Anda di halaman 1dari 6

Pada versi 2015-2017 :

Adanya perubahan pada diagnosis Promosi Kesehatan dan Risiko. Dimana diagnosis
Risiko diubah untuk menghilangkan Risiko dari definisi, yang telah digantikan oleh Rentan.
sedangkan diagnosis Promosi Kesehatan diubah untuk memastikan definisi yang tercermin
dalam diagnosis sesuai untuk digunakan pada setiap tahap dalam rentang sehat-sakit, dan
pernyataan keseimbangan atau kesehatan tidak diperlukan.

❖ 14 diagnosis direvisi:
● Ketidakefektifan pemberian ASI
● Diskontinuitas pemberian ASI
● Kesiapan meningkatkan pemberian ASI
● Kelebihan volume cairan
● Hambatan mobilitas fisik
● Risiko ketegangan peran pemberi asuhan
● Distress spiritual
● Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh
● Hipertermia, Hipotermia
● Pelambatan pemulihan pasca bedah
● Kerusakan integritas jaringan
● Nyeri akut, dan Nyeri Kronis

❖ Adanya revisi pada lima label diagnosis:


● Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri,
● Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan diri,
● Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga,
● Gangguan penyesuaian individu, dan
● Risiko gangguan penyesuaian.
❖ Diagnosis yang dihapus :
● Gangguan medan energi.
● Gagal bertumbuh dewasa.
● Kesiapan meningkatkan status imunisasi.
● Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh.
● Risiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh.
● Sindrom gangguan interpretasi lingkungan.
● Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan.

Perubahan lainnya : Daftar indikator diagnostik telah dipersingkat. Alasan pertama,


karena batasan karakteristik telah diidentifikasi sebagai hal yang dapat diamati, mencakup
apa yang dilihat dan didengar, sehingga tidak lagi diperlukan memiliki istilah yang
berhubungan dengan data yang sama. Kedua, beberapa sub kategori istilah telah dihapus
karena tidak lagi diperlukan. Penghapusan lain termasuk agens farmasi, dikategorikan di
bawah subkategori agens farmasi.
Versi 2018-2020 :

Adanya perubahan pada Definisi Diagnosis Promosi Kesehatan : menunjukkan


pengetahuan bahwa terdapat populasi terhadap siapa kesehatan akan ditingkatkan, dengan
perawat bertindak sebagai seorang agen untuk klien. Penilaian klinis mengenai motivasi dan
keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengaktualisasi potensi kesehatan. Respon
ini diapresiasikan dengan kesiapan untuk meningkatkan perilaku kesehatan tertentu dan dapat
digunakan untuk suatu status kesehatan.

❖ 17 diagnosis direvisi :
● Domain 1, Kelas 1 : Kesiapan meningkatkan literasi kesehatan.
● Domain 2, Kelas 1 : Ketidakefektifan dinamika makan remaja.
● Domain 2, Kelas 1 : Ketidakefektifan dinamika makan anak.
● Domain 2, Kelas 1 : Ketidakefektifan dinamika menyusu bayi.
● Domain 2, Kelas 4 : Risiko ketidakseimbangan metabolik.
● Domain 4, Kelas 3 : Ketidakseimbangan medan energi.
● Domain 4, Kelas 4 : Risiko ketidakstabilan tekanan darah.
● Domain 9, Kelas 1 : Risiko transisi imigrasi terganggu.
● Domain 9, Kelas 3 : Sindrom abstinensi neonatal.
● Domain 9, Kelas 3 : Sindrom putus-zat akut.
● Domain 9, Kelas 3 : Risiko sindrom putus-zat akut
● Domain 11, Kelas 1 : Risiko infeksi area pembedahan.
● Domain 11, Kelas 2 : Risiko mulut kering.
● Domain 11, Kelas 2 : Risiko tromboembolism vena.
● Domain 11, Kelas 3 : Risiko mutilasi genital wanita.
● Domain 11, Kelas 4 : Risiko cedera okupasional.
● Domain 11, Kelas 6 : Risiko ketidakefektifan termoregulasi.
● Delapan diagnosis yang dihilangkan :
● Risiko pertumbuhan tidak proporsional (00113), Domain 13, Kelas 1 : tujuh diagnosis
yang masih ada dihilangkan dari terminologi, setelah peninjauan oleh Diagnosis
Development Committee. Diagnosis ini tidak konsisten dengan literatur terkini, atau
kurang bukti untuk mendukung kelanggengannya dalam terminologi.
● Ketidakpatuhan (00079), Domain 1, Kelas 2 : diagnosis ini sudah sangat tua, dengan
revisi terakhir tahun 1998. Diagnosis ini tidak lagi konsisten dengan mayoritas riset
dalam bidang terkait, yang fokus konsepnya adalah ketaatan bukan kepatuhan.
● Kesiapan meningkatkan keseimbangan cairan (00160), Domain 2, Kelas 5.
● Kesiapan meningkatkan eliminasi urin (00166), Domain 3, Kelas 1.
● Risiko gangguan fungsi kardiovaskular (00239), Domain 4, Kelas 4 : diagnosis ini
kurang cukup perbedaannya dengan kardiovaskular lain di dalam terminologi.
● Risiko ketidakefektifan perfusi gastrointestinal (00202), Domain 4, Kelas 4 :
diagnosis ini tidak ditemukan kemandirian yang dapat dimodifikasi melalui praktik
keperawatan.
● Risiko ketidakefektifan perfusi ginjal (00203), Domain 4, Kelas 4 : diagnosis ini tidak
ditemukan kemandirian yang dapat dimodifikasi melalui praktik keperawatan.
● Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh (00005), Domain 11, Kelas 6 : diganti dengan
diagnosis baru, Risiko ketidakefektifan termoregulasi (00274). Revisi pada diagnosis
ini mengarah pada pengetahuan bahwa konsep utamanya adalah termoregulasi, dan
definisi serta faktor risikonya konsisten dengan diagnosis terkini, ketidakefektifan
termoregulasi (00008). Oleh karena itu, label dan definisi diubah, mengarah pada
kebutuhan untuk menghapus kode yang ada dan menggunakan kode baru.

