Sindrom Down
Daniel Mangasa Ruhut-102016214
Clement Eframsetio Santoso-102018020
Jonathan William Goutama-102018155
Jumriana 102018015
Patresia Astrianti-102018043
Meina Melenia-102018071
Vivi Yovita-102018106
Maria Xaecaelia Botoor-102018147
SKENARIO 1
seorang ibu A, berusia 36 tahun; G2P1A0;
hamil 10 minggu; datang untuk konseling
genetik. Ibu A pernah melahirkan bayi
perempuan dengan Sindrom Down. Ibu A
ini, ingin melakukan Amniocentesis pada
kehamilannya yang sekarang ini
indentifikasi istilah
⚫ Amniocentesis
Rumusan Masalah
Pemeriksaan fisik
DD
(Diferrential Diagnosis)
WD
seorang ibu berusia (Working Diagnosis)
36 tahun hamil
10 minggu Patofisiologi
datang untuk
konseling Etiologi
genetik dan Epidemiologi
ingin melakukan
amniocentesis Gejala klinis
Pemeriksaan penunjang
komplikasi
Prognosis
Penatalaksanaan
hipotesis
Gejala yang dialami pada ibu hamil yang • anomali multipel yang berat termasuk anomali sistem
mengandung bayi dengan sindrom Edward, saraf pusat, anomali wajah, defek jantung, anomali
Diagnosis banding
yaitu, polihidramnion, oligohidramnion, ginjal, dan anomali ekstremitas. Manifestasi klinisnya
plasenta yang kecil atau tidak proporsional, dapat berupa mikrosefal, cyclops (mata tunggal), struktur
Intrauterine Growth Retardation (IUGR), tidak nasal abnormal, cleft bibir dan palatum, low set ears, dan
berkembangnya janin dalam rahim dan aktivitas polidaktili
janin dalam kandungan lemah
• Belum diketahui
• kegagalan dalam pembelahan sel inti yang terjadi
pada saat pembuahan dapat menjadi salah satu
penyebab yang sering dikemukakan
Patofisologi
Kromosom ekstra
pada kromoson 21
Faktor
risiko
Riwayat
kehamilan
genetik
Indikasi Prenatal DiagnosiS