Anda di halaman 1dari 6

Pengertian diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respons manusia terhadap


gangguan kesehatan atau proses kehidupan, atau kerentanan respons dari seorang individu,
keluarga, atau komunitas. (NANDA, 2015-2017)

Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon individu,


keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana berdasarkan
pendidikan dan pengalamannya, perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan
memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan
merubah status kesehatan klien (Herdman, 2012).

Tipe-tipe diagnosa keperawatan

a. Diagnosa keperawatan aktual


Diagnosa keperawatan aktual menurut NANDA adalah menyajikan keadaan klinis
yang telah divalidasikan melalui batasan karakteristik mayor yang diidentifikasi. Diagnosa
keperawatan aktual memiliki empat komponen diantaranya : label, definisi, batasan karakteristik,
dan faktor yang berhubungan.
Faktor yang berhubunga terdiri dari empat komponen yaitu:
1. Patofisiologi (biologis atau psikologis)
2. Tindakan yang berhubungan
3. Situasional (lingkungan, personal)
4. Maturasional
Penulisan rumusan ini adalah PES (problem + etiologi + simtom).
 Contoh pernyataan diagnosa keperawatan : Intoleransi aktivitas yang
berhubungan dengan penurunan transport oksigen sekunder akibat tirah baring lama dan
menurun, tekanan diastolik meningkat >15 mmHg, puccat, sianosis, lemah.

b. Diagnosa keperawatan risiko atau risiko tinggi


Menurut NANDA, diagnosa keperawatan risiko adalah keputusan klinis tentang individu,
keluarga, atau komunitas yang sangat rentan untuk mengalami masalah dibanding individu atau
kelompok lain pada situasi yang sama atau hampir sama.

Diagnosa keperawatan ini mengganti istilah diagnosa keperawatan potensial dengan


menggunakan “risiko terhadap atau risiko tinggi terhadap”. Validasi untuk menunjang diagnosa
risiko tinggi adalah faktor risiko yang memperlihatkan keadaan dimana kerentanan meningkat
terhadap klien atau kelompok dan tidak menggunakan batasan karakteristik.
Penulisan rumusan diagnosa keperawatan risiko tinggi adalah PE (problem + etiologi).
 Contoh penulisan diagnosa risiko tinggi : Risiko terhadap penularan infeksi yang
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang menurunnya risiko penularan virus
AIDS.

c. Diagnosa keperawatan kemungkinan


Menurut NANDA, diagnosa keperawatan kemungkinan adalah pernyataan tentang
masalah yang diduga masih memerlukan data tambahan dengan harapan masih diperlukan untuk
memastikan adanya tanda dan gejala utama adanya faktor risiko.
 Contoh penulisan diagnosa kemungkinan : Kemungkinan gangguan konsep diri
yang berhubungan dengan kehilangan peran tanggung jawab.

d. Diagnosa keperawatan sejahtera


Menurut NANDA, diagnosa keperawatan sejatera adalah ketentuan klinis mengenai
individu, kelompok, atau masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan khusus ke tingkat
kesehatan yang lebih baik. Cara pembuatan diagnosa ini menggabungkan pernyataan fungsi
positif dalam masing-masing pola kesehatan fungsional sebagai alat pengkajian yang disahkan.
Dalam menentukan diagnosa keperawatan sejatera menunjukkan terjadi peningkatan fungsi
kesehatan menjadi fungsi yang positif.
Sebagai contoh, pasangan muda yang kemudian menjadi orangtua telah melaporkan fungsi
positif dalam perannya pola hubungan. Perawat dapat memakai informasi dan lahirlah bayi baru
sebagai tambahan dalam unit keluarga, untuk membantu keluarga mempertahankan pola
hubungan yang efektif.

 Contoh penulisan diagnosa keperawatan sejatera : Perilaku mencaari bantuan


kesehatan yang berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang peran sebagai orang
baru (Linda Jual Carpenito,1995).

e. Diagnosa keperawatan sindrom


Menurut NANDA, diagnosa keperawatan sindrom adalah diagnosa keperawatan yang terdiri dari
sekelompok diagnosa keperawatan aktual atau risiko tinggi yang diduga akan muncul karena
suatu kejadian atau situasi tertentu.
 Contoh penulisan diagnosa keperawatan sindrom : Sindrom disuse yang
berhubungan dengan tindakan pembedahan (amputasi).

Penulisan dokumentasi diagnosa keperawatan beertujuan untuk:


 Mengomunikasikan masalah pasien pada tim kesehatan
 Mendemonstrasikan tanggung jawab dalam identifikasi masalah pasien
 Mengidentifikasi masalah utama untuk perkembangan intervensi keperawatan.

Tujuan Diagnosa Keperawatan

Tahap diagnosa keperawatan memungkinkan perawat untuk menganalisis dan mensintesis data
yang telah dikelompokkan sesuai pola kesehatan atau divisi diagnosa. Diagnosa keperawatan
dirumuskan berdasarkan respons pasien terhadap perubahan-perubahan pasa status
kesehatan,masalah-masalah yang diidentifikasi,dan kemampuan perawat untuk membantu
menyelesaikan masalah pasien.

Analisis dan Interpretasi Data


Proses Diagnostik ialah kegiatan menganalisis dan mensintesis data yang dikumpulkan
selama pengkajian.proses diagnostic ini memadukan ketrampilan berpikir kritis dalam langkah
pembuatan-keputusan yang digunakan perawat untuk mengembangkan pernyataan diagnostic.
proses ini mencakup analisis dan interprestasi data pengkajian,identifikasi masalah, dan
merumuskan diagnose keperawatan.

Proses Diagnostik

1. Validasi data
2. Pengelompokan data
3. Interpretasi Data
4. Identifikasi kebutuhan klien
5. Perumusan diagnosa keperawatan

Format Diagnosa Keperawatan


Format diagnosa keperawatan (yaitu,secara actual diagnosa dinyatakan) didapat dari
proses diagnosik. Format ini memungkinkan perawat pemula mempunyai pengenalan dan
pemahaman terhadap struktur dari pernytaan diagnosa keperawatan. Faktor yang berhubungan
adalah kondisi atau etiologi yang mempengaruhi resnpons actual atau potensial klien, yang dapat
diubah oleh intervensi keperawatan.

Format Diagnosa Keperawatan NANDA


Pernyataan Diagnostik Faktor Yang Berhubungan
Kontipasi Diet serat yang tidak mencukupi
Efek nedikasi
Masukan cairan yang tidak adekuat
Penurunan aktivitas
Keletihan Ketidaknyamanan
Tuntutan peran yang berlebihan
Peningkatan kebutuhan energi
Kerusakan intergritas kulit Retensi
Klebihan sekresi
Imobilisasi
Perubahan sirkulasi

Diagnosa keperawatan berfokus pada dan mendifinisikan kebutuhan keperawatan dari klien
(Gordon, 1994). Diagnosa keperawatan mencerminkan tingkat kesehatan atu respons terhadap
penyakit atau proses patologis,status emosional,fenomena sosiokultural, atau tahap
perkembangan. Diagnosa Medis secara menonjol mengidentifikasi status penyakit spesifik.
Fokus medis adalah pada diagnosis dan pengobatan terhadap penyakit.
Diagnosis medis dan keperawatan dikembangkan menggunakan dasar data pengkajian. Pada
kedua profesi tersebut,label diagnostic mengarahkan arah keperawatan. Namun demikian, data
dasar keperawatan adalah global,dan mencakup suatu pengkajian mendalam dari dimensi
fisiologis,psikologis,sosio cultural,perkembangan dan spiritual klien, Data dasar kedokteran
mencakup system fisiologis dan personal serta system social. Sistem personal dan social
mungkin terbatas pada riwayat medis keluarga dan ekonomi serta riwayat asuransi klien
(Gordon, 1994).

Sumber Kesalahan Diagnostik

1. Kesalahan dalam Pengumpulan Data


Tipe kesalahan ini terjadi selama proses pengkajian. Jika data dikumpulkan secara
tidak lengkap, dikurangi,salah interpretasi, maka diagnosis ini tidak benar, begitupun
sebaliknya.
2. Kesalahan dalam interpretasi dan Analisis Data
3. Kesalahan dalam Pengelompokan Data
Setelah data diinterpretasikan dan dianalisis, maka terjadi pengelompokan
data. Kesalahan dalam mengelompokan data jika data dikelompokkan secara
premature, tidak tepat, atau tidak sama sekali ( Gordon, 1982, 1994). Penghentian
premature pengelompokan data terjadi ketika perawat membuat diagnose
keperawatan sebelum semua data dikelompokan.
4. Kesalahan dalam Pernyataan Diagnostik.
Tipe kesalahan terakhir yang dapat terjadi adalah cara di mana diagnostik
keperawatan di nyatakan.

Keterangan tentang diagnosa keperwatan


1. Problem (Masalah)
Tujuan penulisan pernyataan masalah adalah menjelaskan status kesehatan atau
masalah kesehatan klien secara singkat dan sejelas mungkin. Karena pada bagian ini
dari diagnosa keperawatan mengidentifikasi apa yang tidak sehat tentang klien dan
apa yang harus di rubah tentang status kesehatan klien dan juga memberikan
pedoman terhadap tujuan dari asuhan keperawatan. Dengan menggunakan standar
diagnosa dari Herdman mempunyai keuntungan yang signifikan yaitu :
a. Untuk membantu perawat untuk berkomunikasi antara yang satu dengan yang
lainnya dengan menggunakan istilah yang di mengerti secara umum.
b. Sebagai metode untuk mengidentifikasi perbedaan masalah keperawatan yang ada
dengan masalah medis.
c. Semua perawat dapat bekerjasama dalam menguji dan mendefenisikan kategori
diagnosa dalam mengidentifikasi kriteria pengkajian dan intervensi keperawatan
dalam meningkatkan asuhan keperawatan.

2. Etiologi (Penyebab)
Etiologi (penyebab) adalah faktor faktor klinik dan personal yang dapat merubah
status kesehatan atau mempengaruhi perkembangan masalah. Etiologi
mengidentifikasi fisiologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual serta faktor-faktor
lingkungan yang di percaya berhubungan dengan masalah baik sebagai penyebab
maupun faktor resiko. Karena etiologi mengidentifikasi faktor yang mendukung
terhadap faktor masalah kesehatan klien, maka etiologi sebagai pedoman atau sasaran
langsung dari intervensi keperawatan. Jika terjadi kesalahan dalam menentukan
penyebab maka tindakan keperawatan menjadi tidak efektif dan efesien.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.J (1997) Buku pegangan dosen. Diagnosa keperawatan Aplikasi pada Praktek
Klinis. EGC, Jakarta.

Carpenito, L.J (2001) Buku Saku Diagnosa Keperawatan (Hnadbook of Nursing Diagnosis)
(Alih Bahasa Monica Ester). EGC. Jakarta.
Diakses 2 Maret 2017 Pukul 12:53 WIB

NANDA.2015. Diagnosis Keperawatan: definisi dan klasifikasi ,edisi 10, 2015–2017. Jakarta:
EGC

Nursalam. PROSES DAN DOKUMENTASI KE

PERAWATAN : Konsep dan Praktik Edisi 2. Jakarta : SALEMBA MEDIKA, 2007. ISBN:978-
979-3027-57-9.

Anda mungkin juga menyukai