❖ Adanya revisi label pada 11 diagnosis keperawatan :


● Defisien aktivitas pengalih = Penurunan Pelaksanaan Aktivitas Pengalih.
● Ketidakcukupan ASI = Ketidakcukupan Produksi ASI.
● Ikterik Neonatus = Hiperbilirubinemia Neonatal.
● Risiko Ikterik Neonatus = Risiko Hiperbilirubinemia Neonatal.
● Kerusakan Membran Mukosa Oral = Kerusakan Integritas Mukosa Oral.
● Risiko Kerusakan Membran Mukosa Oral = Risiko Kerusakan Integritas Mukosa
Oral.
● Risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak = Risiko Kematian Bayi Mendadak.
● Risiko Trauma = Risiko Trauma Mendadak.
● Risiko Respon Alergi = Risiko Reaksi Alergi.
● Risiko Alergi Lateks = Reaksi Alergi Lateks.
● Risiko Respon Alergi Lateks = Risiko Reaksi Alergi Lateks.

Adanya pengenalan Populasi Berisiko dan Kondisi Terkait: Salah satu masalah yang
sering dihadapi dalam terminolohi adalah daftar panjang faktor yang berhubungan, banyak
diantaranya tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan intervensi keperawatan mandiri.
Masalah ini telah menjadi data yang membantu ketika mendiagnosis seorang klien, dan data
ini diperlukan ada untuk perawat karena mempertimbangkan diagnosis potensial. Namun,
karena intervensi harus ditujukan pada faktor yang berhubungan, hal ini menyebabkan
kebingungan pada praktisi maupun mahasiswa.

Oleh karena itu, dua istilah baru ini ditambahkan untuk memperjelas data indikasi yang
akan mempermudah membuat suatu diagnosis, meskipun ini belum bisa
dipertanggungjawabkan untuk intervensi keperawatan mandiri. Populasi berisiko adalah
kelompok individu yang memiliki karakteristik yang menyebabkan masing-masing
anggotanya rentan terhadap respon manusia tertentu, seperti demografik, riwayat kesehatan
atau keluarga, tahap pertumbuhan atau perkembangan, atau pemajanan pada kejadian
tertentu. Sedangkan Kondisi terkait adalah diagnosis medis, cedera, prosedur, alat medis, atau
agens farmaseutikal. Kondisi ini tidak secara mandiri dapat diubah oleh perawat profesional,
tetapi dapat mendukung keakuratan dalam diagnosis keperawatan.

REFERENSI

NANDA International. (2015). Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-2017.


Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

NANDA-I. (2017). Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2018-2020. Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC.
❖ Kelebihan dari SDKI:
● Bahasa standar keperawatan indonesia
● Diakui oleh persi dan kars
● Direncanakan terintegrasi dengan sistem jaminan kesehatan nasional (bpjs)
❖ Kekurangan SDKI:
● Belum ada standar outcome dan standar intervensi dari SDKI
● Jumlah diagnosis yang ada mungkin belum memenuhi kebutuhan diagnosis
keperawatan yang diperlukan (149 Diagnosis)
❖ Kelebihan Dari Nanda

Merupakan bahasa keperawatan standar yang aplikatif, mendukung keamanan dan


keselamatan pasien, komunikatif, sistematis, efektif, efisien, mendukung dokumentasi
elektronik keperawatan, mudah untuk perhitungan jasa perawat, singkat, mampu
meningkatkan autonomi perawat dan menunjukkan batang tubuh keilmuan pada berbagai
area spesifik keperawatan, dan meningkatkan akurasi diagnosa keperawatan yang diangkat
berdasarkan batasan karakteristik disesuaikan dengan tanda dan gejala yang muncul pada
pasien, akan diikuti dengan akurasi outcome yang sensitive dan intervensi yang relevan
dalam bahasa keperawatan yang tersandarisasi

Anda mungkin juga menyukai