Adanya perubahan pada diagnosis Promosi Kesehatan dan Risiko. Dimana diagnosis
Risiko diubah untuk menghilangkan Risiko dari definisi, yang telah digantikan oleh Rentan.
sedangkan diagnosis Promosi Kesehatan diubah untuk memastikan definisi yang tercermin
dalam diagnosis sesuai untuk digunakan pada setiap tahap dalam rentang sehat-sakit, dan
pernyataan keseimbangan atau kesehatan tidak diperlukan.
❖ 14 diagnosis direvisi:
● Ketidakefektifan pemberian ASI
● Diskontinuitas pemberian ASI
● Kesiapan meningkatkan pemberian ASI
● Kelebihan volume cairan
● Hambatan mobilitas fisik
● Risiko ketegangan peran pemberi asuhan
● Distress spiritual
● Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh
● Hipertermia, Hipotermia
● Pelambatan pemulihan pasca bedah
● Kerusakan integritas jaringan
● Nyeri akut, dan Nyeri Kronis
❖ 17 diagnosis direvisi :
● Domain 1, Kelas 1 : Kesiapan meningkatkan literasi kesehatan.
● Domain 2, Kelas 1 : Ketidakefektifan dinamika makan remaja.
● Domain 2, Kelas 1 : Ketidakefektifan dinamika makan anak.
● Domain 2, Kelas 1 : Ketidakefektifan dinamika menyusu bayi.
● Domain 2, Kelas 4 : Risiko ketidakseimbangan metabolik.
● Domain 4, Kelas 3 : Ketidakseimbangan medan energi.
● Domain 4, Kelas 4 : Risiko ketidakstabilan tekanan darah.
● Domain 9, Kelas 1 : Risiko transisi imigrasi terganggu.
● Domain 9, Kelas 3 : Sindrom abstinensi neonatal.
● Domain 9, Kelas 3 : Sindrom putus-zat akut.
● Domain 9, Kelas 3 : Risiko sindrom putus-zat akut
● Domain 11, Kelas 1 : Risiko infeksi area pembedahan.
● Domain 11, Kelas 2 : Risiko mulut kering.
● Domain 11, Kelas 2 : Risiko tromboembolism vena.
● Domain 11, Kelas 3 : Risiko mutilasi genital wanita.
● Domain 11, Kelas 4 : Risiko cedera okupasional.
● Domain 11, Kelas 6 : Risiko ketidakefektifan termoregulasi.
● Delapan diagnosis yang dihilangkan :
● Risiko pertumbuhan tidak proporsional (00113), Domain 13, Kelas 1 : tujuh diagnosis
yang masih ada dihilangkan dari terminologi, setelah peninjauan oleh Diagnosis
Development Committee. Diagnosis ini tidak konsisten dengan literatur terkini, atau
kurang bukti untuk mendukung kelanggengannya dalam terminologi.
● Ketidakpatuhan (00079), Domain 1, Kelas 2 : diagnosis ini sudah sangat tua, dengan
revisi terakhir tahun 1998. Diagnosis ini tidak lagi konsisten dengan mayoritas riset
dalam bidang terkait, yang fokus konsepnya adalah ketaatan bukan kepatuhan.
● Kesiapan meningkatkan keseimbangan cairan (00160), Domain 2, Kelas 5.
● Kesiapan meningkatkan eliminasi urin (00166), Domain 3, Kelas 1.
● Risiko gangguan fungsi kardiovaskular (00239), Domain 4, Kelas 4 : diagnosis ini
kurang cukup perbedaannya dengan kardiovaskular lain di dalam terminologi.
● Risiko ketidakefektifan perfusi gastrointestinal (00202), Domain 4, Kelas 4 :
diagnosis ini tidak ditemukan kemandirian yang dapat dimodifikasi melalui praktik
keperawatan.
● Risiko ketidakefektifan perfusi ginjal (00203), Domain 4, Kelas 4 : diagnosis ini tidak
ditemukan kemandirian yang dapat dimodifikasi melalui praktik keperawatan.
● Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh (00005), Domain 11, Kelas 6 : diganti dengan
diagnosis baru, Risiko ketidakefektifan termoregulasi (00274). Revisi pada diagnosis
ini mengarah pada pengetahuan bahwa konsep utamanya adalah termoregulasi, dan
definisi serta faktor risikonya konsisten dengan diagnosis terkini, ketidakefektifan
termoregulasi (00008). Oleh karena itu, label dan definisi diubah, mengarah pada
kebutuhan untuk menghapus kode yang ada dan menggunakan kode baru.
Adanya pengenalan Populasi Berisiko dan Kondisi Terkait: Salah satu masalah yang
sering dihadapi dalam terminolohi adalah daftar panjang faktor yang berhubungan, banyak
diantaranya tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan intervensi keperawatan mandiri.
Masalah ini telah menjadi data yang membantu ketika mendiagnosis seorang klien, dan data
ini diperlukan ada untuk perawat karena mempertimbangkan diagnosis potensial. Namun,
karena intervensi harus ditujukan pada faktor yang berhubungan, hal ini menyebabkan
kebingungan pada praktisi maupun mahasiswa.
Oleh karena itu, dua istilah baru ini ditambahkan untuk memperjelas data indikasi yang
akan mempermudah membuat suatu diagnosis, meskipun ini belum bisa
dipertanggungjawabkan untuk intervensi keperawatan mandiri. Populasi berisiko adalah
kelompok individu yang memiliki karakteristik yang menyebabkan masing-masing
anggotanya rentan terhadap respon manusia tertentu, seperti demografik, riwayat kesehatan
atau keluarga, tahap pertumbuhan atau perkembangan, atau pemajanan pada kejadian
tertentu. Sedangkan Kondisi terkait adalah diagnosis medis, cedera, prosedur, alat medis, atau
agens farmaseutikal. Kondisi ini tidak secara mandiri dapat diubah oleh perawat profesional,
tetapi dapat mendukung keakuratan dalam diagnosis keperawatan.
REFERENSI