Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Intrauterine Growth Restriction atau IUGR adalah sekelompok janin atau bayi
yang berat badannya sama atau kurang dari 10 persentil sebagai akibat dari proses
patologi yang mencegah ekspresi dari potensi pertumbuhan internal yang normal (Peleg
et al, 1998)

B. Epidemiologi

Intrauterine Growth Restriction atau IUGR kini merupakan suatu entitas penyakit
yang membutuhkan perhatian bagi kalangan luas, mengingat dampak yang ditimbulkan
jangka pendek berupa risiko kematian 6 10 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan
bayi normal. Di Jakarta dalam suatu survei ditemukan bahwa pada golongan ekonomi
rendah, insidensi IUGR lebih tinggi (14%) jika dibandingkan dengan golongan ekonomi
menengah atas yaitu 5% (Wiknjosastro, 2010).

C. Etiologi

Sedangkan etiologi IUGR dibagi menjadi tiga, yaitu faktor ibu, faktor janin, dan
faktor plasenta.
Tabel 1. Etiologi IUGR (Suhag & Berghella, 2013)

Faktor Maternal Faktor Janin Faktor Plasenta


Demografis: Genetik: Plasenta:
Usia kehamilan yang
Trisomi 21,18,13 Solusio plasenta
ekstrim
Ras Turners syndrome Plasenta accreta
Berat badan pre-
Delesi kromosom 4,5 Infark plasenta
kehamilan rendah
Kenaikan berat badan
Sindrom genetik Plasenta sirkumvalata
kehamilan yang buruk
Confined placental
Obstetri: Malformasi kongenital
mosaicism
Jarak antar kehamilan Kelainan jantung
Hemangioma plasenta
yang singkat kongenital
Ada riwayat
pertumbuhan janin CDH Chorangioma plasenta
terhambat
Gaya
Defek dinding abdomen Villitis kronis difus
hidup/lingkungan:
Merokok Anencephali Lenyapnya vili janin
Konsumsi alkohol Infeksi: Tali pusar:
Penggunaan narkotika TORCH Insersio velamentosa
Tinggal di dataran tinggi Malaria Arteri umbilikal tunggal
Penyakit sistemik: Lain-lain:
Hipertensi (Hipertensi
Chlamydia
kronis, preeklampsia)
Diabetes pregestasional Mycoplasma
Penyakit ginjal Listeria
Anemia TB
Penyakit pulmoner Multigravida
Kelainan jantung
kongenital
Penyakit autoimun
Sindrom antifosfolipid
Penyakit gastrointestinal
(Crohns disease, kolitis
ulseratif, gastric bypass,
malabsorpsi)
Malnutrisi
Penerima transplantasi
organ (ginjal)
Lain-lain:
Artificial reproductive
technologies
Faktor uterus (fibroid,
anomali mullerian)
Medikasi (antikonvulsi,
beta bloker)
Angiotensin gene
mutation

D. Klasifikasi

Klasifikasi IUGR adalah simetris dan asimetris, tergantung kapan faktor


penghambat pertumbuhan tersebut terjadi. Jika factor yang menghambat pertumbuhan
terjadi pada awal kehamilan (biasanya kelainan kromosom dan infeksi) akan
menyebabkan IUGR yang simetris. Jumlah sel berkurang dan secara permanen akan
menghambat pertumbuhan janin dan prognosisnya jelek. Penampilan klinisnya
proporsinya tampak normal karena berat dan panjangnya sama-sama terganggu sehingga
Ponderal Indeksnya normal. Jika factor yang menghambat pertumbuhan terjadi pada saat
kehamilan lanjut pada saat hipertrofi akan menyebabkan berkurangnya ukuran sel,
menyebabkan IUGR yang asimetris yang prognosisnya lebih baik. Lingkaran perutnya
kecil, skeletal dan kepala normal, sedangkan Ponderal Indeksnya abnormal.
(Wolstenholme and Wright, 2000.)
E. Diagnosis

Diagnosis IUGR dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan


pemeriksaan penunjang.

1. Anamnesis

Peningkatan berat badan total Ibu. Baik pada negara-negara berkembang maupun
negara maju, dan berbagai kelompok etnis dan ras, terdapat hubungan positif antara
peningkatan total berat badan ibu dengan berat badan lahir fetus. Peningkatan berat
badan yang inadekuat (kurang dari 4.3 kg) pada kehailan awal < 24 minggu,
merupakan suatu faktor prediktor dari berat badan lahir rendah.

Riwayat restriksi pertumbuhan atau lahir mati. Wanita dengan riwayat mengalami
restriksi pertumbuhan fetus pada kehamilan sebelumnya, memilihi risiko sebesar 50%
mengalami restriksi pertumbuhan pada kehamilan berikutnya. Riwayat kehamilan
sebelumnya dengan bayi lahir mati juga merupakan infikasi untuk dilakukan
screening intensif pada kehamilan berikutnya, karena lebih dari setengah kasus bayi
lahir mati berkaitan dengan IUGR, terutama pada kasus bayi lahir pada pada usia
gestasi < 32 minggu (Usha & Sarita, 2011).

2. Pemeriksaan Fisik

Tinggi fundus uteri. TFU lebih kecil 2 3 cm dibandingkan TFU yag normal
menurut usia gestasinya. Pada beberapa kasus, pengukuran TFU kurang cocok
dilakukan, yaitu pada kasus-kasus fibroid dan indeks massa tubuh yang tinggu.
Pengukuran TFU secara serial merupakan suatu cara screening, yang memiliki
kelemahan yaitu metode ini hanya mampu mendeteksi dengan besar sebesar 40%
janin yang mengalami pertumbuhan janin terhambat (Cunningham et al, 2010).

3. Pemeriksaan Penunjang

Pada wanita dengan faktor resiko, harus dipertimbangkan untuk evaluasi sonografik
secara berkesinambungan. Meskipun demikian, diagnosis pasti umumnya tidak bisa
dibuat sampai kelahiran.

a. Ultrasound Biometry
Penentuan usia gestasi. Dalam mendiagnosa IUGR, penting untuk menentukan
estimasi usia gestasi secara akurat. Meskipun untuk menetukan usia kehamilan
biasanya menggunakan perhitungan dari hari pertama menstruasi terakhir, namun
USG lebih dapat dipercaya. Screening awal untuk menentukan usia gestasi dan
adanya anomali dapat dilakukan saat usia kehamilan 16-20 minggu. Akan tetapi
diagnosa IUGR baru ditegakkan setelah usia kehamilan memasuki trimester
ketiga.

Penentuan berat badan fetus. Estimasi berat badan fetus dapat dihitung dengan
menggunakan formula Hadlock yang menggunakan variabel BPD (Biparietal
Diameter), Head Circumferene (HC), Abdominal Circumference (AC), dan Femur
Length (FL) dalam perhitungannya. Meskipun akurat, pemeriksaan ultrasonografi
yang digunakan untuk mendeteksi IUGR memiliki temuan temuan negatif palsu.

Pengukuran cairan amnion. Hubungan antara IUGR dengan oligohidramnion telah


lama diketahui. Satu kemungkinan penjelasan untuk oligohidramnion adalah
kekurangan produksi urin janin akibat hipoksia dan penurunan aliran darah ginjal.

b. Velosimetri Doppler

Terlihat tanda tanda abnormalitas dari pemeriksan dengan velosimetri Doppler


pada arteri umbilikalis. Abnormalitasnya ditandai oleh tidak adanya atau
berbaliknya aliran diastolik akhir (Briana & Malamitsi, 2009)

F. Penatalaksanaan

Anda mungkin juga menyukai