Anda di halaman 1dari 8

Soal UAS Dokumentasi Keperawatan Keperawatan Membuat perencanaan keperawatan, diupload

di Solleta sesuai jadwal UAS

Masing-masing mahasiswa membuat 1 Diagnosis keperawatan dan tidak boleh sama antara kelas 1
B dan 1C

Kelas 1B Kelas 1C
No Diagnosis Keperawatan No Diagnosis Keperawatan
1 Risiko Cedera 1 Gangguan penyapihan ventilator
2 Nyeri melahirkan 2 Defisit pengetahuan
3 Gangguan citra tubuh 3 Risiko hipotermia perioperatif
4 Sindrom pasca trauma 4 Gangguan ventilasi spontan
Risiko ketidakseimbangan kadar
5 5
Risiko Aspirasi glukosa darah
6 Disfungsi motilitas gastroinstestinal 6 Inkontinensia urin berlanjut
7 Diare 7 Risiko jatuh
8 Gangguan memori 8 Waham
9 Gangguan pola tidur 9 Risiko intoleransi aktivitas
10 Gangguan presepsi sensori 10 Ketidaknyamanan pasca partum
11 Hipotermia 11 Gangguan identitas diri
12 Nyeri kronis 12 Koping defensif
13 Inkontinensia fekal 13 Perlambatan Pemulihan Pascabedah
14 Distres spiritual 14 Perilaku Kekerasan
15 Bersihan jalan nafas tidak efektif 15 Defisit kesehatan komunitas
16 Risiko alergi 16 Inkontinensia urin fungsional
17 Inkontensia urin berlebih 17 Konfusi Kronis
18 Keputusasaan 18 Penampilan peran tidak efektif
19 Gangguan mobilitas fisik 19 Risiko hipotermia
20 Hipertermia 20 Ketidakberdayaan
21 Hipovolemia 21 Gangguan proses keluarga
22 Gangguan Tumbuh Kembang 22 Konfusi akut
23 Risiko Konstipasi 23 Termogulasi tidak efektif
24 Inkontinensia urine stress 24 Penurunan koping keluarga
25 Risiko infeksi 25 Disorganisasi perilaku bayi
26 Retensi urin 26 Koping tidak efektif
27 Berduka 27 Ketidakpatuhan
28 Pola napas tidak efektif 28 Perilaku kesehatan cenderung berisiko
29 Risiko berat badan lebih 29 Menyusui efektif
30 Gangguan eliminasi urin 30 Manajemen kesehatan tidak efektif
31 Disfungsi seksual 31 Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
32 Gangguan komunikasi verbal 32 Ketegangan peran pemberi asuhan
Kelas 1B Kelas 1C
No Diagnosis Keperawatan No Diagnosis Keperawatan
33 Penurunan curah jantung 33 Risiko luka tekan
34 Risiko defisit nutrisi 34 Pola Seksual tidak efektif
35 Risiko cedera pada janin 35 Koping komunitas tidak efektif
36 Defisit nutrisi 36 Risiko harga diri rendah kronis
37 Isolasi sosial 37 Risiko hipertermia perioperatif
38 Intoleransi aktifitas 38 Risiko ketidakberdayaan
39 Risiko ketidakseimbangan cairan 39 Gangguan interaksi sosial
40 Hipervolemia 40 Kesiapan Peningkatan Tidur
41 Konstipasi 41 Disrefleksia otonom
42 Defisit perawatan diri 42 Kesiapan persalinan
43 Gangguan rasa nyaman 43 Risiko kehamilan tidak dikehendaki
44 Risiko syok 44 Ketidakmampuan koping keluarga
Kesiapan peningkatan manajemen
45 45
Kesiapan peningkatan nutrisi kesehatan
46 Gangguan menelan 46 Kesiapan peningkatan koping komunitas
Manajemen kesehatan keluarga tidak
47 47
Risiko cidera pada ibu efektif
48 Gangguan integritas kulit 48 Penyangkalan tidak efektif
49 Ansietas 49 Pencapaian Peran Menjadi Orang Tua
50 Risiko Bunuh Diri 50 Perfusi perifer tidak efektif
51 Obesitas 51 Risiko ikterik neonatus
52 Berat badan lebih 52 Penurunan kapasitas adaptif intrakranial
Risiko perlambatan pemulihan
53 53
Nausea pascabedah
54 Ketidakstabilan kadar glukosa darah 54 Ikterik neonatus
55 Keletihan 55 Risiko perfusi perifer tidak efektif
56 Harga diri rendah kronis 56 Risiko Inkontinensia Urin Urgensi
57 Nyeri akut
58 Harga diri rendah situasional

