Anda di halaman 1dari 22

Keadaan Hiperprolaktinemia pada

Pasien Adenoma Hipofisis Fungsional


Ersa Kurnia Wahyawibawa 102015233
Wahyu Bangkita 102016097
Nanbapalek Ekol 102017197
Prillyta Gladys Sutanto 102018018
Catherine Yudi Martono 102018032
Yani Andryani 102018054
Jeanette Sefanya Yefta 102018110
Nadia Adiasa 102018139
Skenario 7
Rumusan masalah
Seorang wanita berusis 40 tahun datang dengan
Wanita 40 th mengeluh sakit kepala berulang sejak 3
keluhan sakit kepala berulang sejak 3 bulan yang bulan yg lalu, gangguan penglihatan, dan keluar susu
pada kedua payudara
lalu. Sakit kepala ini dirasakan semakin lama
semakin memberat, adanya mual dan muntah
disangkal. Pasien mengaku ada gangguan
penglihatan terutama mata kiri yang tidak dapat hipotesis
melihat dari sisi lateral. Selain itu dari kedua Pasien wanita 40 th mengalami adenoma hipofisis
payudara pasien terdapat susu. fungsional jenis prolaktinoma
Mind Map
Anamnesis

Tatalaksana Pemeriksaan
Fisik

Komplikasi
RM Diagnosis
Banding

Patofisiologi
Diagnosis Kerja
Pemeriksaaan
Penunjang
Anamnesis
• Keluhan utama

- sakit kepala berulang sejak 3 bulan yg lalu

- semakin lama memberat

• Riwayat penyakit sekarang

- pasien mengalami mual dan muntah

- pasien mengaku terdapat gangguan penglihatan terutama mata kiri yg tidak bisa melihat
dari sisi lateral

- dari kedua payudara pasien terdapat susu

• RPD,RPK,RP (-)
Pemeriksaan fisik

• TTV dalam batas normal

• Lapang pandang mata kiri menyempit dari arah lateral

• Galacthorea (+) -> pasien tidak menyusui tetapi memproduksi air ASI

• Dari kedua payudara pasien terdapat susu


Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan laboratorium
TSH meningkat dan FT4 menurun

• Pemeriksaan hormone
Prolaktin meningkat

• Pemeriksaan MRI
Pembesaran hipofisis > 20 mm
Kelenjar Hipofisis
 Memiliki 2 lobus • Menghasilkan hormon
sendiri
Anterior dan Posterior • Sekresi nya dikendalikan oleh
hipotalamus

Hipofisis Anterior

Hipofisis Posterior • Tidak menghasilkan hormon


sendiri
• Disintesis dalam tubuh sel
neuron supraoptik dan
paraventrikular di hipotalamus
Lobus anterior
Anatomi • Growth hormone (GH)
• Tyroid stimulating hormone (TSH)
• Adrenocorticotropic hormone
(ACTH)
• Hormone gonadotropin (GnRH)
• Hormone prolactin

Lobus posterior
• Hormone oksitoksin
• Hormone antidiuretic (ADH) atau
vasopressin
Working Diagnosis

Adenoma Hipofisis Fungsional (Prolaktinoma)


dengan Efek Desak Sakit kepala,
Gangguan penglihatan
+
Galaktorea (+)
Penyempitan lapang pandang dari arah
lateral
+
Hiperprolaktinemia,
MRI: Makroadenoma (> 20 mm)
Differential Diagnosis

 Tumor endocrine-inactive
 Prevalensi: 30% dari total kasus adenoma hipofisis
Adenoma Hipofisis Non Fungsional
 Muncul pada dekade 4 dan 5
dengan Efek Desak
 Asimptomatik pada tahap awal
 Laki-laki > perempuan
Berdasarkan jenis tumor, dibedakan menjadi 2

Adenoma Hipofisis Fungsional berasal dari sel adenoma anterior hipofisis

Adenoma Hipofisis Non-


tidak memproduksi hormon
Fungsional
Adenoma Hipofisis
Gejala / Efek Klinis
• Sakit kepala
• Penyempitan lapang pandang
• Mikroadenoma:
Faktor Risiko < 10 mm
• Perubahan siklus menstruasi pada wanita
• • Jenis
Makroadenoma:
kelamin  Wanita
> 10 mm: Pria = 3 : 1
• Disfungsi seksual atau ereksi
• • Usia
Fungsional
 Dewasa
(70%),
muda.
Non-fungsional
Akromegali (30%)
ditemukan
• Perubahan suasana hati atau perilaku
pada rentang usia dekade 4 dan 5
• Perubahan berat badan
• Non-fungsional: Muncul pada stadium lanjut 
makroadenoma
Etiologi
Adenoma pituitari terbentuk dari jenis sel pituitari tertentu.
Prolaktinoma yang berasal dari sel laktrotrof pada
pituitari. Perkembangan adenoma pituitari berhubungan
dengan mutasi gen dan penyakit keturunan, seperti
neoplasia endokrin multipel. Mutasi (perubahan) gen ini
pada umumnya sporadis, yang berarti terjadi secara
mendadak dan tidak diwariskan
Epidemiologi
Pada populasi dewasa diperkirakan prevalensi
prolaktinoma adalah 100 dari satu juta populasi. Angka
kejadian tiap tahunnya adalah 4-6 orang tiap satu juta
populasi. Prolaktinoma lebih sering terjadi pada
perempuan dengan rasio perbandingan antara
perempuan dan laki-laki adalah 10 : 1. Prolaktinoma
ditemukan pada rentang usia 20-50 tahun. Pada usia
diatas dekade lima, angka kejadian antara laki-laki dan
perempan sama
Patogenesis & Patofisiologi

Disregulasi Mempengaruhi
Hiperprolaktinemia
hipotalamus kerja dopamin

Mengganggu
produksi hormon
steroid gonad
Menghambat sekresi
GnRH, LH, FSH

Mempengaruhi sistem
Mengganggu sistem kardiovaskular dan
• Disfungsi gonad
reproduksi metabolik
• infertilitas
Manifestasi Klinis

 Nyeri kepala hebat


 Gangguan penglihatan
 Hipogonadisme  Menghambat ovulasi
dan spermatogenesis
 Osteoporosis
komplikasi

 Osteoporosis

 Hipopituitarisme

 Gangguan Penglihatan

 Gangguan Kehamilan
Tata Laksana ( Medikamentosa)

 Diberikan dengan dosis awal 0,625 – 1,25 mg/hari


: dosis rumahan 2,5 – 10,0 mg/hari.

 Memiliki efek samping seperti mual. Sakit kepala,


kognesti hidung, dan konstipasi.
Bromokriptin

 Diberikan dengan dosis awal 0,25 – 0,5


Cabergoline
mg/minggu : dosis rumahan 0,25 – 3,0 mg/minggu

 Memiliki efek samping tidak terlalu sering seperti


lemah, depresi, intoleransi alcohol ; yang jarang
terjadi vasosvasme dingin, psikosis ; yang mungkin
terjadi kelainan katup jantung.
Tata Laksana ( Pembedahan )

Tindakan operasi transfenoid Tindakan kraniotomi akan


dengan teknik endoskopi yang dikerjakan jika tumor tidak bisa
bersifat invasive minimal dijangkau dengan teknik transfenoid
Tata Laksana ( Radioterapi )

Dilakukan jika terapi medikamentosa dan


pembedahan tidak memberikan respon baik

Saat ini di Indonesia menggunakan teknik baru


radioterapi yaitu stereotaktik

Efek samping dari radioterapi ini adalah


hipopituitari, kerusakan nerus optikus, serta
resiko tumor otak sekunder
kesimpulan
Pasien wanita berusia 40 tahun dengan keluhan utama sakit kepala sejak 3 bulan yl, disertai
dengan gangguan penglihatan dan keluarnya air susu dari payudara menderita tumor hipofisis
fungsional atau adenoma hipofisis fungsional jenis prolaktinoma dengan efek desak.

Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan ditemukannya


sakit kepala yang semakin memberat, penurunan lapang pandang mata, dan galaktorea (+)
dan diperkuat dengan pemeriksaan penunjang dan didapatkan hiperprolaktinemia dan
pembesaran hipofisis > 20 mm pada pemeriksaan MRI.

Anda mungkin juga menyukai