TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Intrauterine Growth Restriction atau IUGR adalah sekelompok janin atau bayi
yang berat badannya sama atau kurang dari 10 persentil sebagai akibat dari proses
patologi yang mencegah ekspresi dari potensi pertumbuhan internal yang normal (Peleg
et al, 1998)
B. Epidemiologi
Intrauterine Growth Restriction atau IUGR kini merupakan suatu entitas penyakit
yang membutuhkan perhatian bagi kalangan luas, mengingat dampak yang ditimbulkan
jangka pendek berupa risiko kematian 6 10 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan
bayi normal. Di Jakarta dalam suatu survei ditemukan bahwa pada golongan ekonomi
rendah, insidensi IUGR lebih tinggi (14%) jika dibandingkan dengan golongan ekonomi
menengah atas yaitu 5% (Wiknjosastro, 2010).
C. Etiologi
Sedangkan etiologi IUGR dibagi menjadi tiga, yaitu faktor ibu, faktor janin, dan
faktor plasenta.
Tabel 1. Etiologi IUGR (Suhag & Berghella, 2013)
D. Klasifikasi
1. Anamnesis
Peningkatan berat badan total Ibu. Baik pada negara-negara berkembang maupun
negara maju, dan berbagai kelompok etnis dan ras, terdapat hubungan positif antara
peningkatan total berat badan ibu dengan berat badan lahir fetus. Peningkatan berat
badan yang inadekuat (kurang dari 4.3 kg) pada kehailan awal < 24 minggu,
merupakan suatu faktor prediktor dari berat badan lahir rendah.
Riwayat restriksi pertumbuhan atau lahir mati. Wanita dengan riwayat mengalami
restriksi pertumbuhan fetus pada kehamilan sebelumnya, memilihi risiko sebesar 50%
mengalami restriksi pertumbuhan pada kehamilan berikutnya. Riwayat kehamilan
sebelumnya dengan bayi lahir mati juga merupakan infikasi untuk dilakukan
screening intensif pada kehamilan berikutnya, karena lebih dari setengah kasus bayi
lahir mati berkaitan dengan IUGR, terutama pada kasus bayi lahir pada pada usia
gestasi < 32 minggu (Usha & Sarita, 2011).
2. Pemeriksaan Fisik
Tinggi fundus uteri. TFU lebih kecil 2 3 cm dibandingkan TFU yag normal
menurut usia gestasinya. Pada beberapa kasus, pengukuran TFU kurang cocok
dilakukan, yaitu pada kasus-kasus fibroid dan indeks massa tubuh yang tinggu.
Pengukuran TFU secara serial merupakan suatu cara screening, yang memiliki
kelemahan yaitu metode ini hanya mampu mendeteksi dengan besar sebesar 40%
janin yang mengalami pertumbuhan janin terhambat (Cunningham et al, 2010).
3. Pemeriksaan Penunjang
Pada wanita dengan faktor resiko, harus dipertimbangkan untuk evaluasi sonografik
secara berkesinambungan. Meskipun demikian, diagnosis pasti umumnya tidak bisa
dibuat sampai kelahiran.
a. Ultrasound Biometry
Penentuan usia gestasi. Dalam mendiagnosa IUGR, penting untuk menentukan
estimasi usia gestasi secara akurat. Meskipun untuk menetukan usia kehamilan
biasanya menggunakan perhitungan dari hari pertama menstruasi terakhir, namun
USG lebih dapat dipercaya. Screening awal untuk menentukan usia gestasi dan
adanya anomali dapat dilakukan saat usia kehamilan 16-20 minggu. Akan tetapi
diagnosa IUGR baru ditegakkan setelah usia kehamilan memasuki trimester
ketiga.
Penentuan berat badan fetus. Estimasi berat badan fetus dapat dihitung dengan
menggunakan formula Hadlock yang menggunakan variabel BPD (Biparietal
Diameter), Head Circumferene (HC), Abdominal Circumference (AC), dan Femur
Length (FL) dalam perhitungannya. Meskipun akurat, pemeriksaan ultrasonografi
yang digunakan untuk mendeteksi IUGR memiliki temuan temuan negatif palsu.
b. Velosimetri Doppler
F. Penatalaksanaan