Anda di halaman 1dari 30

PATOFISIOLOGI &

GINEKOLOGI PADA
SIKLUS KEBIDANAN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN (SARJANA)
PTM 1 = ASKEB KASUS KOMPLEK

INDAH PUTRI RAMADHANTI, S.ST, M.KEB


KONTRAK PERKULIAHAN (TEORI)
UTS (Ujian Tengah Semester tulis 10 %)

UAS (Ujian Akhir Semester 10%)

Penugasan (38 %)
Tugas Mandiri (18 %) dan Tugas Terstruktur (20 %)

Tatap Muka (28 %)


Absensi Selama Proses Perkuliahan Berlangsung

Soft Skills (14 %)


Adab, Etika dan Perilaku Mahasiswa Selama Proses
Perkuliahan Berlangsung
KONTRAK PERKULIAHAN PRAKTIKUM

Ujian praktik (30%)

mandiri (28 %)
Tugas Mandiri

Tatap Muka (28 %)


Absensi Selama Proses Perkuliahan Berlangsung

Soft Skills (14 %)


Adab, Etika dan Perilaku Mahasiswa Selama Proses
Perkuliahan Berlangsung
MATERI
PERKULIAHAN
Pengkajian asuhan kebidanan dengan Pengkajian asuhan kebidanan dengan
kondisi yang kompleks (part 1) 4 5 kondisi yang kompleks (part 2)

Mengklasifikasikan lingkup praktik


Kondisi obstetric komplikasi 3 6 bidan pada kasus kompleks (part 1)
pada siklus kebidanan P3M
Mengklasifikasikan lingkup praktik
Ginekologi pada siklus kebidanan 2 7 bidan pada kasus kompleks

Patofisiologi pada siklus kebidanan 1 8 Ujian Tengah Semester


CONTENT

01 KONSEP DASAR KASUS KOMPLEKS

02 PATOFISIOLOGI SIKLUS KEBIDANAN:

 PENGERTIAN

03
 RUANG LINGKUP

GINEKOLOGI SIKLUS KEBIDANAN:


 PENGERTIAN

 RUANG LINGKUP 5
KONSEP DASAR
KASUS KOMPLEKS

KASUS KOMPLEKS
DALAM KEBIDANAN?
 Kasus = kedaan/kondisi
 Kompleks = majemuk, saling
berhubungan
 Permasalahan kondisi kesehatan
secara majemuk yang dihadapi oleh
pasien  Diagnosa
 Mengacu  patologi dan
kegawatdaruratan  kasus bahaya?
 Contoh = PEB + DM + depresi

6
PATOFISIOLOGI ?
 Patologi + Fisiologi
 Ilmu yang mempelajari gangguan fungsi pada organisme yang
sakit, meliputi asal penyakit, permulaan perjalanan dan
akibat.
 Gangguan proses seluler normal  terjadinya perubahan
adaptif.
 Perubahan antara sel yang sanggup beradaptasi dan yang
cedera  dapat / tidaknya sel itu “mengikuti” dan mengatasi
atau menyesuaikan diri dengan lingkungan yg berubah &
merusak.
 Sel cedera menunjukkan perubahan-perubahan yang dapat
mempengaruhi fungsi-fungsi tubuh dan bermanifestasi
7
sebagai penyakit.
TUJUAN BIDAN DALAM KONDISI
KASUS KOMPLEKS?

 Mencegah kematian dan cacat (to save


live and limb) pada ibu dengan gadar.
 Merujuk ibu dgn gadar melalui sistem
rujukan guna mendapatkan
penanganan lebih memadai
 Mengetahui gadar pd neonatus
 Mengetahui beragam kondisi penyebab
gadar pd neonatus
 Mengetahui cara penanganan gadar
neonatus

8
RUANG LINGKUP PATOFISIOLOGI MATERNAL

MASA KEHAMILAN: MASA PERSALINAN: MASA NIFAS:


 Abortus  Distosia Bahu  Infeksi Nifas
 Solusio Plasenta  Perdarahan Pervaginam
 Perdarahan Pasca INC
 Plasenta Previa  Atonia Uteri
 Metritis
 PE & E  Perlukaan Jalan lahir
 Bendungan Payudara 9
 Infeksi Payudara
ABORTUS

 Terhentinya KH < 20 mgg


 BB < 500 gr
 Embrio/janin  tdk berthan hidup luar kandungan
 Faktor = radiasi, bahan kimia (obat-obatan) --> Kelainan
tumbang konsepsi, kelainan plasenta, penyakit ibu kronis,
gangg. Nutrisi, psikologis.
 Faktor ibu lainnya = infeksi tdk lazim, defisiensi progesteron,
infeksi genitalia, antibodi ibu, merokok, alkohol, gen pasutri
bergabung & terjadi pembuahan  abnormalitas genetik.
10
SOLUSIO PLASENTA
 Terlepasnya sebagian/seluruh pemrukaan
maternal plasenta dari tempat
impantasinya.
 Etiologi = idiopati, sosek, fisik, kelainan dlm
rahim, peny. Ibu
 Tanda = nyeri hebat daerah
abdominopelvikum, TM 2 & 3, plus
riwayat & tanda dibawah  dx ditegakkan
 Riwayat dan Tanda dibawah : trauma
abdomen, PE, TFU lebihb besar dr UK,
bagian janin sulit teraba, uterus tegang &
nyeri, IUFD 11
PLASENTA PREVIA

 Plasenta berimplantasi segmen


bawah rahim  menutupi jalan
lahir  plasenta berada di depn
jalan lahir  ostium uteri
internum

12
PE/E
 Nama lain = Toksemia kehamilan
 Hipertensi + proteinuria / oedema + >20
minggu  peny. Trofoblast
 Eklamsia  + kejang
 Kejadian tinggi  Usia > 30 thn
 Gejala = hiperefleksia, sakit kepala (frontal /
oksipital tdk membaik walau sudah diberi
obat), Gangg. Penglihatan (silau, kunang2),
nyeri epigastrik, Oliguria (< 500 ml/24 jam),
TD naik S (20-30 mmhg) D (10-20 mmhg)
atas normal
13
DISTOSIA BAHU

 Kelahiran kepala janin dgn


bahu anterior macet diatas
sacral promontory  tdk
bisa lewat dlm panggul /
bahu lewat promontorium
namun mendapat halangan
tulang sacrum.
 Perlu persalinan dgn
manuver khusus.
14
PERDARAHAN PERVAGINAM

 Pada TM 1, TM 2, TM 3
 Cth : plasenta previa, solusio plasenta,
gangg. Pembekuan darah, abortus.

RETENSIO PLASENTA
 Belum lepasnya plaenta melebihi waktu.
 + perdarahan  sebagian telah lepas  manual plasenta
 Tanpa perdarahan  akreta/inkreta/pertkreta/adhesive
15
ATONIA UTERI
 Rahim gagal berkontraksi pasca bayi lahir.
 Timbul perdarahan pasca persalinan
 Etiologi = partus lama, persalinan terlalu cepat, induksi, poli
hidramnion, gameli, makrosomia, infeksi intrapartum, paritas tinggi.

PERLUKAAN JALAN LAHIR


 Di Vagina, uterus, vulva
 Lecet  perdarahan hebat
 Kurniasih dkk (2017)  kondisi plasenta telah lahir lengkap,
kontraksi rahim baik  robekan dinding
vagina/perineum/hematoma vulva/ruptur uteri/ robekan
16
serviks.
PERDARAHAN PASCA INC
 Perdarahan berlebihan dr traktus genitalis Pasca kala 2 / 6 mingggu
pasca INC
 > 500 ml APN
 > 1000 ml SC

INFEKSI NIFAS

 Infeksi melalui traktus genitalis


 Indikasi = > 38’C hr ke-2 s/d ke-10 PP
17
METRITIS
 Radang miometrium pasca INC
 Lanjutan endomiotritis
 Keterlambatan  syok septik, abses pelvik, peritonitis, trombosis
vena yg dlm, infeksi pelvik menahun, penyumbatan tuba, infertilitas.

BENDUNGAN PAYUDARA
 Peningkatan aliran vena & limfe pd mammae  laktasi.
 Penyempitan duktus laktaferi  kelenjar tdk dikosongkan dgn
sempurna.
 Kelainan putting susu
18
INFEKSI PAYUDARA

 Mastitis
 Peradangan  kuman.
 Saat ibu menyusui
 Tamapk  bengkak, merah.
 Etiologi = ASI menumpuk di
payudara + bakteri

19
RUANG LINGKUP PATOFISIOLOGI NEONATAL

BBLR ASFIKSIA BBL PERDARAHAN TP KEJANG BBL


= < 2500 gr, = BBL dgn = efek pengikatan = masa
prematur, hipoksemia, TP kurang bik, neonatus / 28
mall nutrisi hiperkarbidia kegagalan har pasca lahir,
pembentukan gangg. SSF,
trombus normal. lokal, sistemik
Normal jk jlh sdikit 20
GINEKOLOGI
 cabang kedokteran yang fokus pada
kesehatan tubuh dan organ reproduksi
wanita
 Mencakup diagnosis, penanganan, hingga
perawatan penyakit yang terkait dengan
organ reproduksi wanita.

21
RUANG LINGKUP:
1 • Infeksi sistem reproduksi

2 • Gangguan Menstruasi

3 • Infertilitas

4 • Tumor/Ca Genital

5 • Kelainan Kongenital sistem reproduksi

6 • Penyakit HIV/ AIDS


INFEKSI
SALURAN
REPRODUKSI

Infeksi menular
seksual Infeksi endogenus Infeksi iatrogenik
Etiologi: pertumbuhan
chlamydia, gonore, berlebih dari organisme Etiologi = kesalahan
dan HIV yang dalam kondisi prosedur medis  aborsi
normal di saluran yang tidak sesuai / proses
reproduksi  vaginosis melahirkan yang tidak
bakteri dan kandidiasis dilakukan dengan tepat
vulvovaginal

23
GANGGUAN MENSTRUASI
• Amenorhea = primer (>16 th  gangg. Genetik, hormon, ovarium), sekunder (>3 bln 
1 hamil, laktasi, menopouse, BB turun berlebihan, miom, stres berat, akseptor KB),

• Dismenorhea  prostatglandin tinggi, endometriotrisis, miom,


2 tumor rahim, PID, IUD.
• Menoraghia  2 jam/tampon, > 8 hr, anemia, gumpalan darah >
3 2 hr
• Oligomenorhea  siklus > 35-90 hr  masuk pubertas/ perimenopouse  etiologi= KB,
4 aktivitas berat, gang. Ovulasi, malnutrisi, depresi, obat antiepilepsi

• Premenstrual dysphoric disorder (PMDD) = nyeri / kram perut ringan, sakit kepala, dan keluhan
5 psikologis  gangg. Serotonin  genetik, obes, jarang olga, peny tiroid, alkohol, obat narkotik.
2
4
INFERTILITAS DEFINISI:
Rutin berhubungan seksual tanpa
pengaman atau sudah menjalani
program hamil selama 1 tahun
atau lebih  gangg. ovulasi
FAKTOR RISIKO
> 35 th, merokok, IMT
tdk normal, depresi,
alkohol,

ETIOLOGI WANITA:

Gangg. Ovulasi, gangg. Lendir


serviks,penyumbatan tuba
fallopi, kista ovarium,genetik,
endometriois, efek samping
obat

25
TUMOr / CA GENITAL

 Wanita = vagina,
serviks
 Pria = penis, prostat
 Belum sunat, gonta
ganti pasangan,
kelainan sel

26
KELAINAN KONGENITAL S. REPRODUKSI

Kelainan kromosom ataupun  Hymen Infervorata  kondisi


lingkungan. dimana himen tidak berlubang
yang akan diketahui setelah
berupa gang. terjadi saat menarche.
organogenesis sistem  Septum Vagina  gangguan fusi
reproduksi janin yang atau kanalisasi kedua duktus
muleri.
memiliki genetik normal
 Aplasia dan Atresia Vagina 
Cth : himen imperfiorata, vagina tak terbentuk dan lobang
atresia labium/vagina, vagina, berupa lekukan kloaka.
duplikasi vulva, hipoplasi  Atresia tuba berupa atresia
parsial, tapi lebih sering tuba
vulva, kloaka persisten, panjang dan sempit (hypoplasia).
septum vagina, dan aplasia  Atresia uterus  kelainan uterus
vagina. krn saluran Muller tidak tumbuh /
penyatuan saluran Muller tidak
terjadi

27
HIV/AIDS
 Human Immunodeficiency Virus. Gejala :
 virus menyerang s. imunologi 
mudah sakit
 Tahap 1 : flu 1-2 bln, demam, nyeri tenggorokan,
 Belum ada obat
ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, diare,
kelelahan, nyeri otot, dan sendi.
 AIDS (Acquired Immune  Tahap 2 : tidak menimbulkan gejala lebih lanjut
Deficiency Syndrome)  HIV selama bertahun-tahun  Virus terus menyebar dan
sudah pada tahap infeksi akhir merusak sistem kekebalan tubuh  menular &
 Tidak lagi memiliki kemampuan berlangsung 10 thn/lbh.
untuk melawan infeksi yang  Tahap 3 : daya tahan pengidap rentan  mudah
ditimbulkan. sakit, dan akan berlanjut menjadi AIDS. Demam
terus-menerus lebih dari sepuluh hari, merasa lelah
Faktor risiko: setiap saat, sulit bernapas, diare yang berat dan
 Tanpa kondom, heteroseks dalam jangka waktu yang lama, terjadi infeksi jamur
 Penatalaksanaan tato/tindik pada tenggorokan, mulut, dan vagina, timbul bintik
 Pasangan terinfeksi ungu pada kulit yang tidak akan hilang, hilang nafsu 2
 Narkotik suntik makan, sehingga berat badan turun drastis. 8
REFERENCES
Siylvi Wafda (2018). Asuhan Kebidanan Kasus Kompleks Maternal dan
Neonatal. Yogyakarta: Pustaka Baru

2
9
THANKS

3
0

Anda mungkin juga menyukai