarkan buku 3S. Jangan ambil dari internet. Anda


hanya perlu menuangkan kembali sesuai apa yang ada di buku
3S. Sehingga, tolong kerjakan dengan baik. Konsekuensi bagi
yang tidak mengerjakan atau telah mengumpulkan (lewat dari
pukul 23.59) sesuai dengan instruksi di awal slide.

8
Contoh Diagnosis
Keperawatan 1

9
Resiko cedera pada ibu (D.0137)
Definisi:
Berisiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik pada ibu selama masa
kehamilan sampai dengan proses persalinan.

Faktor risiko:
- Besarnya ukuran janin - Ketuban pecah
- Malposisi janin - Proses infeksi
- Kurangnya dukungan keluarga - Penyakit penyerta
- Keterlambatan pengambilan keputusan - Riwayat cedera pada
- Usia ibu (<15 tahun atau >35 tahun) persalinan sebelumnya
- Paritas banyak - Keterlambatan penganbilan
- Perubahan postur tubuh keputusan dan manajemen.

Kondisi Klinis Terkait:


Posisi tubuh lordosis, Penurunan kadar Hb, Kelelahan, Ketuban pecah 10
✢ Tautan SDKI – SLKI (Lihat Buku SLKI Bab V, Hal. 177)
Resiko cidera pada Ibu
Luaran Utama Tingkat cedera

Tingkat infeksi
Luaran tambahan Tingkat keletihan
Tingkat nyeri
Tingkat pengetahuan

11
Tingkat cedera (L. 14136)  hal 135
Definisi:
Keparahan dari cedera yang diamati dan dilaporkan.

Ekspektasi:
Menurun.

Kriteria Hasil:

12
Tingkat pengetahuan (L. 12111)  hal 146
Definisi:
Kecukupan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu

Ekspektasi:
Meningkat.

Kriteria Hasil:

13
Tautan SDKI – SIKI (Lihat di Bab V buku SIKI)
Resiko cedera pada ibu  Hal. 496
Intervensi Utama:
• Pencegahan cedera
• Perawatan kehamilan resiko tinggi
• Perawatan persalinan resiko tinggi.

Intervensi Pendukung:

14
Pencegahan Cedera
Tindakan
Observasi
• Observasi area lingkungan
• Identifikasi obat yang menyebabkan oedema
Terapeutik
• Gunakan pengaman tempat tidur
• Diskusikan mengenai latihan fisik dan terapi yang diperlukan
• Diskusikan bersama anggota keluarga yang dapat mendampingi pasien
Edukasi
• Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh kepada pasieN dan keluarga
• Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan selama beberapa menit sebelum berdiri
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan spesialis jika ditemukan tanda dan bahaya pada kehamilan.
15
Perawatan Kehamilan Resiko Tinggi
Tindakan
Observasi
• Monitor tanda-tanda vital
• Monitor status fisik dan psikososial selama kehamilan
• Monitor hasil pemeriksaan hb
Terapeutik
• Diskusikan ketidaknyamanan selama kehamilan
Edukasi
• Jelaskan risiko janin mengalami kelahiran premature
• Anjurkan ibu untuk beraktivitas dan beristirahat yang cukup
• Ajarkan mengenali tanda bahaya pada kehamilan (perdarahan, penurunan gerakan
janin, sakit kepala, nyeri epigastric)
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan spesialis jika ditemukan tanda dan bahaya pada kehamilan. 16
Manajemen Nutrisi
Tindakan
Observasi
• Identifikasi status nutrisi
• Monitor asupan makanan
• Monitor bb
Terapeutik
• Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
• Berikan makanan tinggi kalori dan protein
• Berikan suplemen makanan bila perlu
Edukasi
• Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian tablet besi
• Kolaborasi dengan ahli gizi. 17
18
Contoh Diagnosis
Keperawatan 2

19
Pola seksual tidak efektif (D.0071)  Hal. 160
Definisi:
Kekhawatiran individu melakukan hubungan seksual yang berisiko menyebabkan
perubahan kesehatan.

Penyebab: - Ketakutan hamil


- Kurang privasi - Ketakutan terinfeksi penyakit kelamin
- Konflik orientasi seksual - Hambatan hubungan dengan pasangan

Gejala dan Tanda (Mayor): Gejala dan tanda


Subjektif: minor:
- Mengeluh sulit melakukan hubungan seksual - Mengungkapkan
- Mengungakapkan aktivitas seksual berubah hubungan dengan
- Mengungkapkan perilaku seksual berubah pasangan
- Orientasi seksual berubah berubah.

Kondisi Klinis Terkait:


Mastektomi, histerektomi, kanker, kondisi yang menyebabkan paralisis, penyakit menular seksual. 20
✢ Tautan SDKI – SLKI (Lihat Buku SLKI Bab V, Hal. 176)
Pola Seksual Tidak Efeketif
Luaran Utama Identitas seksual

Citra tubuh
Luaran tambahan Dukungan sosial
Fungsi seksual
Harapan
Harga diri
Kesadaran diri
Kontrol risiko
Penampilan peran

21
Identitas Seksual (L. 07056)  hal. 32
Definisi:
Pengenalan dan penerimaan diri terhadap aspek seksual.

Ekspektasi:
Membaik

Kriteria Hasil:

22
Fungsi Seksual (L. 07055)  hal. 27
Definisi:
Integrasi aspek fisik dan sosioemosional terkait penyaluran dan kinerja seksual.

Ekspektasi:
Membaik

Kriteria Hasil:

23
✢ Tautan SDKI – SLKI (Lihat Buku SLKI Bab V)
Pola Seksual Tidak Efeketif  Hal. 494
Luaran Tambahan
Luaran Utama • Edukasi seksualitas

• Konseling seksualitas

24
Edukasi Seksualitas
Tindakan
Observasi
• Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
• Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
• Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
• Berikan kesempatan untuk bertanya
• Fasilitasi kesadaran keluarga terhadap anak dan remaja serta pengaruh media
Edukasi
• Jelaskan anatomi dan fisiologi sistem reproduksi laki-laki dan perempuan
• Jelaskan perkembangan seksualitas sepanjang siklus kehidupan
• Jelaskan perkembangan emosi masa anak dan remaja
• Jelaskan pengaruh tekanan kelompok dan sosial terhadap aktifitas seksual
• Jelaskan konsekuensi negatif mengasuh anak pada usia dini (ms. Kemiskinan, kehilangan karir, dan
pendidikan)
• Jelaskan resiko tertular penyakit menular seksual dan AIDS akibar seks bebas
• Anjurkan orang tua menjadi edukator seksualitas bagi anak-anaknya
• Anjurkan anak/remaja tidak melakukan aktifitas seksual di luar nikah 25
Terima Kasih

26

Anda mungkin juga menyukai