I. IDENTITAS
A. Identitas Pasien
Nama anak : An. D
Jenis kelamin : Laki – laki
Umur : 10 bulan
Alamat : Wanacala
Agama : Islam
Tanggl. pemeriksaan : 24 Mei 2019
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
BAB Mencret
A. Status Generalis
1. Kepala : Normocepal, bekas trauma (-), benjolan abnormal (-
), distribusi rambut merata, ubun ubun tidak cekung
2. Mata : Konjungtiva palpebra anemis +/+, sklera ikterik -/-
3. Hidung : Epitaksis (-) , nafas cuping hidung (-) , sekret (-).
4. Mulut :Kering, sianosis (-), selaput lendir tidak kering, lidah
kotor dengan tepi kemerahan (+), tremor (-).
5. Leher : Simetris, kelenjar limfe tidak membesar, kelenjar
tiroid tidak membesar, trakea di tengah.
6. Thoraks
Pulmo :
anterior :
Inspeksi : tidak tampak retraksi, luka atau bekas luka pada
dinding thorax anterior, simetris (+)
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru paru kanan dan kiri
Auskultasi : VBS +/+ wheezing -/-, ronchi -/-
posterior :
Inspeksi : tidak tampak retraksi, luka atau bekas luka pada
dinding thorax posterior, simetris (+), tidak tampak skoliosis,
kifosis, lordosis
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru paru kanan dan kiri
Auskultasi : VBS +/+ wheezing -/-, ronchi -/-
Cor :
anterior :
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba pada ics 4 di LMCS, kuat
angkat, reguler, isi penuh
Perkusi : Batas kiri jantung pada ics 4 LMCS, batas kanan
jantung pada ics 4 LPSD, batas pinggang jantung ics 2 LPSS
Auskultasi : Gallop (-) , murmur (-), irama reguler (+)
7. Abdomen :
Inspeksi : datar, distensi (-)
Auskultasi :bising usus (+), Peningkatan bunyi peristaltik
(-) 22x/menit
Perkusi : Timpani seluruh lapang perut (+)
Palpasi : Nyeri tekan (-), defans muscular (-),
hepar dan lien tidak teraba, cubitan kulit/turgor
kulit kembali lambat.
8. Ekstrimitas :
Superior : CRT <2”, akral hangat, edema (-)
Inferior : CRT <2”, akral hangat, edema (-)
9. Genital : Penis, perineum, pubis dalam batas normal
10. Anus : Tidak terdapat kemerahan pada regio anal
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium Darah Rutin
% Eos 0 % 2-4 ↓
% Baso 0 % 0-1 N
# Lymph 34 103µL 25 - 40 N
B. Elektrolit
C. Pemeriksaan tinja:
MAKROSKOPIS
MIKROSKOPIS
Amoeba
VI. RESUME
Pasien dibawa ke UGD RS Waled dengan keluhan diare sejak ± 4
hari yang lalu SMRS, pasien menderita mencret dengan frekuensi ± 3-
4 kali sehari dengan konsistensi encer, berwarna kuning kehijauan,
sebanyak gelas kopi, disertai lendir, darah dan ampas, bau amis, sakit
saat defekasi disangkal. Pasien merasakan adanya subfebris, disertai
cough, nausea, vomitus sebanyak 5x perhari, isi makanan, dan
minuman yang dimakan, keringat dingin(+), epistaksis, disfagia,
seizure, meracau, menggigil semuanya disangkal, miksi lancar, nafsu
makan tidak berkurang. Selama sakit pasien masih dapat minum ASI.
Pada pemeriksaan fisik pasien tampak gelisah dan rewel, Konjungtiva
anemis dextra dan sinistra, turgor kulit kembali lambat. Pada hasil
laboratorium anemia normositik normokrom dan benzidine test (+)
VIII. PENATALAKSANAAN
Cairan : Pemberian pertama : Infus RL 250cc/ jam (mikro)
Pemberian 5 Jam : Infus RL 550cc/5jam
ASI
Medikamentosa :
Zinc syr 1 x 20 mg selama 10-14 hari berturut-turut.
Cotrimoxazol syr 2 x 1 cth
Oral Rehidration Solution 585 mL dalam 3 jam pertama dan 78 mL
setiap diare
Probiotik 2x1bungkus/hari
Non Farmakologi :
Orang tua bayi diberikan pengetahuan tentang penyakit yang
dialami anaknya.
Orang tua harus diajarkan cara untuk mencegah dehidrasi di
rumah dengan memberikan anak lebih banyak cairan
daripada biasanya ASI tetap diberikan, bagaimana mencegah
kekurangan gizi dengan terus memberi makan anak, menjaga
kebersihan tangan, tempat makan bayi, penyediaan air
minum yang bersih dan mengapa tindakan-tindakan ini
penting. Mereka harus juga tahu apa tanda-tanda
menunjukkan bahwa anak harus dibawa ke petugas
kesehatan.
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam