Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ANTONIUS TEUL NAMU PRAING

KELAS : KPN 18 B

NIM : 1420118006R

TUGAS: KEPERAWATAN KELURGA

1. Buatlah klasifikasi diagnosa keperawatan keluarga sesuai buku standar diagnosa


keperawatan indonesia
Apakah masuk aktual atau potensial dan resiko.

JAWABAN

1. Diagnosa keperawatan adalah merupakan penilaian klinis terhadap pengalaman/ respon


individu, keluarga atau komunitas pada masalah kesehatan/resiko masalah kesehatan atau
pada proses kehidupan. Diagnosa keperawatan merupakan bagian vital dalam menentukan
asuhan keperawatan yang sesuai untuk membantu klien mencapai kesehatan yang optimal.

Diagnosis keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons klien individu,


keluarga, dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan.

2. Klasifikasi Diagnosis Keperawatan


Klasifikasi diagnosis keperawatan pada buku SDKI mengadopsi klasifikasi
diagnosis keperawatan dari ICN (International Council of Nurses, 1994).

Ada total 149 diagnosis keperawatan dalam SDKI, yang terbagi menjadi 5 kategori dan
14 subkategori.

6 kategori diagnosis keperawatan berdasarkan SDKI

Kategori: Fisiologis
Subkategori: Respirasi.

1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif.

2. Gangguan Penyapihan Ventilator.

3. Gangguan Pertukaran Gas.

4. Gangguan Ventilasi Spontan.

5. Pola Napas Tidak Efektif.


6. Risiko Aspirasi.

Subkategori: Sirkulasi.

1. Gangguan Sirkulasi Spontan.


2. Penurunan Curah Jantung.
3. Perfusi Perifer Tidak Efektif.
4. Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan.
5. Risiko Penurunan Curah Jantung.
6. Risiko Perdarahan.
7. Risiko Perfusi Gastrointestinal Tidak Efektif.
8. Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif.

Subkategori: Nutrisi/Cairan.

1. Berat Badan Lebih.


2. Defisit Nutrisi.
3. Diare.
4. Disfungsi Motilitas Gastrointestinal.
5. Hipervolemia.
6. Hipovolemia.
7. Ikterik Neonatus.
8. Kesiapan Peningkatan Keseimbangan Cairan.
9. Kesiapan Peningkatan Nutrisi.
10. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah.
11. Menyusui Efektif.
12. Menyusui Tidak Efektif.
13. Obesitas.
14. Risiko Berat Badan Lebih.
15. Risiko Defisit Nutrisi.
16. Risiko Disfungsi Motilitas Gastrointestinal.
17. Risiko Hipovolemia.
18. Risiko Ikterik Neonatus.
19. Risiko Ketidakseimbangan Cairan.
Subkategori: Eliminasi.

1. Gangguan Eliminasi Urin.


2. Inkontinensia Fekal.
3. Inkontinensia Urin Berlanjut.
4. Inkontinensia Urin Fungsional.
5. Inkontinensia Urin Berlebih.
6. Inkontinensia Urin Refleks.
7. Inkontinensia Urin Stres.
8. Inkontinensia Urine Urgensi.
9. Kesiapan Peningkatan Eliminasi Urin.
10. Konstipasi.
11. Retensi Urin.
12. Risiko Inkontinensia Urin Urgensi.
13. Risiko Konstipasi.

Subkategori: Aktivitas dan Istirahat.

1. Disorganisasi Perilaku Bayi.


2. Gangguan Mobilitas Fisik.
3. Gangguan Pola Tidur.
4. Intoleransi Aktivitas.
5. Keletihan.
6. Kesiapan Peningkatan Tidur.
7. Risiko Disorganisasi Perilaku Bayi.
8. Risiko Intoleransi Aktivitas.

Subkategori: Neurosensori.

1. Disrefleksia Otonom.
2. Gangguan Memori.
3. Gangguan Menelan.
4. Konfusi Akut.
5. Konfusi Kronis.
6. Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial.
7. Risiko Disfungsi Neurovaskuler Perifer.
8. Risiko Konfusi Akut.

Subkategori: Reproduksi dan Seksualitas.

1. Disfungsi Seksual.
2. Kesiapan Persalinan.
3. Pola Seksual Tidak Efektif.
4. Risiko Disfungsi Seksual.
5. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki.

Kategori: Psikologis.

Subkategori: Nyeri dan Kenyamanan.

1. Gangguan Rasa Nyaman.


2. Ketidaknyamanan Pasca Partum.
3. Nausea.
4. Nyeri Akut.
5. Nyeri Kronis.
6. Nyeri Melahirkan.

Subkategori: Integritas Ego.

1. Ansietas.
2. Berduka.
3. Distres Spiritual.
4. Gagguan Citra Tubuh.
5. Gangguan Identitas Diri.
6. Gangguan Persepsi Sensori.
7. Harga Diri Rendah Kronis.
8. Harga Diri Rendah Situasional.
9. Keputusasaan.
10. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri.
11. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga.
12. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas.
13. Ketidakberdayaan.
14. Ketidakmampuan Koping Keluarga.
15. Koping Defensif.
16. Koping Komunitas Tidak Efektif.
17. Koping Tidak Efektif.
18. Penurunan Koping Keluarga.
19. Penyangkalan Tidak Efektif.
20. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko.
21. Risiko Distres Spiritual.
22. Risiko Harga Diri Rendah Kronis.
23. Risiko Harga Diri Rendah Situasional.
24. Risiko Ketidakberdayaan.
25. Sindrom Pasca Trauma.

Subkategori: Pertumbuhan dan Perkembangan.

1. Gangguan Tumbuh Kembang.


2. Risiko Gangguan Perkembangan.
3. Risiko Gangguan Pertumbuhan.

Kategori: Perilaku.

Subkategori: Kebersihan Diri.

1. Defisit Perawatan Diri.

Subkategori: Penyuluhan dan Pembelajaran.

1. Defisit Kesehatan Komunitas.


2. Defisit Pengetahuan.
3. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan.
4. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan.
5. Ketidakpatuhan.
6. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif.
7. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif.
8. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif.

Kategori: Relasional.

Subkategori: Interaksi Sosial.

1. Gangguan Interaksi Sosial.


2. Gangguan Komunikasi Verbal.
3. Gangguan Proses Keluarga.
4. Isoloasi Sosial.
5. Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua.
6. Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga.
7. Penampilan Peran Tidak Efektif.
8. Pencapaian Peran Menjadi Orang Tua.
9. Risiko Gangguan Perlekatan.
10. Risiko Proses Pengasuhan Tidak Efektif.

Kategori: Lingkungan.

Subkategori: Keamanan dan Proteksi.

1. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan.


2. Hipertermia.
3. Hipotermia.
4. Perilaku Kekerasan.
5. Perlambatan Pemulihan Pascabedah.
6. Risiko Alergi.
7. Risiko Bunuh Diri.
8. Risiko Cedera.
9. Risiko Cedera Pada Ibu.
10. Risiko Cedera Pada Janin.
11. Risiko Gangguan Integritas Kulit/Jaringan.
12. Risiko Hipotermia.
13. Risiko Hipotermia Perioperatif.
14. Risiko Infeksi.
15. Risiko Jatuh.
16. Risiko Luka Tekan.
17. Risiko Mutilasi Diri.
18. Risiko Perilaku Kekerasan.
19. Risiko Perlambatan Pemulihan Pascabedah.

Jenis Diagnosis Keperawatan


Diagnosis keperawatan dibagi menjadi dua jenis, yaitu: (1) diagnosis negatif; dan (2)
diagnosis positif.
Diagnosis negatif dibagi kembali menjadi 2 jenis, yaitu diagnosis aktual dan diagnosis
risiko, sedangkan diagnosis positif adalah diagnosis promosi Kesehatan.
Diagnosis Negatif
Diagnosis negatif adalah diagnosis yang menunjukkan bahwa klien dalam kondisi sakit
(aktual) atau beresiko mengalami sakit (risiko).
Penegakkan diagnosis ini mengarahkan kepada intervensi yang bersifat menyembuhkan
(kuratif), pemulihan (rehabilitatif), dan pencegahan (preventif).
Diagnosis Aktual
Diagnosis aktual adalah diagnosis keperawatan yang menggambarkan respons klien
terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupannya yang menyebabkan klien
mengalami masalah kesehatan.
Pada diagnosis aktual, tanda dan/atau gejala mayor maupun minor dapat ditemukan dan
divalidasi pada klien.
Contohnya diagnosis “Penurunan Curah Jantung“, “Gangguan Ventilasi Spontan“,
“Defisit Nutrisi” dan lain-lain.
Diagnosis Risiko
Diagnosis risiko adalah diagnosis keperawatan yang menggambarkan respons klien
terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupannya yang dapat menyebabkan klien
berisiko mengalami masalah kesehatan.
Pada diagnosis risiko tidak ditemukan tanda/gejala pada klien, namun klien memiliki
faktor risiko mengalami masalah kesehatan.
Contohnya diagnosis “Risiko Perfusi Renal Tidak Efektif“, atau “Risiko Perdarahan“
Diagnosis Positif
Diagnosis positif adalah diagnosis yang menunjukkan bahwa klien dalam kondisi sehat
dan dapat mencapai kondisi yang lebih sehat atau optimal.
Penegakkan diagnosis ini mengarahkan pada intervensi yang bersifat edukasi (promotif),
oleh karena itu diagnosis positif ini juga disebut dengan diagnosis promosi kesehatan.
Diagnosis promosi kesehatan
Diagnosis promosi kesehatan adalah diagnosis keperawatan yang menggambarkan
adanya keinginan dan motivasi klien untuk meningkatkan kondisi kesehatannya ke
tingkat yang lebih baik atau optimal.
Contohnya diagnosis “Kesiapan peningkatan keseimbangan cairan” dan “kesiapan
peningkatan nutrisi”
Komponen Diagnosis Keperawatan
Komponen diagnosis keperawatan terdiri dari 2 yaitu: (1) masalah/problem; dan (2)
indikator diagnostik.
Masalah (problem)
Masalah merupakan label diagnosis keperawatan yang menggambarkan inti dari respons
pasien terhadap kondisi Kesehatan atau proses kehidupannya.

Anda mungkin juga menyukai