Ketentuan membuat tugas


1. Tulisan Time New Roman 12, spasi 1, ukuran kertas A4. Margins: Normal
2. Dibuat dalam bentuk format word
3. Penamaan file tugas UAS yang diupload di Solleta: Kelas_NIM_Nama lengkap
4. Sistematika penulisan
a. Halaman Judul
b. Diagnosis Keperawatan yang dipilih
c. Pengertian diagnosis keperawatan yang dipilih
d. Penyebab
e. Tanda dan gejala
Gejala dan tanda
No Minor
Mayor
Subyektif Obyektif Subyektif Obyektif

f. Kondisi klinis terkait


g. Perencanaan keperawatan
Diagnosisi Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi
(SDKI) Hasil (SLKI) (SIKI)
1. Diagnosis keperawatan Intervensi
aktual: utama
Masalah berhubungan O
dengan Penyebab T
dibuktikan dengan E
tanda/gejala K
2. Diagnosis keperawatan Intervensi
risiko: mendukung
Masalah dibuktikan
dengan Faktor Risiko
3. Diagnosis keperawatan
romosi kesehatan:
Masalah dibuktikan
dengan tanda/gejala.

h. Daftar pustaka
1. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2017). Standar diagnosis keperawatan
Indonesia: Definisi dan indikator diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
2. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2018). Standar intervensi keperawatan
Indonesia: Definisi dan tindakan keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
3. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2018). Standar luaran keperawatan
Indonesia: Definisi dan luaran keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.

5. Tugas diupload sesuai jadwal UAS, hari Sabtu, 23 April 2022, Waktu: 09.00-09.20 WIB
Contoh
1. Diagnosis Keperawatan
a. Pengertian Diagnosis keperawatan yang dipilih: Gangguan pertukaran gas
Gangguan pertukaran gas adalah kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan /atau
eliminasi karbondioksida pada membrane alveolus-kapiter.
b. Penyebab
1) Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
2) Perubahan membrane alveolus-kapiler
c. Gejala dan tanda

No Gejala dan tanda


Mayor Minor
Subyektif Obyektif Subyektif Obyektif
Dispnea 1. Hiperkapnia/hiperkarbia 1. Pusing 1. Sianosis
2. Hipoksemia 2. Penglihatan 2. Diaforesis
3. Takikardia kabur 3. Gelisah
4. Kadar karbondioksida 4. Pernafasan cuping
abnormal hidung
5. pH arteri abnormal 5. Pola nafas abnormal
6. Bunyi nafas tambahan (cepat/lambat, irama
ireguler,
dalam/dangkal)
6. Warna kulit abnormal
(misal pucat,
kebiruan)
7. Kesadaran menurun

d. Kondisi klinis terkait


1) Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM)
2) Gagal jantung kongestif
3) Asma
4) Pneumonia
5) Tuberculosis Paru
6) Penyakit membrane hialin
7) Asfiksia
8) Persisten Pulmonary Hypertension of Newborn (PPHN)
9) Prematuritas
10) Infeksi saluran nafas
2. Perencanaan keperawatan

No Diagnosis Tujuan dan Kriteria Intervensi (SIKI)


Keperawatan Hasil (SLKI)
(SDKI)

1 Gangguan Setelah dilakukan Intervensi utama: 1) Pemantauan


pertukaran gas tindakan keperawatan respirasi, 2) Terapi oksigen
berhubungan selama …(misal 3
dengan jam), maka Intervensi utama: Pemantauan
ketidakseimbangan pertukaran gas respirasi
ventilasi-perfusi/ meningkat dengan Observasi
perubahan kriteria hasil:
membrane 1. Monitor frekuensi, irama,
alveolus-kapiler 1. Tingkat kesadaran kedalaman dan upaya napas
meningkat
dibuktikan 2. Monitor pola napas
2. Dispnea
dengan 3. Monitor kemampuan batuk
menurun
DS: efektif
3. Bunyi nafas
a. Dispnea tambahan 4. Monitor adanya produksi sputum
b. Pusing menurun 5. Monitor adanya sumbatan jalan
c. Penglihatan nafas
4. Pusing menurun
kabur
5. Penglihatan kabur 6. Auskultasi bunyi napas
menurun 7. Monitor saturasi oksigen
DO:
6. Diaphoresis 8. Monitor nilai AGD
a. Hiperkapnia/hi menurun
perkarbia 9. Monitor hasil x-ray toraks
7. Gelisah menurun
b. Hipoksemia Terapeutik
c. Takikardia 8. Nafas cuping
d. Kadar hidung menurun 1. Atur interval pemantauan respirasi
karbondioksida sesuai kondisi pasien
9. PCO2 membaik
abnormal 2. Dokumentasikan hasil pemantauan
e. pH arteri 10. PO2 membaik
Edukasi
abnormal 11. pH arteri
f. Bunyi nafas membaik 1. Jelaskan tujuan dan prosedur
tambahan pemantauan
g. Sianosis 12. Sianosis
membaik 2. Informasikan hasil pemantauan
h. Diaforesis
i. Gelisah 13. Pola nafas Kolaborasi:-
j. Pernafasan membaik
Intervensi utama: Terapi oksigen
cuping hidung
k. Pola nafas 14. Warna kulit Observasi
abnormal membaik
1. Monitor kecepatan aliran oksigen
(cepat/lambat,
irama ireguler, 2. Monitor posisi alat oksigen
dalam/dangkal) 3. Monitor aliran oksigen secara
l. Warna kulit periodic & pastikan fraksi yang
abnormal diberikan cukup
(misal pucat,
kebiruan) 4. Monitor efektifitas terapi oksigen
m. Kesadaran (oksimetri, AGD), jika perlu
menurun 5. Monitor kemampuan melepaskan
oksigen saat makan
6. Monitor tanda-tanda hipoventilasi
7. Monitor tanda & gejala toksikasi
oksigen & atelectasis
8. Monitor tingkat kecemasan akibat
oksigen
Terapeutik
1. Bersihkan sekret pada mulut,
hidung, & trakea jika perlu
2. Pertahankan kepatenan jalan nafas
3. Siapkan & atur peralatan pemberian
oksigen
4. Berikan oksigen tambahan, jika
perlu
5. Tetap berikan oksigen saat pasien
ditransportasi
6. Gunakan perangkat oksigen yang
sesuai dengan tingkat mobilitas
pasien
Edukasi
Ajarkan pasien dan keluarga cara
menggunakan oksigen di rumah
Kolaborasi
1. Kolaborasi penentuan dosis oksigen
2. Kolaborasi penggunaan oksigen saat
aktifitas dan/atau tidur
Intervensi pendukung
1. Dukungan berhenti merokok (buku
SIKI hal 22)
2. Dukungan ventilasi (buku SIKI hal
49)
3. Edukasi berhenti merokok (buku
SIKI hal 52)
4. Edukasi pengukuran respirasi (buku
SIKI hal 86)
5. Edukasi fisioterapi dada (buku SIKI
hal 57)
6. Fisioterapi dada (buku SIKI hal 118)
7. Insersi jalan nafas buatan (buku
SIKI hal 123)
8. Konsultasi via telepon (buku SIKI
hal 138)
9. Manajemen ventilasi mekanik (buku
SIKI hal 231)
10. Pencegahan aspirasi (buku SIKI hal
273)
11. Pemberian obat (buku SIKI hal 257)
12. Pemberian obat inhalasi (buku SIKI
hal 258)
13. Pemberian obat interpleural (buku
SIKI hal 259)
14. Pemberian obat intradermal (buku
SIKI hal 260)
15. Pemberian obat intramuskuler (buku
SIKI hal 260)
16. Pemberian obat intravena (buku
SIKI hal 263)
3. Daftar Pustaka
a. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2017). Standar diagnosis keperawatan
Indonesia: Definisi dan indikator diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
b. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2018). Standar intervensi keperawatan
Indonesia: Definisi dan tindakan keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
c. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2018). Standar luaran keperawatan
Indonesia: Definisi dan luaran keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai